Senin, 09 Januari 2017

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONSULTASI DI BIDANG PETERNAKAN SECARA PERORANGAN, Oleh DARWIN RAUF, S.ST

FORM A
.
LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN  KONSULTASI DI BIDANG PETERNAKAN
SECARA PERORANGAN,

1.
Penyuluh  Peternakan Lapangan

a. Nama dan NIP
:   DARWIN RAUF. S.ST 
    19670821 198903 1 010

b. Pangkat/Golonganuang
:   Penata Tkt I.  III/d

c.  J a b a t a n
:   Penyuluh Pertanian Muda

d. Unit Kerja
:   Balai Penyuluhan Peternakan Perikanan dan
    Kehutanan (BP3K)  Kecamatan Oba Tengah 
    Kota Tidore Kepulauan



2.
Dasar Pelaksanaan
:   Rencana Kerja Tahunan Penyuluh  
    Pertanian  ( RKTPP) Tahun 2016



3.
Nama Kegiatan
:   Konsultasi Perorangan di bidang
    peternakan bersifat Konsep



4.
Tujuan Kegiatan
:   Konsultasi Institusi di bidang peternakan
    yang bersifat Konsep Tentang Serangan
    Penyakit Kutu terhadap Tenak Sapi
5.
Pelaksanaan Kegiatan


a. Waktu Pelaksanaan
:   Tgl. 15 Januari 2016

b. Tempat / Lokasi
:   Kantor Kelurahan Akelamo  Kecamatan Oba
    Tengah , Kota Tidore Kepulauan

c. Peserta
:   Yang berkonsultasi Bapak Ishak Abas
     Ketua Kelompok tani Fomakati



6.
Hasil Pekerjaan
:   Kosultasi Perorangan Tentang
    Serangan Penyakit Kutu Pada  
    Ternak Sapi  ( Terlampir )
                                                                        Oba Tengah , Tgl.  15 Januari 2016




Yang Berkonsultasi :
Kelompok Tani Fomakati


ISHAK ABAS
( Ketua )
  Yang Memberi Konsultasi
Penyuluh


             DARWIN RAUF SST.
    NIP. 19670821 198903 1 010







MENGETAHUI :
                       Kepala                                                       Kepala BP3K
   Kelurahan Akelamo                                    Kecamatan Oba Tengah,


              SULEMAN NUHU                                       A. RASYID FABANYO
                                                                               NIP. 19620531 198802 1 001
I.    PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Dimasyarakat petani tumbuh kebutuhan yang meningkat akan adanya bimbingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), atau tenaga yang mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap hubungan antara orang pada umunya. Tenaga seperti ini diperlukan diberbagai lingkungan seperti disekolah, lingkungan industri, ketenagaan kerajianan dan terutama dibidang peternakan.
Seorang penyuluh perlu menjalani dan terlibat yang baik dan mantap, guna mengembangkan kemahiran dalam keterampilan penyuluhan.
Dalam suatu hubungan penyuluhan, penyuluh yang terlatih dengan baik mempunyai sejumlah metode yang dapat digunakan untuk membantu klien atau petani. Suatu metode yang dapat dipandang sebagai usaha penyuluhan bilamana ada permasalahan atau persyaratan-persyaratan tertentu harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhan petani bilamana konsultasi yang disampaikan oleh petani dan penyuluh harus bisa dan mempu menjawab tantangan yang dihadapi dilapangan maupun didalam ruangan.
Kemampuan penyuluh yang efektif berarti kemampuan keterampilan yang benar-benar tepat sesuai dengan tentukan sasaran. Untuk dapat mengajarkan keterampilan menyuluh, pengajar perlu memiliki tingkat kematangan yang tinggi dan kemampuan yang baik dalam mengadakan hubungan antara orang. Dari segi pribadinya pengajar hendaknya memiliki kepribadian yang hangat, terbuka, menerima sendiri maupun mengungkapkan (membuka diri sendiri).
Penyuluhan adalah proses pemberian yang dilakukan dalam suasana hubungan tatap muka antara dua orang, yang satu oleh karena keahlian membantu yang lain untuk mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Dan sering kita katakan bahwa penyuluhan itu alat daripada bimbingan. Dengan kata lain bimbingan itu diberikan melalui penyuluhan. Dengan demikian keberhasilan bimbingan banyak ditentukan bagaimana penyuluh itu lakukan. Untuk dapat melakukan penyuluhan secara lebih terarah, penyuluh dituntut untuk benar-benar menguasai keterampilan dan pengetahuan dalam melaksankan penyuluhan atau memecahkan masalah sesuai yang dibutuhkan.
II.      PELAKSANAAN KONSULTASI

1.         Waktu dan Tempat
a.         Waktu
Waktu konsultasi dibidang peternakan yang bersifat konsep dari kelompoktani pada tanggal 15 Januari 2016 yang dihadiri oleh ketua dan para anggota berdasarkan masalah yang dihadapi dilapangan yang belum dapat teratasi.
b.         Tempat
Tempat melakukan konsultasi di Kantor Kelurahan Akelamo berdasarkan kunjungan penyuluh diwilayah binaan.

2.         Petani
Petani perorangan yang berkonsultasi dibidang peternakan berupa konsep atau rekomendasi penyelesaian masalah yang dihadapi dalam usaha taninya.




















III.    MASALAH DAN PRIORITAS MASALAH

A.        Masalah
Masalah adalah suatu keadaan  yang tidak diharapkan dan merupakan faktor penghambat dalam pencapaian tujuan. Adapun keadaan yang kurang menunjang tersebut :
1.    Ternak sapi Kurang sehat
2.    Terserang Penyakit Mata Pada Sapi
3.    Kandang Kurang bersih
4.    Teknik Pemeliharaan
5.    Pengendalian penyakit
Penilaian kegiatan pemecahan masalah berkaiatan dengan koknsultasi dibidang Peternakan yang bersifat konsep, petani baik secara kelompok (Intitusi) maupun secara perorangan adalah suatu kegiatan penyuluhan dalam hal:
a.    Membandingkan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan oleh penyuluh dan petani sehingga penyuluhan dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan hasil konsultasi dibidang peternakan bersifat-bersifat konsep penyuluhan yang perlu dibicarakan dan dituntaskan.
b.    Menyimpulkan hasil rumusan masalah konsutasi dibidang peternakan yang bersifat konsep penyuluhan yang dirumuskan keadaan yang baru muncul dari hasil konsultasi petani baik secara kelompok (Institusi) maupun perorangan.

B.        Prioritas Masalah
Sedangkan prioritas permasalahan konsultasi dibidang peternakan bersifat konsep yang dihadapi kelompoktani Fomakati adalah dengan topik Serangan Penyakit Kutu Pada Ternak Sapi yang selama ini sangat sulit untuk diatasi dilapangan, maka dalam hal ini perlu konsultasi dibidang peternakan untuk melesaikan persoalan yang dihadapi petani yang sangat merugikan yang pada  akhirnya kondisi ternak sapi sangat menurun.





IV.    KONSULTASI SECARA PERORANGAN

a.    Nama Petani                           :  Ishak Abas
b.    Jabatan                                   :  Ketua Kelompok Tani Fomakati
c.    Alamat                                     :  Kelurahan Akelamo
d.    Komoditas yang diusahakan  :  Ternak Sapi

MASALAH  :  PENYAKIT  KUTU PADA TERNAK SAPI

A.  Rekomendasi Masalah ;
 Sampai saat ini sebagian besar ternak sapi terserang penyakit kutu , di Kelurahan Akelamo, akibat dari cara pemeliharaan tidak sesuai dengan anjuran, sehingga            Kebanyakan kutu penggigit akan aktif bergerak pada tempat predileksinya sambil menggigit bagian kulit yang menjadi makanannya, sedangkan kutu penghisap umumnya kurang begitu aktif tetapi akan menghisap darah atau cairan limfe. Pada saat berpindah dan memakan jaringan atau menghisap darah menimbulkan iritasi dan tempat gigitan terjadi reaksi alergi. Gejala klinis, akibat iritasi hewan menjadi tidak tenang, tertekan, nafsu makan menurun , tidur tidak nyenyak dan akhirnya kelemahan umum, sedangkan karena reaksi alergi tempat gigitan , maka hewan akan  menggosok, menggaruk, menggigit, atau mematuk tempat gigitan, menyebabkan  rambut atau bulu menjadi rontok  dan bahkan bisa sampai timbul kelukaan dan memar pada kulit

B. Rekomendasi Penyelesaian Masalah ;
PENGOBATAN DAN KONTROL
Infestasi kutu secara umum dapat diobati dengan cara dibedaki, dimandikan atau disemprot dengan insektisida yang tersedia, cat, mandi debu, (baca farmakologi). Pada Sapi, Crotoxyphos 3% (dengan cara di lap), Coumaphos 0,06% (disemprot), Crufomate 35% (direndam) 25% (disemprot) 13,5% (dengan cara dibedaki), Famphur 13,5% (dibedaki), Ronnel 0,25% (disemprot), Malathion 0,5% (disemprot), Methoxychlor 0,5% (disemprot atau direndam). Amitraz (dibedaki), Cypermethrin 150 ppm (direndam atau disemprot)., Ivermectin 0,2 mg/kg (injeksi IM).

V.     PENUTUP


Dari hasil menyelesaikan rekomendasi masalah maupun rekomendasi penyelesaian masalah yang dihadapi petani baik secara kelompok (Institusi) atau perorangan perlu mendapat perhatian serius dari  para penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang merupakan garda terdepan pembangunan Pertanian,
Penyelesaian masalah  yang berhubungan dengan masalah petani harus menggunakan rekomendasi hasil penelitian dari berbagai pihak sehingga hasil dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan yang dihadapai baik dari petani maupun dari penyuluh setempat
Semoga hasil konsultasi penyelesaian rekomendasi penyelesaian masalah ini dapat menguntungkan dari semua kalangan khususnya para petani setempat.

Siokona, 15 Januari 2016
                                                                                                  Penyuluh

                                                                                            Darwin Rauf,S.ST,

















Lampiran 1

KONSEP
PENYAKIT KUTU PADA TERNAK SAPI
DAN PENGOBATANNYA

o  Bagaimana Cara Mengobati Kudis (Scabies) Yang Disebabkan Tungau Sarcoptes Scabei pada Ternak Sapi?
o  Apa Itu Scabies dan Bagaimana Gejalanya?
 Salah satu tanda yang bisa diamati jika sapi terserang scabies adalah sapi menjadi sering menggigit-gigit bagian tubuhnya. Selain itu sapi juga sering menggosok - gosokkan badannya pada kandang (seperti menggaruk - garuk). Apabila serangan scabies sudah mulai parah maka akan timbul kerontokan bulu pada kulit sapi dan nanah mulai muncul pada bagian tubuh. Kemudian akan timbul semacam kerak yang berwarna abu-abu pada kulit sapi yang terkena scabies, kerak abu-abu tersebut jika disentuh akan terasa kaku.
Penyakit yang biasa menyerang sapi dan juga kado (kambing dan domba) ini secara umum biasa disebut sebagai penyakit kudis atau bulug/budug. Yang perlu diwaspadai adalah penyakit Scabies ini juga merupakan penyakit zoonosis dan dapat menular pada manusia. Kebersihan kandang yang tidak terjaga adalah penyebab utama sapi terkena scabies ini dan biasanya disebabkan oleh alat dan kandang yang kotor. Hal ini karena kotoran tersebut terkadang mengandung tungau sarcoptes scabei yang merupakan jenis tungau penyebab scabies yang bisa menular pada manusia. Cara penularan penyakit scabies tergolong sangat mudah karena pada ternak sapi dan kambing  yang sehat biasanya akan mudah tertular jika terjadi kontak langsung dengan ternak sapi/kambing/domba  yang terkena skabies.
Jadi yang perlu diamati adalah, jika ternak sapi anda seperti terserang gejala gatal-gatal dan sering menggosok-gosokkan badannya pada tiang kandang atau pada pagar kandang serta sering menggigit-gigit bagian tubuhnya, mungkin ternak sapi anda terserang scabies.
Cara Mencegah dan Mengobati Scabies:
  • Aliran udara dan sanitasi kandang usahakan bagus
  • Kandang sapi selalu dalam kondisi kering dan terjaga kebersihannya
  • Hewan yang terdiagnosa skabies harus dipisahkan dan dikarantina
  • Usahakan agar lokasi kandang selalu berjauhan dengan tempat tinggal anda untuk mencegah penularan scabies ini pada manusia
Cara Mengobati Scabies Pada Sapi: Pengobatan Secara Alami / Tradisional:
  • Pengobatan yang aman biasanya dengan pemberian minyak kelapa dicampur dengan kapur barus kemudian gosokkan pada kulit yang terkena.
  • Serbuk belerang, dicampur dengan kunyit dan minyak kelapa yang sudah dipanaskan, gosokkan pada kulit sapi. Bisa juga digosok dengan air tembakau.
Pengobatan Medis:
 Salah satu contoh pengobatan medis dapat dilakukan dengan injeksi (suntik) Ivermectin (Ivomec: merk dagang). Atau anda juga bisa menggunakan obat Intermectin untuk pengobatan medis scabies.
Ivomec Injection
 Dosis Ivomec Untuk Sapi :1 ml / 50 kg berat badan, jadi jika berat sapinya 400 kg maka dosis ivomec yang disuntikkan adalah sekitar 8 ml, demikian seterusnya.
a.      Jika diperlukan anda juga bisa menambahkan treatment berikut ini:
Pemberian Antibiotik : untuk mencegah infeksi pada luka akibat garukan
b.      Kortikosteroid jangka pendek : untuk mengurangi rasa gatal
c.      Pemberian Vitamin untuk meningkatkan kondisi secara umum dan daya tahan tubuh pada ternak tersebut.
 Komposisi: ivermectin 1 % ( 10 mg / ml ) Indikasi Mengendalikan dan Mengobati endo dan ektoparasit pada sapi, domba / kambing, kerbau, babi, kelinci dan anjing ( kecuali ras collie ) dan sangat efektif terhadap cacing gastrointestinal ( dewasa dan muda ), cacing paru – paru ( dewasa dan muda ), larva insekta, lalat screw worm, kutu, tungau, caplak dan scabies / kudis pada anjing, kelinci dan kambing.
Kontra Indikasi: Hentikan pengobatan 21 hari sebelum hewan disembelih. Jangan diberikan, jika air susunya digunakan untuk konsumsi manusia dalam waktu 28 hari setelah melahirkan atau selama laktasi.
Dosis & Cara Pemakaian: Diberikan melalui suntikan subkutan dengan dosis : sapi ( 1ml / 50 kg BB ), kambing / domba ( 1 ml /50 kg BB ) dan babi ( 1
ml / 33 kg BB ) Kemasan: botol berisi 50 ml. No registrasi: Deptan RI I. 01091269 PKC.2 Klasifikasi Obat Keras
Intermectin
 Komposisi : Tiap ml Intermectin mengandung Ivermectin.10 mg. Intermectin melumpuhkan dan membunuh parasit nermatoda,araknida dan artropoda dengan efek yang uni pada system saraf parasit berupa hambatan
neuro tranmisi sehingga terjadinya paralisa yang diikuti kematian. Intermectin
memiliki spectrum efikasi yang luas terhadap parasit internal dan eksternal
dengan batas keamanan yang lebar, sehingga ideal dipakai untuk control parasit
ternak. Injeksi intermectin sangat efektif terhadap segala stadium cacing pada
ternak.
 Pengobatan terhadap ektoparasit dan endoparasit seperti, cacing pada saluran pencernaan, cacing paru paru,cacing hidung, kutu dan caplak pada sapi, kambing , domba, babi, anjing dan kucing.
Dosis dan Cara Pemakaian :
a.    Injeksi subkutan
b.    Sapi : ..................................1 ml per 50 kg berat badan
c.    Kambing,domba : .........0,5 ml per 25 kg berat badan
Amankah Sapi Yang Terserang Scabies Dikonsumsi?
 Sapi yang dipotong dalam kondisi terkena skabies tetap dapat dikonsumsi, hanya saja buang bagian yang terkena tungau. Karena scabies adalah penyakit kulit, sebaiknya kulit sapi dimusnahkan dengan dibakar sedangkan dagingnya masih layak untuk dikonsumsi.
 Demikian informasi tentang pengobatan scabies pada ternak (Sapi, Kambing dan Domba). Semoga bermanfaat.

“””””””Terima Kasih “”””””






Tidak ada komentar:

Posting Komentar