FORM A
.
LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
KONSULTASI DI BIDANG PERTANIAN
SECARA INSTITUSI/ KELOMPOK
1.
|
Penyuluh Pertanian Lapangan
|
|
|
a. Nama dan NIP
|
: DARWIN
RAUF, S.ST
19670821 198903 1 010
|
|
b. Pangkat/Golonganuang
|
: Penata Muda Tkt.I III/d
|
|
c.
J a b a t a n
|
: Penyuluh Pertanian Muda
|
|
d. Unit Kerja
|
: UPTD BP3 Kota Tidore Kepulauan
|
|
|
|
2.
|
Dasar Pelaksanaan
|
: Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
Pertanian ( RKTPP) Tahun 2019
|
|
|
|
3.
|
Nama Kegiatan
|
: Konsultasi Institusi /Kelompok di
bidang pertanian bersifat Konsep
|
|
|
|
4.
|
Tujuan Kegiatan
|
: Memberikan Konsultasi Institusi di bidang Pertanian yang bersifat
Konsep Tentang Serangan Penyakit
Layu pada tanama tomat
|
5.
|
Pelaksanaan Kegiatan
|
|
|
a. Waktu Pelaksanaan
|
: Tgl. 4 Januari 2019
|
|
b. Tempat / Lokasi
|
: Kantor Kelurahan Mareku Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan
|
|
c. Peserta
|
Bapak Hasan Abubakar
|
|
|
|
6.
|
Hasil Pekerjaan
|
: Kosultasi Institusi/Kelompok Tentang
Serangan Penyakit pada tanaman
tomat bersifat konsep ( Terlampir )
|
Tidore Utara ,
Tgl. 4 Januari 2019
|
|
|||
|
Yang Berkonsultasi :
Kelompok
Tani Bina Tani
Hasan Abubakar
( Ketua)
|
Yang Memberi Konsultasi
Penyuluh
Darwin Rauf, S.ST.
NIP. 19670821
198903 1 010
|
||
MENGETAHUI :
Kepala UPTD BP3
Kota Tidore Kepulauan,
RIZQAWATI HASAN, S.Pt
NIP. 19780601 200312 2 010
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimasyarakat petani tumbuh kebutuhan yang meningkat akan
adanya bimbingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), atau tenaga yang mampu
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap hubungan antara orang pada
umunya. Tenaga seperti ini diperlukan diberbagai lingkungan seperti disekolah,
lingkungan industri, ketenagaan kerajianan dan terutama dibidang pertanian.
Seorang penyuluh perlu menjalani dan terlibat yang baik
dan mantap, guna mengembangkan kemahiran dalam keterampilan penyuluhan.
Dalam suatu hubungan penyuluhan, penyuluh yang terlatih
dengan baik mempunyai sejumlah metode yang dapat digunakan untuk membantu klien
atau petani. Suatu metode yang dapat dipandang sebagai usaha penyuluhan
bilamana ada permasalahan atau persyaratan-persyaratan tertentu harus dipenuhi
sesuai dengan kebutuhan petani bilamana konsultasi yang disampaikan oleh petani
dan penyuluh harus bisa dan mempu menjawab tantangan yang dihadapi dilapangan
maupun didalam ruangan.
Kemampuan penyuluh yang efektif berarti kemampuan
keterampilan yang benar-benar tepat sesuai dengan tentukan sasaran. Untuk dapat
mengajarkan keterampilan menyuluh, pengajar perlu memiliki tingkat kematangan
yang tinggi dan kemampuan yang baik dalam mengadakan hubungan antara orang.
Dari segi pribadinya pengajar hendaknya memiliki kepribadian yang hangat,
terbuka, menerima sendiri maupun mengungkapkan (membuka diri sendiri).
Penyuluhan adalah proses pemberian yang dilakukan dalam
suasana hubungan tatap muka antara dua orang, yang satu oleh karena keahlian
membantu yang lain untuk mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang
dihadapinya. Dan sering kita katakan bahwa penyuluhan itu alat daripada
bimbingan. Dengan kata lain bimbingan itu diberikan melalui penyuluhan. Dengan
demikian keberhasilan bimbingan banyak ditentukan bagaimana penyuluh itu
lakukan. Untuk dapat melakukan penyuluhan secara lebih terarah, penyuluh
dituntut untuk benar-benar menguasai keterampilan dan pengetahuan dalam
melaksankan penyuluhan atau memecahkan masalah sesuai yang dibutuhkan.
II. PELAKSANAAN KONSULTASI
1.
Waktu dan Tempat
a.
Waktu
Waktu konsultasi dibidang pertanian
yang bersifat konsep dari Ketua kelompoktani Bina Tani Bpk. Hasan Abubakar pada
tanggal 4 Januari 2019 berdasarkan masalah yang dihadapi belum dapat teratasi.
b.
Tempat
Tempat melakukan konsultasi di
Kantor Kelurahan Mareku berdasarkan kunjungan penyuluh diwilayah binaan.
2.
Kelompok Tani /
Ketua
Ketua Kelompok Tani adalah Bpk
Hasan Abubakar dalam rangka berkonsultasi dibidang pertanian berupa konsep sesuai
masalah yang dihadapi kelompoknya.
III.
MASALAH DAN
PRIORITAS MASALAH
A.
Masalah
Masalah adalah suatu
keadaan yang tidak diharapkan dan
merupakan faktor penghambat dalam pencapaian tujuan. Adapun keadaan yang kurang
menunjang tersebut :
1.
Tanaman Tomat Kurang sehat
2.
Terserang Penyakit Layu
3.
Teknik Pemeliharaan
4.
Pengendalian penyakit
Penilaian kegiatan pemecahan masalah berkaiatan dengan
koknsultasi dibidang pertanian yang bersifat konsep, petani baik secara
kelompok (Intitusi) maupun secara perorangan adalah suatu kegiatan penyuluhan
dalam hal:
a.
Membandingkan kegiatan pemecahan
masalah yang dilakukan oleh penyuluh dan petani sehingga penyuluhan dapat
mengambil kesimpulan-kesimpulan hasil konsultasi dibidang pertanian
bersifat-bersifat konsep penyuluhan yang perlu dibicarakan dan dituntaskan.
b.
Menyimpulkan hasil rumusan masalah
konsutasi dibidang pertanian yang bersifat konsep penyuluhan yang dirumuskan
keadaan yang baru muncul dari hasil konsultasi petani baik secara kelompok
(Institusi) maupun perorangan.
B.
Prioritas
Masalah
Sedangkan prioritas permasalahan
konsultasi dibidang pertanian bersifat konsep yang dihadapi kelompoktani Bina
Tani adalah dengan topik Serangan Penyakit Layu pada tanaman tomat yang
selama ini sangat sulit untuk diatasi dilapangan, maka dalam hal ini perlu
konsultasi dibidang pertanian untuk melesaikan persoalan yang dihadapi petani
yang sangat merugikan.
IV.
KONSULTASI
SECARA INSTITUSI / KELOMPOK TANI
a.
Nama Kelompoktani :
Bina Tani
b.
Jumlah Anggota : 10
Orang
c.
Alamat : Kelurahan Mareku
d.
Komoditi yang diusahakan : Tanaman
Tomat
MASALAH: PENYAKIT
LAYU PADA TANAMAN TOMAT
A. Rekomendasi Masalah ;
Sampai saat ini
sebagian besar tanaman tomat terserang Penyakit Layu , di lahan usaha tani
kelompok Bina TaniKelurahan Mareku, Gejala awal adalah menjadi pucatnya tulang tulang
daun, terutama daun daun atas, kemudian diikuti dengan menggulungnya daun yang
lebih tua (efinasti) karena merunduknya tangkai daun, dan akhirnya tanaman
menjadi layu secara keseluruhan. Kadang kadang kelayuan didahului dengan
menguningnya daun, terutama daun daun bawah. Pada batang kadang kadang
terbentuk akar adventif. Tanaman kerdil dan merana tumbuhnya. Jika tanaman yang
sakit di potong dengan pisau dekat pangkal batang akan terlihat suatu cincin
coklat dari bekas pembuluh. Pada tanaman yang sangat muda penyakit dapat
menyebabkan matinya secara mendadak, karena pada pangkal batang terjadi
kerusakan atau kanker yang menggelang. Sedangkan tanaman dewasa yang terinfeksi
sering dapat bertahan terus dan membentuk
buah, tetapi hasilnya sangat sedikit dan buahnya pun kecil kecil.
B. Rekomnendasi Penyelesaian Masalah ;
PENGENDALIAN DAN KONTROL
1. Jangan Diairi (digenang). Dengan menggenangi air maka anda justru
akan mempercepat penyebaran jamur dan bakteri untuk menular ke tanaman lainnya.
2. Cabut dan Musnahkan tanaman yang terserang. Hal ini untuk mencegah
penularan.
3. Kurangi penggunaan pupuk N. Kandungan nitrogen yang terlalu tinggi
di dalam tanah justru dapat mempermudah perkemabngbiakan jamur dan bakteri.
4. Kocor dengan pestisida berbahan aktif tembaga hidroksida secara
merata ke seluruh pangkal dan akar tanaman.
V.
PENUTUP
Dari hasil menyelesaikan masalah maupun rekomendasi
penyelesaian masalah yang dihadapi petani baik secara kelompok (Institusi) atau
perorangan perlu mendapat perhatian serius dari para penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang
merupakan garda terdepan pembangunan Pertanian,
Penyelesaian masalah
yang berhubungan dengan masalah petani harus menggunakan hasil
penelitian dari berbagai pihak sehingga hasil dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan
yang dihadapai baik dari petani maupun dari penyuluh setempat
Semoga hasil konsultasi penyelesaian masalah ini dapat
menguntungkan dari semua kalangan khususnya para petani setempat.
Tidore Utara, 4 Januari 2019
Penyuluh
Darwin Rauf, S.ST
Lampiran 1
KONSEP
MENGATASI
PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN TOMAT
Tomat
merupakan tanaman golongan solanaceae. Karekteristik tanaman perdu ini
mempunyai potensi besar untuk terserang hama dan penyakit karena fisiologi
tanamannya yang cocok untuk berkembangbiaknya hama penyakit. Terutama apabila
cuaca mendukung. Dalam budidaya tanaman cabe, salah satu penyakit yang
berpotensi mengakibatkan gagalpanen adalah penyakit layu. Penyakit layu pada
tanaman cabe sebenarnya disebabkan oleh dua mikroorganisme, yaitu jamur dan
bakteri. Serangan penyakit ini berawal dari dalamtanah, lalu menginduksi akar
tanaman. Dari akar tanaman, jamur atau bakteri inimenjadi parasit yang memakan
sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Akibatnya tanaman cabe dan
tomat menjadi layu kemudian kering dan mati. Sebenarnya ada perbedaan yang nyata
antara serangan layu bakteri dan serangan jamur. Berikut saya akan mengupas
satu persatu:
Layu Jamur (Fusarium)
Layu ini disebabkan oleh infeksi
jamur fusarium sp. Cara kerjanya menginduksi akar tanaman lalu membentuk koloni
di pangkal batang tanaman. Jamur fusarium yang berkoloni tersebut menyedot
nutrisi yang dibutuhkan tanaman sehingga suplai makanan yang diserap akar yang
seharusnya di distribusikan ke jaringan tanaman menjadi berkurang dan lama-kelamaan
berhenti dan mati.
Layu fusarium
Gejala yang paling mudah nampak pada
layu fusarium dapat kita amati adalah tanaman menjadi layu pada siang hari,
kemudian segar kembali di sore hari. Serangan akan terus berlangsung sampai
seminggu lalu tanaman akan kering dan mati. Untuk mengatasi penyakit layu
fusarium ini anda dapat menggunakan fungisida sistemik dengan cara dikocor ke
pangkal batang tanaman.
Layu Bakteri (Pseudomonas)
Layu ini berbeda dengan layu akibat
jamur. Serangan berlangsung relatif lebih cepat, tanaman layu lalu kering dan
mati dalam waktu singkat (biasanya berlangsung 3 harian). Untuk menanggulangi
serangan bakteri ini anda dapat mengaplikasikan bakterisida.Penyebarannya
akibat kondisi lembab dan genangan air yang telah terkontaminasi. layu bakteri
Tips Penting Jika Tanaman Tomat Anda Terserang
Penyakit Layu:
1. Jangan Diairi (digenang). Dengan menggenangi air maka
anda justru akan mempercepat penyebaran jamur dan bakteri untuk menular ke
tanaman lainnya.
2. Cabut dan Musnahkan tanaman yang terserang. Hal ini
untuk mencegah penularan.
3. Kurangi penggunaan pupuk N. Kandungan nitrogen yang
terlalu tinggi di dalam tanah justru dapat mempermudah perkemabngbiakan jamur
dan bakteri.
4. Kocor dengan pestisida berbahan aktif tembaga
hidroksida secara merata ke seluruh pangkal dan akar tanaman.
“Demikian tips
dari kami semoga bermanfaat”
“””Terima
Kasih”””
Tidak ada komentar:
Posting Komentar