Minggu, 22 September 2019

LAPORAN KONSULTASI INSTITUSI BERSIFAT KONSEP Oleh Darwin Rauf, S.ST


FORM A

.
LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN  KONSULTASI DI BIDANG PERTANIAN
SECARA INSTITUSI/ KELOMPOK
1.
Penyuluh  Pertanian Lapangan

a. Nama dan NIP
:   DARWIN RAUF, S.ST
    19670821 198903 1 010

b. Pangkat/Golonganuang
:   Penata Muda Tkt.I  III/d

c.  J a b a t a n
:   Penyuluh Pertanian Muda

d. Unit Kerja
:   UPTD BP3 Kota Tidore Kepulauan



2.
Dasar Pelaksanaan
:   Rencana Kerja Tahunan Penyuluh  
    Pertanian  ( RKTPP) Tahun 2019



3.
Nama Kegiatan
:   Konsultasi Institusi /Kelompok di
    bidang pertanian bersifat Konsep



4.
Tujuan Kegiatan
:   Memberikan Konsultasi Institusi di            bidang Pertanian yang bersifat      
    Konsep   Tentang Serangan Penyakit 
     Layu pada tanama tomat
5.
Pelaksanaan Kegiatan


a. Waktu Pelaksanaan
:   Tgl. 4 Januari 2019

b. Tempat / Lokasi
:   Kantor Kelurahan Mareku  Kecamatan      Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan

c. Peserta
:   Ketua Kelompok Tani Bina Tani,   
    Bapak  Hasan Abubakar



6.
Hasil Pekerjaan
:   Kosultasi Institusi/Kelompok Tentang
    Serangan Penyakit pada tanaman      
    tomat bersifat konsep  ( Terlampir )

                                                                          Tidore Utara , Tgl.  4 Januari 2019




Yang Berkonsultasi :
      Kelompok Tani Bina Tani


Hasan Abubakar
( Ketua)
Yang Memberi Konsultasi
Penyuluh


Darwin Rauf, S.ST.
    NIP. 19670821 198903 1 010




MENGETAHUI :
                                                          Kepala UPTD BP3 
                                                     Kota Tidore Kepulauan,



RIZQAWATI HASAN, S.Pt
                                                  NIP. 19780601 200312 2 010




I.    PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Dimasyarakat petani tumbuh kebutuhan yang meningkat akan adanya bimbingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), atau tenaga yang mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap hubungan antara orang pada umunya. Tenaga seperti ini diperlukan diberbagai lingkungan seperti disekolah, lingkungan industri, ketenagaan kerajianan dan terutama dibidang pertanian.
Seorang penyuluh perlu menjalani dan terlibat yang baik dan mantap, guna mengembangkan kemahiran dalam keterampilan penyuluhan.
Dalam suatu hubungan penyuluhan, penyuluh yang terlatih dengan baik mempunyai sejumlah metode yang dapat digunakan untuk membantu klien atau petani. Suatu metode yang dapat dipandang sebagai usaha penyuluhan bilamana ada permasalahan atau persyaratan-persyaratan tertentu harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhan petani bilamana konsultasi yang disampaikan oleh petani dan penyuluh harus bisa dan mempu menjawab tantangan yang dihadapi dilapangan maupun didalam ruangan.
Kemampuan penyuluh yang efektif berarti kemampuan keterampilan yang benar-benar tepat sesuai dengan tentukan sasaran. Untuk dapat mengajarkan keterampilan menyuluh, pengajar perlu memiliki tingkat kematangan yang tinggi dan kemampuan yang baik dalam mengadakan hubungan antara orang. Dari segi pribadinya pengajar hendaknya memiliki kepribadian yang hangat, terbuka, menerima sendiri maupun mengungkapkan (membuka diri sendiri).
Penyuluhan adalah proses pemberian yang dilakukan dalam suasana hubungan tatap muka antara dua orang, yang satu oleh karena keahlian membantu yang lain untuk mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Dan sering kita katakan bahwa penyuluhan itu alat daripada bimbingan. Dengan kata lain bimbingan itu diberikan melalui penyuluhan. Dengan demikian keberhasilan bimbingan banyak ditentukan bagaimana penyuluh itu lakukan. Untuk dapat melakukan penyuluhan secara lebih terarah, penyuluh dituntut untuk benar-benar menguasai keterampilan dan pengetahuan dalam melaksankan penyuluhan atau memecahkan masalah sesuai yang dibutuhkan.

II.      PELAKSANAAN KONSULTASI

1.         Waktu dan Tempat
a.         Waktu
Waktu konsultasi dibidang pertanian yang bersifat konsep dari Ketua kelompoktani Bina Tani Bpk. Hasan Abubakar pada tanggal 4 Januari 2019 berdasarkan masalah yang dihadapi belum dapat teratasi.
b.         Tempat
Tempat melakukan konsultasi di Kantor Kelurahan Mareku berdasarkan kunjungan penyuluh diwilayah binaan.

2.         Kelompok Tani / Ketua
Ketua Kelompok Tani adalah Bpk Hasan Abubakar dalam rangka berkonsultasi dibidang pertanian berupa konsep sesuai masalah yang dihadapi kelompoknya.

III.    MASALAH DAN PRIORITAS MASALAH

A.        Masalah
Masalah adalah suatu keadaan  yang tidak diharapkan dan merupakan faktor penghambat dalam pencapaian tujuan. Adapun keadaan yang kurang menunjang tersebut :
1.    Tanaman Tomat Kurang sehat
2.    Terserang Penyakit Layu
3.    Teknik Pemeliharaan
4.    Pengendalian penyakit
Penilaian kegiatan pemecahan masalah berkaiatan dengan koknsultasi dibidang pertanian yang bersifat konsep, petani baik secara kelompok (Intitusi) maupun secara perorangan adalah suatu kegiatan penyuluhan dalam hal:
a.    Membandingkan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan oleh penyuluh dan petani sehingga penyuluhan dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan hasil konsultasi dibidang pertanian bersifat-bersifat konsep penyuluhan yang perlu dibicarakan dan dituntaskan.
b.    Menyimpulkan hasil rumusan masalah konsutasi dibidang pertanian yang bersifat konsep penyuluhan yang dirumuskan keadaan yang baru muncul dari hasil konsultasi petani baik secara kelompok (Institusi) maupun perorangan.

B.        Prioritas Masalah
Sedangkan prioritas permasalahan konsultasi dibidang pertanian bersifat konsep yang dihadapi kelompoktani Bina Tani adalah dengan topik Serangan Penyakit Layu pada tanaman tomat yang selama ini sangat sulit untuk diatasi dilapangan, maka dalam hal ini perlu konsultasi dibidang pertanian untuk melesaikan persoalan yang dihadapi petani yang sangat merugikan.


IV.    KONSULTASI SECARA INSTITUSI / KELOMPOK TANI

a.    Nama Kelompoktani               :  Bina Tani
b.    Jumlah Anggota                      :  10 Orang
c.    Alamat                                     :  Kelurahan Mareku
d.    Komoditi yang diusahakan     :  Tanaman Tomat

MASALAH:  PENYAKIT  LAYU PADA TANAMAN TOMAT

A.  Rekomendasi  Masalah ;
 Sampai saat ini sebagian besar tanaman tomat terserang Penyakit Layu , di lahan usaha tani kelompok Bina TaniKelurahan Mareku, Gejala awal adalah menjadi pucatnya tulang tulang daun, terutama daun daun atas, kemudian diikuti dengan menggulungnya daun yang lebih tua (efinasti) karena merunduknya tangkai daun, dan akhirnya tanaman menjadi layu secara keseluruhan. Kadang kadang kelayuan didahului dengan menguningnya daun, terutama daun daun bawah. Pada batang kadang kadang terbentuk akar adventif. Tanaman kerdil dan merana tumbuhnya. Jika tanaman yang sakit di potong dengan pisau dekat pangkal batang akan terlihat suatu cincin coklat dari bekas pembuluh. Pada tanaman yang sangat muda penyakit dapat menyebabkan matinya secara mendadak, karena pada pangkal batang terjadi kerusakan atau kanker yang menggelang. Sedangkan tanaman dewasa yang terinfeksi sering dapat bertahan  terus dan membentuk buah, tetapi hasilnya sangat sedikit dan buahnya pun kecil kecil.

B. Rekomnendasi Penyelesaian Masalah ;

PENGENDALIAN DAN KONTROL
1.     Jangan Diairi (digenang). Dengan menggenangi air maka anda justru akan mempercepat penyebaran jamur dan bakteri untuk menular ke tanaman lainnya.
2.     Cabut dan Musnahkan tanaman yang terserang. Hal ini untuk mencegah penularan.
3.     Kurangi penggunaan pupuk N. Kandungan nitrogen yang terlalu tinggi di dalam tanah justru dapat mempermudah perkemabngbiakan jamur dan bakteri.
4.     Kocor dengan pestisida berbahan aktif tembaga hidroksida secara merata ke seluruh pangkal dan akar tanaman.

V.     PENUTUP


Dari hasil menyelesaikan masalah maupun rekomendasi penyelesaian masalah yang dihadapi petani baik secara kelompok (Institusi) atau perorangan perlu mendapat perhatian serius dari  para penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang merupakan garda terdepan pembangunan Pertanian,
Penyelesaian masalah  yang berhubungan dengan masalah petani harus menggunakan hasil penelitian dari berbagai pihak sehingga hasil dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan yang dihadapai baik dari petani maupun dari penyuluh setempat
Semoga hasil konsultasi penyelesaian masalah ini dapat menguntungkan dari semua kalangan khususnya para petani setempat.

                                                                          Tidore Utara, 4 Januari 2019
                                                                                                 Penyuluh

                                                                                            Darwin Rauf, S.ST


Lampiran 1

KONSEP
MENGATASI PENYAKIT LAYU  PADA TANAMAN TOMAT


 Tomat  merupakan tanaman golongan solanaceae. Karekteristik tanaman perdu ini mempunyai potensi besar untuk terserang hama dan penyakit karena fisiologi tanamannya yang cocok untuk berkembangbiaknya hama penyakit. Terutama apabila cuaca mendukung. Dalam budidaya tanaman cabe, salah satu penyakit yang berpotensi mengakibatkan gagalpanen adalah penyakit layu. Penyakit layu pada tanaman cabe sebenarnya disebabkan oleh dua mikroorganisme, yaitu jamur dan bakteri. Serangan penyakit ini berawal dari dalamtanah, lalu menginduksi akar tanaman. Dari akar tanaman, jamur atau bakteri inimenjadi parasit yang memakan sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Akibatnya tanaman cabe dan tomat menjadi layu kemudian kering dan mati. Sebenarnya ada perbedaan yang nyata antara serangan layu bakteri dan serangan jamur. Berikut saya akan mengupas satu persatu:
Layu Jamur (Fusarium)
Layu ini disebabkan oleh infeksi jamur fusarium sp. Cara kerjanya menginduksi akar tanaman lalu membentuk koloni di pangkal batang tanaman. Jamur fusarium yang berkoloni tersebut menyedot nutrisi yang dibutuhkan tanaman sehingga suplai makanan yang diserap akar yang seharusnya di distribusikan ke jaringan tanaman menjadi berkurang dan lama-kelamaan berhenti dan mati.
Layu fusarium
Gejala yang paling mudah nampak pada layu fusarium dapat kita amati adalah tanaman menjadi layu pada siang hari, kemudian segar kembali di sore hari. Serangan akan terus berlangsung sampai seminggu lalu tanaman akan kering dan mati. Untuk mengatasi penyakit layu fusarium ini anda dapat menggunakan fungisida sistemik dengan cara dikocor ke pangkal batang tanaman.
Layu Bakteri (Pseudomonas)
Layu ini berbeda dengan layu akibat jamur. Serangan berlangsung relatif lebih cepat, tanaman layu lalu kering dan mati dalam waktu singkat (biasanya berlangsung 3 harian). Untuk menanggulangi serangan bakteri ini anda dapat mengaplikasikan bakterisida.Penyebarannya akibat kondisi lembab dan genangan air yang telah terkontaminasi. layu bakteri
Tips Penting Jika Tanaman Tomat Anda Terserang Penyakit Layu:
1.    Jangan Diairi (digenang). Dengan menggenangi air maka anda justru akan mempercepat penyebaran jamur dan bakteri untuk menular ke tanaman lainnya.
2.    Cabut dan Musnahkan tanaman yang terserang. Hal ini untuk mencegah penularan.
3.    Kurangi penggunaan pupuk N. Kandungan nitrogen yang terlalu tinggi di dalam tanah justru dapat mempermudah perkemabngbiakan jamur dan bakteri.
4.    Kocor dengan pestisida berbahan aktif tembaga hidroksida secara merata ke seluruh pangkal dan akar tanaman.

“Demikian tips dari kami semoga bermanfaat”
“””Terima Kasih”””














Tidak ada komentar:

Posting Komentar