FORM A
.
LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
KONSULTASI DI BIDANG PETERNAKAN
SECARA PERORANGAN,
1.
|
Penyuluh Peternakan Lapangan
|
|
|
a. Nama dan NIP
|
: DARWIN RAUF.
S.ST
19670821 198903 1 010
|
|
b. Pangkat/Golonganuang
|
: Penata Tkt
I. III/d
|
|
c.
J a b a t a n
|
: Penyuluh
Pertanian Muda
|
|
d. Unit Kerja
|
: Balai
Penyuluhan Peternakan Perikanan dan
Kehutanan (BP3K) Kecamatan Oba
Tengah
Kota Tidore Kepulauan
|
|
|
|
2.
|
Dasar Pelaksanaan
|
: Rencana
Kerja Tahunan Penyuluh
Pertanian ( RKTPP) Tahun 2016
|
|
|
|
3.
|
Nama Kegiatan
|
: Konsultasi
Perorangan di bidang
peternakan bersifat Konsep
|
|
|
|
4.
|
Tujuan Kegiatan
|
: Konsultasi Institusi di bidang peternakan
yang bersifat Konsep Tentang Serangan
Penyakit Kutu terhadap Tenak Sapi
|
5.
|
Pelaksanaan Kegiatan
|
|
|
a. Waktu Pelaksanaan
|
: Tgl. 15
Januari 2016
|
|
b. Tempat / Lokasi
|
: Kantor Kelurahan
Akelamo Kecamatan Oba
Tengah , Kota Tidore Kepulauan
|
|
c. Peserta
|
: Yang
berkonsultasi Bapak Ishak Abas
Ketua Kelompok tani Fomakati
|
|
|
|
6.
|
Hasil Pekerjaan
|
: Kosultasi Perorangan
Tentang
Serangan Penyakit Kutu Pada
Ternak Sapi ( Terlampir )
|
Oba Tengah , Tgl. 15 Januari 2016
|
|
|||
|
Yang Berkonsultasi :
Kelompok Tani Fomakati
ISHAK ABAS
( Ketua )
|
Yang Memberi
Konsultasi
Penyuluh
DARWIN RAUF SST.
NIP.
19670821 198903 1 010
|
||
MENGETAHUI :
Kepala
Kepala BP3K
Kelurahan Akelamo Kecamatan
Oba Tengah,
SULEMAN NUHU A. RASYID FABANYO
NIP.
19620531 198802 1 001
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dimasyarakat
petani tumbuh kebutuhan yang meningkat akan adanya bimbingan dari Penyuluh
Pertanian Lapangan (PPL), atau tenaga yang mampu mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap hubungan antara orang pada umunya. Tenaga seperti ini
diperlukan diberbagai lingkungan seperti disekolah, lingkungan industri,
ketenagaan kerajianan dan terutama dibidang peternakan.
Seorang
penyuluh perlu menjalani dan terlibat yang baik dan mantap, guna mengembangkan
kemahiran dalam keterampilan penyuluhan.
Dalam
suatu hubungan penyuluhan, penyuluh yang terlatih dengan baik mempunyai
sejumlah metode yang dapat digunakan untuk membantu klien atau petani. Suatu
metode yang dapat dipandang sebagai usaha penyuluhan bilamana ada permasalahan
atau persyaratan-persyaratan tertentu harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhan
petani bilamana konsultasi yang disampaikan oleh petani dan penyuluh harus bisa
dan mempu menjawab tantangan yang dihadapi dilapangan maupun didalam ruangan.
Kemampuan
penyuluh yang efektif berarti kemampuan keterampilan yang benar-benar tepat
sesuai dengan tentukan sasaran. Untuk dapat mengajarkan keterampilan menyuluh,
pengajar perlu memiliki tingkat kematangan yang tinggi dan kemampuan yang baik
dalam mengadakan hubungan antara orang. Dari segi pribadinya pengajar hendaknya
memiliki kepribadian yang hangat, terbuka, menerima sendiri maupun
mengungkapkan (membuka diri sendiri).
Penyuluhan
adalah proses pemberian yang dilakukan dalam suasana hubungan tatap muka antara
dua orang, yang satu oleh karena keahlian membantu yang lain untuk mampu
mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Dan sering kita katakan
bahwa penyuluhan itu alat daripada bimbingan. Dengan kata lain bimbingan itu
diberikan melalui penyuluhan. Dengan demikian keberhasilan bimbingan banyak
ditentukan bagaimana penyuluh itu lakukan. Untuk dapat melakukan penyuluhan
secara lebih terarah, penyuluh dituntut untuk benar-benar menguasai
keterampilan dan pengetahuan dalam melaksankan penyuluhan atau memecahkan
masalah sesuai yang dibutuhkan.
II. PELAKSANAAN
KONSULTASI
1.
Waktu dan Tempat
a.
Waktu
Waktu konsultasi dibidang peternakan
yang bersifat konsep dari kelompoktani pada tanggal 15 Januari 2016 yang
dihadiri oleh ketua dan para anggota berdasarkan masalah yang dihadapi
dilapangan yang belum dapat teratasi.
b.
Tempat
Tempat melakukan konsultasi di Kantor Kelurahan
Akelamo berdasarkan kunjungan penyuluh diwilayah binaan.
2.
Petani
Petani perorangan yang berkonsultasi
dibidang peternakan berupa konsep atau rekomendasi penyelesaian masalah yang
dihadapi dalam usaha taninya.
III.
MASALAH DAN PRIORITAS MASALAH
A.
Masalah
Masalah adalah suatu keadaan yang tidak diharapkan dan merupakan faktor
penghambat dalam pencapaian tujuan. Adapun keadaan yang kurang menunjang
tersebut :
1.
Ternak
sapi Kurang sehat
2.
Terserang
Penyakit Mata Pada Sapi
3.
Kandang
Kurang bersih
4.
Teknik
Pemeliharaan
5.
Pengendalian
penyakit
Penilaian
kegiatan pemecahan masalah berkaiatan dengan koknsultasi dibidang Peternakan
yang bersifat konsep, petani baik secara kelompok (Intitusi) maupun secara
perorangan adalah suatu kegiatan penyuluhan dalam hal:
a.
Membandingkan
kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan oleh penyuluh dan petani sehingga
penyuluhan dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan hasil konsultasi dibidang
peternakan bersifat-bersifat konsep penyuluhan yang perlu dibicarakan dan
dituntaskan.
b.
Menyimpulkan
hasil rumusan masalah konsutasi dibidang peternakan yang bersifat konsep
penyuluhan yang dirumuskan keadaan yang baru muncul dari hasil konsultasi
petani baik secara kelompok (Institusi) maupun perorangan.
B.
Prioritas Masalah
Sedangkan prioritas permasalahan
konsultasi dibidang peternakan bersifat konsep yang dihadapi kelompoktani Fomakati
adalah dengan topik Serangan Penyakit Kutu Pada Ternak Sapi yang selama ini sangat
sulit untuk diatasi dilapangan, maka dalam hal ini perlu konsultasi dibidang
peternakan untuk melesaikan persoalan yang dihadapi petani yang sangat
merugikan yang pada akhirnya kondisi
ternak sapi sangat menurun.
IV.
KONSULTASI SECARA PERORANGAN
a.
Nama
Petani :
Ishak Abas
b.
Jabatan : Ketua Kelompok Tani Fomakati
c.
Alamat : Kelurahan Akelamo
d.
Komoditas
yang diusahakan : Ternak Sapi
MASALAH
:
PENYAKIT KUTU PADA TERNAK SAPI
A. Rekomendasi
Masalah ;
Sampai saat ini sebagian besar ternak sapi
terserang penyakit kutu , di Kelurahan Akelamo, akibat dari cara pemeliharaan
tidak sesuai dengan anjuran, sehingga Kebanyakan
kutu penggigit akan aktif bergerak pada tempat predileksinya sambil menggigit
bagian kulit yang menjadi makanannya, sedangkan kutu penghisap umumnya kurang
begitu aktif tetapi akan menghisap darah atau cairan limfe. Pada saat berpindah
dan memakan jaringan atau menghisap darah menimbulkan iritasi dan tempat
gigitan terjadi reaksi alergi. Gejala klinis, akibat iritasi hewan menjadi
tidak tenang, tertekan, nafsu makan menurun , tidur tidak nyenyak dan akhirnya
kelemahan umum, sedangkan karena reaksi alergi tempat gigitan , maka hewan
akan menggosok, menggaruk, menggigit,
atau mematuk tempat gigitan, menyebabkan
rambut atau bulu menjadi rontok
dan bahkan bisa sampai timbul kelukaan dan memar pada kulit
B. Rekomendasi Penyelesaian Masalah ;
PENGOBATAN DAN KONTROL
Infestasi kutu secara umum dapat
diobati dengan cara dibedaki, dimandikan atau disemprot dengan insektisida yang
tersedia, cat, mandi debu, (baca farmakologi). Pada Sapi, Crotoxyphos 3% (dengan cara di lap), Coumaphos 0,06%
(disemprot), Crufomate 35% (direndam) 25% (disemprot) 13,5% (dengan cara
dibedaki), Famphur 13,5% (dibedaki), Ronnel 0,25% (disemprot), Malathion 0,5%
(disemprot), Methoxychlor 0,5% (disemprot atau direndam). Amitraz (dibedaki),
Cypermethrin 150 ppm (direndam atau disemprot)., Ivermectin 0,2 mg/kg (injeksi
IM).
V.
PENUTUP
Dari
hasil menyelesaikan rekomendasi masalah maupun rekomendasi penyelesaian masalah
yang dihadapi petani baik secara kelompok (Institusi) atau perorangan perlu
mendapat perhatian serius dari para
penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang merupakan garda terdepan pembangunan Pertanian,
Penyelesaian
masalah yang berhubungan dengan masalah
petani harus menggunakan rekomendasi hasil penelitian dari berbagai pihak
sehingga hasil dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan yang dihadapai baik dari
petani maupun dari penyuluh setempat
Semoga
hasil konsultasi penyelesaian rekomendasi penyelesaian masalah ini dapat
menguntungkan dari semua kalangan khususnya para petani setempat.
Siokona,
15 Januari 2016
Penyuluh
Darwin Rauf,S.ST,
Lampiran
1
KONSEP
PENYAKIT KUTU PADA TERNAK SAPI
DAN PENGOBATANNYA
o Bagaimana Cara Mengobati Kudis
(Scabies) Yang Disebabkan Tungau Sarcoptes Scabei pada Ternak Sapi?
o Apa Itu Scabies dan Bagaimana
Gejalanya?
Salah satu tanda yang bisa diamati jika sapi
terserang scabies adalah sapi menjadi sering menggigit-gigit bagian tubuhnya.
Selain itu sapi juga sering menggosok - gosokkan badannya pada kandang (seperti
menggaruk - garuk). Apabila serangan scabies sudah mulai parah maka akan timbul
kerontokan bulu pada kulit sapi dan nanah mulai muncul pada bagian tubuh.
Kemudian akan timbul semacam kerak yang berwarna abu-abu pada kulit sapi yang
terkena scabies, kerak abu-abu tersebut jika disentuh akan terasa kaku.
Penyakit
yang biasa menyerang sapi dan juga kado (kambing dan domba) ini secara umum
biasa disebut sebagai penyakit kudis atau bulug/budug. Yang perlu diwaspadai
adalah penyakit Scabies ini juga merupakan penyakit zoonosis dan dapat menular
pada manusia. Kebersihan kandang yang tidak terjaga adalah penyebab utama sapi
terkena scabies ini dan biasanya disebabkan oleh alat dan kandang yang kotor.
Hal ini karena kotoran tersebut terkadang mengandung tungau sarcoptes scabei
yang merupakan jenis tungau penyebab scabies yang bisa menular pada manusia.
Cara penularan penyakit scabies tergolong sangat mudah karena pada ternak sapi
dan kambing yang sehat biasanya akan mudah tertular jika terjadi kontak
langsung dengan ternak sapi/kambing/domba yang terkena skabies.
Jadi
yang perlu diamati adalah, jika ternak sapi anda seperti terserang gejala
gatal-gatal dan sering menggosok-gosokkan badannya pada tiang kandang atau pada
pagar kandang serta sering menggigit-gigit bagian tubuhnya, mungkin ternak sapi
anda terserang scabies.
Cara Mencegah dan Mengobati Scabies:
- Aliran udara dan sanitasi kandang usahakan bagus
- Kandang sapi selalu dalam kondisi kering dan terjaga kebersihannya
- Hewan yang terdiagnosa skabies harus dipisahkan dan dikarantina
- Usahakan agar lokasi kandang selalu berjauhan dengan tempat tinggal anda untuk mencegah penularan scabies ini pada manusia
Cara
Mengobati Scabies Pada Sapi: Pengobatan Secara Alami / Tradisional:
- Pengobatan yang aman biasanya dengan pemberian minyak kelapa dicampur dengan kapur barus kemudian gosokkan pada kulit yang terkena.
- Serbuk belerang, dicampur dengan kunyit dan minyak kelapa yang sudah dipanaskan, gosokkan pada kulit sapi. Bisa juga digosok dengan air tembakau.
Pengobatan
Medis:
Salah satu contoh pengobatan medis dapat
dilakukan dengan injeksi (suntik) Ivermectin (Ivomec: merk dagang). Atau anda
juga bisa menggunakan obat Intermectin untuk pengobatan medis scabies.
Ivomec Injection
Dosis Ivomec Untuk Sapi :1 ml / 50 kg berat badan, jadi jika berat sapinya
400 kg maka dosis ivomec yang disuntikkan adalah sekitar 8 ml, demikian
seterusnya.
a. Jika diperlukan anda juga bisa menambahkan treatment
berikut ini:
Pemberian Antibiotik : untuk mencegah infeksi pada luka akibat garukan
Pemberian Antibiotik : untuk mencegah infeksi pada luka akibat garukan
b. Kortikosteroid jangka pendek : untuk mengurangi rasa
gatal
c. Pemberian Vitamin untuk meningkatkan kondisi secara umum
dan daya tahan tubuh pada ternak tersebut.
Komposisi: ivermectin 1 % ( 10 mg / ml )
Indikasi Mengendalikan dan Mengobati endo dan ektoparasit pada sapi, domba /
kambing, kerbau, babi, kelinci dan anjing ( kecuali ras collie ) dan sangat
efektif terhadap cacing gastrointestinal ( dewasa dan muda ), cacing paru –
paru ( dewasa dan muda ), larva insekta, lalat screw worm, kutu, tungau, caplak
dan scabies / kudis pada anjing, kelinci dan kambing.
Kontra
Indikasi: Hentikan pengobatan 21 hari sebelum hewan disembelih. Jangan
diberikan, jika air susunya digunakan untuk konsumsi manusia dalam waktu 28
hari setelah melahirkan atau selama laktasi.
Dosis
& Cara Pemakaian: Diberikan melalui suntikan subkutan dengan dosis : sapi (
1ml / 50 kg BB ), kambing / domba ( 1 ml /50 kg BB ) dan babi ( 1
ml /
33 kg BB ) Kemasan: botol berisi 50 ml. No registrasi: Deptan RI I. 01091269
PKC.2 Klasifikasi Obat Keras
Intermectin
Komposisi : Tiap ml Intermectin mengandung
Ivermectin.10 mg. Intermectin melumpuhkan dan membunuh parasit
nermatoda,araknida dan artropoda dengan efek yang uni pada system saraf parasit
berupa hambatan
neuro
tranmisi sehingga terjadinya paralisa yang diikuti kematian. Intermectin
memiliki
spectrum efikasi yang luas terhadap parasit internal dan eksternal
dengan batas
keamanan yang lebar, sehingga ideal dipakai untuk control parasit
ternak.
Injeksi intermectin sangat efektif terhadap segala stadium cacing pada
ternak.
Pengobatan terhadap ektoparasit dan
endoparasit seperti, cacing pada saluran pencernaan, cacing paru paru,cacing
hidung, kutu dan caplak pada sapi, kambing , domba, babi, anjing dan kucing.
Dosis dan Cara Pemakaian :
a. Injeksi subkutan
b. Sapi : ..................................1 ml per 50
kg berat badan
c. Kambing,domba : .........0,5 ml per 25 kg berat badan
Amankah Sapi
Yang Terserang Scabies Dikonsumsi?
Sapi yang dipotong dalam kondisi terkena
skabies tetap dapat dikonsumsi, hanya saja buang bagian yang terkena tungau.
Karena scabies adalah penyakit kulit, sebaiknya kulit sapi dimusnahkan dengan
dibakar sedangkan dagingnya masih layak untuk dikonsumsi.
Demikian informasi tentang pengobatan scabies
pada ternak (Sapi, Kambing dan Domba). Semoga bermanfaat.
“””””””Terima Kasih “”””””
Tidak ada komentar:
Posting Komentar