BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN,
KECAMATAN OBA TENGAH,
KOTA TIDORE KEPULAUAN
MATERI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYULUH PERTANIAN
LEMBAR
PESERTA
|
1
|
Kelompok
|
Petani/Kelompoktani/Gapoktan
|
2
|
Jenis
Pedidikan dan Pelatihan
|
Kursus Tani
|
3
|
Kelompok
Materi
|
INTI
|
4
|
Judul Materi
|
Dinamika
Kelompok Tani
|
5
|
Deskripsi
Materi
|
Dinamika
kelompok merupakan istilah me ngandung arti adanya kelompok yang selalu
memiliki gairah dan semangat untuk bekerja. Juga berarti adanya interaksi,
saling mempengaruhi dan interdependensi antara anggota kelompok satu sama
lain secara timbal balik diantara anggota kelompok dengan kelompok secara
keseluruhan
|
6
|
Pokok
Bahasan
|
1. Pengertian Motivasi
2.Pengertian Kerjasama
3. Pengertian Etos Kerja Penyuluh
Pertanian
|
7
|
Kompetensi
Dasar
|
Setelah
selesai pembelajaran, peserta diharapkan mampu memahami Pengertian tentang
Motivasi, Kerjasama dan Etos Kerja Penyuluh Pertanian
|
8
|
Indikator
Hasil Belajar
|
Setelah
selesai pembelajaran peserta dapat merumuskan tentang Pengertian Motivasi,
Kerjasama dan Etos kerja serta Pentingnya Motivasi, Kerjasama dan Etos Kerja
Bagi Penyuluh Pertanian yang Baik
|
9
|
Metode Pembelajaran
|
1. Penjelasan singkat
2.
Diskusi
3.
Urun pendapat
4.
Bermain peran
|
10
|
Alat dan Bahan
|
Kertas Koran, Spidol, OHP/LCD
|
LANGKAH KEGIATAN
No
|
Uraian Kegiatan
|
Waktu
|
1
|
Pengantaran:
a.
Dalam
menyampaikan pengantaran, fasilitator dapat menanyakan kepada peserta tentang
pendapatnya mengenai materi Pengertian Motivasi, Kerjasama dan Etos Kerja
Penyuluh Pertanian
b. Peserta mendengarkan dg seksama penjelasan fasilitator
|
10 menit
|
2
|
Penjelasan
TIK
|
20 menit
|
3
|
1.
peserta
melakukan studi kasus /bermain peran
2.
Bentuklah
dalam kelompok-2 kecil sesuai jenis studi kasus
3.
Mainkan
studi kasus yang sudah disiapkan yang berkaitan dg motivasi
4.
Diskusikan
studi kasus yang telah disiapkan oleh fasilitator.
5.
Rumuskan
hasil diskusi
6.
Presentasikan
hasil diskusi kelompok di depan kelompok lain
7.
Peserta lain
diminta untuk menanggapi hasil presentasi kelompok
8. peserta bersama fasilitator menyimpulkan hasil
diskusi kelompok
|
45 menit
|
4
|
Peserta mencermati penjelasan
fasilitator akan makna dari permainan dan dikaitkan dg materi pokok bahasan
|
10 menit
|
5
|
Pengakhiran
Menyimpulkan
hasil diskusi
|
5 menit
|
6
|
Jumlah Waktu
|
90 menit
|
Catatan :
Langkah kerja ini dilakukan 2 kali tatap muka @ 90 menit
Materi studi kasus untuk tatap muka I : Motivasi
Materi studi kasus untuk tatap muka II : Kerja Sama dan Etos Kerja
BAB : I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dinamika merupakan tingkah laku anggota satu
dengan lainnya langsung saling mempengaruhi secara timbal balik. Atau proses
berlangsungnya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu
dengan yang lain , anggota dengan anggota keseluruhan. Keadaan ini akan terjadi
selama semangat kelompok (Group spirit) terus menerus berada dalam kelompok
itu. Kelompok tersebut selalu bersifat . dinamis dimana setiap saat kelompok
yang bersangkutan dapat berubah Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang
teratur dari beberapa individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis
secara timbal balik danampa jelasantara anggota yang satu dengan yang lainnya.
dinamika berasal dari kata dynamics yang berarti bergairah atau punya semangat
untuk bekerja. Selanjutnya dikatakan dinamika kelompok disebut juga group
dynamics yang berarti kelompok yang selalu punya gairah atau punya semangat
untuk bekerja. Dengan demikian pengertian dinamika kelompok, yaitu kelompok
yang selalu memiliki gairah dan semangat untuk bekerja.
B.Deskripsi Singkat
Secara garis besar materi ini membahas tentang
dinamika kelompok dan unsur-unsurnya serta motivasi dan kerjasama.
C.Manfaat Modul bagi Peserta
Peserta dapat menjelaskan dinamika kelompok
beserta unsur-unsurnya serta motivasi dan kerjasama serta mampu mengaplikasikan
sebagai penyuluh pertanian.
D.Tujuan Pembelajaran
1.Kompetensi
Dasar
Setelah
mengikuti materi ini peserta mampu mengetahui dinamika kelompok beserta
aplikasinya
2.Indikator
keberhasilan
Setelah
mengikuti materi peserta mampu: mengaplikasikan berbagai jenis bermain peran
sesuai dengan harapan yang diinginkan
E.Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
1.Ruang
lingkup Dinamika Kelompok
2.Aplikasi
Unsur-unsur Dinamika Kelompok
3.Motivasi
dan Kerjasama
BAB II
DINAMIKA KELOMPOK
A.Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika Kelompok berasal dari kata dinamika
dan kelompok. Dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antara
anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal
balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan. Kelompok adalah
suatu unit yang terdapat beberapa individu yang mempunyai kemampuan untuk
berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
Kelompok merupakan kumpulan individu yang mempunyai hubungan tertentu, yang
membuat saling ketergantungan satu sama lain dalam ukuran yang bermakna.
Bentuk-bentuk kelompok antara lain: kelompok sosial dan kelompok tugas,
kelompok formal dan kelompok informal kelompok primer dan kelompok skunder, kelompok
terbuka dan kelompok tertutup.
Istilah
dinamika kelompok berasal dari bahasa Inggris ”dynamics” yang berarti mempunyai
gairah atau semangat untuk bekerja. Dengan demikian
pengertian
dinamika kelompok ditinjau dari istilah mengandung arti yaitu berkelompok yang
selalu memiliki gairah dan semangat untuk bekerja. Sisi lain dinamika berarti
adanya interaksi, saling mempengaruhi dan interdependensi antara anggota
kelompok satu sama lain secara timbal balik diantara anggota kelompok dengan
kelompok secara keseluruhan.
Dinamika
kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang
lain. Dinamika Kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi
kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
Pengertian
dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan meningkatkan
nilai kerjasama kelompok. Artinya metode dan proses dinamika kelompok ini
berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan
individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan
kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaiannya yang
disepakati bersama. Kelompok dan kerumunan berbeda.
B.Tujuan Dinamika Kelompok
Tujuan
kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu
memberi arah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang
rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh kelompok
yang menjadi kriteria pengukur kemajuan.
Tujuan dinamika kelompok :
1.meningkatkan
proses interaksi antara anggota kelompok
2.meningkatkan
produktivitas anggota kelompok
3.mengembangkan
kelompok ke arah yang lebih baik, lebih maju
4.meningkatkan
kesejahteraan hidup anggotanya
C. Manfaat Dinamika
Kelompok
Dinamika kelompok merupakan
kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Manfaat
dinamika kelompok antara lain:
1.
Membentuk
kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun
manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2.
Memudahkan
segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan
orang lain)
3.
Mengatasi
pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan
yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian.
4.
(pekerjaan
besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
5.
Menciptakan
iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu bisa memberikan
masukan, berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
D.Rangkuman
Dinamika kelompok merupakan suatu metode dan
proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok. Artinya metode dan
proses dinamika kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang
semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain
menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara
pencapaiannya yang disepakati bersama.
Tujuan dinamika kelompok adalah
meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok, meningkatkan
produktivitas anggota kelompok, mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik,
lebih maju serta meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya. Bagaimanapun
manusia tidak bisa hidup sendiri dan banyak pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu pekerjaan besar
dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian dan
setiap individu bisa memberikan masukan, berinteraksi dan memiliki peran yang
sama dalam masyarakat.
E.Latihan
1.Apa
yang dimaksud dengan dinamika kelompok?
2.Sebutkan
tujuan dan manfaat dinamika kelompok!
3.Berilah
contoh aplikasi manfaat dinamika kelompok dalam suatu organisasi!
Bab III.
Unsur-unsur Dinamika
Kelompok
A.Unsur-unsur Dinamika
Kelompok
Unsur-unsur Dinamika Kelompok
disebut juga dengan variabel atau dimensi dinamika kelompok. Unsur-unsur
dinamika kelompok terdiri dari :
1.Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok dapat diartikan
sebagai gambaran yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok.
Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai
tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota.
Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota bisa : a) sepenuhnya
bertentangan, b) sebagian bertentangan, c) netral, d) searah dan e) identik.
Dengan demikian bentuk hubungan a tidak menguntungkan dan bentuk d adalah yang
paling baik. Tujuan kelompok dirumuskan sebagai perpaduan dari tujuan
individual dan tujuan semua anggota kelompok.
Tujuan
kelompok yang efektif harus mempunyai aspek-aspek sebagai berikut:
a.
dapat
didefinisikan secara operasional, dapat diukur dan diamati
b.
mempunyai
makna bagi anggota kelompok, relevan, realistik dapat diterima dan dapat
dicapai
c.
anggota
kelompok mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan
d.
-adanya
keseimbangan tugas dan aktivitas dalam mencapai tujuan individu dan kelompok
e.
-bersifat
menarik dan menantang serta mempunyai resiko kegagalan yang kecil dalam
mencapainya
-adanya
kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok
-berapa
lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan kelompok
2. Kekompakan Kelompok
Kekompakan
kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok, hal ini
dapat berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan keterikatan.
Terdapat
enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu:
a. Kepemimpinan Kelompok
Kepemimpinan kelompok yang melindungi,
menimbulkan rasa aman, dapat menetralisir setiap perbedaan
b. Keanggotaan Kelompok
Anggota yang loyal dan tinggi rasa
memiliki kelompok
c. Nilai Tujuan Kelompok
Makin tinggi apresiai anggota terhadap
tujuan kelompok, kelompok semakin kompak
d. Homogenitas Anggota Kelompok
Setiap anggota tidak menonjolkan
perbedaan masing-masing, bahkan harus merasa sama, merasa satu
e. Keterpaduan Kegiatan Kelompok
Keterpaduan anggota kelompok di dalam mencapai tujuan
sangatlah penting
f. Jumlah Anggota Kelompok
bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung
lebih mudah kompak, dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar
Sedangkan
faktor yang meningkatkan kekompakan kelompok adalah: kesepakatan anggota
terhadap tujuan kelompok, tingkat keseringan berinteraksi, adanya keterikatan
pribadi, persaingan antar kelompok, adanya evaluasi yang menyenangkan dan
adanya perlakuan antar anggota dalam kelompok sebagai manusia bukan mesin.
2.Struktur kelompok
Struktur
kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam kelompok sesuai
posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus sesuai/mendukung
tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur kelompok yaitu:
a. Struktur Komunikasi
Sistim komunikasi dalam kelompok harus
lancar agar pesan sampai kepada seluruh angota, komunikasi yang tidak lancar
akan menimbulkan ketidakpuasan anggota, pada gilirannya kelompok menjadi tidak
kompak.
b. Struktur Tugas atau Pengambilan
Keputusan
Pembagian tugas harus merata dengan
memperhatikan kemampuan, peranan, dan posisi masing-masing anggota. Dengan
demikian seluruh anggota kelompok ikut berpartisipasi dan terlibat, sehingga
dinamika kelompok harus semakin kuat.
c. Struktur Kekuasaan atau Pengambilan
Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat
dengan kecepatan pengambilan keputusan selain harus jelas siapa yang mengambil
keputusan dan ketidak cepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan
lemahnya struktur kelompok
d. Sarana Terjadinya Interaksi
Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangkan
dalam struktur kelompok harus menjamin kelancaran interaksi, kelancaran
interaksi memerlukan sarana (contoh ketersediaan ruang pertemuan kelompok)
dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.
3.Fungsi Tugas Kelompok
Fungsi
tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam rangka
mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya dilakukan dengan
kondisi menyenangkan, dengan kondisi yang menyenangkan dapat menjamin fungsi
tugas ini dapat terpenuhi. Klasifikasi fungsi tugas yaitu:
a. Koordinasi, berfungsi sebagai
koordinasi untuk menjembatani kesenjangan antar anggota
b. Informasi, berfungsi memberikan
informasi kepada masing-masing anggota
c. Prakarsa, berfungsi menumbuhkan dan
mengembangkan prakarsa anggota
d. Penyebaran, berfungsi menyebarkan
hal-hal yang dilakukan kelompok kepada masyarakat atau lingkungannya
e. Kepuasan, berfungsi untukmemberikan
kepuasan pada anggota
f. Kejelasan, berfungsi menciptakan
kejelasan kepada anggota seperti tujuan dan kebutuha anggota
4.Pengembangan dan Pemeliharaan
Kelompok
Mengembangkan
dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan kehidupan
kelompok, kehidupan berkelompok dapat dilihat dari adanya kegiatan, yaitu:
a. Mengusahakan/mendorong agar semua
anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan
demikian rasa memiliki kelompok dari para anggotanya akan tinggi
b. Tersedianya fasilitas
c. Mengusahakan/mendorong menumbuhkan
kegiatan, agar para anggota bisa ikut aktif berperan
d. Menciptakan norma kelompok. Norma
kelompok ini adalah sebagai acuan anggota kelompok bertindak
e. Mengusahakan adanya kesempatan anggota
baru, baik untuk menambah jumlah maupun mengganti anggota yang keluar
f. Berjalannya proses sosialisasi. Untuk
mensosialisasikan adanya anggota baru adanya norma kelompok adanya kesepakatan,
dan sebagainya
5.Suasana Kelompok
Suasana
kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau apatis yang
ada dalam kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya merasa saling
menerima, saling menghargai, saling mempercayai dan bersahabat.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi suasana kelompok adalah:
a. hubungan antar anggota. Hubungan yang
mendukung adalah hubungan yang rukun, bersahabat, persaudaraan
b. kebebasan berpartisipasi. Adanya
kebebasan berpartisipasi, berkreasi akan menimbulkan semangat kerja yang tinggi
c. lingkungan fisik yang mendukung
6.Efektivitas Kelompok
Efektifitas
kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok dalam
mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai, semakin banyak
keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota kelompok merasa
puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.
7.Tekanan Kelompok
Tekanan
pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam kelompok yang
dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan timbul dorongan
untuk mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yan cermat, dan terukur
akan dapat mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.
8.Maksud Terselubung
Maksud
terselubung adalah suatu tujuan anggota kelompok yang terselubung atau
ditutup-tutupi atau sengaja tidak diberitahukan pada anggota lainnya dalam
melakukan suatu aktivitas tertentu dalam kelompok, karena tujuan sebenarnya
dari anggota kelompok berlawanan dan bertentangan dengan tujuan kelompok yang
telah disepakati bersama.
Bab IV.
Motivasi dan Kerjasama
A.Motivasi
Motivasi diartikan sebagai kekuatan dorongan,
kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang
dikehendakinya. Istilah motivasi memuat tiga unsur esensial, pertama faktor
pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal. Kedua tujuan
yang ingin dicapai. Ketiga strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok
untuk untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya jika seseorang merasa kehausan,
maka akan berusaha untuk mencari air yang layak untuk diminum. Tujuan yang
ingin dicapai adalah ingin menghilanggkan rasa haus. Untuk memperoleh air yang
memenuhi syarat untuk layak diminum diperlukan strategi atau cara tertentu.
Jika air kelihatannya kurang bersih maka perlu disaring terlebih dahulu, baru
kemudian dimasak. Setelah itu duidinginkan lalu diminum. Bagi orang yang
beruang mungkin dilakukan dengan cara membeli air kemasan atau memesan di warung
atau restoran.
Sifat
motivasi adalah abstrak, dan hanya dapat ditimbang dengan melihat penampilan
fisikal ketika subyek melakukan suatu pekerjaan. Secara sederhana dapat
diformulasikan bahwa motivasi (M) merupakan fungsi (f) produktivitas (P) atau M
= (f.P). Untuk menjadi manusia yang produktif,
seseorang
harus mampu membangkitkan motivasi berprestasi yang ada pada diri dan yang
mungkin dibangkitkan.
Robbins
(1993) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul dari
diri seseorang ke suatu arah perilaku yang diawali oleh adanya kebutuhan yang
belum terpuaskan sehingga menimbulkan dorongan untuk mewujudkan keinginannya.
Motivasi
merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan ragamnya. Secara umum motivasi
dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang satu sama lain memberikan
warna pada aktivitas manusia. Motivasi yang mempengaruhi manusia organisasional
dalam bekerja sebagai berikut:
1.Motivasi positif
Motivasi
positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari keuntungan-keuntungan tertentu
dan merupakan proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif yang
diarahkan agar bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan
keuntungan tertentu. Jenis-jenis motivasi positif antara lain : imbalan yang
menarik, informasi tentang pekerjaan, kedudukan atau jabatan, perhatian atasan
terhadap bawahan, kondisi kerja, rasa partisipasi, dianggap penting, pemberian
tugas berikut tanggungjawabnya, dan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang.
2.Motivasi Negatif
Motivasi
Negatif merupakan motivasi yang bersumber dari rasa takut, dan jika berlebihan
akan membuat organisasi tidak mencapai tujuan.Personalia organisasi menjadi
tidak kreatif, serba takut dan seba terbatas geraknya.
3.Motivasi dari dalam
Motivasi
dari dalam timbul pada diri pekerja waktu menjalankan tugas-tugasnya dan
bersumber dari dalam pekerja itu sendiri. Artinya kesenangan pekerja muncul
pada waktu bekerja dan menyenangi pekerjaannya. Berbuat adalah suatu kewajiban,
laksana makan kebutuhan.
4.Motivasi dari luar
Motivasi
dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada
di luar pekerjaan dan diluar diri pekerja, biasanya dikaitkan dengan imbalan
seperti kesempatan cuti, program rekreasi. Pekerja bekerja semata-mata disorong
oleh adanya suatu yang ingin dicapai dan dapat pula bersumber dari
faktor-faktor di luar subyek.
Efektivitas
kelompok antara lain tergantung pada keinginan bekerja para anggota yang
terikat pada tugas-tugas kelompok, baik pada saat memecahkan maslah maupun saat
bekerja kelompok. Kerja kelompom tidak selalu dalam bentuk akktivitas fisik,
melainkan juga aktivitas emosi atau intelektual meski pada akhirnya motivasi
anggota kelompoklah yang menentukan produktivitas.
Upaya
efektivitas kelompok akan dapat tercapai jika setiap anggota mampu mengerjakan
tugas kelompok scara bersama-sama. Perilaku pimpinan dan anggota kelompok yang
mempunyai pengaruh terhadap produktivitas di dalam kelompok pada intinya
merupakan aksentuasi dari motivasi yang ditimbulkan oleh hubungan sinergis diantara
sesamanya.
Teori
tentang motivasi banyak dikemukakan oleh para ahli. Dalam penelitian ini akan
digunakan teori motivasi yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg atau dikenal
dengan teori dua faktor tentang motivasi. Steers et.al (1996:17-18) dan Gibson
et.al (1989:107-108) mengemukakan bahwa hasil penelitian Herzberg menunjukkan
dua kesimpulan yaitu pertama serangkaian kondisi ekstrinsik, keadaan pekerjaan
(job context), yang menghasilkan ketidakpuasan di kalangan karyawan jika
kondisi tersebut tidak ada. Jika kondisi tersebut ada, maka tidak perlu
memotivasi karyawan. Kondisi tersebut adalah faktor-faktor yang membuat orang
merasa tidak puas (dissartisfier) atau disebut faktor iklim baik (hygiene
factors). Faktor-faktor tersebut meliputi upah, jaminan kerja, kondisi kerja,
status, prosedur perusahaan, mutu supervisi dan mutu hubungan antarpribadi
diantara rekan sekerja, dengan atasan dan dengan bawahan. Kedua, serangkaian
kondisi intrinsik, isi pekerjaan (job content), yang apabila ada dalam
pekerjaan tersebut akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat
menghasilkan prestasi kerja yang baik. Jika kondisi tersebut tidak ada, maka
tidak akan timbul rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Faktor-faktor tersebut
disebut pemuas atau motivator yang meliputi prestasi, pengakuan, tanggung
jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan berkembang.
Mengacu
pada konsep teori motivasi tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi
penyuluh adalah dorongan dari dalam diri dan luar penyuluh ke suatu arah perilaku
yang diawali oleh adanya kebutuhan yang belum terpuaskan sehingga menimbulkan
dorongan untuk mewujudkan keinginannya. Dalam penelitian ini motivasi penyuluh
akan disoroti melalui motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Diasumsikan
bahwa motivasi penyuluh akan berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi dan
kinerja penyuluh.
B.Pengertian Kelompok Tani
Tidak
seorangpun manusia di dunia hidup dalam kesendirian, memang manusia adalah
mahluk sosial, artinya memerlukan berhubungan dengan orang lain adalah
merupakan kebutuhan hidupnya. Sudah menjadi sifat individu manusia untuk hidup
berkelompok, karena individu tersebut merasa lebih aman bila berlindung pada
kelompoknya. Sehingga setiap manusia akan mengidentifikasi dirinya terhadap
kelompoknya. Dalam berkelompok manusia akan dapat mereseprentasikan sifat-sifat
naluriahnya, seperti rasa harga diri, hasrat untuk patuh, hasrat meniru, hasrat
bergaul, hasrat tolong menolong, hasrat berjuang dan hasrat memberitahukan. Dengan
demikian manusia dapat berinteraksi, hubungan yang terjadi bersifat timbal
balik, saling mempengaruhi. Pengertian ini menunjukkan adanya kesadaran manusia
sebagai bagian dari kelompok tersebut. Disebut kelompok, paling tidak dterdapat
tiga syarat kumpulan manusia tersebut. Disebut kelompok karena, yaitu :
1. setiap anggota kelompok sadar sebagai
bagian dari kelompoknya
2. terdapat hubungan timbal balik antar
anggota
3. terdapat faktor kesamaan antar anggota
kelompok yang dapat mempererat hubungan antar mereka. Seperti : kepentingan,
tujuan, pandangan, perasaan, dan sebagainya.
Kelompoktani adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari kelompok. Kelompoktani perlu sudah harus dinamis, kelompoktani
membutuhkan dinamika kelompok.
Kelompoktani
dapat didefinisikan sebagai kumpulan petani yang terbentuk atas dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, dan sumberdaya) dan
keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Kelompoktani
dipimpin oleh seorang ketua dengan sebutan kontak tani, terbentuk secara non formal,
ditumbuh-kembangkan dari, oleh dan untuk petani.
Kelompoktani
bercirikan :
1. beranggotakan petani
2. saling mengenal, akrab dan saling
percaya
3. mempunyai pandangan dan kepentingan
yang sama dalam berusahatani
4. memiliki kesamaan tradisi dan atau
pemikiran, hamparan usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa pendidikan dan
ekologi
5. ada pembagian tugas dan tanggung jawab
sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama
Dengan
tercapainya delapan unsur dinamika kelompok tersebut, kelompoktanipun akan
dinamis, bila kelompoktani dinamis maka akan dapat memerankan fungsinya, yaitu:
1. sebagai kelas belajar mengajar
2. sebagai unit produksi
3. sebagai wahana kerjasama
Bila
fungsi kelompok (tani) berperan, kelompoktani tersebut akan meningkat
produktivitasnya, sekaligus meningkat kemampuan kelompoknya.
C.Rangkuman
Motivasi
diartikan sebagai kekuatan dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau
mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Istilah
motivasi memuat tiga unsur esensial, pertama faktor pendorong atau pembangkit
motif, baik internal maupun eksternal. Kedua tujuan yang ingin dicapai. Ketiga
strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk untuk mencapai
tujuan tersebut. Misalnya jika seseorang merasa kehausan, maka akan berusaha
untuk mencari air yang layak untuk diminum.
Motivasi
yang mempengaruhi manusia organisasional dalam bekerja sebagai berikut:
motivasi positif, motivasi negatif, motivasi dari dalam, motivasi dari luar.
Motivasi penyuluh akan berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi dan kinerja
penyuluh.
D.Pengertian Etos Kerja
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2001) memberi pengertian etos kerja sebagai cara
pandang atau semangat kerja yang menjadi ciri khas individu atau kelompok
orang. Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Etos kerja adalah
totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekpresikan, memandang, meyakini,
dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak
(Tasmara, 2004:20).
Konsep
etos kerja mengandung dua kata yaitu: etos dan kerja. Pengertian kerja
dikaitkan dengan konsep etos kerja. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan
oleh manusia. Suseno (Puspadi, 2003:119) mendefinisikan etos kerja sebagai
sikap dasar seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan pekerjaan.
Etos
kerja sama dengan etika kerja. Harriman (Puspadi, 2003:119) mendefinisikan etos
sebagai pandangan atau semangat karakteristik suatu masyarakat, sistem nilai
yang menjadi latar belakang (adat istiadat, tata cara suatu kelompok).
Etos
kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau suatu umat terhadap
kerja. Kalau pandangan dan sikap itu melihat kerja sebagai hal yang luhur untuk
eksistensi manusia, maka etos kerja itu akan tinggi; sebaliknya, kalau melihat
kerja sebagai suatu hal tak berarti untuk kehidupan manusia maka etos kerja
menjadi rendah. Orang-orang yang mempunyai etos kerja tinggi, cenderung menyukai
pekerjaan dan memperoleh kepuasan darinya (Anoraga, 1992:11). Weber mengatakan
bahwa ada kaitan antara perkembangan suatu masyarakat dengan sikap masyarakat
itu terhadap makna kerja (Mubyarto dkk., 1993:2).
Menurut
Puspadi (2003:120), etos kerja merupakan penentu konsep profesional, dan etos
kerja individu atau kelompok, tidak dominan ditentukan oleh faktor budaya yang
dianut oleh individu bersangkutan tetapi juga ditentukan oleh struktur ekonomi,
sosial dan politik yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian etos kerja
yang tinggi dapat dibentuk melalui proses-proses tertentu, dengan memperhatikan
faktor-faktor yang berpengaruh.
Salah
satu faktor penentu dalam peningkatan pendapatan dan produktivitas adalah etos
kerja dari individu yang berperan dalam usaha produksi. Sebagai contoh, seorang
petani akan berhasil dalam usahataninya jika ia rajin merawat tanamannya,
membersihkan gulma, menjaga tanamannya dari hama, dan lain-lain. Oleh karena
itu, perlu dikaji beberapa karakteristik tenaga kerja yang bergerak dalam usaha
produksi, yang meliputi aspek semangat kerja dan keuletan (Rusli dkk.
1995:101).
Menurut
Soesarsono dan Sarma (2004:18), ”etos kerja lebih” adalah: (1) tiba dan memulai
kerja lebih awal, (2) bekerja dengan lebih tertib dan seksama,
(3) bekerja dengan lebih bersemangat dan
gairah, (4) bekerja dengan lebih cekatan dan cepat selesai, (5) bekerja dengan
waktu (durasi) lebih lama dari jam kerja, dan (6) hasil kerja lebih banyak dan
lebih bermutu.
Etos
kerja dalam penelitian ini didefinisikan sebagai waktu yang dicurahkan petani
dalam melakukan pekerjaan usahataninya.
E. Latihan
1. Sebutkan pengertian motivasi dan
berilah contoh!
2. Bagaimana kerjasama dalam kelompok?
Contoh
aplikasi unsur-unsur dinamika kelompok sebagai berikut:
Permainan
Studi kasus : asas kerja sama dalam kelompok
1.Judul ” BUJUR SANGKAR BERANTAKAN ”
Tujuan :
1. Peserta menyadari bahwa pengetahuan
tentang bekerjasama tidak serta merta selalu muncul ketika dalam suasana orang
bekerjasama.
2. Peserta dapat memahami prinsip-prinsip
kerja sama dan bagaimana teknik penerapannya.
3. Peserta dapat mengidentifikasi
motivasi diri sendiri
4. Peserta dapat menjelaskan perbedaan
tipe-tipe motivasi individu
5. Peserta dapat memahami dan empati
terhadap motivasi orang lain
6. Peserta dapat lebih aktif dalam
meningkatkan motivasi orang lain
Pokok Bahasan :
1. Prinsip-prinsip kerja sama
2. Saling percaya dan akibatnya
3. Kerjasama dan hubungan organisasi.
Waktu
: 30 menit
Peralatan :
1. Satu set peralatan ”bujur sangkar
berantakan” untuk satu kelompok yang beranggotakan 5 orang.
2. Spidol, kertas plano dan kelengkapan
lainnya.
Proses
:
1. Permainan ini sebaiknya dilakukan
dalam kelompok yang beranggotakan 20 -25 orang dan dibagi dalam kelompok-2 yang
beranggotakan 5 orang
2. Aturan permainan :
ü Masing-2kelompok menerima 5 sampul
tertutup yang akan dibagikan pada setiap anggota (tidak boleh dibuka sebelum
ada tanda memulai.
ü Tiap amplop berisi potongan dari
berbagai bentuk hasil potongan bujur sangkar.
ü Tiap kelompok bertugas menyusun 5
bujur sangkar dg ukuran sama besar yang dilakukan oleh 5 orang anggota kelompok
.
•Persyarakatan
selama permainan
§ Tidak diperkenankan untuk bicara
§ Tidak boleh memberi kode apapun
§ Tidak boleh meminta dan mengambil
bagian anggota lain
§ Boleh memberi dan yanhg diberi tidak
boleh menolaknya.
3. Setelah peraturan disampaikan pelatih
membagikan amplop pada
kelompok dan permainan dapat dimulai.
4.
Tiap-tiap kelompok diawasi oleh satu petugas , mengamati dan mencatat
Apakah terjadi pelanggaran terhadap aturan permainan.
5.
Apabila sudah ada 2 atau 3 kelompok yang selesai, permainan dihentikan
dan
dilakukan pengungkapan apa yang mereka lakukan dan yang dirasakan.
6. Dari apa yang mereka alami selanjutnya
didiskusikan menmgapa bisa
terjadi, apa penyebabnya ? bagaimana seharusnya ? dan apakah bisa
dihubungkan dengan kegiatan-kegiatan diluar pelatihan atau situasi
sesungguhnya.
Individu
Petunjuk
Umum :
Petunjuk
Bagi Pengamat :
1. bacalah baik‐baik formulir pengamatan
2. posisi berdiri usahakan bisa mengamati
seluruh pemain
3. Tetaplah jaga kemandirian anda sebagai
pengamat
4. catatlah hasil pengamatan secara terus
menerus.
5. catatlah fakta‐fakta tentang perilaku yg diamati
2.MENARA SEDOTAN (Analisa gaya
kepemimpinan )
Tujuan :
Peserta
memahami adanya tiga gaya kepemimpinan dan maknanya masing-masing dalam
kehidupan berorganisasi.
Peserta memahami konsep
dasar kepemimpinan situasional dan efektifitasnya.
Pokok Bahasan : tiga gaya
kepemimpinan (otoriter, dekokrasi, masa bodoh)
Waktu : 30 menit
Peralatan :
1.
Tiga set sedotan minuman
2.
Tiga set /kotak jarum pentul
Proses :
1.
Penjelasan tentang tujuan dan materi pokok kegiatan
2.
Peserta dibagi menjadi 3 kelompok
3.
Masing-masing kelompok diminta duduk melingkar pada tempat yang
terpisah dan diminta untuk memilih ketua kelompok masing-masing.
4.
Kepada 3 pemimpin terpilih diminta untuk menemui pelatih diruang
lain . anggota kelompok dimohon menunggu
5.
Berilah penjelasan kepada ketiga pemimpin :
§
Bahwa mereka akan memimpin kelompok masing-masing untuk membangun
sebuah menara dari bahan sedotan minuman yang disambung-sambung memakai jarum
pentul (berikan masing-masing satu set) dan bila perlu berikan contoh cara
menyambungnya.
§
Dalam menjalankan tugas ini, ketiga pemimpin akan menjalankannya
secara berbeda, yaitu :
Seorang
menjalankan tugas sebagai pemimpin yang otoriter yang akan memimpin kelompok dg
cara keras dan tegas (semuanya ditentukan oleh dia sendiri sejak rencana gambar
sampai cara pelaksanaannya, pembagian tugas anggota, sampai penentuan
selesainya pekerjaan)
Seorang
berperan sebagai pemimpin Demokrat yang akan memimpin kelompoknya atas dasar
musyawarah dan mufakat dari rencana, pembagian tugas dan penentuan hasil.
Semuanya sitetapkan bersama , pemimpin hara mengarahkan.
Seorang menjalankan
kepemimpinan masa bodoh (laizer faire)/ liberal (Lippite dkk), yang memimpin dg
sebebas-bebasnya dan nyaris tanpa aturan (pokoknya menyerahkan semuanya kepada
kemampuan dan kemauan anggota sendiri, dia hanya memberitahukan apa tugas yang
harus dikerjakan dan kemudian bersikap masa bodoh, jika perlu malah
meninggalkan kelompoknya yang sedang bekerja).
1.
Tentukan secara tepat siapa yang akan berperan sebagai pemimpin
otoriter,
2.
demokrat dan masa bodoh. Yakinkan bahwa mereka akan bertugas dg
sebaik
3.
baiknya. Dan tegaskan bahwa mereka tidak boleh memberitahu kepada
kelompok
4.
akan perannya dan mengapa mereka berperan seperti itu. Sesudah itu
mereka
5.
kembali ke kelompok dan segera mulai.
6.
Selama proses berlangsunbg amati semua perilaku anggota setiap
kelompok, catat
7.
hal yang penting untuk digunakan bahan analisa.
8.
Setelah waktu berakhir minta mereka kembali ke formasi kelas
semula . dan minta
anggota kelompok untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya :
ü
Apa yang terjadi dikelompok terhadap proses dari awal sampai
akhir.
ü
Apa mereka puas terhadap hasil yang dicapai
ü
Bagaimana tanggapan mereka terhadap karakter masing-masing
pemimpinnya.
9. Catat semua ungkapan anggota dipapan tulis,
lakukan analisa hasil dan simpulkan.
TRAFFICHT LIGHT (MENGURAI
KEMACETAN)
(KODE ETIK MEMIMPIN DAN
DIPIMPIN)
Tujuan : peserta menyadari akan kode etik sebagai pemimpin dan memahami
bagaimana
seharusnya memimpin dan
dipimpin.
Waktu : 15 menit
Proses :
1.
Tentukan 11 orang peserta untuk maju ke depan kelas
- Sampaikan padfa peserta untuk memilih pemimpin
- Berilah penjelasan pada pemimpin tentang teknik bermain
- Amati proses yang terjadi terhadap pemimpin dan yang dipimpin
- Analisa karakter masing‐masing , dan simpulkan
Teknik bermain :
Bagi menjadi 2 kelompok
beranggotakan 5 orang
Anggota kelompok berbaris
bersap lima orang menghadap kekanan dan 5 orang menghadap kekiri dalam satu
deret
Antara kelompok diberi
jarak 1 orang
Perintahkan antar kelompok
untuk bertukar posisi dengan ketentuan tidak boleh melewati lebih dari satu
orang dg mengisi peluang kosong diantara anggota kelompok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar