RANCANG BANGUN
METODE PENYULUHAN PERTANIAN
Oleh, Darwin
Rauf, S.ST
A. PENGERTIAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN
Metode Penyuluhan Pertanian Cara atau teknik penyampaian
materi penyuluhan pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh penyuluh
pertanian kepada petani beserta keluarganya agar mereka bisa dan membiasakan
diri menggunakan teknologi baru, baik secara langsung ataupun tidak langsung
B. TUJUAN
Membantu dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian
kepada petani beserta keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara
efektif oleh petani dan bisa menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai
dengan yang diinginkan.
C. PENGGOLONGAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN
- Berdasarkan
     Teknik Komunikasi
- Metode
     penyuluhan pertanian langsung (direct communications), Metode langsung
     digunakan waktu berhadapan muka ke muka dengan sasarannya dan berdialog
     dengan petani dan keluarganya. contohnya demonstrasi, ceramah, kursus
     tani, obrolan sore. Metode yang langsung ini dianggap lebih efektif,
     meyakinkan dan mengakrabkan hubungan antara penyuluh dan sasaran. Dalam
     kondisi terbatasnya personalia, kurangnya transport, terbatasnya biaya,
     maka metode ini dianggap mahal.
- Metode
     penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication). Metode ini
     megunakan penyampaian pesan melalui perantara (medium atau media)
     contohnya; media cetak (brosur, majalah, surat kabar, dsb), media
     elektronik (radio, televisi, dsb), media pertunjukan atau sandiwara,
     pameran dll. Metode tidak langsung dapat menolong banyak sekali apabila
     metode langsung tidak memungkinkan digunakan terutama dalam upaya menarik
     perhatian dan menggugah hati sasaran. Siaran lewat radio dan televisi
     dapat menarik perhatian bila ditangani secara tepat. Pameran yang baik
     diselenggarakan akan memberikan kesan yang lama dan meyakinkan. demikian
     pula halnya dengan pertunjukan film dan slide, yang sekaligus dapat
     memberikan hiburan dan pengetahuan umum kepada masyarakat di pedesaan.
- Berdasarkan
     Sasaran Yang Ingin Dicapai
- Pendekatan
     perorangan digunakan untuk berhubungan langsung maupun tidak langsung
     dengan masing-masing orangnya. Hasil survey membuktikan bahwa metode
     perorangan ini memberi pengaruh 17%-18% terhadap semua metode. Contohnya
     kunjungan ke rumah, ke sawah, ke kantor, pengiriman surat atau melalui
     telepon. Dalam banyak hal hubungan perseorangan diperlukan agar petani
     menerapkan rekomendasi yang dianjurkan.
- Pendekatan
     Kelompok digunakan untuk menyampaikan pesan kepada kelompok. Metode ini
     sesuai dengan keadaan dan norma sosial dari masyarakat pedesaan Indonesia
     seperti hidup berkelompok, bergotong-royong dan berjiwa musyawarah. Metode
     ini dapat meningkatkan tahapan minat dan perhatian ke tahapan evaluasi dan
     mencoba menerapkan rekomendasi yang dianjurkan. Hasil survey membuktikan
     bahwa metode kelompok ini memberikan pengaruh 25% terhadap semua metode.
     Contoh metode ini adalah pertemuan, demonstrasi, karyawisata, pameran,
     perlombaan, diskusi kelompok, kursus dll
- Pendekatan
     Massal digunakan untuk menyampaikan pesan langsung atau tidak langsung
     kepada banyak orang sekaligus pada waktu hampir bersamaan. Metode ini
     digunakan untuk menarik minat dan perhatian masyarakat akan suatu
     rekomendasi usaha tani. Hasil survey membuktikan bahwa metode massal ini
     memberikan pengaruh 37% terhadap semua metode. contohnya pidato dalam
     pertemuan besar, siaran pedesaan, lewat radio atau tv, pertunjukan wayang,
     sandiwara atau dagelan, penyebaran bahan cetakan, penempelan poster,
     pembentangan spanduk, dll. Adapun sebanyak 19% disebabkan pengaruh tidak
     langsung seperti informasi antar tetangga, percakapan/obrolan, kunjungan
     dan memperhatikan sesuatu di pinggir jalan. Sebagai kesimpulan dapat
     dikemukan bahwa untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian yang baik
     perlu digunakan berbagai macam metode.
- Berdasarkan
     Indera Penerima
- Penglihatan/visual
     (pesan diterima melalui penglihatan) contoh ;
- Publikasi
     barang cetakan, gambar, poster
- Pertunjukanfilm
     bisu dan slide tanpa penjelasan lisan
- Pameran
     tanpa penjelasan lisan, surat menyurat,
- Pendengaran/Audio
     (pesan diterima melalui indera pendengaran) contoh; Siaran radio, tape
     recorder, Hubungan telephone Pidato, ceramah.
- Kombinasi/Audio-visual
     (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan & pendengaran
     sekaligus). Pertunjukan film bersuara Siaran televisi, wayang, sandiwara
     Demonstrasi, kursus (di kelas & praktek) Pameran, Karyawisata.
Anita Gamadi dlm bukunya “Penyuluhan kepada Rakyat Tani”
menyatakan bahwa penangkapan pesan dari mendengarkan saja(10%)hasil penangkapan
dari melihat (50%) sedangkan hasil penangkapan dari mengerjakan sendiri (90%).
Mardikanto (1993) menggolongkan metode penyuluhan pertanian berdasarkan
pendekatan proses komunikasi sebagai berikut ;
- Berdasarkan
     media yang digunakan
- Media
     lisan, melalui komunikasi langsung seperti tatap muka dan ceramah
- Media
     cetak seperti folder, brosur dan majalah
- Media
     terproyeksi seperti melalui siaran tv dan pertunjukan film
- Berdasarkan
     sifat hubungan penyuluh pertanian dan sasaran
- Komunikasi
     langsung seperti tatap muka dan anjangsana
- Komunikasi
     tidak langsung seperti melalui surat dan penggunaan media
- Berdasarkan
     psiko sosial sasaran
- Pendekatan
     perorangan seperti kunjungan/anjangsana
- Pendekatan
     kelompok seperti kursus tani dan pertemuan kelompok
- Pendekatan
     massal seperti pemutaran film dan pameran
D. DASAR-DASAR
PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN
- Sasaran
     (tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap, sosial budaya, jumlah
     sasaran)
- Sumberdaya
     penyuluh (kemampuan penyuluh, materi penyuluhan, sarana dan biaya
     penyuluhan)
- Keadaan
     wilayah sasaran (musim, keadaan usahatani, keadaan lapangan, kebijakan
     pemerintah)
E. METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF
Penyuluhan Pertanian Partisipatif : Pendidikan luar
sekolah (non formal) bagi petani, nelayan beserta keluarganya serta anggota
masyarakat pertanian lainnya melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan
kemampuan untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
wilayahnya.
Prinsip-prinsip:
- Menolong
     diri sendiri Prinsip menolong diri sendiri memberikan landasan bahwa
     penyuluhan partisipasif membangun kapasitas dan kemampuan petani beserta
     keluarganya dalam memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki untuk
     menolong diri sendiri tanpa harus menunggu bantuan orang lain atau
     tergantung kepada pihak luar.
- Partisipasi
     Memberikan penyuluhan partisipasif melibatkan petani beserta keluarganya
     mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring
     sampai evaluasi. Wujud keterlibatan tersebut adalah kesadaran dan kemauan
     mereka untuk datang, mendengar, berkomunikasi searah, berkomunikasi dua
     arah, membangun kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama, membuat
     keputusan, berbagi resiko, bermitra, sampai mampu mengelola sendiri
- Kemitrasejajaran
     Memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan
     berdasarkan atas kesamaan kedudukan antara penyuluh dengan petani dan
     keluarganya. Dengan demikian penyuluhan pertanian mempunyai kedudukan
     sebagai mitra sejajar petani dan keluarganya.
- Demokrasi
     Memberi landasan bahwa dalam penyuluhan pertanian partisipatif seluruh
     kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan,
     monitoring, sampai evaluasi diselenggarakan dari petani oleh petani dan
     untuk petani.
- Keterbukaan.
     Memberikan landasan bahwa dalam penyuluhan partisipatif seluruh kegiatan
     mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring
     sampai evaluasi diselenggarakan secara terbuka. Setiap petani mempunyai
     akses yang sama untuk mendapatkan informasi sehingga timbul rasa saling
     percaya dan kepedulian besar.
- Desentralisasi.
     Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan,
     perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dititikberatkan pada
     daerah kabupaten / kota dengan melaksanakan otonomi luas, nyata dan
     bertanggung jawab.
- Keswadayaan.
     Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan,
     perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi diselenggarakan atas
     dasar swadaya petani & keluarganya yang diwujudkan dengan cara
     menyumbangkan tenaga & material yang mereka miliki untuk melaksanakan
     semua kegiatan.
- Akuntabilitas.
     Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi
     kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dipantau
     dan diawasi oleh petani beserta keluarganya serta masyarakat tani lainnya.
- Menemukan
     sendiri. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif bukan hanya
     sekedar transfer paket teknologi untuk diadopsi oleh petani beserta
     keluarganya sebaliknya penyuluhan partisipatif ditujukan untuk memperkuat
     kapasitas masyarakat tani setempat dalam proses penciptaan dan
     pengembangan inovasi melalui kegiatan studi / kajian yang dilakukan oleh
     mereka sendiri dan penggalian informasi mengenaik aspek biofisik
     (agroklimat), sosial dan ekonomi sampai dengan penyebarluasan pengetahuan,
     pengalaman dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan potensi
     wilayah masing masing. Termasuk juga disini kemampuan untuk memanfaatkan
     dan mengembangkan kearifan lokal. Kegiatan ini selanjutnya dimaksudkan
     untuk membuat rencana kegiatan kelompok, rencana kegiatan desa, kecamatan
     serta kabupaten.
- Membangun
     pengetahuan. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif
     diselenggarakan untuk memperkuat kegiatan wadah / keras belajar petani
     secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, wawasan,
     ketrampilan, sikap, dan perilaku positif, membangun etos kerja keras,
     produktif, efisien, disiplin dan jiwa serta semangat kewirausahaan yang
     pandai melihat dan memanfaatkan peluang serta pantang menyerah atau putus
     asa.
- Kerja sama
     dan Koordinasi. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif
     diselenggarakan atas dasar kerja sama dan koordinasi yang intensif baik
     diantara peneliti, penyuluh, dan petani beserta keluarganya serta
     masyarakat tani lainnya maupun dengan pihak-pihak terkait. Kerja sama dan
     koordinasi ini dilakukan secara perorangan maupun melalui kelembagaan baik
     perusahaan swata, LSM, Perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian.
     Dinas-dinas lingkup dan luar sektor pertanian maupun lainnya. Kerja sama
     dan koordinasi ini dilaksanakan secara terpadu dan berorientasi kepada
     kebutuhan petani beserta keluarganya sehingga memberi efek saling
     memperkuat bagi upaya pemberdayaan petani dan keluarganya. Dalam
     kenyataannya peran penyuluh mengalami gelombang pasang surut sesuai dengan
     kebutuhan dan tuntutannya. Pada saat dimana suatu program pembangunan didominasi
     oleh peran pemerintah dan peran masyarakat sipil lemah, maka penyuluhan
     lebih ditetapkan sebagai usaha mengendalikan atau memanipulasi lingkungan
     sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi orang-orang tertentu untuk mau
     merubah pola perilakunya untuk memperbaiki mutu kehidupan mereka.
     Sebaliknya jika peran masyarakat sipil kuat dan ditempatkan sebagai subyek
     sasaran penyuluhan, maka penyuluhan tidak lain adalah pemberdayaan sasaran
     penyuluhan tersebut.
F. PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN PERTANIAN
- Pengembangan
     untuk berfikir kreatif
- Lokasi
     kegiatan petani
- Keterikatan
     dengan lingkungan social
- Keakraban
     hubungan dengan petani
- Terciptanya
     perubahan
G. JENIS-JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN
- KUNJUNGAN (RUMAH DAN USAHA TANI)
PENGERTIAN
Suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan petani dan
keluarganya secara terencana di rumah atau di lahan usaha taninya untuk tujuan
tertentu. Bisa juga disebut anjangsana atau anjangkarya
TUJUAN
- Berkenalan
     dan untuk mendapatkan kepercayaan petani dan keluarganya
- Bertukar
     pikiran
- Mengajar
     ketrampilan
- Mencari
     atau memberi informasi secara langsung
- Menemukan
     masalah-masalah yang tidak disadari oleh sasaran
MANFAAT
- Memperat
     hubungan antara penyuluh dengan sasaran
- Dapat
     memecahkan masalah yang dihadapi sasaran secara individual
- Dapat
     menjelaskan secara langsung dan terinci suatu rekomendasi
- Dapat
     memantau sampai sejauh mana suatu rekomendasi telah diterapkan oleh
     sasaran
- Dapat
     merencanakan kegiatan penyuluhan dari hati ke hati
- Menumbuhkan
     kepercayaan kepada penyuluh bila anjurannya diterima
- Mendorong
     petani untuk berusaha tani lebih baik karena adanya pelayanan untuk
     kepentingan mereka sendiri
- Mempercepat
     proses adopsi
- Penyebaran
     informasi ke petani lain akan lebih cepat
HAMBATAN
- Memerlukan
     waktu dan tenaga yang lebih banyak jika dibandingkan dengan metode lain
- Jumlah
     petani yang dapat dikunjungi terbatas
- Kunjungan
     yang sering dilakukan kepada seorang petani akan menimbulkan prasangka
     pada petani-petani lainnya
HAL-HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN
Persiapan yang matang merupakan kunci keberhasilan suatu
kunjungan
- sebelum
     berkunjung :
- Tentukan
     tujuan yang ingin dicapai san kegiatan apa yang akan dilakukan selama
     kunjungan
- Perlu
     mengetahui keadaan petani, keluarga tani dan usahanya
- Perlu
     mengetahui spesifik informasi tentang masalah yang dihadapi petani yang
     akan dikunjungi
- Rencanakan
     lamanya waktu kunjungan
- Selama
     berkunjung
- Ikuti adat
     istiadat atau kebiasaan setempat dalam hubungan dengan tata cara bertamu
- Bicaralah
     hal-hal yang menarik perhatian
- Biarkan
     petani berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong pembicaraan
- Bicara
     bila petani itu bertanya
- Harus
     sungguh-sungguh dalam membuat pernyataan sehingga tidak menimbulkan
     keraguan pada petani
- Hindarkanlah
     terjadinya perdebatan yang berkepanjangan
- Biarkan
     petani merasa sebagai pemrakarsa gagasan-gagasan yang baik
- Catat
     hal-hal yang tidak dapat terpecahkan selama berdikusi dengan petani
- Bersikaplan
     jujur dalam mengajar maupun dalam belajar.
- Bila
     memungkinkan bawalah bahan-bahan bacaan untuk diberikan kepada petani,
- Ada baiknya
     merencanakan kunjungan ke beberapa petani untuk menghemat waktu dan pada
     akhir kunjungan, undanglah petani untuk datang ke Balai Penyuluhan
     Pertanian
- DEMONSTRASI
PENGERTIAN
Demonstrasi merupakan suatu metode untuk memperlihatkan
secara nyata tentang cara atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah
terbukti mnguntungkan bagi petani dan keluarganya
Teknologi yang didemonstrasikan sudah teruji baik dari
mudahnya diterapkan secara ekonomi menguntungkan dan sosial budaya dapat
diterima
TUJUAN
- Menyakinkan
     sasaran akan suatu cara yang lebih baik dan menguntungkan
- Menunjukan
     hasil sesuatu cara baru
- Memperlihatkan
     keuntungan dari suatu anjuran
- Terbukanya
     kesempatan bagi sasaran untuk berperan aktif dalam kegiatan pembangunan
     pertanian
- Terbukanya
     kesempatan bagi sasaran untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
     secara lebih nyata.
MANFAAT
- Efektif
     untuk mengajarkan keterampilan
- Menumbuhkan
     kepercayaan
- Merangsang
     kegiatan
- Dapat
     memberikan keterangan dengan fakta-fakta yang nyata
- Menumbuhkan
     sikap kepemimpinan
HAMBATAN
- Tidak
     dapat dipakai untuk semua kegiatan
- Memerlukan
     banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
- Hasilnya
     dapat rusak karena faktor lain.
- Bila gagal
     merugikan kegiatan atau program selanjutnya
- KAJI TERAP
PENGERTIAN
Metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan
petani dalam memilih paket teknologi usaha tani yang telah rekomendasi sebelum
di demonstrasikan dan atau dianjurkan, yang pelaksanaannya dilakukan oleh
petani maju di lahan usahataninya dengan bimbingan penyuluh pertanian.
TUJUAN
- Meyakinkan
     paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan
     kemampuan serta kondisi usaha tani dan sosial ekonomi petani di wilayah
     tertentu
- Mempercepat
     penyebaran informasi teknologi pertanian yang telah direkomendasikan secara
     umum.
MANFAAT
- Merangsang
     petani maju dan petani lain untuk menerapkan paket teknologi,
- Keberhasilan
     anjuran cukup besar
KELEMAHAN
- Kurang
     dapat menyerap peserta
- Membutuhkan
     biaya yang cukup besar
PELAKSANAAN
- Persyaratan
     ; Materi kaji terap, metode pengkajian dan penerapan, lokasi, pelaksanaan
     kaji terap
- Tatalaksana
     ; Persiapan (perencanaan), Pelaksanaan (musyawarah, penetapan jadwal,
     penyediaan sarana, teknik budidaya, pencatatan/pelaporan, pengolahan
     hasil).
- Pembinaan
     ; Tingkat pusat (penyusunan pedoman, pembinaan & pengendalian,
     supervisi), Tingkat pronvinsi (juklak, juknis, pembinaan opersional
     penyelenggara, supervisi), Tingkat kabupaten (bimbingan penyelenggara kaji
     terap, bimbingan teknis, bimbingan organisasi & adminitrasi)
- Pemantauan
     & Evaluasi
- KURSUS TANI
PENGERTIAN
Proses belajar mengajar yang diperuntukan bagi petani dan
keluarganya termasuk juga wanita tani dan taruna tani yang diselenggarakan
secara sistimatis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu.
TUJUAN
- Meningkatkan
     pengetahuan dan kecakapan agar dapat memecahkan masalah-masalah yang
     dijumpai dalam berusaha tani
- Meningkatkan
     pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan ibu tani dalam membantu memecahkan
     masalah-masalah usaha tani yang dihadapi keluarganya dan bidang
     kerumahtanggaan yang berkaitan erat dengan pertanian
- Meningkatkan
     pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan dalam menerapkan teknologi yang
     lebih menguntungkan
- Mempersiapkan
     pemuda-pemudi tani sebagai petani yang dinamis
- Menumbuhkan
     calon-calon kontak tani dan kontak wanita tani yang bersedia dan mampu
     menyebarkan teknologi yang lebih menguntungkan.
- Menggugah
     dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani
MANFAAT
Kursus tani yang diselenggarakan dengan baik, akan
memberikan manfaat antara lain 
- Menghasilkan
     petani yang cukup berpengetahuan, cakap dan terampil dalam mengelola
     usahataninya
- Menghasilkan
     ibu-ibu tani yang dapat membantu mengelola usaha tani dan menciptakan
     keluarga sejahtera
- Menghasilkan
     pemuda-pemudi tani yang siap menggantikan orang tua mereka sebagai petani
     yang lebih maju.
- Mempercepat
     proses adopsi teknologi baru
- Menciptakan
     keakraban penyuluh, petugas pertanian lainnya dengan petani
- Mendorong
     terbentuknya kelompok tani
- Menghasilkan
     kontak tani dan kelompok wanita tani
PENYELENGGARAAN KURSUS TANI
Penyelenggaraan kursus tani meliputi 3 tahapan yaitu
tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi serta bimbingan lanjutan.
- Perencanaan
- Menetapkan
     kebutuhan belajar ; dilakukan dengan cara
- Wawancara
     dengan calon peserta kursus
- Pengamatan
     di lapangan
- Pengumpulan
     informasi dari pejabat dan tokoh masyarakat setempat
- Pertemuan
     atau musyawarah khusus dengan calon peserta kursus
- Merumuskan
     tujuan belajar
- Sasaran
     didik
- Perilaku
     yang diubah
- Materi
     yang diajarkan
- Lingkungan
- Menetapkan
     materi pelajaran
- Berkaitan
     erat dengan masalah yang dihadapi sesuai dengan kebutuhan belajar yang
     telah ditetapkan
- Praktis
     dan langsung dapat memecahkan masalah sehingga akan menimbulkan motivasi
     yang kuat
- Sederhana
     sehingga mudah dipahami
- Spesifik
     dan ruang lingkupnya terbatas
- Sesuai
     dengan keadaan teknis usaha tani dan sosial ekonomi peserta kursus
- Jumlah
     materi yang diajarkan terbatas sesuai dengan kemampuan peserta, tenaga
     pengajar, biaya dan waktu yang tersedia
- Menyusun
     rencana pengajaran
- Kursus
     belajar lebih terarah sesuai dengan tujuan pengajaran
- Pengajar
     mengetahui pokok-pokok materi yang akan diajarkan
- Peserta
     dapat mengetahui materi yang akan diajarkan. Dalam menyusun rencana
     pengajaran sebaiknya perimbangan antara jam pelajaran teori dan praktek
     adalah 75% dan 25% atau 60% dan 40%
- Pemilihan
     metode pengajaran
Metode pengajaran yang dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan antara lain ; ceramah, tanya jawah, kuliah, pemberian tugas, dan
widyawisata. Metode pengajaran yang digunakan untuk melatih ketrampilan dapat
menggunakan metode demonstrasi, praktek, dan kerja kelompok.
- Penetapan
     pengajar
Pengajar dapat berasal dari petugas lingkup pertanian
atau petugas lainnya sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Pengajar
hendaknya menguasai materi yang diajarkan memahami masalah pertanian dan dapat
mengajar.
- Penetapan
     peserta
Syarat utama peserta kursus tani adalah benar-benar
petani, bersedia mengikuti kursus sampai selesai dan belum pernah mengikuti
yang sama. Dalam penetapan peserta, prioritas dapat diberikan kepada petani
yang berpotensi menyebarluaskan pngetahuan dan ketrampilannya kepada petani
lain dari yang tingkat kebutuhan belajar tinggi.
Jumlah peserta yang ideal paling banyak 30 orang untuk
setiap kursus. Untuk kelancaran. proses belajar hendaknya peserta homogen dalam
hal ini tingkat pendidikan, jenis dan tingkat kebutuhan belajar serta usaha
pokok yang dikelolanya, jika ada perbedaan hendaknya tidak mencolok.
- Pemilihan
     tempat, dan jadwal kursus
Tempat penyelenggaran kursus harus memenuhi beberapa
syarat antara lain ;
- Tersedia ruang
     belajar yang memadai
- Mudah
     didatangi
- Berdekatan
     dengan tempat praktek
- Jadwal
     kursus hendaknya tidak banyak mengganggu kegiatan pokok pengajar/petugas.
     Karena itu sebaiknya kursus dilaksanakan pada sore atau malam hari.
     Lamanya kursus tergantung dari jam pelajaran dan frekuensi pengajaran.
- Perumusan
     rencana evaluasi
Evaluasi belajar dilaksanakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan tujuan pengajaran. Rencana evaluasi disusun sebelum kursus
dilaksanakan. Berdasarkan pelaksanaannya evaluasi terdiri dari evaluasi awal,
antara dan evaluasi akhir. Evaluasi ini hanya dilakukan untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan peserta sebelum dan sesudah kursus.Bila rencana
telah tersusun, ada baiknya dikonsultasikan dengan pejabat pemerintah setempat
yang terlibat dalam kegiatan kursus untuk mendapatkan saran, perbaikan,
dukungan dan izin penyelenggaraan.
- Pelaksanaan
     kursus
- Persiapan
Undanglah calon peserta dan pengajar dengan undangan
khusus untuk memberitahukan tempat dan waktu kursus, rencana pelajaran dan
hal-hal yang harus dipersiapkan peserta dan pengajar.Undangan disampaikan
paling lambat seminggu sebelum waktu pelaksanaan berlangsung. siapkan pula
tempat penyelenggaraan dan sarana pengajaran yang diperlukan.
- Pemberian
     pelajaran
Ada 5 prinsip belajar yang harus mewarnai kegiatan
mengajar dari setiap pengajar kursus tani yaitu ;
- Belajar
     dengan mengerjakan
- Belajar
     dengan memecahkan masalah
- Partisipasi
     aktif dari peserta
- Belajar
     dari pengalaman
- Penggunaan
     pendekatan multi media
Karena itu dalam memberikan pelajaran, beberapa hal yang
harus diingat oleh para pengajar adalah :
- Menumbuhkan
     gairah belajar
- Memberikan
     kesempatan para peserta mengungkapkan pengalaman yang berkaitan dengan
     materi pelajaran
- Memberikan
     kesempatan bertanya
- Memberikan
     kesempatan mencoba, bila mengajar ketrampilan
- Memberitahukan
     kesalahan yang dilakukan peserta dan menunjukan cara yang benar
- Berusaha
     membangkitkan minat, perhatian dan keinginan untuk mengetahui lebih lanjut
     materi yang diajarkan
- Mengaktifkan
     para peserta
- Evaluasi
     dan bimbingan lanjutan
Evaluasi dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
diputuskan bersama. Untuk menilai efektifitas penerapan praktis dari kursus
yang telah dilaksanakan dapat dilakukan evaluasi lapangan setelah peserta
kembali ke tempat asalnya. Sebagai bukti telah mengikuti kursus dan untuk
merangsang peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti kursus, berilah tanda
surat tamat kursus tani bagi peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik.
Surat tersebut juga merupakan kebanggaan peserta.
Bimbingan lanjutan dilakukan untuk membantu lulusan
menerapkan hasil belajar, mengembangkan kepemimpinan agar dapat menyebarkan
pengetahuan dan ketrampilan yang mereka miliki serta mendapatkan data tentang
manfaat kursus yang telah diselenggarakan. Bimbingan lanjutan juga akan lebih
mengakrabkan dan pengajar dengan para lulusan kursus. Bimbingan lanjutan ini
dapat dilakukan dengan cara memberikan bahan bacaan, mengadakan kunjungan,
mengadakan pertemuan atau menyelenggarakan perlombaan atau lulusan.
5.      KARYA WISATA
PENGERTIAN
Kegiatan perjalanan secara bersama dilakukan oleh
sejumlah petani untuk mempraktekan hasil suatu pengajaran atau melakukan suatu
pengajaran atau melakukan suatu karya yang bermanfaat di tempat yang dituju.
TUJUAN
Meyakinkan dan memberikan kesempatan kepada petani untuk
melihat sendiri hasil penerapan teknologi baru, demonstrasi, suatu ketrampilan,
alat baru dan sebagainya serta mempraktekannya dan juga untuk memperoleh
pandangan dari hasil pembangunan daerah.
MANFAAT
- Memberikan
     motivasi kepada petani untuk melakukan sesuatu kegiatan.
- Memberikan
     keakraban di antara sesama petani
- Memperluas
     wawasan
- Menumbuhkan
     sikap kepemimpinan
KELEMAHAN
- Biaya
     relatif mahal
- Sulit
     untuk memenuhi keinginan semua peserta
- Salah
     obyek akan menimbulkan kekecewaan
- Seringkali
     menghadapi hambatan sarana dan prasaran
TEKNIS PELAKSANAAN
- Buatlah
     perencanaan partisipasif karya wisata yang meliputi penentuan tempat yang
     akan dikunjungi, demonstrator, perjalanan, biaya pelaksanaan, susunan
     peserta, pimpinan serta pejabat, yang dikunjungi.
- Selalu
     mengupayakan kepentingan kelompok
- Kesempatan
     seluasnya kepada peserta
- Bantu
     membuat catatan
- Atur
     jadwal agar tidak terlalu padat.
- Kesempatan
     kepada peserta untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri
6.      TEMU USAHA
PENGERTIAN
Pertemuan antar petani dengan pengusaha di bidang
pertanian dengan tujuan untuk tukar menukar informasi, baik mengenai teknologi
produksi maupun pemasaran untuk dapat menumbuhkan, meningkatkan, dan memperluas
terjadinya transaksi usaha.
TUJUAN
- Menumbuhkan
     rangsangan ke arah usaha tani komesil, kerjasama usaha dan kewiraswastaan
- Terbukanya
     kesempatan menambah pengetahuan di bidang pemasaran teknologi dan di
     bidang pengolahan hasil.
- Mempromosikan
     dan mempercepat penggunaan barang-barang produksi dalam negeri
MANFAAT
Menumbuhkan kegiatan usaha tani yang berorientasi kepada
pasar sehingga keuntungan yang diperoleh meningkat
7.      WIDYAWISATA
PENGERTIAN
Merupakan perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok
tani untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan
sesungguhnya atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi yang
dianjurkan di suatu tempat.
TUJUAN
- Meyakinkan
     sasaran dengan menyaksikan sendiri hasil penerapan suatu teknologi,
     demonstrasi ketrampilan dan alat bantu
- Membantu
     sasaran mengenal masalah, menumbuhkan minat dan memperhatikan serta
     motivasi untuk melakukan suatu hal.
MANFAAT
- Membina
     keakraban,
- Menimbulkan
     pengertian yang lebih jelas dan memperluas wawasan,
- Memotivasi
     peserta untuk melakukan suatu kegiatan,
- Menumbuhkan
     sikap kepemimpinan
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
- Tujuan
     kegiatan, materi & lokasi widyawisata & kesiapan pihak yang
     dikunjungi,
- Lama
     kunjungan dan jadwal acara
- Jumlah
     peserta dan pendamping
- Organisasi,
     lengkap dengan pembagian tugas
- Sarana dan
     biaya yang diperlukan
8.      PERLOMBAAN
PENGERTIAN
Merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan persaingan
sehat antara petani dalam mengejar suatu prestasi yang diinginkan. Kegiatan ini
diperlukan untuk mendorong petani agar mau dan mampu meningkatkan usaha taninya
dan kesejahteraannya
TUJUAN
- Menarik perhatian
     terhadap sesuatu hal dalam usaha tani
- Meningkatkan
     prestasi dalam berusaha tani
- Menumbuhkan
     dan meningkatkan peran serta dalam program pembangunan
- Menumbuhkan
     kegiatan kerja sama diantara petani
MANFAAT
Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun
ketrampilan tentang sesuatu kegiatan yang dilombakan
KELEMAHAN
Apabila perencanaan kurang baik akan sangat mempengaruhi
tercapainya tujuan
9.      MAGANG
PENGERTIAN
Untuk lebih meningkatkan partisipasi petani dalam
penyelenggaraan kegiatan penyuluhan, maka dikembangkan suatu metode belajar
mengajar antara sesama petani/nelayan secara magang.
TUJUAN
- Meningkatkan
     ketrampilan dan kecakapan serta kecintaan petani terhadap pekerjaannya
- Menumbuhkan
     kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan jiwa kewiraswataan
- Menumbuhkan
     minat dan keyakinan pemagang terhadap usaha tani sebagai sumber
     pencaharian
- Menumbuhkan
     dan mengembangkan hubungan sosial dan interaktif positif antara sesama
     petani
- Meningkatkan
     ketrampilan kecakapan dan rasa percaya diri petani pengajar dalam mengajar
     petani lain
MANFAAT
- Lebih
     berhasil guna karena
- Lapangan
     pekerjaan sama
- Hubungan
     lebih akrab
- Komunikasi
     lebih lancer
- Pengaruh
     hasil belajar lebih meresap
- Kesempatan
     belajar mengajar lebih banyak
- Lebih
     berdaya guna dibandingkan dengan metode lain karena;
- Memberi
     manfaat timbal balik bagi pengajar dan yang belajar
- Meminta
     sedikit tenaga dan waktu penyuluh
- Dapat
     melayani berbagai macam jenis usaha taninya
- Dapat
     mengikut sertakan petani dalam jumlah yang banyak
- Praktis
     karena
- Belajar
     secara langsung melalui kegiatan nyata di lapangan
- Belajar
     secara langsung memecahkan masalah nyata yang dihadapi
- Sarana
     belajar telah tersedia
Persyaratan-persyaratan
- Persyaratan
     magang
- Bersedia
     untuk belajar
- Bersedia
     tinggal bersama keluarga petani, pengajar, bila berasal dari daerah lain
     dan bekerja di lingkungan usaha tani pengajar.
- Bersedia
     mematuhi kesepakatan magang yang disetujui bersama
- Bersedia
     menyebarluaskan hasil belajar kepada petani disekitarnya
- Persyaratan
     petani pengajar
- Berhasil
     dalam usaha taninya
- Mempunyai
     pengetahuan dan ketrampilan lebih dari rata-rata petani pemagang
- Bersedia
     dan mampu mendidik para pemagang
- Pernah
     mengikuti kursus tani
- Bersedia
     dan mampu menyediakan akomodasi bila pemagang datang dari daerah lain.
- Persyaratan
     pembimbing
- Menghubungkan
     dan mempertemukan calon pemagang dan calon pengajar
- Membimbing
     pengajar dalam teknik mengajar dan membantu pemagang dalam kegiatan
     belajar
- Melaksanakan
     evaluasi dn memantau kegiatan untuk penyempurnaan pelaksanaannya
- Mendorong
     para petani terutama kontak tani agar secara swadaya melaksanakan
     pendidikan magang untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam memajukan
     masyarakat tani dan pembangunan di pedesaan
Prinsip Penyelenggaraan Magang
- Mempunyai
     minat terhadap bidang yang akan dipelajari
- Menghayati
     tujuan belajar dan merasakan kegunaannya
- Mendapatkan
     kesempatan yang cukup untuk berlatih diri selama magang terutama dalam
     memecahkan masalah yang dihadapi
- Merasa
     senang dan puas terhadap lingkungan belajar, pengajar, dan hasil belajar
- Mendapat
     bimbingan dari pembimbing dan pengajar dalam memilih cabang usaha tani
     yang sesuai dengan minat, pengetahuan dan ketrampilan serta latar belakang
     teknis, sosial dan ekonomi daerah asalnya
- Dipertemukan
     dengan pengajar untuk secara bersama untuk menyusun dan menetapkan rencana
     kegiatan dan kesempatan magang dalam hal pemondokan, konsumsi dan tata
     tertib.
Tata Cara Pelaksanaan
- Persiapan
Para pembimbing harus aktif menyebarkan informasi pada
setiap kesempatan tentang adanya peluang bagi petani untuk mengikuti pendidikan
magang pada setiap pertemuan. Selanjutnya adakan inventarisasi jumlah pemagang
berikut materi usaha tani yang diminati dan jumlah petani pengajar
- Pelaksanaan
- Pendidikan
     magang sebaiknya dilaksanakan sewaktu kegiatan usaha tani yang akan
     dipelajari sedang berlangsung
- Lama
     belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi yang
     diajarkan
- Jumlah
     pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar disesuaikan dengan
     kemampuan petani pengajar dalam mengajar dan fasilitas yang tersedia
- Materi
     yang diajarkan
- Materi
     yang diajarkan sebaiknya berkaitan dengan fungsi seorang petani sebagai :
- Pemimpin
     perusahaan yang mengelola usaha taninya sendiri
- Tenaga
     pembukuan yang melaksanakan pencatatan, perhitungan dan analisis usaha
     tani
- Tenaga mekanik
     yang menggunakan, merawat, memperbaiki alat dan mesin yang digunakan dalam
     berusaha tani
- Kepala
     rumah tangga dan anggota masyarakat yang mempunyai interaksi sosial dengan
     anggota keluarga dan masyarakat dilingkungan keluarga dan usaha taninya
Evaluasi
- Pokok-pokok
     evaluasi antara lain
- Kerjasama
     petani pengajar dan pembimbing
- Kesempatan
     yang diberikan oleh petani pengajar kepada pemagang untuk berlatih selama
     magang
- Hubungan
     sosial petani pengajar dan pemagang
- Keadaan
     akomodasi dan konsumsi selama magang
- Tambahan
     pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha tani
- Kreativitas,
     sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa wiraswata yang tumbuh dan
     berkembang
- Apresiasi
     dan keyakinan terhadap usaha tani sebagai sumber mata pencaharian
- Hubungan
     sosial dan interaksi positif yang tumbuh atau berkembang antara sesama
     petani
- Tambahan
     ketrampilan, kecapan dan rasa percaya diri para petani pengajar
Bimbingan Lanjutan
- Memantau
     perkembangan pemagang setelah kembali ketempat asal
- Membina
     keakraban lebih lanjut antar pemagang dan petani pengajar
- Membimbing
     usaha tani eks pemagang
- Memotivasi
     eks pemagang untuk menjadi pengajar di daerahnya
10.  TEMU KARYA
PENGERTIAN
Pertemuan antara petani untuk bertukar pikiran dan
pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan ketrampilan maupun pengetahuan
untuk diterapkan.
TUJUAN
- Terbukanya
     kesempatan tukar-menukar pengalaman & ketrampilan
- Tersalurannya
     teknologi dikalangan petani secara langsung & lebih cepat
- Memperluas
     cakrawala berfikir terhadap sesuatu hal yang dibicarakan
- Mendidik
     berfikir secara skematis
- Belajar
     untuk dapat mengendalikan diri
- Meningkatkan
     keakraban
MANFAAT
- Menumbuhkan
     keyakinan, kepercayaan diri & swadaya petani dalam penerapan teknologi
     pertanian
- Mudah
     meyakinkan petani lainnya dalam penerapan teknologi yang dianjurkan
Pemilihan dan Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
- Beberapa
     pertimbangan dalam PemilihanPertanian
- Sasaran
     (tingkat PSK sasaran, tingkat pendidikan, tujuan yang akan dicapai, sosial
     budaya dan lain lain.
- Sumber
     daya dan kelengkapannya (kemampuan penyuluh pertanian, materi, sarana dan
     biaya penyuluhan pertanian)
- Potensi
     wilayah /keadaan daerah (musim, jenis usaha tani, dan kondisi lapangan
- Kebijakan
     pemerintah baik pusat maupun daerah
- Penetapan
     Metode Penyuluhan Pertanian
- Identifikasi
     Kebutuhan
- Analisa
     sasaran
- Merumuskan
     tujuan
- Menetapkan
     alternatif metode penyuluhan pertanian
H. STRATEGI PEMILIHAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN
Agar pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dapat
berjalan secara optimal, diperlukan strategi yang dapat mendukung ke arah
pemilihan metode penyuluhan yang tepat. Topik ini akan membahas mengenai:
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih metode
penyuluhan pertanian.
Keberhasilan penggunaan metode penyuluhan pertanian salah
satunya ditentukan oleh tepatnya penyuluh dalam mempertimbangkan berbagai
faktor yang berhubungan dengan pemilihan metode penyuluhan itu sendiri. Adapun
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan tersebut antara lain adalah:
1.   
Karakteristik sasaran
Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih metode penyuluhan pertanian adalah hal-hal yang menyangkut:
2.   
Tingkat pengetahuan, keterampilan dan
sikap sasaran.
Faktor ini sangat erat kaitannya dengan tingkat adopsi
sasaran. Untuk melihat tingkat adopsi, penyuluh dapat mengacu pada tahapan
adopsi inovasi yang umum dipakai, yaitu tahapan-tahapan di mana seorang petani
sampai pada pertimbangan dan sikap tertentu sebelum mengadopsi inovasi.
Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
- Tahap
     Sadar (Awareness ) atau tahap mengetahui, di mana seorang petani baru
     pertama kali mendengar suatu ide atau inovasi baru.
- Tahap
     Minat (Interest ), yaitu tahap mencari informasi lebih lanjut dari ide
     yang telah diketahuinya.
- Tahap
     Evaluasi (Evaluation ), yaitu tahap penilaian, mempertimbangkan manfaat
     dan kekurangan penggunaan inovasi.
- Tahap
     Mencoba (Try ), yaitu tahap di mana petani mulai mau menerapkan inovasi
     dalam skala kecil.
- Tahap
     Mengadopsi (Adoption ), petani benar-benar menerapkan inovasi dalam skala
     besar pada usahataninya
3.   
Keadaan sosial dan budaya sasaran.
Hal-hal yang menyangkut keadaan sosial budaya sasaran
antara lain:
- Nilai-nilai/prinsip
     hidup yang dianut oleh individu sasaran
- Nilai
     sosial yang berlaku pada masyarakat sasaran
- Norma-norma
     sosial atau pola tingkah laku yang dianut sasaran, yang berupa: tata cara,
     kebiasaan, tata kelakuan, adat, atau hukum.
- Pola
     pelapisan sosial, seperti: lapisan atas, lapisan menengah, lapisan bawah,
     juragan, pandega, kuli kenceng, kuli kendo, dan lain-lain.
- Status
     sosial atau kedudukan sosial yang berlaku di masyarakat
- Struktur
     kekuasaan dan pengaruh, seperti: kepemimpinan sosial, alokasi solidaritas,
     struktur keluarga dan lain-lain.
4.       
Karakteristik Penyuluh
Dalam kondisi pertanian dewasa ini, agen penyuluhan
pertanian harus memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
kompetensi petani. Sebaiknya penyuluh memiliki kemampuan untuk:
- Memperkenalkan
     pertanian yang menuntut keterampilan-keterampilan baru bagi petani.
- Mempengaruhi
     perilaku petani agar mau mencoba meningkatkan kemampuan dirinya.
- Menggunakan
     metode penyuluhan yang mendukung ke arah peningkatan motivasi petani.
- Mengidentifikasi
     kendala yang akan timbul dari penerapan suatu metode penyuluhan pertanian.
- Merencanakan,
     mengatur, melaksanakan, mengevaluasi dan mengembangkan proses belajar
     petani dan anggota keluarganya.
5.       
Karakteristik Keadaan Daerah
Karakteristik keadaan daerah yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan metode penyuluhan adalah:
- Keadaan
     musim
Faktor musim yang sedang berjalan di daerah tertentu
dapat berpengaruh terhadap pemilihan metode penyuluhan pertanian. Contohnya,
pada musim hujan yang biasanya turun deras menjelang sore hari, kunjungan ke
lapangan usahatani sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum hujan turun. Atau
apabila ingin melakukan demonstrasi cara tentang penanaman jagung maka
sebaiknya tidak dilakukan pada saat musim hujan.
- Keadaan
     usahatani
Yang dimaksud keadaan usahatani adalah tahap-tahap
perkembangan usahatani mulai dari penanaman sampai waktu panen. Sebagai contoh,
metode diskusi kelompok dalam satu hamparan usahatani cocok diterapkan pada
saat memilih jenis pupuk yang baik untuk tanaman tertentu.
- Keadaan
     lapangan
Keadaan lapangan antara lain dapat dilihat dari topografi
tanah, letak lahan usahatani atau rumah petani (apakah berjauhan, tersebar atau
berkumpul), keadaan jalan dan waktu yang ditempuh untuk mencapai lokasi
rumah/usahatani, dan lain-lain.
6.   
Materi Penyuluhan Pertanian
Materi penyuluhan termasuk faktor yang menentukan dalam
keberhasilan penyuluhan. Dalam pemilihan metode penyuluhan, materi penyuluhan
merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan.   Jika materi
penyuluhan ditekankan pada dinamika dan partisipasi kelompok, maka metode yang
digunakan sebaiknya metode partisipatif, artinya metode yang dapat
membangkitkan partisipasi anggota. Akan tetapi jika materi ditekankan pada
hal-hal yang menyangkut pengetahuan atau inovasi baru, maka metode pengenalan
seperti ceramah, penyebaran informasi melalui media atau obrolan santai bisa
dipergunakan.
Secara umum, materi penyuluhan harus memilik sifat-sifat
berikut:
- Berhubungan
     dnegan kebutuhan belajar sasaran
- Dapat
     digunakan sesuai keadaan nyata
- Menguntungkan
     sasaran
- Mudah
     dipahami dan praktis untuk diterapkan
- Sederhana,
     tidak berbelit-belit
- Cocok
     dengan inovasi terdahulu
7.   
Sarana dan Biaya
Faktor ini biasanya termasuk salah satu faktor yang
dipertimbangkan di awal perencanaan penyuluhan. Dalam memilih metode,
diupayakan agar sarana/biaya yang minim bisa dimanfaatkan untuk melangsungkan
suatu metode penyuluhan yang efektif.
Sebagai contoh, di daerah yang sulit dijangkau masyarakat
luar daerah, sebaiknya tidak perlu diadakan pameran pertanian, karena
kemungkinan pengunjungnya kurang banyak. Contoh lain adalah memilih metode
kursus tani yang relatif lebih mudah dan murah dibandingkan metode demonstrasi,
serta lebih banyak melibatkan peserta/sasaran dalam waktu yang relatif singkat
daripada metode kunjungan.
- Kebijakan
     Pemerintah
Biasanya kebijakan pemerintah tentang materi penyuluhan
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat petani secara umum. Berbagai hasil
penelitian atau penemuan baru sering dijadikan pemerintah sebagai ”program
unggulan” dalam penyuluhan pertanian. Untuk itu proses penyebarannya harus
didukung dengan penggunaan metode yang tepat, yang dapat menyebarkan program
pemerintah dengan cepat dan menjangkau sasaran di hampir setiap daerah.
I. KIAT-KIAT DALAM MEMBERIKAN PENYULUHAN PERTANIAN
Penyuluhan dapat diartikan sebagai keterlibatan seseorang
untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu
sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar (Ban
& Hawkins, 1999). Dengan tujuan tersebut maka proses penyuluhan memerlukan
trik atau siasat tersendiri sehingga bentuk penyuluhan tidak terkesan seperti
menggurui petani. Beberapa trik atau siasat yang dapat dipakai untuk
merencanakan program pendidikan bagi petani antara lain:
- Melihat
     Karakteristik Sasaran Penyuluhan
Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbangkan dalam
melakukan penyuluhan yaitu:
- tingkat
     pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
- keadaan sosial
     budaya sasaran
Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
berkaitan erat dengan tingkat pengalamannya. Memberikan penyuluhan kepada
petani yang berpengalaman tentu akan berbeda dengan kepada petani yang minim
pengalaman. Untuk menyiasatinya, petani yang memiliki pengalaman lebih bisa
diminta bantuannya untuk memaparkan pengalamannya itu kepada petani lain.
Contoh: Dalam forum tidak formal misalnya suatu obrolan
di warung kopi yang dikunjungi oleh sekelompok petani, penyuluh bisa memancing
beberapa pertanyaan kepada mereka seputar penggunaan urea tablet di lahan sawah
mereka. Petani yang menggunakan urea tablet akan saling menceritakan pengalaman
serta keberhasilannya, dan mungkin terdengar bahkan direspon oleh mereka yang
belum menggunakan urea tablet. Dalam forum ini terlihat penyuluh tidak secara
langsung menyarankan petani agar mereka mau menggunakan urea tablet, tetapi
biasanya mengarahkan obrolan mereka, sehingga mereka tidak merasa digurui oleh
penyuluh.
Keadaan sosial budaya antara lain bisa dilihat dari
tatacara, kebiasaan dan adat istiadat sasaran. Misalnya di daerah yang
nilai-nilai agama Islamnya masih cukup kuat, sebaiknya penyuluh tidak
menjadwalkan waktu pemutaran film penyuluhan pada hari Jumat karena hal itu
masih dianggap tabu oleh masyarakat.
- Membantu
     Sasaran Mengidentifikasi Permasalahannya
Sebagian besar petani kurang mempunyai pengetahuan serta
wawasan yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka, memikirkan
pemecahannya, apalagi memilih pemecahan masalah yang tepat. Penyuluh dapat
membantu petani dengan menghilangkan hambatan kurangnya pengalaman dan
pendidikan, yaitu dengan cara menyediakan informasi dan memberikan pandangan
kepada mereka mengenai masalah yang dihadapi. Contohnya, pada musim tanam yang
lalu, dalam satu hamparan sawah terjadi kegagalan panen padi. Petani frustasi
karena tidak mengerti mengapa panen bisa gagal, padahal cara penanaman
dilakukan sesuai saran/anjuran penyuluh. Penyuluh membantu petani menelusuri
sebab kegagalan panen, ternyata terdeteksi hama baru yang belum pernah dikenali
petani. Di sini, penyuluh tidak langsung bertindak untuk mengintruksikan
pemberantasan hama, akan tetapi terlebih dahulu menjelaskan atau memberi
informasi yang bersifat teknis mengenai hama tersebut dan menunjukkan cara
penanggulangannya.
- Membangkitkan
     Motivasi Sasaran untuk Mengubah Perilakunya
Kadang-kadang petani kurang memiliki motivasi untuk
mengubah perilakunya karena ada faktor lain yang menjadi hambatan. Misalnya,
petani enggan menggunakan saluran irigasi untuk mengairi sawahnya dan hanya
mengandalkan hujan yang diharapkan akan selalu turun setiap hari. Alasannya
adalah bahwa lokasi sawah yang agak jauh dengan saluran irigasi, serta
menyalahkan petani lain yang tidak mau menyalurkan air ke sawahnya. Penyuluh bisa
memotivasi petani dengan mengemukakan bahwa dengan menggunakan air irigasi maka
sistem pengairan akan mudah diatur sehingga tanaman padi dapat tercukupi
kebutuhan airnya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
padi yang ditanam. Sementara itu dikatakan pula bahwa tenaga yang dibutuhkan
untuk menggali saluran air akan lebih ringan apabila hal tersebut dilakukan
bersama-sama dengan petani lain yang berada dalam satu hamparan. Ada baiknya
penyuluh ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembuatan saluran air
dari irigasi.
- Mempertimbangkan
     Materi Penyuluhan Berdasarkan ”Localy specific”
Kebutuhan materi penyuluhan biasanya berbeda dari satu
tempat ke tempat lain. Berdasarkan hal ini penyuluh tidak hanya bisa
memperkenalkan inovasi pertanian yang dikembangkan oleh pemerintah, tetapi juga
harus memperhatikan potensi yang terdapat di daerah setempat. Sebagai contoh,
di wilayah Papua akan lebih efektif jika dilakukan penyuluhan mengenai
pengembangan produktivitas sagu dan ubi mengingat komoditas tersebut adalah
bahan pangan utama di daerah itu. Contoh lain misalnya di daerah Garut,
pemberdayaan pupuk buatan dari kotoran kambing bisa dijadikan materi unggulan
dalam program penyuluhan karena di daerah tersebut hampir sebagian besar
penduduknya memelihara kambing.
- Memilih
     Bahasa yang Baik
Adakalanya pesan yang ingin disampaikan terasa sensitif
dan mungkin akan menimbulkan keresahan petani. Penyuluh harus mampu mengurangi
kekhawatiran petani tersebut dengan cara mengungkapkan pesan dengan bahasa yang
baik. Contohnya penyuluh akan memberitahu petani tentang bahaya erosi akibat
dibiarkannya lahan lama yang tidak ditanami lagi dengan sekaligus
memberitahukan cara-cara penanggulangan bahaya tersebut sebelum timbul
kerusakan yang parah. Contoh lain misalnya petani harus tahu mengenai bahan
kimia tertentu yang akan sangat berbahaya bagi kesehatan, akan tetapi supaya
petani tidak merasa khawatir untuk mempergunakannya, penyuluh juga menyampaikan
komposisi yang benar dalam pemakaian bahan kimia.
“
Semoga Bermanfaat “
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar