MENGOLAH MENGANALISIS DAN MERUMUSKAN
HASIL IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH DESA SIOKONA, KECAMATAN OBA TENGAH,
KOTA TIDORE KEPULAUAN
Oleh Darwin Rauf,
S.ST
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Sebagai negara agraris Indonesia menempatkan pertanian sebagai sektor
sentral yang didukung oleh tersebarnya sebagian besar penduduk Indonesia yang
hidup sebagai petani dan tinggal di pedesaan. Dengan kondisi demikian maka
diperlukan suatu upaya untuk membantu kelancaran pembangunan pertanian yaitu
dengan adanya penyuluhan pertanian.
Wiriaatmadja (1977) mengartikan bahwa penyuluhan merupakan suatu sistem
pendidikan (belajar-mengajar), yang dalam prakteknya mempergunakan cara-cara
seperti peniruan, pembujukan dan propaganda. Cara perintah sedikit sekali
dilakukan sementara paksaan malahan dihindarinya. Kadang-kadang keadaan
masyarakat memerlukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan makna
penyuluhan secara teoritis. Hal demikian terpaksa diterima asal saja untuk
kepentingan seluruh masyarakat, tidak lama kelangsungannya dan tidak bersifat
menambah kesukaran atau penderitaan dari yang sudah ada.
Pembangunan pertanian adalah merupakan bagian integral pembangunan nasional
dalam pengoperasiannya untuk mewujudkan peningkatan dan peran sektor pertanian
dalam mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan pendapatan, perluasan
lapangan kerja, mempertahankan swasembada pangan serta penganekaragaman
hasil-hasil pertanian.
Peranan sektor pertanian yang bermakna sentral bagi perekonomian nasional
tersebut, terbukti dalam perjalanan pembangunan nasional telah dapat memberikan
hasil yang optimal bagi bangsa kita. Oleh karena itu kita berupaya untuk
meningkatkan kemampuan petani-petani agar mereka mampu memproduksi hasil-hasil
pertanian yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Keberhasilan pembangunan pertanian tidak terlepas dari faktor sumberdaya
manusia pertaniannya itu sendiri sebagai pelaku pembangunan pertanian dan
kelembagaan yang merupakan tempat kegiatan pembangunan pertanian yang
menghubungkan antara penyuluh pertanian dengan anggota kelompok tani maupun
sebagai media di dalam mempercepat penyampaian teknologi dan informasi
pertanian.Pentingnya metode penyuluhan dalam menunjang keberhasilan penyuluhan
pertanian menjadi hal yang perlu untuk diketahui secara komprehensif melalui
pengalaman secara langsung di lapangan sebagai perbandingan empiris dari teori
yang telah didapatkan di bangku perkuliahan mengenai kegiatan penyuluhan.
2. Tujuan
Adapun tujuan membuat rencana kerja penyuluh pertanian lapangan antara lain
sebagai berikut :
a.
Wahana untuk mempersatukan keinginan dalam menjalankan
kegiatan pertanian antara penyuluh dengan petani.
b. Panduan atau
acuan dalam pelaksanaan tugas di lapangan.
c. Bahan untuk
evaluasi sejauh mana kegiatan penyuluh pertanian telah barjalan dan sekaligus
mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam mencapai tujuan.
d. Sebagai
bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyusun program
pembangunan.
3. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran dalam pembuatan program ini adalah sebagai
berikut :
a.
Untuk meningkatkan perilaku, sikap dan ketrampilan
para petani yang telah tergabung dalam suatu wadah kelompok tani, sehingga
mampu mengelola usahataninya dengan baik.
b.
Dengan meningkatnya sumberdaya manusia pertanian
diharapkan mampu meningkatkan produksi usahatani dan dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
BAB II
KEADAAN UMUM
WILAYAH
I. KEADAAN
WILAYAH
1.
SUMBER DAYA ALAM
1.1.
Deskripsi Umum Wilayah.
Desa Siokona merupakan salah satu Desa yang ada Kecamatan Oba Tengah di Kota
Tidore Kepulauan. Luas wilayah kerja disekitar 85 ha. dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak
204 jiwa dan perempuan sebanyak 179 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak
107 KK. Secara administrasi Desa Siokona terletak dibagian barat pulau halmahera memiliki batas-batas sebagai berikut :
v
Sebelah Utara berbatasan dengan :
Wilayah Kelurahan Akelamo
v Sebelah
Selatan berbatasan dengan : Wilayah Desa
Akesai
v Sebelah
Timur berbatasan dengan : Hutan
v
Sebelah Barat berbatasan dengan :
Laut Halmahera
1.2. Karakteristik Lahan dan Iklim
Wilayah Desa Siokona mempunyai topografi yang sangat berfariasi dengan
ketinggian berkisar antara 0 -500 m. dpl. dengan berfariasinya. topografi
tersebut sangat pengaruh terhadap fisografi dimana 73 % merupakan
pegunungan dan hanya 27 % berupa daratan rendah.
Tekstur tanah terdiri dari
tanah liat, lempung berpasir hingga mediteran merah kekuningan, PH sangat
bervariasi tergantung kondisi tanahnya. pada tanah kebun dan tanah tegalan
kisaran PH tanahnya : antara 5 – 7.
Keadalaman solum tanah
berkisar 1,5 s/d 3 meter dengan kondisi drainase baik dan asal pembentukan
tanahnya dari endapan dan abu vulkanik, wilayah ini termasuk iklim tropis Type B1 (menurut Oldemen), dimana suhu udara siang hari berkisar antara 25oC – 40oC dan suhu udara pada malam hari 19-200C
dengan kelembaban udara rata-rata berkisar 51-81 % pada musim kemarau rata-rata
62 sampai 97 % pada musim hujan..
1.3. Curah
Hujan.
Curah Hujan rata-rata Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah selama lima tahun
terakhir 254,7 mm
dengan hari hujan 14 -20 hari, curah hujan terbanyak terjadi pada Desember,
Januari, Pebruari setiap bulannya dengan kalsifikasi 5 bulan basah dan 7 bulan
kering.
1.4.
Luas Lahan Menurut Ekosistem.
Berdasarkan ekosistem maka luas lahan kecamatan Oba Tengah terdiri dari :
v
Tadah
hujan
: -ha.
v Lahan
kering : 10 ha.
v Dataran
pantai
: 3 ha
v Perairan
umum
: 1 ha
1.5. Luas lahan
menurut penggunaannya.
Berdasarkan penggunaan maka lahan pertanian diwilayah kerja BPP Oba Tengah
dapat diklasifkasikan sebagai berikut :
v Lahan
pekarangan
: 15 Ha
v Tegalan/Kebun
: 7 Ha
v Kebun negara
: -
v Padang
rumput
: 5 Ha
v Tambak
: -
v Kolam ikan
air
tawar
: 3
Ha
v Tanah untuk
kayu-kayuan
: 20 Ha
v Perkebunan
negara :
-
1.6. Komoditas
Utama Menurut Sub Sektor
1.6.1 Tanaman Pangan dan
Hortikultura
a. Jagung
Luas areal tanaman jagung Tahun 2017 di Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
0,5 Ha dengan luas panen jagung seluruhnya 0,5 Ha dan produksi sebanyak
1. ton .
b. Ubi Kayu
Luas areal tanaman ubi kayu Tahun 2017 seluas 0,5 Ha dengan total produksi
1 Ton .
c. Ubi Jalar
Luas areal tanam
ubi jalar tahun 2017 seluas0,5 ha
d. Tomat
Luas areal tanam
tomat tahun 2017 seluas0,5 ha
e. Cabe Keriting
Luas areal tanam
cabe keriting tahun 2017 seluas0,5 ha
f. Ketimun
Luas areal tanam
ketimun tahun 2017 seluas 0,5 ha
g. Kacang panjang
Luas areal tanam
kacang panjang tahun 2017 seluas 0,5 ha
h. Kacang Tanah
Luas areal tanam
kacang tanah tahun 2017 seluas 0,5 ha
1.6.2. Perkebunan
Jenis perkebunan yang di kembangkan di Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
ada kelapa Seluas 2,5 Ha yang ditanam di tegalan, Kakao seluas 0,5 Ha,Cengkeh
seluas 1 Ha dan Pala seluas 1 Ha.
1.6.3. Peternakan.
Desa SiokonaKecamatan Oba Tengah
sangat cocok untuk pengembangan ternak karena memiliki iklim, ketersediaan air,
Hijauan makan ternak yang cukup. Sistem pemeliharaan ternak di Kecamatan Oba
Tengah sebagian besar masih menggunakan sistem pengembalaan karena memiliki
lahan yang cukup luas dan sebagian sudah mulai menggunakan sistem Intensif
maupun semi Intensif dengan Populasi Sapi 21 Ekor, Kambing 44 Ekor dan ayam
buras 388 Ekor
1.6.
Pola Usaha Tani
Berdasarkan luas lahan menurut ekosistem dan penggunaannya serta
karakteristik lahan dan iklim maka Pola usaha tani yang dikembangkan di Desa
Siokona Kecamatan Oba Tengah adalah pada lahan tegalan kelapa,kakao, cengkeh,
pada lahan kering dengan menerapkan sistem tumpang sari, jagung, kacang Hijo
dengan tanaman sayur sayuran dan Horticultura.
2. SUMBER DAYA MANUSIA
2.1. Jumlah
Penduduk menurut umur
No
|
Desa
|
0-20
|
21-40
|
41-60
|
< 60
|
Total
|
1
|
Siokona
|
110
|
164
|
82
|
27
|
383
|
2.2. Jumlah
Penduduk menurut Pendidikan
No
|
Desa
|
Jumlah
Penduduk
|
|||||
Belum/Tidak Sekolah
|
SD
|
SLTP
|
SLTA
|
Sarjana
|
Total
|
||
1
|
Siokona
|
98
|
124
|
86
|
68
|
7
|
383
|
2.3. Jumlah
Penduduk Menurut Pekerjaan
No
|
Desa
|
Kelasifikasi Pekerjaan
|
Jlh
|
|||||
Petani
|
Nelayan
|
PNS
|
TNI /POLRI
|
Swasta
|
Lain-lain
|
|||
1
|
Siokona
|
55
|
20
|
-
|
-
|
6
|
25
|
106
|
3.
Karakteristik Kelompok Tani
Jumlah kelompok tani yang sudah terbentuk di Desa Siokona
terdapat 2 kelompok tani terdiri dari Kelompok Pertanian/Perkebunan, dan
Kelompok Peternakan Sapi dengan Klasifikasi Pemula seperti terlihat pada tabel
sebagai berikut:.
NO
|
Kelompok
|
Keadaan
|
KET
|
||||
Tahun Berdiri
|
Jumlah Anggota
|
Jenis Usaha
|
Ketua
|
Klas
|
|||
1
|
Pala
Siokona
|
2016
|
25
|
Pertanian/
Perkebunan
|
Adolof
|
Pemula
|
|
2
|
Siodora
|
2014
|
20
|
Peternakan Sapi
|
Beny Kasirubun
|
Pemula
|
|
Jumlah
|
45
|
BAB III
MASALAH DAN PEMECAHAN
1.ANALISIS MASALAH TINGKAT DESA
ASPEK
|
MASALAH
|
JUMLAH KELOMPOK
|
1
|
2
|
3
|
Sumber
Daya
Manusia
|
ü Pengetahuan
Petani tentang teknik Budidaya Kelapa dan Kakao masih sangat Rendah.
ü Pengetahuan
Petani tentang Teknologi Budidaya Cengkeh Masih sangat Rendah.
ü Pengetahuan
Petani tentang teknologi Budidaya Jagung masih sangat Rendah.
|
1Kelompok
(Pertanian/Perkebunan)
|
ü Pengetahuan
Petani tentang teknologi Budidaya Kacang Panjang masih rendah
ü Pengetahuan
Petani tentang teknologi Budidaya Cabe masih sangat Rendah
ü Pengetahuan
Petani tentang TeknologiBudidaya Pekarangan masih sangat Rendah
ü Pengetahuan
Petani tentang Tentang Teknologi Budidaya Ketimun masih sangat rendah.
ü Pengetahuan
Petani Petani tentang Teknologi Budidaya Ternak Sapi masih sangat rendah
ü Pengetahuan
Petani Petani tentang Teknologi Budidaya Ternak Kambing masih sangat rendah
ü Pengetahuan
Petani Petani tentang Teknologi Budidaya Ternak Ayam masih sangat rendah
ü Pengetahuan
tentang Pemanfaatan limbah organic(Pertanian/Peternakan) masih sangat rendah
sebagai pupuk.
ü Pengetahuan
tentang Pemanfaatan limbah organic(Pertanian) masih sangat rendah sebagai
pakan ternak
ü Pengetahuan
Petani Tentang teknologi Pengolahan Hasil sangat rendah
ü Pengetahuan
tentang Pembuat ransum, Konsenrat sebagai pakan ternak sangat rendah
|
1 Kelompok
(
Pertanian/Perkebunan)
1 Kelompok
(Peternakan)
|
|
ü Kurangnya
sumber air tanah bagi lahan tadah
hujan.
ü Tingkat
kesuburan tanah sudah berkurang.
ü Tingkat
keasaman tanah sangat rendah.
ü Pengelolaan
Lahan belum sempurna
ü Ketersediaan
Hijauan Kurang
|
1 Kelompok
(Pertanian/Perkebunan)
|
|
Kelembagaan
dan Sistem Usaha Pertanian
|
ü Kerjasama
dalam kelompok belum Optimal
ü Kelompok
belum berfungsi sebagai wahana belajar
ü Pola Tanam
belum sesuai anjuran Teknologi
ü Keterlibatan
anggota dalam penyusunan rencana rendah
|
2 Kelompok
|
ü Keterlibatan
Lembaga Keuangan dalam memberikan bantuan modal masih sangat rendah
ü Penangkar
benih masih kurang
ü Pola Usaha
Peternakan masih sistem tradisional(Lepas)
ü Kios
Saprotan tidak ada
|
2 Kelompok
|
|
Sarana dan Prasarana
|
ü Pengadaan
Saprodi masih bersifat Individu.
ü Gapoktan
belum berperan dalam pengadaan Saprodi
ü Sulit
mendapatkan Vaksin
ü Alat dan
mesin pertanian masih sangat minim.
|
2 Kelompok
|
2. VISI DAN MISI
1. VISI.
Menjadikan Desa Siokona sebagai Sentra Agribisnis
Komoditi Pertanian dan Peternakan dalam rangka meningkatkan Pendapatan dan
kesejahteraan Petani.
2. MISI.
v Mengembangkan jaringan Informasi Pertanian.
v Meningkatkan mutu hasil produksi melalui penerapan
Teknologi pertanian dan peternakan.
v Mengembangakan jaringan kemitraan dengan pihak lain.
v Meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan
peternakan.
3. Analisa
Sederhana Penentuan Komoditas Unggulan
3.1.Berdasarkan
Sub sistem agribisnis.
No
|
Komoditas
|
Skor Sub
Sistem Agribisnis
|
Total Skor
|
Urutan
Prioritas
Unggulan
|
|||
Agroinput
|
On Farm
|
Pengolahan
hasil
|
Pemasaran
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
1
2
3
4
5
|
Kelapa
Padi Gogo
B Merah
Sapi
Kambing
|
7
6
8
6
5
|
6
4
7
7
6
|
6
5
7
6
5
|
5
6
9
8
6
|
24
21
31
27
22
|
III
V
I
II
IV
|
3.2. Analisis Berdasarkan Pendapatan dan Kelayakan
Usaha Tani
3.2.1. Komoditi Kakaodengan
asumsi Produksi 6000 kg Nilai Kakao
Rp.
2.700/Kg
No.
|
Uraian
|
Satuan
|
Jumlah
|
Harga/satuan
|
Nilai
|
(RP)
|
(Rp)
|
||||
I.
|
Biaya
|
||||
A.
|
Sewa lahan
(opportunity cost)
|
2.500.000
|
|||
B.
|
Saprodi :
|
2.795.000
|
|||
C.
|
Tenaga
kerja :
|
2.900.000
|
|||
D
|
Biaya lain
:
|
1.755.000
|
|||
II.
|
Total
biaya di luar bunga (A+B+C+D):
|
9.950.000
|
|||
Bunga
modal (4% dari biaya tunai pra panen)
|
0.4 x (E -
C8)
|
388.400
|
|||
Total
biaya (E + F)
|
10.338.400
|
||||
III.
|
Produksi/penerimaan
|
16.200.000
|
|||
Kakao
|
kg
|
6.000
|
2.700
|
16.200.000
|
|
Keuntungan
:
|
|||||
1
|
- Atas
biaya tunai (II - (I.G - I.A))
|
8.361.600
|
|||
2
|
- Atas
biaya total (II - I.G)
|
5.861.600
|
|||
3
|
R/C atas
biaya tunai
|
2,067
|
|||
4
|
R/C atas biaya
total
|
1,567
|
3.2.2.
Komoditi Kelapa dengan Asumsi Produksi 15.000 kg nilai jual
Rp.
10.000/kg.
No.
|
Uraian
|
Satuan
|
Jumlah
|
Harga/satuan
|
Nilai
|
(RP)
|
(Rp)
|
||||
I.
|
Biaya
|
||||
A.
|
Sewa lahan
(opportunity cost)
|
2.500.000
|
|||
B.
|
Saprodi :
|
32.250.000
|
|||
C.
|
tenaga
kerja
|
14.975.000
|
|||
Biaya
lain-lain
|
1.665.000
|
||||
E.
|
Total
biaya di luar bunga (A+B+C+D):
|
51.390.000
|
|||
F.
|
Bunga
modal (4% dari biaya tunai pra panen)
|
0.4 x (E -
C8)
|
2.035.600
|
||
G.
|
Total
biaya (E + F)
|
53.425.600
|
|||
II.
|
Produksi/penerimaan
|
150.000.000
|
|||
Kelapa
|
kg
|
15.000
|
10.000
|
150.000.000
|
|
III.
|
Keuntungan
:
|
||||
- Atas
biaya tunai (II - (I.G - I.A))
|
99.074.400
|
||||
- Atas
biaya total (II - I.G)
|
51.390.000
|
96.574.400
|
|||
IV.
|
R/C atas
biaya tunai
|
53.425.600
|
2,945
|
||
R/C atas
biaya total
|
2,808
|
Keterangan
:
Berdasarkan
Analisa Sederhana diatas, Kelapa menjadi Komodity Unggulan
di Desa Siokona Kecamatan Oba TengahKota Tidore Kepulauan
4.
Identifikasi
Faktor Lingkungan Internal dan Faktor Eksternal Wilayah
Internal
|
Eksternal
|
Kekuatan ( Strenghs )
ü Sumber
Daya Alam ( iklim, tanah, air ) mendukung untuk usahatani Kelapa
ü Sumber
daya Petani memiliki kemampuan tehnis usahatani komoditas Kelapa.
ü Kelembagaan
Petani Cukup Kuat
ü Modal
Kelompok Tersedia
ü Sarana dan
prasarana mendukung
|
Peluang ( Opportunities )
ü Adanya
Kebijakan Pemerintah “ Mewujudkan Sistem Pertanian yang sehat, Mandiri,
kompetitif dan Lestari.
ü Peluang
pasar local dan eksport masih terbuka
ü Kemitraan
terbuka
ü Terdapat
Agrowisata
ü Tersedianya
informasi tehnologi yang mendukung kegiatan usahatani kelapa
|
Internal
|
Eksternal
|
Kelemahan (
Weakness )
ü Tenaga
Kerja Mahal
ü Pengetahuan
petani tentang Pasca panen masih terbatas.
ü Peranan
Pemuda pada usahatani kurang
ü Kualitas
Produksi masih rendah
ü Produksi belum
Optimal
|
Ancaman (
Thrats )
ü Fluktuasi
harga sangat tinggi
ü Perubahan
iklim dan cuaca
ü Alih
fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman
ü Serangan
Hama Penyakit
ü Adanya
pemasok lain.
|
4.1. Perumusan Kesimpulan Analisis Faktor Internal (
IFAS )
Lingkungan
Internal
|
Bobot
|
Rating
|
Skor(
Bobot x Rating )
|
Prioritas
|
Kekuatan ( Strenghs )
ü Sumber
Daya Alam ( iklim, tanah, air ) mendukung untuk usahatani B.Mrah
ü Sumber
daya Petani memiliki kemampuan tehnis usahatani komoditas Kelapa.
ü Adanya
Kelembagaan Petani
ü Modal
Kelompok Tersedia
ü Produksi
Tinggi
|
0,20
0,15
0,25
0,25
0,15
|
3
2
3
2
1
|
0,60
0,30
0,75
0,50
0,15
|
II
IV
I
III
V
|
Kelemahan (
Weakness )
ü Tenaga
Kerja Mahal
ü Pengetahuan
petani tentang Pasca panen masih terbatas.
ü Peranan
Pemuda pada usahatani kurang
ü Kualitas
Produksi masih rendah
ü Modal
Kurang
|
0,15
0,25
0,13
0,30
0,17
|
2
4
2
3
2
|
0,30
1,00
0,26
0,90
0,34
|
IV
I
V
II
III
|
4.2.Perumusan Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal ( EFAS )
Lingkungan
Internal
|
Bobot
|
Rating
|
Skor(
Bobot x Rating )
|
Prioritas
|
Peluang
( Opportunities)
ü Visi
Menjadikan Desa Siokona sebagai Sentra Agribisnis Komoditi Pertanian dan
Peternakan dalam rangka meningkatkan Pendapatan dan kesejahteraan Petani.
ü Peluang
pasar local dan eksport masih terbuka
ü Kemitraan
terbuka
ü Adanya
Kredit Usaha Rakyat
ü Tersedianya
informasi tehnologi yang mendukung kegiatan usahatani Kelapa
|
0,10
0,25
0,15
0,20
0,30
|
2
4
3
3
3
|
0,20
1,00
0,45
0,60
0,90
|
V
I
IV
III
II
|
Ancaman ( Thrats )
ü Fluktuasi
harga sangat tinggi
ü Perubahan
iklim dan cuaca
ü Alih
fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman
ü Serangan
Hama Penyakit
ü Adanya
pemasok lain.
|
0,15
0,10
0,20
0,25
0,30
|
4
3
2
3
3
|
0,60
0,30
0,40
0,75
0,90
|
III
V
IV
II
I
|
4.3.Rumusan
urutan prioritas Lingkungan Internal dan Eksternal
KEKUATAN ( Strenghs )
1.
Sumber Daya
Alam ( iklim, tanah, air ) mendukung untuk usahatani Kelapa
2.
Sumber daya
Petani memiliki kemampuan tehnis usahatani komoditas kelapa
3.
Adanya
Kelembagaan Petani
4.
Modal
Kelompok Tersedia
5.
Produksi
Tinggi
KELEMAHAN ( Weakness )
1.
Tenaga Kerja
Mahal
2.
Pengetahuan
petani tentang Pasca panen masih terbatas.
3.
Peranan
Pemuda pada usahatani kurang
4.
Kualitas
Produksi masih rendah
5.
Modal Kurang
PELUANG ( Opportunities)
1.
Adanya
Kebijakan Pemerintah “ Mewujudkan Sistem Pertanian yang sehat, Mandiri,
kompetitif dan Lestari.
2.
Peluang
pasar local dan eksport masih terbuka
3.
Kemitraan
terbuka
4.
Adanya
Kredit Usaha Rakyat
5.
Tersedianya
informasi tehnologi yang mendukung kegiatan usahatani kelapa
TANTANGAN ( Threathths )
1.
Fluktuasi
harga sangat tinggi
2.
Perubahan
iklim dan cuaca
3.
Alih fungsi lahan
pertanian menjadi pemukiman
4.
Serangan
Hama Penyakit
5.
Adanya
pemasok lain.
4.4.Matrik SWOT dalam rangka menentukan asumsi-asumsi
strategi
IFAS
EFAS
|
Kekuatan
(S)
ü Sumber
Daya Alam ( iklim, tanah, air ) mendukung untuk usahatani Kelapa
ü Pengalaman
Petani tehnis usahatani komoditas Kelapa.
ü Adanya
Kelembagaan Petani
ü Adanya
Modal Gapoktan
ü Produksi
Tinggi
|
Kelemahan
(W)
ü Tenaga
Kerja Kurang
ü Pengetahuan
petani tentang Pasca panen masih terbatas.
ü Peranan
Pemuda pada usahatani Kelapa kurang
ü Modal
Usaha Kurang
ü Mutu
Produksi rendah
|
Peluang (O)
|
Memanfaatkan
kekuatan untuk memanfaatkan Peluang
|
Meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan Peluang
|
üAdanya
Kebijakan Pemerintah Mewujudkan Sistem Pertanian yang sehat, Mandiri,
kompetitif dan Lestari.
üPermintaan
pasar terhadap komodity Kelapa sangat tinggi.
üKemitraan
terbuka
üAdanya
Kredit Usaha Rakyat
üTersedianya
informasi tehnologi yang mendukung kegiatan usahatani Kelapa
|
ü Meningkatkan
pemanfaatan sumber daya alam melalui dukungan Pemerintah.
ü Meningkatkan
Pengetahuan petani dalam budidaya Kelapa dalam rangka memanfaatkan peluang
pasar.
ü Memperkuat
kelembagaan petani melalui kemitraan.
ü Memperkuat
Modal kelompok melalui kredit Usaha Rakyat.
ü Meningkatkan
produksi melalui pemanfaatan teknologi Informasi.
|
ü Memanfaatkan
kebijakan pemerintah dalam rangka mengatasi kurangnya tenaga kerja.
ü Meningkatkan
Pengetahuan Petani tentang penanganan pasca panen untuk memenuhi permintaan
pasar yang sangat tinggi.
ü Meningkatkana
peran pemuda tani untuk melakukan kemitraan
ü Menumbuhkan
kelembagaan Pemuda Tani guna Memanfaatkan kredit usaha rakyat
ü Memnfaatkan
Teknologi Informasi dalam rangka memperbaiki mutu produksi.
|
Ancaman (T)
|
Memanfaatkan
kekuatan untuk Mengurangi ancaman
|
Meminimalkan
Kelemahan untuk mengurangi ancaman
|
ü Fluktuasi
harga sangat tinggi
ü Perubahan
iklim dan cuaca
ü Alih
fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman
ü Serangan
Hama Penyakit
ü Adanya
pemasok lain
|
ü Optimalisasi
sumber daya alam untuk mengatasi fluktuasi harga.
ü Meningkatkan
pengetahuan teknis usaha tani dalam rangka mengatasi perubahan iklim.
ü Memperkuat
kelembagaan petani guna mengatasi alih funsi lahan..
ü Memperkuat
modal usaha gapoktan dalam rangka mengatasi serangan hama penyakit.
ü Memperbaiki
mutu produksi guna mengurangi adanya pemasok dari luar.
|
ü Memperbaiki
kualitas tenaga kerja guna mengatasi fluktuasi harga.
ü Meningkatkan
Pengetahuan petani tentang penanganan pasca panen guna mengatasi perubahan
iklim dan cuaca.
ü Meningkatkan
peranan pemuda dalam rangka menghindari alih fungsi lahan.
ü Memperkuat
modal guna mengatasi serangan hama penyakit
ü Memperbaiki
motu produksi guna mengurangi adanya pemasok dari luar.
|
4.5. Penentuan Faktor Kunci Keberhasilan ( FKK )
Penyuluhan Pertanian di Desa Siokona
Strategi
Faktor Internal
|
Visi
|
Misi
|
Nilai
|
Skor
|
Prioritas
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
T
|
S
|
E
|
||||
(
S0 )
ü Meningkatkan
pemanfaatan sumber daya alam melalui dukungan Pemerintah.
ü Meningkatkan
Pengetahuan petani dalam budidaya Kelapa dalam rangka memanfaatkan peluang
pasar.
ü Memperkuat
kelembagaan petani melalui kemitraan.
ü Memperkuat
Modal kelompok melalui kredit Usaha Rakyat.
ü Meningkatkan
produksi melalui pemanfaatan teknologi Informasi
|
4
3
4
4
3
|
4
2
3
3
3
|
4
2
3
4
3
|
3
3
4
3
3
|
4
3
3
4
2
|
3
3
3
2
3
|
4
3
3
3
3
|
3
3
3
3
3
|
36
27
33
32
29
|
II
X
IX
III
XIV
|
( WO
)
ü Memanfaatkan
kebijakan pemerintah dalam rangka mengatasi kurangnya tenaga kerja.
ü Meningkatkan
Pengetahuan Petani tentang penanganan pasca panen untuk memenuhi permintaan
pasar yang sangat tinggi
ü Meningkatkana
peran pemuda tani untuk melakukan kemitraan
ü Menumbuhkan
kelembagaan Pemuda Tani guna Memanfaatkan kredit usaha rakyat
ü Memnfaatkan
Teknologi Informasi dalam rangka memperbaiki mutu produksi.
|
3
3
2
3
3
|
3
4
3
4
3
|
4
3
4
3
3
|
3
4
4
4
4
|
4
3
3
5
3
|
3
5
4
3
3
|
4
3
3
4
3
|
5
3
3
3
3
|
29
29
27
29
25
|
VI
VII
XI
VIII
XVIII
|
4.6.Faktor
Eksternal
Variable
|
Visi
|
Misi
|
Nilai
|
Skor
|
Prioritas
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
T
|
S
|
E
|
||||
ü Optimalisasi
sumber daya alam untuk mengatasi fluktuasi harga.
ü Meningkatkan
pengetahuan teknis usaha tani dalam rangka mengatasi perubahan iklim.
ü Memperkuat
kelembagaan petani guna mengatasi alih funsi lahan..
ü Memperkuat
modal usaha gapoktan dalam rangka mengatasi serangan hama penyakit.
ü Memperbaiki
mutu produksi guna mengurangi adanya pemasok dari luar.
|
4
2
4
3
3
|
3
2
3
3
3
|
3
3
3
2
3
|
3
3
4
3
3
|
3
3
3
2
4
|
3
3
3
3
3
|
3
3
3
2
3
|
3
2
3
3
3
|
31
26
32
27
31
|
V
XV
IV
XII
XVI
|
ü Memanfaatkan
kebijakan pemerintah dalam rangka mengatasi kurangnya tenaga kerja.
ü Meningkatkan
Pengetahuan Petani tentang penanganan pasca panen untuk memenuhi permintaan
pasar yang sangat tinggi.
ü Meningkatkana
peran pemuda tani untuk melakukan kemitraan
ü Menumbuhkan
kelembagaan Pemuda Tani guna Memanfaatkan kredit usaha rakyat
ü Memnfaatkan
Teknologi Informasi dalam rangka memperbaiki mutu produksi.
|
2
3
3
3
3
|
3
4
2
2
2
|
3
3
3
3
2
|
2
3
2
3
2
|
2
4
2
3
2
|
3
4
2
2
2
|
2
4
3
3
3
|
3
3
3
3
2
|
25
34
26
27
24
|
XIX
I
XVII
XIII
XX
|
4.7. Perumusan Faktor Kunci Keberhasilan
(FKK)
1.
Meningkatkan
Pengetahuan Petani tentang penanganan pasca panen untuk memenuhi permintaan
pasar yang sangat tinggi.
2.
Meningkatkan
pemanfaatan sumber daya alam melalui dukungan Pemerintah
3.
Memperkuat
Modal kelompok melalui kredit Usaha Rakyat
4.
Memperkuat
modal usaha gapoktan dalam rangka mengatasi serangan hama penyakit.
5.
Meningkatkan
pengetahuan teknis usaha tani dalam rangka mengatasi perubahan iklim.
6.
Memanfaatkan
kebijakan pemerintah dalam rangka mengatasi kurangnya tenaga kerja.
7.
Meningkatkan
Pengetahuan Petani tentang penanganan pasca panen untuk memenuhi permintaan
pasar yang sangat tinggi
8.
Menumbuhkan
kelembagaan Pemuda Tani guna Memanfaatkan kredit usaha rakyat
9.
Memperkuat
kelembagaan petani melalui kemitraan.
10. Meningkatkan Pengetahuan petani Kelapa dalam rangka
memanfaatkan peluang pasar.
|
5. Perumusan
Keadaan, Tujuan Dan Masalah
5.1.Perumusan
Keadaan
1. Petani belum melakukan penanganan pasca panen sesuai
sesuai permintaan pasar.
2.
Petani belum
memamnfaatkan sumber daya alam sesuai dengan dukungan pemerintah
3.
Petani belum
memanfaatkan kredit usaha rakyat untuk memperkuat modal
4.
Belum
kuatnya pemanfaatan modal gapoktan untuk mengatasi serangan hama penyakit
5.
Petani belum
mampu mengatasi perubahan iklim.
6.
Petani belum
memanfaatkan kebijakan pemerintah dalam rangka mengatasi kurangnya tenaga kerja
7.
Petani belum
melakukan penanganan pasca panen yang baik dalam memenuhu permintaan pasar yang
sangat tinggi
8.
Berlum
terbentuknya organisasi pemuda guba memanfaatkan kredit usaha rakyat
9.
Belum adanya
kemitraan antara pengusaha dan kelembagaan petani
10. Petani belum memanfaatkan peluang pasar
5.2.Penetapan Tujuan
1. Meningkatkan Pengetahuan Petani tentang penanganan
pasca panen untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi.
2.
Meningkatkan
pemanfaatan sumber daya alam melalui dukungan Pemerintah
3.
Memperkuat
Modal kelompok melalui kredit Usaha Rakyat
4.
Memperkuat
modal usaha gapoktan dalam rangka mengatasi serangan hama penyakit.
5.
Meningkatkan
pengetahuan teknis usaha tani dalam rangka mengatasi perubahan iklim.
6.
Memanfaatkan
kebijakan pemerintah dalam rangka mengatasi kurangnya tenaga kerja.
7.
Meningkatkan
Pengetahuan Petani tentang penanganan pasca panen untuk memenuhi permintaan
pasar yang sangat tinggi
8.
Menumbuhkan
kelembagaan Pemuda Tani guna Memanfaatkan kredit usaha rakyat
9.
Memperkuat
kelembagaan petani melalui kemitraan.
10. Meningkatkan Pengetahuan petani Kelapa dalam rangka
memanfaatkan peluang pasar.
11.
5.3.Penetapan Masalah
1. Pengetahuan Petani tentang teknik pengananan pasaca
panen masih kurang.
2.
Pengetahuan
petani dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam masih rendah
3.
Lemahnya
sistem Informasi lembaga permodalan dalam melakukan sosialisasi kepada
masyarakat petani.
4.
Pengetahuan
Gapoktan tentang teknologi pengendalian hama penyakit dan pemanfaatan modal
dalam membantu anggota.
5.
Pengetahuan
Petani dalam mengatasi perubahan iklim masih rendah.
6.
Masih
lemahnya Informasi tentang kebijakan pemerintah untuk mengatasi kurangnya
tenaga kerja.
7.
Pengetahuan
Petani tentang teknologi pasca panen masih rendah sehingga belum mampu memenuhi
permintaan pasar.
8.
Pengetahuan
petani tentang manfaat organisasi pemuda tani dalam melakukan hubungan
kelembagaan dengan lembaga keuangan masih rendah.
9.
Pengetahuan
petani tentang manfaat kemitraan dalam agribisnis
10. Pengetahuan petani tentang teknologi budidaya yang
sesuai peluang pasar masih sangat kurang
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Penyusunan Analisis Potensi Wilayah
Kerja Penyuluhan Pertanian wilayah Desa Siokona Tahun 2017 dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
a. Analisis potensi ini merupakan pedoman dan petunjuk
arah dalam Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.
b. Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan penyuluhan
pertanian dan juga sebagai tolak ukur sejauh mana kegiatan penyuluh pertanian
telah berjalan dan permasalahan apa saja yang dihadapi selama satu tahun
anggaran dan mengevaluasi tahun yang akan datang.
2. Saran
Analisis potensi Wilayah ini telah
disusun dengan segala kemampuan yang ada. Namun masih jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu diharapkan dari instansi terkait agar dapat mendukung demi
terwujudnya Analsisis ini yang lebih sempurna.
TRIMAKASIH SENIOR ATAS ILMU YANG TELAH DIBAGIKAN SANGAT MEMBANTU SAYA PRIBADI SELAKU PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DALAM MENCARI REFERENSI2 TAMBAHAN
BalasHapus