BERBAGAI METODE PENYULUHAN PERTANIAN
Oleh Darwin Rauf, S.ST
1)
Penggolongan Metode Penyuluhan Pertanian
a)
Dilihat dari pendekatan komunikasinya, metode penyuluhan dapat
digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu:
1.
Metode
Langsung (Direct Communication/ Face to Face Communication), Dalam
hal ini penyuluh langsung bertatap muka dengan sasaran. Misalnya: obrolan di
tempat peternakan, di rumah, di balai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam
penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain.
2.
Metode
Tidak Langsung (Indirect Communication), dalam hal
ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi
dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media). Misalnya penyuluh
menyampaikan materi penyuluhannya, sedang petani mendengarkannya melalui radio.
b)
Dilihat dari pendekatan kepada Sasaran Penggolongan ini berdasarkan hubungan
jumlah dan penggolongan sasaran, meliputi:
1.
Metode
Berdasarkan Perorangan, Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara
langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan. Umpamanya:
Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung ke rumah penyuluh
dan ke kantor; Surat menyurat secara perorangan; Demonstrasi plot;
Belajar perorangan, belajar praktek hubungan telepon.
2.
Metode
dengan Pendekatan Kelompok, Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok
sasaran umpamanya:Pertemuan (contoh: di rumah, di saung, di balai desa,
dan lain-lain); Perlombaan; Demonstrasi cara/hasil; Kursus tani;
Musyawarah; diskusi kelompok; temu karya; Karyawisata; Temu lapang (farm field
day).
3.
Metode
dengan Pendekatan Massal, Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya
secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak
secara sekaligus. Umpamanya: Rapat (pertemuan umum); Siaran pedesaan melalui
Radio/TV; Pemutaran film/slide; Penyebaran bahan tulisan (brosur,
leaflet, folder, booklet dan sebagainya); Pemasangan Foster
dan Spanduk; Pertunjukan Kesenian.
c)
Dilihat dari pendekatan indra penerima
Metode
yang dilakukan melalui penglihatan, contohnya:
§ Pesan yang tertulis.
§ Pesan yang bergambar.
§ Pesan yang terproyeksi, seperti film/slide
tanpa penjelasan suara/bisu.
Metode
disampaikan melalui pendengaran,contohnya:
§ Siaran pedesaan melalui radio/TV.
§ Hubungan telepon.
§ Pidato, ceramah, rapat.
Metode yang disampaikan melalui beberapa macam alat
indera secara kombinasi.
Dalam hal ini
pesan diterima oleh sasaran bisa melalui pendengaran,
penglihatan, indera peraba,
penciuman
ataupun indera pengecap secara sekaligus, yaitu:
§ Demonstrasi.
§ Peragaan dengan penjelasan.
§ dan lain-lain.
2)
Macam-macam Metode Penyuluhan
(a)
Ceramah
(1). Pengertian
§ Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam
bentuk pertanyaan atau diskusi dari pihak peserta.
(2).
Tujuan
§ Menyampaikan fakta/ kenyataan.
§ Untuk menyimpulkan pokok-pokok yang penting dan
baru.
(3).
Kelemahan
§ Bersifat verbalisme, sehingga sulit ditangkap oleh
pendengar.
§ Peserta ceramah dengan tipe visual sulit menangkap
pesan.
§ Terlalu lama bisa membosankan.
§ Sukar sekali, menyimpulkan bahwa peserta mengerti dan
tertarik pada ceramahnya.
§ Berkecenderungan untuk menghafal.
§ Kurangnya partisipasi, menyebabkan hilangnya nilai
materi yang disampaikan kecuali
keseluruhan
materi telah diberikan sebelumnya untuk dipelajari.
(4).
Keunggulan
§ Kelas mudah dikuasai.
§ Mudah dilaksanakan.
§ Mudah mengorganisasi tempat/ kelas.
§ Dapat diikuti oleh peserta dengan jumlah yang besar.
§ Mudah menyiapkannya.
§ Mudah menerangkan dengan baik.
§ Informasi yang disampaikan dapat direncanakan dengan
tepat sebelumnya sampai pada kata
kata yang
akan digunakan.
(5).
Faktor lain
§ Akan mudah diterima apabila pembicara orang yang bersemangat.
§ Harus mengadakan persiapan yang intensif.
§ Perlu menggunakan alat-alat pembantu.
§ Perlu menggunakan bahasa yang selaras.
§ Perlu menghubungkan fakta-fakta yang akan
diberikan
§ Perlu memberi ikhtisar pada akhir ceramah.
(b)
Demonstrasi
(1).
Pengertian
§ Demonstrasi merupakan suatu metode penyuluhan di
lapangan untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara dan/atau hasil
penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani.
(2).
Sasaran
Berdasarkan
sasaran yang akan dicapai, maka demonstrasi dibedakan atas:
§ Petak percontohan (dem plot), yaitu demonstrasi
yang dilakukan secara
perorangan
(petani)
dengan
mengusahakan komoditas tertentu (tanaman pangan, perkebunan,
peternakan
dan
perikanan), dengan areal 0,1–0,5 hektar untuk komoditas
yang diusahakannya.
§ Demonstrasi usaha tani (dem farm) merupakan
demonstrasi yang dilakukan
dengan cara
kerjasama
oleh petani dalam suatu kelompok tani, dengan areal > 5 hektar untuk
komoditas yang
diusahakannya.
§ Demonstrasi usaha tani gabungan kelompok (dem area)
merupakan demonstrasi
Yang dilakukan
secara kerja sama antar kelompok tani dalam satu wilayah
(hamparan/domisili) yang tergabung dalam satu gabungan kelompok tani, dengan
(hamparan/domisili) yang tergabung dalam satu gabungan kelompok tani, dengan
areal
> 50 hektar untuk komoditas yang diusahakannya. dengan yang
telah
diketahui
oleh peserta. Harus sesuai dengan pribadi penceramah.
(3).
Tujuan
§ Tujuan pelaksanaan dem plot adalah untuk
memberikan contoh bagi petani di
sekitarnya
untuk Menerapkan teknologi baru di bidang pertanian.
§ Tujuan pelaksanaan demfarm untuk meningkatkan pengetahuan
dan
keterampilan
anggota kelompok tani serta memberi contoh petani di sekitarnya
untuk
menerapkan teknologi baru melalui kerjasama kelompok.
§ Tujuan dem area adalah untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan
anggota kelompok
tani melalui kerjasama antar kelompok tani untuk menerapkan
inovasi
baru di bidang pertanian serta memberikan contoh bagi petani nelayan di
sekitarnya.
sekitarnya.
(4).
Sasaran
Sasaran
kegiatan pada dasarnya adalah petani/kontak tani, kelompok tani dan gabungan
kelompok tani yang berhasil dan mampu membina kerjasama di tempat masing-masing.
Dengan terlaksananya demonstarasi ini diharapkan akan terjadi peningkatan
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku, sehingga mereka tahu, mau dan
mampu menggunakan inovasi baru.
(5).
Keunggulan
§ Teknologi spesifik lokal.
§ Petani dapat melihat proses inovasi teknologi.
(6).
Kelemahan
§ Makan waktu lama.
§ Sumberdaya yang dipakai besar.
(c)
Kaji Terap
(1).
Pengertian
Kaji
terap adalah metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani
nelayan dalam memilih paket teknologi usaha tani yang telah
direkomendasikan sebelum di demonstrasikan dan atau dianjurkan. Pelaksanaannya
dilakukan oleh kontak tani-nelayan di lahan usaha tani-nelayannya dengan bimbingan
penyuluh pertanian.
(2).
Tujuan
§ Meyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta kondisi usaha tani-nelayan dan
sosial ekonomi petani nelayan di wilayah tertentu.
§ Mempercepat penyebaran informasi teknologi pertanian
yang telah direkomendasikan secara umum.
(3).
Kegunaan
§ Mengurangi resiko kegagalan usaha tani melalui
pemilihan teknologi yang paling sesuai dengan usaha tani terpadu.
§ Meningkatkan keyakinan kontak tani mengenai teknologi
pertanian yang akan diterapkan oleh petani.
§ Meningkatkan efisiensi usaha tani dan informasi
pertanian.
§ Menghimpun dan memberikan umpan balik kepada lembaga
penelitian, dan lembaga teknis lingkup pertanian.
§ Menyiapkan kontak tani untuk menjadi demonstrator
yang profesional.
§ Mengembangkan kemampuan penyuluh.
(4).
Keunggulan
§ Dapat merangsang kontak tani atau petani lainnya
untuk menerapkan paket teknologi tersebut.
§ Keberhasilan anjuran cukup besar.
(5).
Kelemahan
§ Kurang cepat dapat menyerap peserta.
§ Membutuhkan biaya yang besar.
(d)
Karya Wisata
(1).
Pengertian
Karya
wisata adalah kegiatan perjalanan secara bersama yang dilakukan oleh
sejumlah petani untuk mempraktikkan hasil suatu pengajaran atau melakukan suatu
karya yang bermanfaat di tempat yang dituju.
(2).
Tujuan
Meyakinkan
para petani dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri
hasil penerapan teknologi baru, demonstrasi suatu keterampilan, alat baru dan
sebagainya. Juga untuk memperoleh pandangan dari hasil pembangunan daerah lain.
(3).
Keunggulan
§ Memberikan motivasi kepada petani untuk melakukan
suatu kegiatan.
§ Membina keakraban di antara sesama petani.
§ Memperluas wawasan.
§ Menumbuhkan sikap kepemimpinan.
(4).
Kelemahan
§ Biayanya relatif mahal.
§ Seringkali sulit untuk memenuhi keinginan semua
peserta.
§ Bila acara terlalu padat atau salah memilih obyek
akan menimbulkan kekecewaan.
§ Seringkali menghadapi hambatan sarana dan prasarana.
(e)
Kunjungan Rumah dan Tempat Usaha
(1).
Pengertian
Kunjungan
rumah (anjangsana) dan tempat usaha (anjang karya) adalah suatu kunjungan
terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah/tempat usaha petani dengan suatu
tujuan tertentu.
(2).
Tujuan
Menumbuhkan
kepercayaan diri petani dan keluarganya.
(3).
Keunggulan
§ Masalah-masalah yang timbul dapat dipecahkan secara langsung.
§ Hubungan persahabatan, kekeluargaan dan kepercayaan
dapat dibina dengan baik.
§ Mempercepat proses adopsi.
(4).
Kelemahan
§ Metode ini relatif mahal dan memakan banyak waktu
dan tenaga.
§ Jumlah petani yang dapat dikunjungi terbatas.
(f)
Kursus Tani
(1).
Pengertian
Kursus
tani adalah kursus atau proses belajar mengajar yang khusus diperuntukkan bagi
petani dan keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis, teratur, dan dalam
jangka waktu tertentu.
(2).
Tujuan
§ Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan petani
dalam memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam usaha tani nya.
§ Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan
petani dalam menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan.
§ Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan wanita tani
dalam membantu memecahkan masalah-masalah usaha tani yang dihadapi keluarganya.
§ Menyiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani-petani
yang dinamis dan terampil di masa yang akan datang.
§ Menumbuhkan calon-calon kontak tani yang bersedia dan
mampu menyebarluaskan teknologi pertanian yang lebih menguntungkan.
§ Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya
keluarga tani.
§ Menumbuh kembangkan kepentingan keluarga tani.
(3).
Keunggulan
§ Sangat efektif untuk mengajarkan pengetahuan
dan keterampilan secara mendalam dan sistematis.
§ Mendorong tumbuhnya kepemimpinan petani, kontak
tani.
§ Mempercepat proses adopsi teknologi baru.
§ Alumni kursus tani dapat dipakai sebagai kader untuk
mendorong tumbuhnya kelompok tani.
(4).
Kelemahan
§ Metode ini relatif mahal serta memerlukan persiapan
dan pelaksanaan yang cermat.
§ Kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering
mengganggu tercapainya tujuan.
§ Menjangkau relatif sedikit petani.
(g)
Magang
(1).
Pengertian
Magang
di bidang pertanian adalah suatu proses belajar mengajar antar petani,
dimana seorang petani belajar dari pengalaman kerjanya, pada suatu usaha tani
dalam keadaan sesungguhnya di lapangan dengan bimbingan petani yang berhasil
menjalankan usahanya. Sering dikenal dengan istilah “petani/nelayan belajar
dari petani/nelayan”.
(2).
Tujuan
§ Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
petani.
§ Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya
diri, dan kewiraswastaan petani.
§ Menumbuhkan minat dan keyakinan petani
pemagang terhadap usaha tani sebagai sumber mata pencaharian.
§ Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan
interaksi sosial dan interaksi positif antara sesama petani.
§ Meningkatkan keterampilan, kecakapan dan rasa percaya
diri petani pengajar dalam mengajar petani lain.
(3).
Persyaratan Pemagang
§ Bersedia untuk mengajar.
§ Bersedia bekerja di lingkungan usaha petani pengajar,
dan tinggal bersama keluarga petani pengajar, bila berasal dari daerah
lain.
§ Bersedia menanggung biaya selama magang.
(4).
Prinsip-prinsip Penyelenggaraan
Dalam
penyelenggaraan magang bagi petani, para pembimbing dan pengajar perlu
memperhatikan prinsip-prinsip belajar mengajar sebagai berikut:
§ Pemagang mempunyai minat terhadap bidang yang
akan dipelajari,
§ Pemagang menghayati tujuan belajar dan merasakan
kegunaannya.
§ Pemagang mendapat kesempatan yang cukup untuk
berlatih selama magang, terutama dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
§ Pemagang merasa senang dan puas terhadap lingkungan
belajar, pengajar, dan hasil belajarnya.
§ Materi yang dipelajari harus merupakan peningkatan
dan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi pemagang.
(h)
Mimbar Sarasehan
(1).
Pengertian
Mimbar
sasehan merupakan forum konsultasi antara kelompok andalan (KTNA) dengan pihak
pemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan
untuk membicarakan, memusyawarahkan dan mencapai kesepakatan mengenai hal-hal
yang menyangkut pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan petani nelayan
dalam rangka pembangunan pertanian.
(2).
Tujuan
§ Memahami keadaan dan masalah-masalah yang
dihadapi dalam pembangunan pertanian di lapangan, baik oleh petani nelayan
maupun oleh pejabat pemerintah.
§ Mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan
masalah-masalah beserta penyusunan rencana kegiatannya yang mencakup
usaha tani dan kehidupan petani beserta keluarganya.
§ Melaksanakan penerapan kegiatan di lapangan sesuai
dengan kesepakatan bersama.
§ Meningkatkan peranan dan peran serta petani sebagai
subyek pembangunan.
§ Mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antara
kontak tani dan pemerintah dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan
pertanian untuk memperbaiki perencanaan masa yang akan datang.
(i)
Obrolan Sore
(1).
Pengertian
Obrolan
sore adalah suatu proses percakapan antar petani ataupun antar wanita tani,
yang dilakukan dengan santai dan akrab dengan acara pembicaraan diarahkan
kepada masalah yang bermanfaat untuk pembangunan pertanian. Waktu yang dianggap
paling santai adalah sore hari, ketika petani sudah tidak kerja.
(2).
Tujuan
Meningkatkan
dan memperluas pengertian dan pengetahuan tentang pertanian ataupun
sesuatu introduksi teknologi pertanian baru di antara para petani secara
swadaya.
(3).
Keunggulan
§ Membuat perluasan anjuran teknologi pertanian
oleh penyuluh pertanian terhadap petani.
§ Memberikan kesempatan praktek kepada kontak
tani dalam meluaskan informasi yang berguna bagi petani di sekitarnya.
(j)
Pameran
(1).
Pengertian
Pameran
adalah usaha memperlihatkan atau mempertunjukkan model,contoh, barang, peta,
grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu
tempat tertentu. Suatu pameran melingkupi tiga tahap usaha komunikasi, yaitu menarik
perhatian, menggugah hati dan membangkitkan keinginan, serta bila mungkin tahap
meyakinkan diharapkan dapat juga tercapai.
(2).
Tujuan
§ Membiasakan orang-orang dengan norma-norma yang lebih
baik.
§ Mempengaruhi orang-orang untuk menerima cara-cara baru.
§ Menarik perhatian banyak orang.
§ Meningkatkan pengertian dan minat.
§ Menyadarkan para petani akan bahayanya kerusakan
sumberdaya pertanian serta pencegahannya.
§ Memperlihatkan cara-cara teknologi baru, sekaligus
ditunjukkannya hasil-hasil yang telah dicapai.
§ Menumbuhkan pengertian dan apresiasi terhadap
pembangunan pertanian.
(3).
Keunggulan
§ Dapat menjangkau sasaran yang buta huruf.
§ Mempunyai efek publisitas.
§ Menarik perhatian macam-macam golongan masyarakat.
(4).
Kelemahan
§ Memerlukan banyak persiapan dan biaya.
§ Tidak dapat dilaksanakan pada tempat-tempat yang sama
terus menerus tanpa perubahan.
§ Tidak dapat digunakan untuk segala macam topik atau
segala macam tahap kegiatan.
§ Memerlukan tenaga-tenaga penerang (penjaga) yang
benar-benar menguasai masalah.
(k)
Pemberian Penghargaan
(1).
Pengertian
Pemberian
penghargaan adalah kegiatan sebagai tanda ucapan terima kasih/penghargaan
kepada petani atas jasa-jasa/prestasinya khususnya dalam bidang pertanian dalam
kurun waktu tertentu.
(2).
Tujuan
§ Meningkatkan gairah kerja dan prestasi dalam pembangunan
di bidang pertanian.
(3).
Keunggulan
§ Merangsang peserta untuk meningkatkan prestasi
dalam kegiatan tertentu.
§ Mengefektifkan kegiatan.
§ Memberikan pengaruh yang luas dan melibatkan
lembaga/badan lain.
(4).
Kelemahan
§ Membutuhkan biaya tambahan pelaksanaan.
§ Hanya melibatkan beberapa orang peserta.
(l)
Pemutaran Film
(1).
Pengertian
Pemutaran
film adalah metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat visual
dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.
(2).
Tujuan
§ Menumbuhkan dan mengembangkan perhatian dan
minat petani.
§ Memperlihatkan atau menggambarkan sesuatu kejadian di
tempat lain secara wajar.
(3).
Keunggulan
§ Metode pemutaran film akan lebih menarik dan berkesan
bagi petani.
§ Dengan metode ini petani menerima pengetahuan
sekaligus hiburan.
§ Jumlah petani yang disuluh akan lebih banyak.
§ Dalam kurun waktu yang relatif singkat dapat
memberikan gambaran kepada petani tentang suatu rangkaian kegiatan yang
lebih luas.
(4).
Kelemahan
§ Tidak terdapat komunikasi dua arah.
§ Metode ini tidak dapat memberikan efek yang lebih
lama (cepat hilang dari ingatan).
§ Sangat bergantung pada keadaan cuaca apabila
dilakukan di lapangan terbuka.
(m)
Penempelan Poster
(1).
Pengertian
Penempelan
poster adalah metode penyuluhan yang menggunakan gambar dan sedikit kata-kata
yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45
cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang
atau yang sering digunakan sebagai tempat orang berkumpul.
(2).
Tujuan
§ Melengkapi dan memperkuat metode penyuluhan yang
lain.
§ Sebagai pemberitahuan dilancarkannya suatu kampanye
penyuluhan pertanian.
(3).
Keunggulan
Mendorong
orang untuk menyokong, mengingat dan menyadari, sehingga akan berbuat
mengikuti ide dalam poster tersebut.
(4).
Kelemahan
§ Kurang lengkap memberikan keterangan.
§ Bila dibuat dari kertas akan mudah rusak, sedangkan
bila dibuat dari bahan tahan lama biayanya mahal.
(n)
Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah
(1).
Pengertian
Penyebaran
brosur, folder, leaflet dan majalah adalah metode penyuluhan yang menggunakan
brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada masyarakat pada saat
tertentu, antara lain pada saat pameran, kursus tani, temu wicara, temu karya,
temu tugas, temu usaha, temu lapang dan lain-lain, atau berlangganan (khusus
untuk majalah).
(2).
Tujuan
§ Mempublikasikan atau menyebarluaskan
informasi pertanian.
§ Memperjelas informasi pertanian kepada petani.
(3).
Keunggulan
§ Materi penyuluhan dapat diberikan secara lebih
lengkap dan jelas serta lebih khusus pada materi tertentu.
§ Dapat melengkapi dan memperjelas materi penyuluhan
yang diberikan melalui metode penyuluhan yang lain.
§ Dapat memberikan kesempatan pihak lain untuk
berpartisipasi (khusus untuk majalah).
(4).
Kelemahan
§ Kesulitan dalam menyusun kalimat yang sesuai dengan
bahasa komunikasi petani.
§ Kontinuitasnya tidak dapat terjamin terutama faktor
judul, materi, biaya dan keterpaduan dengan metode lainnya.
(o)
Perlombaan/Unjuk Ketangkasan
(1).
Pengertian
Perlombaan
adalah suatu kegiatan dengan aturan tertentu untuk menumbuhkan persaingan yang
sehat antar petani untuk mencapai prestasi yang diinginkan secara maksimal.
(2).
Tujuan
§ Menarik perhatian petani terhadap suatu hal dalam
usaha tani.
§ Meningkatkan prestasi petani dalam berusaha tani yang
lebih baik dan lebih menguntungkan.
§ Untuk menumbuhkan dan meningkatkan peran serta petani
dan kerjasama di antara mereka.
(3).
Jenis Perlombaan
Berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
§ Perlombaan cara.
§ Perlombaan hasil.
§ Perlombaan cara dan hasil.
Berdasarkan
keluarga tani, yaitu:
§ Perlombaan untuk tani dewasa.
§ Perlombaan untuk taruna tani.
§ Perlombaan untuk wanita tani.
Berdasarkan
jumlah peserta dan pendekatan penyuluhan, yaitu:
§ Perlombaan perorangan
§ Perlombaan kelompok
§ Perlombaan massal
(4).
Prinsip-prinsip Perlombaan
Agar
suatu perlombaan dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu diperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
§
Ada
peraturan perlombaan dan kriteria penilaian.
§
Ada
tim penilai yang sesuai dengan keahliannya.
§
Ada
pemberitahuan dan penjelasan mengenai peraturan perlombaan kepada semua
peserta.
§
Harus
diketahui orang banyak.
§
Usahakan
agar semua peserta merasakan manfaat perlombaan.
§
Harus
ada pengakuan dan penghargaan kepada mereka yang berprestasi.
(5).
Keunggulan
Secara
swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun keterampilan tentang sesuatu
yang dianggap penting oleh pemerintah.
(6).
Kelemahan
Apabila
perencanaannya kurang baik akan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan perlombaan.
(p) Pertemuan Diskusi
(p) Pertemuan Diskusi
(1).
Pengertian
Pertemuan
diskusi adalah suatu pertemuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang
dan biasanya diadakan untuk bertukar pikiran mengenai suatu kegiatan yang akan
diselenggarakan, atau guna mengumpulkan saran-saran untuk memecahkan
persoalan.
(2).
Tujuan
Mengajak
petani untuk membicarakan dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan
penerapan teknologi baru, penyaluran sarana produksi, pemasaran hasil,
pengorganisasian kegiatan kelompok tani dan kelestarian sumberdaya alam.
(3). Keunggulan
(3). Keunggulan
§
Menumbuhkan
kreativitas.
§
Menumbuhkan
rasa ikut bertanggungjawab terhadap sesuatu kegiatan.
(4).
Kelemahan
§ Kemungkinan sulit untuk mendapat orang-orang yang
dapat berpartisipasi dengan baik dalam diskusi.
§ Keputusan yang diambil kemungkinan tidak memuaskan
semua pihak yang tidak ikut dalam pertemuan ini.
(q)
Pertemuan Umum
(1).
Pengertian
Pertemuan
umum adalah suatu rapat atau pertemuan yang melibatkan instansi pemerintah
terkait, tokoh masyarakat dan organisasi-organisasi yang ada di masyarakat.
Pada pertemuan ini disampaikan beberapa informasi tertentu untuk dibahas
bersama dan menjadikan kesepakatan yang dicapai sebagai
pedoman
pelaksanaannya.
(2).
Tujuan
- Melayani kepentingan orang banyak
secara efektif dan efisien.
- Menyiapkan peserta untuk kegiatan
tertentu.
- Mengetahui tanggapan/reaksi orang
mengenai kegiatan.
- Membicarakan topik-topik untuk
kegiatan penyuluhan pertanian di antaranya rencana pelaksanaan program
penyuluhan pertanian dan lain-lain.
(3).
Keunggulan
- Mengetahui reaksi dan pendapat
masyarakat terhadap sesuatu gagasan.
- Mempercepat proses adopsi inovasi
baru.
- Pelaksanaan kegiatan menjadi lancar.
(4).
Kelemahan
- Pembahasan masalah tidak dapat
mendalam.
- Waktu untuk berdiskusi terbatas
- Bila peserta yang hadir sedikit,
tidak tercapai sasaran.
(r)
Rembug Paripurna
(1).
Pengertian
Rembug
paripurna merupakan pertemuan/musyawarah kontak tani andalan yang dihadiri oleh
utusan/wakil KTNA guna meninjau kembali dan atau memantapkan kepengurusan KTNA
untuk periode kepengurusan berikutnya serta membahas masalah-masalah umum
kegiatan KTNA.
(2).
Tujuan
Melakukan
konsolidasi kepengurusan dan kegiatan KTNA dalam rangka peninjauan kembali
pemilihan dan atau pemantapan kepengurusan KTNA untuk kepengurusan berikutnya.
(3). Keunggulan
(3). Keunggulan
- Merupakan wadah pertukaran
informasi 165esame kontaktani andalan.
- Memantapklan kepengurusan KTNA untuk
periode berikutnya.
(4).
Kelemahan
- Tidak dapat menyerap peserta lebih
banyak.
- Kurang efisien dalam pelaksanaan.
(s)
Rembug Utama
(1).
Pengertian
Rembug
utama merupakan pertemuan kelompok kontak tani andalan dalam rangka
menilai, memperbaiki, mengembangkan kontak tani-nelayan dalam kegiatan
pembangunan pertanian.
(2).
Tujuan
- Mengevaluasi perkembangan
pelaksanaan hasil pertemuan.
- Memantapkan keterpaduan kelompok
tani dengan instansi lain serta dimantapkannya kelembagaan petani, peranan
dan peran serta petani dalam pembangunan pertanian.
- Menyusun program kerja KTNA.
(3).
Keunggulan
Keterpaduan
KTNA dengan instansi terkait lainnya dapat terjalin.
(4). Kelemahan
(4). Kelemahan
- Tidak dapat dipakai untuk topik yang
lain.
- Tidak dapat menyerap peserta yang
lebih banyak.
(t)
Siaran Pedesaan Melalui Radio dan Televisi
(1).
Pengertian
Siaran
pedesaan melalui radio adalah siaran khusus yang ditujukan bagi para petani dan
keluarganya dengan maksud menyebarkan secara cepat informasi-informasi dan
pengetahuan baru di bidang pertanian seluas-luasnya. Dengan mengorganisasikan
kelompok pendengar, maka efektivitas penangkapan informasi ditingkatkan,
sehingga memungkinkan terjadinya adopsi. Metode siaran pedesaan tidak bisa
berdiri sendiri. Ia hanya efektif sebagai penunjang metode-metode lain. Siaran
pedesaan selain melalui radio juga dapat dilakukan melalui televisi
(2).
Tujuan
- Membangkitkan kesadaran dan
perhatian.
- Menumbuhkan minat dan keingintahuan.
- Menyebarluaskan informasi secara
tepat dan meluas.
- Menyebarluaskan pengertian teknologi
baru di bidang pertanian.
- Membangkitkan kesadaran dan
perhatian akan pentingnya pemeliharaan kelestarian sumberdaya alam,
teknologi baru, pemasaran hasil.
- Mendorong minat untuk meningkatkan
produksi pertanian dalam hal kuantitas dan kualitas.
- Membangkitkan apresiasi dan sikap
positif terhadap kegiatan pembangunan pertanian.
(3).
Keunggulan
- Metode ini relatif murah.
- Sangat cepat dan meluas dalam
menyebarkan informasi.
- Efektif untuk mendorong adopsi dalam
tahap sadar dan minat.
(4).
Kelemahan
- Tidak langsung, tidak spesifik dan
tidak dapat mengajarkan keterampilan.
- Tidak semua petani memiliki radio
atau televisi.
- Gangguan cuaca dan pesawat pemancar
serta penerima sangat berpengaruh.
(u)
Surat Menyurat
Surat
menyurat kepada perorangan merupakan metode yang bermanfaat untuk:
- Menyampaikan dan memperoleh
informasi.
- Memperoleh dukungan kerja sama.
- Memberikan penghargaan atas prestasi
kerja dan ucapan terima kasih atas kerja sama yang diberikan.
- Memberikan saran, misalnya tentang
pelaksanaan demonstrasi hasil.
- Menghindarkan salah pengertian,
karena daya ingat yang terbatas, dan bahasa lisan kadang-kadang sulit
dipahami.
- Surat menyurat kepada perorangan ini
sebaiknya pendek, menggunakan bahasa yang jelas, dan meningkatkan hubungan
yang bersahabat dengan petani, walaupun petani penerima surat itu harus
meminta bantuan orang lain untuk membacakan surat tersebut.
(v)
Temu Akrab
(1).
Pengertian
Temu
akrab adalah ramah tamah antara peserta suatu pertemuan dari tingkat desa, kecamatan,
provinsi atau nasional.
(2).
Tujuan
Untuk
saling mengenal secara pribadi antara peserta pertemuan dengan pemuka
masyarakat, pamong/aparat desa/kecamatan setempat.
(3).
Keunggulan
- Dapat lebih mempererat hubungan
sesama peserta pertemuan.
- Pelaksanaan lebih santai.
- Dapat menampung peserta lebih
banyak.
(w)
Temu Karya
(1).
Pengertian
Temu
karya adalah pertemuan antar petani, untuk bertukar pikiran dan
pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan sesuatu keterampilan dan pengetahuan
untuk diterapkan.
(2). Tujuan
(2). Tujuan
- Membuka kesempatan tukar-menukar
pengalaman dan keterampilan.
- Mempercepat penerapan teknologi
baru.
- Memperluas cakrawala berpikir.
- Meningkatkan keakraban antar petani.
(3).
Keunggulan
Untuk
menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri dan swadaya petani dalam penerapan
teknologi pertanian.
(x)
Temu Lapang
(1).
Pengertian
Temu
lapang adalah pertemuan antara para petani dengan peneliti untuk saling
tukar-menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan
balik dari petani.
(2). Tujuan
(2). Tujuan
Membuka
kesempatan bagi petani nelayan untuk mendapatkan informasi teknologi hasil
pertanian.
- Membuka kesempatan bagi para
peneliti untuk mendapatkan umpan balik dari hasil-hasil penelitiannya.
- Menyalurkan teknologi di kalangan
petani nelayan secara lebih cepat.
- Menjalin hubungan akrab antara
peneliti, penyuluh dan petani.
(3).
Keunggulan
- Jumlah sasaran dapat lebih besar.
- Mempercepat proses adopsi (sadar dan
minat) secara murah dan cepat.
- Menjajahi reaksi dan pendapat
masyarakat terhadap sesuatu gagasan.
(4).
Kelemahan
- Tidak dapat digunakan untuk membahas
masalah secara mendalam.
- Waktu bertukar pikiran terbatas.
- Bila peserta/pengunjung kurang,
dapat merusak tujuan acara.
(y)
Temu Tugas
(1).
Pengertian
Temu
tugas adalah pertemuan berkala antara pengemban fungsi penyuluhan, penelitian,
pengaturan dan pelayanan dalam SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lingkup
pertanian.
(2). Tujuan
(2). Tujuan
Mencapai
suatu kesatuan pandangan, sikap dan perilaku dalam melaksanakan suatu kegiatan
pembangunan pertanian.
(3).
Keunggulan
- Merupakan tempat tukar-menukar
informasi bagi pengemban tugas dan fungsi penyuluhan, serta peneliti dan
sebagainya.
- Dapat menampung gagasan baru untuk
ditindak lanjuti.
- Menumbuhkan rasa ikut bertangung
jawab terhadap suatu gagasan.
(4).
Kelemahan
- Tidak dapat dipakai untuk membahas
masalah secara mendalam.
- Waktu tukar pikiran terbatas.
(z)
Temu Usaha
(1).
Pengertian
Temu
usaha adalah pertemuan antara petani dengan pengusaha di bidang
pertanian.
(2). Tujuan
(2). Tujuan
- Menumbuhkan rangsangan ke arah usaha
tani komersial,kerjasama usaha dan kewiraswastaan.
- Membuka kesempatan bagi petani untuk
mempromosikan hasil usahanya.
- Membuka kesempatan untuk menambah
pengetahuan di bidang pemasaran serta di bidang teknologi produksi dan
pengolahan hasil.
- Mengadakan transaksi usaha yang
menguntungkan kedua belah pihak.
(3).
Keunggulan
Menumbuhkan
kegiatan usaha tani yang berorientasi kepada pasar, sehingga keuntungan yang
diperoleh petani meningkat.
(aa)
Temu Wicara
(1).
Pengertian
Temu
wicara adalah adalah pertemuan antara petani dengan pemerintah, untuk bertukar
informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan, khususnya
pembangunan pertanian, serta mengenai keinginan, gagasan, dan pelaksanaan
pembangunan oleh petani di lapangan.
(2).
Tujuan
- Meningkatkan
pengetahuan dan pengertian petani tentang pembangunan pertanian pada
khususnya serta pembangunan nasional pada umumnya.
- Meningkatkan
motivasi petani untuk melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian.
- Meningkatkan
keakraban antara petani dengan pemerintah dan peserta lainnya.
- Membuka saluran
umpan balik dari masyarakat tani kepada pemerintah.
(3).
Keunggulan
Dapat
menumbuhkan komunikasi tatap muka dan saluran umpan balik yang sehat, antara
penentu kebijakan pembangunan pertanian dengan petani.
(bb)
Widyawisata
(1).
Pengertian
Widyawisata
adalah suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani nelayan,
untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang
sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi di suatu
tempat.
Metode widyawisata sering dikelirukan dengan metode karya wisata. Prinsip utama widyawisata adalah belajar dengan minat, sedangkan prinsip utama karya wisata adalah belajar dengan berbuat.
Metode widyawisata sering dikelirukan dengan metode karya wisata. Prinsip utama widyawisata adalah belajar dengan minat, sedangkan prinsip utama karya wisata adalah belajar dengan berbuat.
(2).
Tujuan
- Meyakinkan
peserta dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri
hasil penerapan suatu teknologi, demonstrasi suatu keterampilan, alat baru
dan sebagainya.
- Membantu
peserta mengenal masalah, menumbuhkan minat dan perhatian, serta
memotivasi untuk melakukan sesuatu hal.
(3).
Keunggulan
- Membina keakraban di antara peserta
dan antara peserta dengan petani/kelompok yang dikunjungi.
- Menimbulkan pengertian yang lebih
jelas.
- Memperluas wawasan.
- Memotivasi peserta untuk melakukan
suatu kegiatan.
- Menumbuhkan sikap kepemimpinan di
antara peserta.
3)
Teknik Penerapan Metode Penyuluhan Pertanian
(a)
Ceramah
Teknik
pelaksanaan, meliputi:
- Menyiapkan topik yang akan
disampaikan dengan sebaik-baiknya.
- Memberitahukan kepada para peserta
tentang topik yang akan dibahas.
- Menggunakan alat peraga atau alat
bantu.
- Untuk menambah pengertian dan
mendalami masalah, dapat diberikan selebaran (brosur, leaflet, folder dan
sebagainya).
- Isi ceramah hendaknya dikaitkan
dengan program/kegiatan penyuluhan pertanian.
- Sebanyak mungkin mengikut sertakan
para peserta dalam pembahasan masalah.
(b)
Kaji Terap
(1).
Persyaratan penyelenggaraan
- Materi kaji
terap.
- Metode
pengkajian dan penerapan.
- Lokasi kaji
terap.
(2).
Pelaksanaan kaji terap
- Tatalaksana.
- Persiapan.
- Perencanaan.
- Pelaksanaan.
- Musyawarah.
- Penetapan jadwal kegiatan.
- Penyediaan sarana.
- Teknik budidaya.
- Pencatatan/pelaporan.
- Pengolahan hasil.
(3).
Pembinaan Tingkat Pusat, meliputi:
- Pengendalian
dan Pembinaan kaji terap.
- Penyusunan dan
Pembinaan kaji terap.
- Penyusunan
pedoman, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis.
- Pembinaan
petugas tingkat propinsi.
- Supervisi
lapangan
(4).
Tingkat Propinsi, meliputi :
- Penjabaran
pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis.
- Pembinaan
operasional penyelenggaraan dan pelaksanaan kaji terap.Supervisi lapangan.
(5).
Tingkat kabupaten, meliputi :
- Bimbingan
musyawarah dalam menyusun rencana untuk keperluan penyelenggaraan kaji
terap.
- Bimbingan
teknis di lapangan terutama dalam alih teknologi dari masing-masing
sub sektor lingkup pertanian.
- Bimbingan
organisasi dan administrasi dalam mengembangkan kerjasama antar
petani-nelayan dalam satu kelompok.
(6).
Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan,
meliputi:
- Untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan lapangan,permasalahan dan hasil kaji terap dilakukan
pemantauan oleh penyuluh pertanian secara teratur dan berkesinambungan.
Pemantauan perkembangan penyelenggaraan dan pelaksanaan dilakukan mulai
tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan lapangan.
- Pemantauan oleh penyuluh pertanian
dapat dilakukan melalui pengamatan lapangan secara langsung selama
pelaksanaan kaji terap atau menganalisis data dan laporan yang diterima
dari penyuluh pertanian di lapangan.
Evaluasi,
meliputi:
§ Evaluasi dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung
dan pada waktu kegiatan telah selesai. Hal-hal yang dievaluasi adalah materi
pelaksanaan, lokasi dan biaya penyelanggaraan
(c)
Karya Wisata
Teknik
pelaksanaan, meliputi:
Membuat
perencanaan partisipatif karya wisata yang meliputi
ü penentuan tempat yang akan dikunjungi,
ü apa yang akan dilihat dan dipelajari (antara lain
petani demonstrator budidaya dan pengolahan hasil, daerah-daerah agrowisata,
gambaran tentang tempat/obyek
o
yang
akan dikunjungi)
ü perjalanan,
ü biaya pelaksanaan,
ü susunan peserta dan pimpinannya,
ü menghubungi pejabat yang akan dikunjungi.
Dalam
menentukan peserta dan pimpinannya pilihlah kelompok yang homogen untuk karya
wisata yang bersifat khusus, dan kelompok yang mewakili semua komoditas
untuk
kunjungan-kunjungan yang bersifat umum dengan jumlah yang tidak terlalu besar.
kunjungan-kunjungan yang bersifat umum dengan jumlah yang tidak terlalu besar.
- Selalu mengupayakan kepentingan
kelompok.
- Di tiap tempat yang dikunjungi,
memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk melihat,
mendengar, bertukar pikiran, dan mempraktikannya.
- Membantu mereka dalam membuat
catatan-catatan yang diperlukan.
- Mengatur agar acara kunjungan tidak
terlalu padat atau membosankan.
- Memperhatikan dan mengusahakan agar
ada rekreasi, kesenangan perjalanan dan kegembiraan kelompok.
- Pada setiap tempat kunjungan
usahakan agar para peserta diberikan kesempatan untuk menguraikan hasil
usaha mereka sendiri.
- Segala biaya pelaksanaan ditanggung
oleh semua peserta, atau bantuan dari instansi.
(d)
Kunjungan Rumah dan Tempat Usaha
(1).
Teknis Pelaksanaan, meliputi:
- Kegiatan kunjungan sebaiknya
dilakukan secara terancana.Untuk itu seorang penyuluh pertanian harus
membuat jadwal kunjungan. Di dalam jadwal kunjungan dicantumkan siapa yang
akan dikunjungi secara teratur dalam selang waktu tertentu serta
topik-topik yang akan dibicarakan sejak tahap persiapan, pelaksanaan
sampai tahap evaluasi. Kunjungan yang jarang tetapi teratur akan lebih
efektif daripada sering tapi tidak teratur. Petani yang perlu diberi
prioritas kunjungan adalah para kontak tani, tokoh-tokoh desa serta
pemuka-pemuka mayarakat.
- Usahakanlah agar waktu kunjungan
tidak menganggu kesibukan petani. Kunjungan rumah sebaiknya dilakukan pada
saat dimana petani beserta keluarganya dalam keadaan santai. Kunjungan
usaha tani dapat dilakukan pada waktu petani-nelayan sedang bekerja.
Usahakanlah agar kedatangan penyuluh pertanian tidak menyebabkan
terbengkalainya pekerjaan petani yang dikunjungi.
- Bila mungkin siapkanlah brosur,
folder, leaflet dan/atau majalah sebagai bahan informasi.
- Bersikaplah ramah, bersahabat dan
penuh rasa
- kekeluargaan, jangan bersikap
terlalu resmi atau menggurui.
- Topik-topik yang dapat dibicarakan
selama kunjungan.
(2).
Tahap persiapan, meliputi:
- Kebijaksanaan pemerintah di
bidang pembangunan pertanian dan peraturan-peraturan pelaksanaanya.
- Pengalaman petani yang bersangkutan
dalam melakukan usaha-usaha budidaya, pengolahan hasil dengan teknologi
baru.
- Kegiatan kelompok dan cara-cara
menggerakan petani untuk kegiatan penerapan teknologi baru.
- Masalah-masalah yang dihadapi
petani.
- Pandangan-pandangan petani pada
umumnya mengenai penerapan teknologi baru di daerah yang bersangkutan.
(3).
Tahap pelaksanaan, meliputi:
- Teknik
penerapan teknologi baru.
- Pemilihan dan
kegiatan usaha yang cocok untuk daerah yanng bersangkutan.
(4).
Tahap evaluasi, meliputi:
- Hambatan-hambatan/sebab-sebab
kegagalan
- Pemasaran
hasil.
- Pengelolaan
usaha
- Keuntungan-keuntungan
yang sudah dirasakan masyarakat.
- Catat hasil
kunjungan, masalah-masalah yang sudah dibicarakan dan yang belum
terpecahkan, dan pesan-pesan petani dalam bentuk risalah.
(e)
Kursus Tani
(1).
Perencanaan:
- Menetapkan kebutuhan belajar yang
dapat ditempuh melalui berbagai cara antara lain, wawancara dengan petani
calon peserta kursus
(2).
Pengamatan, meliputi:
- Pengumpulan informasi dari pejabat
daerah, dan tokoh masyarakat setempat.
- Pertemuan/musyawarah khusus dengan
petani calon peserta kursus.
(3).
Merumuskan tujuan pengajaran, meliputi:Empat aspek terdiri dari: sasaran didik,
perilaku yang diubah, materi yang diajarkan dan lingkungan.
(4).
Menyusun rencana kerja, meliputi:
- Penetapan materi pelajaran
- Penyusunan rencana pengajaran
- Pemilihan metode pengajaran
- Penetapan pengajaran
- Penetapan peserta
- Pemilihan tempat kursus
- Penetapan jadwal/waktu
- Penetapan kelengkapan yang
diperlukan
- Perumusan rencana evaluasi
- Konsultasi dengan pejabat
pemerintah/instansi setempat.
- Konsultasi ini dimaksudkan untuk :
ü
Mendapatkan
saran-saran perbaikan rencana kerja
ü
Mendapatkan
partisipasi aktif dari pejabat-pejabat yang dihubungi.
ü
Mendapatkan
ijin penyelenggaraan kursus dari pejabat yang berwenang
(5).
Pelaksanaan Persiapan :
Langkah-langkah
persiapan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Mengundang calon peserta dengan
undangan tertulis.
- Mengundang/memberitahu pengajar yang
telah ditetapkan.
- Mengatur tempat penyelenggaraan
kursus.
- Mempersiapkan sarana pengajaran yang
diperlukan.
(6).
Pemberian pelajaran
Proses
belajar dalam kursus tani berpedoman pada lima prinsip belajar, yakni :
- Belajar dengan mengerjakan
- Belajar dengan memecahkan masalah
- Partisipasi aktif dari peserta
- Belajar dari pengalaman
- Penggunaan pendekatan multi media
(7).
Melaksanakan evaluasi belajar
- Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan rencana.
- Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaannya, antara lain:
- Isi evaluasi harus sesuai dengan
rumusan tujuan belajar dan isi bahan pelajaran yang telah diberikan.
- Evaluasi dikenakan sama dan merata
terhadap semua peserta.
- Hasil evaluasi diberitahukan kepada
semua peserta secepat mungkin.
(8).
Memberikan Surat Tanda Tamat Kursus Tani (STTKT) Setiap peserta yang telah
mengikuti kursus dengan baik, berhak mendapatkan Surat Tanda Tamat Kursus Tani
(STTKT), karena:
- STTKT merupakan
perangsang bagi setiap peserta untuk mengikuti kursus secara
bersungguh-sungguh.
- STTKT merupakan
kebanggaan bagi para peserta yang telah mendapatkannya.
- STTKT merupakan
bukti bagi peserta untuk mendapatkan bimbingan lanjutan.
(9).
Evaluasi Lapangan dan Bimbingan Lanjutan
§ Evaluasi lapangan
Evaluasi
lapangan dilakukan untuk menilai efektivitas penerapan praktis dari kursus yang
telah dilaksanakan. Cara evaluasi dapat melalui wawancara, pengamatan lapangan,
dan mengisi daftar pertanyaan (kuesioner).
§ Bimbingan lanjutan
Bimbingan
lanjutan dilakukan setelah para lulusan kursus kembali ke daerah masing-masing,
dan telah menerapkannya.
Manfaat
bimbingan lanjutan :
- Membantu para lulusan menerapkan secara tepat hasil belajar
yang telah dicapai didalam praktik sesungguhnya.
- Mengembangkan kepemimpinan para lulusan, agar dapat
menyebarluaskan pengetahuan, kecakapan serta ketrampilan yang
diperolehnya kepada petani-petani tetangganya.
- Mendapatkan data tentang manfaat yang berkesinambungan antara
penyuluh pertanian dengan para lulusan.
- Menjalin hubungan akrab yang berkesinambungan antara penyuluh
pertanian dengan para lulusan.
§ Cara bimbingan lanjutan
§ Bimbingan lanjutan dapat ditempuh melalui cara-cara :
- Menyediakan bahan bacaan berupa buku, majalah,brosur, leaflet
pertanian, kepada para lulusan secara teratur.
- Mengunjungi lulusan secara teratur baik ke rumah maupun ke
tempat usaha taninya (anjang sana-anjang karya).
- Mengadakan pertemuan sesama lulusan.
- Menyelenggarakan perlombaan usaha tani serta memberikan hadiah
dan penghargaan.
(f)
Magang
(1).
Persyaratan Pemagang
- Bersedia untuk belajar bekerja.
- Bersedia bekerja di lingkungan usaha
petani pengajar, dan tinggal bersama keluarga petani pengajar, bila
berasal dari daerah lain.
- Bersedia menanggung biaya selama magang.
(2).
Prinsip-prinsip penyelenggraan
Dalam
penyelenggaraan magang bagi petani-nelayan para pembimbing dan pengajar
perlu memperhatikan prinsip-prinsip belajar mengajar sebagai berikut :
- Pemagang mempunyai minat terhadap
bidang yang akan dipelajari.
- Pemagang menghayati tujuan belajar
dan merasakan kegunaannya.
- Pemagang mendapat kesempatan yang
cukup untuk berlatih selama magang, terutama dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
- Pemagang merasa senang dan puas
terhadap lingkungan belajar, pengajar, dan hasil belajarnya.
- Materi yang dipelajari harus
merupakan peningkatan dan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi
pemagang.
(3).
Langkah-langkah pelaksanaan
- Persiapan.
- Penyampaian informasi.
- Para pembimbing harus aktif
menyebarluaskan informasi pada setiap kesempatan tentang adanya peluang
bagi petani-nelayan untuk mengikuti magang.
Informasi
ini dapat disampaikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Pertemuan-pertemuan kelompok
tani-nelayan.
- Temukarya dan temuwicara.
- Pekan daerah dan pekan nasional
kontak tani-nelayan.
- Siaran pedesaan dan televisi.
- Hasil lapangan.
- Surat menyurat.
- Tulisan pada surat kabar dan
majalah.
- Inventarisasi pemagang dan
petani pengajar.
Pembimbing
perlu memiliki daftar calon pemagang dan calon petani pengajar. Untuk ini
pembimbing perlu melakukan kegiatan sebagai berikut:
- Menghubungkan petugas penyuluh
pertanian lain untuk mengetahui adanya petani-nelayan yang ingin
belajar secara magang dan memasukannya ke dalam daftar calon pemagang.
- Menghubungi secara langsung petani
yang bersedia menjadi petani pengajar dan menyusun daftar calon petani
pengajar untuk kemudian diseleksi sesuai dengan keperluan.
(4).
Tata cara pelaksanaan:
- Magang diselenggarakan sewaktu
kegiatan usaha tani yangakan dipelajari sedang berlangsung.
- Lama belajar disesuaikan dengan
keperluan para pemagang dan materi yang diajarkan.
- Jumlah pemagang yang belajar pada
setiap petani pengajar
- disesuaikan dengan kemampuan petani
pengajar dan mengakomodasikan pemagang.
(5).
Materi yang diajarkan:
- Materi yang
diajarkan selama magang mencakup semua pelaksanaan pengelolaan dan
operasional usaha tani, yang berkaitan dengan fungsi seorang petani
nelayan sebagai;
- Pemimpin
perusahaan yang mengelola usaha tani nelayan dengan komoditas tanaman,
ternak atau ikan.
- Tenaga
pelaksana (pekerja), yang melaksanakan tugas operasional usaha tani
nelayan, meliputi kegiatan pengadaan sarana/prasarana, kegiatan produksi,
serta pengolahan, penyimpanan, pengepakan dan pemasaran hasil usaha tani.
- Tenaga pembukuan,
yang melaksanakan pencatatan, perhitungan dan analisis usaha tani.
- Tenaga mekanik,
yang menggunakan, merawat, mereparasi alat mesin yang digunakan dalam
usaha tani.
- Kepala rumah
tangga dan anggota masyarakat, yang mempunyai interaksi sosial dengan
anggota keluarga dan masyarakat di lingkungan keluarga dan usaha tani,
yang dipengaruhi oleh berbagai peraturan/perundangan dan adat istiadat
yang berlaku.
(6).
Bimbingan lanjutan
Bimbingan
lanjutan dilaksanakan oleh para pembimbing, bila mungkin oleh petani pengajar
dalan bentuk kegiatan, antara lain sebagai berikut:
- Memonitor perkembangan mantan
pemagang setelah kembali ke tempat asal.
- Membina keakraban lebih lanjut
antara mantan pemagang dan petani pengajar.
- Membina keakraban antar mantan
pemagang dan pembimbing.
- Membimbing usaha tani mantan
pemagang.
- Memotivasi mantan pemagang untuk
menjadi petani nelayan pengajar di daerah.
(g)
Mimbar Sarasehan
(1).
Pelaksanaan
Tempat
untuk sarasehan dapat disusun sesederhana mungkin agar dapat menimbulkan
suasana akrab antara kedua belah pihak. Dalam setiap pelaksanaan sarasehan
harus terdapat:
- Pimpinan sidang, yaitu salah seorang
diantara kontak tani peserta mimbar sarsehan.
- Pembicara yang menyampaikan masalah
yang akan dibahas (dapat satu atau lebih).
- Sekretaris sidang, yaitu panitera
tetap yang bertugas merumuskan kesepakatan bersama dengan pimpinan sidang
dan beberapa peserta lain yang dianggap perlu, serta menyusun laporan
mimbar sarasehan.
(2).
Penentuan pokok bahasan
Pokok
bahasan dalam suatu mimbar sarasehan menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan pertanian, antara lain:
- Peningkatan produktivitas usaha
tani-nelayan
- Perluasan kesempatan kerja dan
peningkatan pendapatan keluarga tani-nelayan
- Peningakatan kesejahteraan keluarga
tani-nelayan
- Pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup
- Peningkatan serta pemerataan rasa
ketenangan dan kegairahan berusaha tani dan kemakmuran masyarakat pedesaan
- Peningkatan peranan dan peran serta isteri
dan anak petani-nelayan
Topik/pokok
bahasan ditetapkan melalui kesepakatan para peserta mimbar sarasehan.
Kesepakatan mimbar sarasehan yang telah disahkan oleh peserta mimbar sarasehan
yaitu ketua kelompok andalan tingkat yang bersangkutan (berlaku sebagai
wakil kontak tani-nelayan) dan panitera tetap sebagai wakil pihak pemerintah,
disebarluaskan kepada:
- Seluruh kontak tani-nelayan peserta
mimbar sarasehan.
- Seluruh instansi/dinas/organisasi
profesi peserta mimbar sarasehan.
- Hasil kesepakatan tersebut perlu
dilampiri dengan daftar peserta mimbar sasehan.
(3).
Tindak lanjut kesepakatan.
Kesepakatan
yang telah diputuskan suatu mimbar sarasehan perlu diikuti dengan tindak lanjut
sebagai berikut:
- Oleh kontak tani-nelayan andalan, dalam bentuk kegiatan:
- Mengkomunikasikan hasil kesepakatan tersebut kepada kontak
tani-nelayan dan petani-nelayan umumnya di wilayah masing-masing.
- Membimbing dan menunjang pelaksanaan di lapangan.
- Menyampaikan informasi tentang pelaksanaan tersebut kepada panitera
tetap.
- Oleh ahli andalan, dalam bentuk kegiatan:
- Memberikan contoh pelaksanaan di lapangan sesuai dengan
keahliannya.
- Membimbing dan menunjang pelaksanaan di lapangan sesuai dengan
keahliannya.
§ Oleh pihak pemerintah peserta mimbar
sarasehan, dalam bentuk:
ü Mengkomunikasikan kesempatan kepada
para pejabat/pelaksana–pelaksana di daerah yang bersangkutan.
ü Melayani dan menciptakan kemudahan-kemudahan agar
kesepakatan tersebut dapat dilaksanakan.
ü Meningktakan kegiatan penyuluhan pertanian.
ü Evaluasi pelaksanaan kesepakatan.
ü Evaluasi pelaksanaan kesepakatan mimbar sarasehan
dilakukan secara terbuka pada acara mimbar sarasehan berikutnya.
(h)
Obrolan Sore
Teknik
pelaksanaan
§ Para kontak tani dilatih untuk dapat melakukan
obrolan soredengan teknis yang baik dalam arti cara, pemilihan topik
pembicaraan, pemilihan tempat, dan waktu yang tepat.
§ Pembicaraan sifatnya santai, dan akrab dengan menjaga
kewajarannya dan terarah.
§ Pembicaraan melalui metode ini tidak perlu ada
kesimpulan umum yang diambil oleh masing-masing peserta obrolan.
(i) Pameran
Teknik
Pelaksanaan
- Sebaiknya diselenggrakan bersamaan
dengan peristiwa-peristiwa khusus, misalnya 17 Agustus, Hari Krida
Pertanian,dan lain-lain.
- Mempunyai tema dan pusat perhatian
(fokus).
- Dalam skala kecil, harus
menyajikan secara lengkap hal-hal yang tercakup dalam suatu kegiatan.
- Materi/barang yang disajikan harus
jelas, sederhana, dan mudah dipahami.
- Harus ada susunan yang sistematis
dan berkelanjutan.
- Pergunakan jumlah obyek secukupnya,
tidak berlebihan.
- Tata ruang diatur sedemikian rupa
sehingga menarik perhatian pengunjung.
- Gunakan dekorasi dari bahan-bahan
yang erat hubungan dengan bahan yang dipamerkan. Disusun dalam urutan dan
kombinasi warna yang serasi.
- Obyek-obyek yang menarik perhatian
atau akan ditonjolkan di taruh di tempat yang strategis serta diberi ruang
cukup untuk pengunjung yang berhenti dan memperhatikan.
- Para penjaga pameran harus dibekali
dengan informasi yang cukup mengenai obyek yang dipamerkan dan harus
bersunguh-sungguh serta tepat dalam memberi jawaban.
- Dianjurkan untuk menyelenggarakan
juga sayembara/perlombaan.
- Buat penilaian efektifitas pameran
dengan jalan menganalisa jumlah pengunjung, pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan serta saran-saran yang terdapat dalam buku saran.
(j)
Pemberian Penghargaan
Teknik
Pelaksanaan
- Menyiapkan puncak acara kegiatan
- Menghubungi pejabat/aparat pemberi
penghargaan.
- Pemberian penghargaan pada peserta
yang berprestasi.
(k)
Pemutaran Film
Teknik
Pelaksanaan
- Tentukan atau pilih film yang cocok
dengan kebutuhan.
- Hubungi pemerintah setempat untuk
mempersiapkan tempat dan undangan.
- Usahakan agar pemutaran film
dilaksanakan pada waktu dan tempat yang strategis, mudah dijangkau serta
dapat menampung massa yang banyak.
- Persiapkan perlengkapan film, antara
lain sound system, proyektor, layar, generator, dan sebagainya, dan
pastikan dalam kondisi dapat digunakan.
- Sebelum pemutaran film dilaksanakan
terlebih dahulu berikan penjelasan tentang maksud dan tujuan film yang
akan diputar.
- Selingi dengan film hiburan yang
bermanfaat untuk menggugah minat, misalnya film tentang transmigrasi,
perbaikan lingkungan hidup dan sebagainya.
(l)
Penempelan Poster
Teknis
Pelaksanaan
- Dalam pembuatan poster pertimbangkan
hal-hal berikut antara lain: gambar sederhana namun jelas, menarik dan
hidup (harus dapat berbicara atau memberi keterangan sendiri), mudah
dimengerti, mempunyai komposisi warna yang menarik.
- Hubungi pihak yang berwenang
memberikan ijin penempelan poster pada wilayah yang bersangkutan.
- Tempelkan poster pada tempat-tempat
yang mudah dilihat orang, dengan memperlihatkan jarak pandang dan ukuran
poster.
(m)
Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah
Teknik
Pelaksanaan
- Brosur, folder, leaflet dan majalah
hendaknya ditulis secara populer; artinya kalimat mudah dimengerti dan
disusun secara ringkas tapi jelas, menarik dan tidak menggunakan
istilah-istilah ilmiah atau teknis yang sulit, disertai gambar dan foto
serta berisikan fakta-fakta yang mutakhir dengan kekhususan-kekhususan
sebagai berikut:
- Brosur: mempunyai 8 sampai 10
halaman yang dijilid, sampul dengan gambar atau foto, isinya ada kata
pengantar, pendahuluan, bab, anak bab, dan penutup.
- Folder: selembar kertas yang dilipat
menjadi dua atau lebih, akan lebih baik apabila pada kulit mukanya
berwarna, isinya langsung pada pokok materinya dan sistenatis.
- Leaflet: berupa lembaran kertas,
berwarna (lebih menarik), isinya langsung mengemukakan pokok persoalan
berupa anjuran, seruan, peringatan, dan pengumuman.
- Majalah: diterbitkan secara berkala
untuk langganan, mempunyai banyak halaman, isinya banyak, judul tentang
teknologi pertanian, ada ruang tanya jawab, serta menampung tulisan dari
pihak lain (bukan penerbit).
- Penyebarannya dilaksanakan secara
terpadu dengan metode-metode penyuluhan lainnya yang menyangkut jumlah,
jenis materi, kegunaan, dan waktunya.
- Disampaikan dengan dibagikan pada
tiap-tiap orang, dengan penjelasan satu persatu atau secara bersama-sama,
dapat juga dilengkapi dengan contohnya.
(n)
Perlombaan/Unjuk Ketangkasan
(1).
Persiapan
- Menentukan jenis perlombaan
yang sesuai dengan tujuan kegiatannya.
- Menentukan calon-calon peserta,
sesuai dengan persyaratan perlombaan.
- Menetukan peraturan perlombaan yang
disepakati oleh semua pihak.
- Menetukan kriteria penilaian.
- Menentukan petugas penilai yang
memenuhi persyaratan.
- Menentukan waktu, tempat dan biaya
perlombaan.
- Menentukan bentuk penghargaan.
(2).
Pelaksanaan
- Memberitahukan dan menjelaskan
kepada semua peserta mengenai ketentuan-ketentuan perlombaan.
- Pendaftaran peserta sesuai dengan
persyaratan.
- Membimbing dan mengawasi peserta
perlombaan pada saat perlombaan sedang berjalan.
- Melakukan penilaian.
- Menetapkan pemenang.
- Memberikan penghargaan kepada
pemenang.
(o)
Pertemuan Diskusi
Teknik
pelaksanaan
- Di dalam pertemuan perlu ditetapkan
seorang pemimpin diskusi, seorang penulis dan seorang atau beberapa orang
penasehat/konsultan.
- Pertemuan dapat dipimpin oleh
penyuluh atau oleh kontak tani, tergantung materi yang dibicarakan.
- Semua peserta diberikan kesempatan
untuk mengemukakan pendapatnya.
- Kesimpulan dan saran-saran sebaiknya
segera dibuat pada akhir pertemuan.
(p)
Pertemuan Umum
(1).
Persiapan
- Konsultasi dengan atasan mengenai
maksud pertemuan umum.
- Buat rencana pertemuan umum.
- Konsultasi dengan pimpinan
pemerintah setempat.
- Hubungi para pembicara dan
narasumber.
- Umumkan dan sampaikan undangan.
(2).
Pelaksanaan
§ Tempat pertemuan yang strategis dengan akomodasi yang
sesuai dengan keperluan.
§ Waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan jadwal
kegiatan petani nelayan.
§ Gunakan metode tanya jawab atau diskusi.
§ Pembuatan dan penyampaian laporan.
(q)
Rembug Paripurna
Teknik
Pelaksanaan
§ Musyawarah dipimpin oleh ketua periode lama dan
atau dipilih berdasarkan
kesepakatan
peserta.
§ Menetapkan agenda musyawarah dan tata tertib
berdasarkan atas kesepakatan peserta.
§ Merumuskan kesepakatan-kesepakatan hasil musyawarah.
§ Menyusun laporan tertulis hasil musyawarah.
(r)
Rembug Utama
Teknik
Pelaksanaan
§
Rembug
utama dipimpin oleh ketua terpilih.
§
Ketua
terpilih diwakili oleh anggota kelompok kontak tani-nelayan masing-masing
propinsi, yang menyampaikan evaluasi pelaksanaan kegiatan periode tahun lalu.
§
Rembug
utama menetapkan rencana kerja yang akan datang.
§
Rembug
utama menetapkan kesepakatan nasional dan regional dengan utusan petani
nelayan.
§
Sekretaris
rembug utama membuat laporan secara tertulis.
Keungulan
§
Keterpaduan
KTNA se-Indonesia dengan instansi terkait lainnya dapat terjalin.
(s)
Siaran Pedesaan Melalui Radio dan Televisi
Teknik
pelaksanaan
§
Lakukanlah
kerjasama dengan stasiun radio, atau televisi setempat.
§
Mintakan
jam siaran yang sesuai dengan kebiasaan dan waktu senggang dari
pendengar.
§
Lama
waktu siaran 5 sampai 10 menit (seluruh acara siaran biasanya 30 menit).
§
Tumbuhkan
kelompok pendengar atau bina kelompok pendengar yang sudah ada, dalam bentuk:
·
Mengaktifkan
kegiatan pendengar secara teratur.
·
Membimbing
kegiatan diskusi.
· Mendorong
kegiatan berkorespondensi (berkirim surat) kepada penyelenggara.
·
Mendorong
tumbuhnya kegiatan kelompok.
· Kunjungi
kelompok pendengar secara teratur dan berikan kepada mereka, bila ada,
bahan-bahan bacaan yang menunjang isi acara siaran pedesaan
· Ajak penyelanggara
siaran ke desa atau tempat kelompok pendengar untuk melakukan wawancara dengan
mereka. Hasilnya disiarkan.
·
Bahan-bahan
yang akan disiarkan hendaknya memenuhi persyaratan:
ü
Mudah
dimengerti.
ü
Melingkupi
satu masalah saja.
ü
Bahasanya
sederhana
ü
Singkat
tetapi lengkap.
ü
Tidak
menyiarkan terlalu banyak masalah keterampilan melainkan lebih banyak
pengetahuan umum
ü
Gunakan
bahasa yang dapat atau mudah dimengerti
ü
Hangat
(actual).
ü
Bersifat
memecahkan masalah.
ü
Terjamin
kebenarannya.
(t)
Temu Akrab
Teknik
pelaksanaan
§
Temu
akrab dilakasanakan di lokasi pertemuan peserta pada tempat dan waktu yang
ditetapkan (lapangan, balai desa dan balai pertemuan lainnya).
§
Pertemuan
diatur oleh pemda/ panitia lokal setempat bekerja sama dengan ketua
kontingen masing-masing daerah.
§
Untuk
menyemarakkan acara dapat diadakan acara kesenian secara spontanitas.
(u)
Temu Karya
(1).
Persiapan
§
Konsultasi
dengan berbagai pihak yang terkait.
§
Undangan
disampaikan kepada peserta.
§
Mempersiapkan
tempat dan peralatan temu karya.
(2).
Pelaksanaan
§
Pimpinan
sidang, sebaiknya kontak tani-nelayan.
§
Pembicara/demonstrator,
yaitu petani-nelayan.
§
Penulis
ditetapkan oleh penyelenggra.
§
Materi
dipersiapkan dan disampaikan sendiri oleh pembicara/ demonstrator.
§
Acara
dilakukan di ruangan atau di lapangan.
(v)
Temu Lapang
Teknik pelaksanaan
§
Penyelenggara
mengadakan kontak pendahuluan.
§
Penyuluh
menyiapkan lahan dan petani-nelayan.
§
Undangan
dipersiapkan oleh penyelenggara.
§
Moderator,
sebaiknya oleh kontak tani yang ditetapkan oleh penyelenggara.
§
Pembicara,
yaitu para peneliti yang ditunjuk dan ditetapkan sebelumnya.
§
Narasumber,
yaitu para peneliti lainnya yang sesuai/berhubungan erat dengan materi yang
dibicarakan.
§
Penulis
ditetapkan oleh penyelenggara.
§
Materi
dipersiapkan dan disampaikan sendiri oleh pembicara.
§
Acaranya
dapat dilakukan di ruangan atau di lapangan.
(w)
Temu Tugas
Teknik
Pelaksanaan
§
Mempersiapkan
topik acara dan isi kegiatan.
§
Konsultasi
dengan kontak tani dan aparat setempat.
§
Menyampaikan
undangan kepada para peserta sebelum topik dibahas.
§
Memberikan
kesempatan kepada semua peserta untuk mengemukakan pendapatnya dan hindarkan
dominasi beberapa orang saja.
§
Hindarkan
perdebatan yang mengarah pertengkaran.
§
Membuat
kesimpulan pembicaraan dan saran-saran yang disampaikan kepada para peserta
pada saat penutupan.
(x)
Temu Usaha
(1).
Persiapan:
§
Penyuluh
pertanian yang diberi wewenang mengadakan kontak pendahuluan untuk membicarakan
materi temu usaha.
§
Kirimkan
undangan kepada calon peserta.
§
Lokasi
dan peralatan dipersiapkan oleh penyelenggara sesuai dengan keperluannya.
(2).
Pelaksanaan
§
Pemimpin
sidang, sebaiknya kontak tani nelayan.
§
Narasumber
dan notullis ditetapkan oleh penyelenggara.
§
Buatlah
kontrak kerja/kesempatan antara petani-nelayan dengan pengusaha secara
tertulis.
(y)
Temu Wicara
(1).
Pelaksanaan
§
Konsultasi
dengan pemerintah setempat dan berbagai pihak yang terkait untuk mempersiapkan
segala sesuatunya.
§
Undangan
dibuat oleh penyelenggara dan disampaikan langsung kepada peserta dan
pejabat pemerintah yang terkait.
§
Tempat
penyelenggaraan temuwicara hendaknya cukup luas dan nyaman. Peralatan
(pengeras suara, alat peraga, kursi dll) yang diperlukan, disediakan sesuai
dengan keperluan.
(2).
Pelaksanaan
§
Pimpinan
sidang, dan notulis sebaiknya kontak tani-nelayan.
§
Susunan
acara dibuat sesuai dengan keperluan.
§
Materi
temu wicara, berupa uraian tentang kebijaksanaan pemerintah dan pelaksanaannya
di daerah, serta gagasan dan masalah-masalah petani.
§
Penyelenggara
menyediakan panduan bagi peserta.
§
Pimpinan
sidang bertindak sebagai pengatur waktu, acara tanya jawab, dan menyimpulkan
hasil temu wicara.
(z) Widya Wisata
Teknis
Pelaksanaan
§
Penentuan
tempat yang akan dikunjungi seta apa yang akan dilihat dan dipelajari (antara
lain demonstrator budidaya dan pengolahan hasil, daerah-daerah agrowisata,
gambaran tentang tempat/obyek yang akan dikunjungi), perjalanan, biaya
pelaksanaannya, susunan peserta dan pimpinannya serta menghubungi pejabat yang
akan dikunjungi.
§
Selalu
mengupayakan kepentingan kelompok.
§
Di
tiap tempat yang dikunjungi, beri kesempatan seluas-luasnya kepada peserta
untuk melihat, mendengar dan bertukar pikiran.
§
Bantu
mereka dalam membuat catatan-catatan yang diperlukan.
§
Atur
agar acara kunjungan tidak terlalu padat dan membosankan.
§
Perhatikan
dan usahakan agar ada rekreasi, kesenangan perjalanan dan kegembiraan
kelompok.
§
Pilih
kelompok yang serba sama (homogen untuk kunjungan yang bersifat khusus dan
kelompok yang mewakili segala golongan untuk kunjungan yang bersifat umum.
§
Pada
setiap kunjungan usahakan agar para peserta diberikan kesempatan juga untuk
menguraikan hasil usaha mereka sendiri.
SELAMAT MENCOBA DAN SUKSES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar