TEKNIK MENYUSUN MATERI
PENYULUHAN PERTANIAN
Oleh Darwin Rauf, S.ST
1.Latar Belakang
Salah satu kegiatan
dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah penyampaian informasi
dan teknologi pertanian kepada penggunanya. Informasi
dan teknologi pertanian tersebut sering kita sebut sebagai pesan penyuluhan
atau materi penyuluhan pertanian. Materi penyuluhan pertanian yang akan
disampaikan penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian diharapkan
dapat memberikan dampak yang positif kepada peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Oleh karenanya
didalam memilih materi
penyuluhan haruslah benar-benar sesuai dengan kebutuhan sasaran dalam hal ini
pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Oleh karena itu maka materi penyuluhan
pertanian yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian
tersebut harus diverifikasi terlebih dahulu oleh instansi yang berwenang di
bidang penyuluhan pertanian. Verifikasi materi penyuluhan pertanian tersebut
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial ekonomi, lingkungan hidup
dan kesehatan masyarakat. Dengan demikian materi penyuluhan pertanian yang
belum diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku
usaha pertanian.
2.Tinjauan Umum Materi
Penyuluhan Pertanian
a.Pengertian
Menurut pengertian bahasa materi berarti
segala sesuatu yang tampak. Dalam pengertian yang lebih luas materi sering
diartikan sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan,
dikarangkan, atau disampaikan. Dibidang penyuluhan pertanian materi penyuluhan
diartikan sebagai pesan yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran
penyuluhan. Pesan penyuluhan dapat berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik
maupun pesan kreatif. Pesan penyuluhan ada yang bersifat anjuran (persuasif),
larangan (instruktif), pemberitahuan (informatif) dan hiburan (entertainment).
Dalam bahasa teknis penyuluhan, materi penyuluhan seringkali disebut sebagai
informasi pertanian (suatu data/bahan yang diperlukan penyuluh, petani-nelayan,
dan masyarakat tani). Materi penyuluhan antara lain dapat berbentuk
pengalaman misalnya pengalaman petani yang sukses mengembangkan komoditas
tertentu, hasil pengujian/hasil penelitian, keterangan pasar atau kebijakan
yang dikeluarkan pemerintah. Menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, materi penyuluhan
pertanian didefinisikan sebagai bahan penyuluhan yang akan disampaikan
oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk
yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum,
dan kelestarian lingkungan.
b.Tujuan
Materi penyuluhan
pertanian dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan
pelaku usaha pertanian dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian
sumberdaya pertanian. Karena itu materi penyuluhan pertanian yang akan
disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian tersebut harus
diverifikasi terlebih dahulu oleh instansi yang berwenang di bidang penyuluhan
pertanian. Verifikasi materi penyuluhan pertanian tersebut dimaksudkan untuk
mencegah terjadinya kerugian sosial ekonomi, lingkungan hidup dan kesehatan
masyarakat. Dengan demikian materi penyuluhan pertanian yang belum
diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha
pertanian.
c.Ruang Lingkup
Dalam proses
komunikasi antara penyuluh dengan sasaran, penyuluh pertanian akan menyampaikan
segala sesuatu yang menyangkut ilmu (teori) dan teknologi (praktis) pertanian,
kesemuanya itu disebut materi penyuluhan. Dapat dikatakan bahwa materi
penyuluhan pertanian adalah segala isi (content) yang terkandung dalam
setiap kegiatan penyuluhan pertanian (Samsudin, 1987 dan Kartasapoetra,
1988). Jadi, ilmu sebagai materi penyuluhan yang disampaikan kepada
petani dapat berupa pengetahuan, misalnya pemberian informasi tentang
perkembangan pertanian, atau informasi tentang varietas dari suatu komoditi
yang sifatnya hanya untuk diketahui, sedangkan yang bersifat praktis, misalnya
materi tentang budidaya tanaman seperti, cara memilih benih, cara mengolah
tanah, cara memupuk, atau dalam bidang peternakan, seperti cara melakukan
vaksinasi, pembuatan pakan dan teknologi yang berhubungan dengan kegiatan
petani. Dengan demikian, informasi teori sifatnya memberikan motivasi,
merangsang, dan memperluas wawasan petani terhadap perkembangan dunia luar,
sedangkan informasi teknologi menyangkut cara-cara yang sifatnya membimbing dan
mengajarkan petani agar terampil mengerjakan materi yang disampaikan dalam
kegiatan penyuluhan. Secara rinci bahan atau materi penyuluhan pertanian
yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian meliputi:
·Segala informasi
pertanian yang mencakup :
1)Pengalaman praktek
para petani yang "lebih" berhasil baik dari wilayah yang bersangkutan
maupun dari luar wilayahnya yang mempunyai kondisi agroklimat yang (hampir)
serupa;
2)hasil-hasil
pengujian, terutama dari pengujian lokal (local verification trials);
3)Saran rekomendasi
yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang;
4)Keterangan pasar
seperti : catatan harga hasil-hasil pertanian, penawaran dan atau permintaan
akan sarana produksi dan hasil-hasil pertanian, dan lain-lain;
5)Berbagai
kebijaksanaan dan atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah
pusat dan daerah setempat yang berkaitan dengan sektor pertanian seperti
kebijaksanaan harga-dasar, peraturan tentang permohonan dan pengembalian
kredit, dan lain-lain.
·Latihan keterampilan
tentang :
1)teknis pertanian
seperti penggunaan alat-alat/mesin pertanian, teknik/cara memupuk, menggunakan
sprayer, dan lain-lain;
2)mengelola usahatani
berupa mengerjakan soal-soal latihan analisa usahatani, pengumpulan informasi
pasar dan lain-lain.
·Dorongan dan atau
rangsangan menuju swakarsa, swakarya, dan swadaya masyarakat berupa :
1)perlunya
berusahatani secara berkelompok, pembentukan organisasi dan atau
lembaga-Iembaga pelayanan seperti koperasi, kios produksi, perkreditan,
transportasi, dan lain-lain;
2)menciptakan berbagai
kemudahan fasilitas yang diperlukan seperti penyediaan alat-alat/mesin
pertanian, perlengkapan rumah-tangga untuk yang punya hajat, dan lain-lain.
Ditinjau dari subject-matter (materi
pokok) yang harus diberikan sebagai bahan penyuluhan pertanian, pada dasarnya
materi penyuluhan pertanian dapat dikelompokkan dalam:
·llmu Teknik
Pertanian yang tidak hanya mencakup mengenai apa yang harus dilakukan,
tetapi juga mengapa, bagaimana, kapan dan di mana harus dilaksanakan. Materi
yang diberikan harus dlkaitkan dengan pengalaman yang dimiliki petani setempat
dan harus disertai kepercayaan kepada realitas-realitas yang ditemui di
lapangan. Termasuk dalam materi tentang teknik pertanian adalah :
1)kegiatan pra panen
yang meliputi: (a) pola bertanam dan teknik pertanamannya. (b) pemupukan yang
efektif. (c) pemanfaatan air secara efisien. (d) perlindungan tanaman secara
terpadu dengan menerapkan teori ambang ekonomi. (e) penggunaan varietas
unggul;
2)kegiatan pasca panen
meliputi : (a) panen perontokan (b) pengangkutan (c) pengeringan (d) pengolahan
dan (e) penyimpanan.
·Ilmu Ekonomi
Pertanian yang terutama diarahkan kepada usaha pengelolaan usahatani
yang lebih bermanfaat secara ekonomis maupun non ekonomis. Termasuk dalam
materi ilmu ekonomi pertanian adalah :
1)pengelolaan
usahatani yang lebih efisien dengan menerapkan prinsip-prinsip optimisasi yakni
: (a) hasil fisik yang maksimum (b) keuntungan optimum (c) penekanan biaya
(masukan);
2)penguasaan dan
pemasaran hasil-hasil pertanian;
3)penggunaan atau
pemanfaatan kemudahan kredit produksi pertanian;
4)kelembagaan ekonomi
pertanian : koperasi dan lain-lain.
Dalam penyampaian ilmu
ekonomi pertanian harus selalu menerapkan pendekatan multi disiplin dengan
analisis interdisiplin yang tidak hanya bagi usaha menaikkan pendapatan dan
atau keuntungan usahatani dalam waktu terbatas tetapi juga memperhatikan
prinsip-prinsip perluasan lapangan dan kesempatan kerja serta usaha pelestarian
lingkungan hidup.
·Ilmu Tatalaksana
Rumah Tangga Petani, mengingat bahwa kegiatan usahatani dalam
kenyataannya adalah merupakan bagian dari kegiatan rumah tangga petani secara
keseluruhan, maka untuk menuju efisiensi pengelolaan usahatani harus selalu
dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai tatalaksana rumah tangga petani.
Termasuk dalam materi untuk bidang tatalaksana rumah tangga petani adalah :
1)Pengenalan tentang
makna usahatani bagi rumahtangga petani yang dapat diresapi;
2)Proses manajemen
secara keseluruhan yang mencakup :
(a)Pembuatan atau
inventarisasi sumber-sumber
(b)Penetapan tujuan
berikut skala prioritasnya
(c)Penetapan masalah berikut
skala prioritasnya
(d)Studi tentang
alternatif-alternatif yang mungkin tentang:
-apa yang diinginkan;
-apa yang akan
dibayar;
-apa yang lebih baik
dibayar;
-dapat dilaksanakan.
(e)Mengembangkan
perencanaan anggaran, meliputi kebutuhan uang yang diperlukan, pola pertanaman,
produksi yang diharapkan, kemungkinan besarnya pengeluaran (pembiayaan) dan
penerimaan yang diharapkan;
(f)Perencanaan ikutan
tentang catatan singkat yang dapat dipergunakan untuk pemeriksaan kekayaan,
pendapatan, dan lain-lain hal yang tercakup di dalam perencanaan anggaran;
(g)Evaluasi hasil yang
dapat dipergunakan sebagai umpan balik bagi kegiatan berikutnya yang akan
diulangi;
3)Persiapan anggaran
berupa analisis usahatani per tahun;
4)Penerapan
perencanaan tatalaksana rumahtangga dan usahataninya.
·Dinamika
Kelompok, kegiatan penyuluhan pertanian pada hakikatnya adalah suatu
kegiatan yang selalu berurusan dengan "manusia" petani yang harus
dapat diajak mengubah sikapnya, cara bertindak, cara bekerja, bahkan juga
polapikirnya untuk mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi melalui usaha
menaikkan produktivitas dan pendapatan/keuntungan usahataninya. Tetapi, jika
harga diri mereka direndahkan, jika potensi yang terpendam di dalam diri tidak
digali dan dikembangkan, perubahan yang diharapkan itu tak akan mungkin
terjadi. Sehubungan dengan itu, mengingat petani adalah golongan masyarakat
yang sangat erat ikatan kelompoknya, maka kepada mereka disamping materi
penyuluhan pertanian yang lain perlu diberi materi tentang dinamika kelompok.
Termasuk di dalam materi ini antara lain :
1)dasar-dasar
pengertian tentang dinamika kelompok;
2)makna dari dinamika
kelompok;
3)beberapa latihan
pengembangan dinamika kelompok seperti : diskusi, kegiatan-latihan
gotong-royong untuk mengerjakan sesuatu, dan lain-lain;
4)dorongan untuk
selalu bekerja dan bereksperimen (trials and error).
·Politik
Pembangunan Pertanian, di samping pokok-pokok materi yang telah
disebutkan di atas, maka dalam penyuluhan pertanian perlu juga diberikan pokok
materi tentang politik pembangunan pertanian yang sedang menjadi program
pemerintah. Hal ini penting, sebab tujuan usahatani tidak hanya untuk menuju
kesejahteraan orang seorang atau bagi petani saja, melainkan mempunyai tugas
yang penting bahkan sangat penting arti dan peranannya bagi kesejahteraan
masyarakat dan bangsa pada umumnya. Tidak saja untuk mencukupi kebutuhan pokok,
tetapi juga peran dan artinya ditinjau dari martabat bangsa, dari segi
keamanan, dan stabilitas nasional dalam arti yang sangat luas. Termasuk dalam materi
ini adalah:
1)makna pertanian atau
usahatani bagi kehidupan manusia;
2)makna usahatani bagi
stabilitas nasional;
3)makna usahatani bagi
kehidupan umat manusia;
4)berbagai peraturan
dan atau kebijaksanaan “baru” dari pemerintah pusat dan daerah
3.Sumber-Sumber Materi
Penyuluhan Pertanian
Mardikanto (1993)
menyebutkan bahwa sumber materi penyuluhan pertanian dapat kelompokkan menjadi:
a.Sumber resmi dari
instansi pemerintah, seperti :
·Kementerian
/dinas-dinas terkait
·Lembaga penelitian
dan pengembangan
·Pusat-pusat
pengkajian
·Pusat-pusat informasi
·Pengujian lokal yang
dilaksanakan oleh penyuluh
b.Sumber resmi dari
lembaga-lembaga swasta/lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang
penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi
c.Pengalaman petani,
baik pengalaman usahataninya sendiri atau hasil dari petak pengalaman yang
dilakukan secara khusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya.
d.Sumber lain yang
dapat dipercaya, misalnya: informasi pasar dari para pedagang, perguruan tinggi
dan lain-lain.
Sehubungan dengan
adanya beragam materi tersebut, maka kiranya perlu diingat bahwa :
·Materi yang berasal
dari lembaga-lembaga resmi (pemerintah dan atau swasta) seringkali tidak sesuai
dengan kondisi pengguna, meskipun telah teruji melalui metode ilmiah tertentu.
Hal ini disebabkan karena, baik lingkungan fisik maupun sumberdaya yang
digunakan tidak selalu sama seperti yang dimiliki atau yang dapat dimanfaatkan
oleh pengguna, khususnya yang berkaitan dengan: peralatan yang digunakan, pengetahuan
dan ketrampilan yang dikuasai dan tersedianya modal yang terbatas, sehingga
tidaklah mengherankan jika materi-materi yang disampaikan seringkali :
a.Secara teknis tidak
dapat dilaksanakan
b.Secara ekonomis
tidak menguntungkan
c.Secara politis dan sosial
budaya setempat tidak dapat diterapkan
·Materi yang berasal
dari pengalaman petani seringkali masih diragukan keterandalannya (ketepatan
dan ketelitiannya), karena sering tidak memperhatikan metode ilmiah tertentu
yang telah dibakukan.
·Materi yang berasal
dari sumber lain, seringkali kurang jujur, karena dari padanya melekat
kepentingan-kepentingan tertentu yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan
kepenitngan pengguna maupun masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu,
seyogyanya agar setiap pengguna inovasi selalu bersikap hati-hati, dengan
selalu mencoba terlebih dahulu dalam skala usaha yang relatif kecil sebagai
petak pengalaman atau dengan melakukan pengujian lokal (local ferification
trials). Penerapan langsung setiap inovasi dalam skala luas hanya dapat
diterima manakala pengguna telah memiliki pengalaman yang “baik” dengan setiap
sumber materi yang diterimanya.
4.Penyiapan
Bahan Materi Penyuluhan Pertanian
Bahan untuk penyusunan
materi penyuluhan pada dasarnya harus relevan dengan kebutuhan sasaran yang
teridentifikasi. Tujuannya yaitu agar materi yang tersusun menjadi efektif,
dalam arti sesuai kebutuhan sasaran dan mampu menyelesaikan permasalahan aktual
yang dihadapi petani sasaran.
Berkaitan dengan itu,
syarat-syarat bahan untuk penyusunan materi yang tepat di antaranya:
-Relevan dengan
kebutuhan sasaran
-Berasal dari sumber
yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
-Dapat diakses dengan
baik
5.Pemilihan Materi
Penyuluhan Pertanian
a.Ragam Materi
Apapun materi
penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh, pertama-tama harus diingat
bahwa materi tersebut harus senantiasa mengacu kepada kebutuhan yang telah
dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Tetapi didalam praktiknya seringkali
penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan materi yang
benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya. Hal ini disebabkan oleh
karena keragaman sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut keragaman kebutuhan
yang berbeda atau keragaman materi yang harus disampaikan pada saat yang sama. Kesulitan
lain juga dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaran dan waktu menjadi
pembatas.
Sehubungan dengan hal
tersebut, Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993) memberikan acuan agar setiap
penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin disampaikan
pada setiap kegiatannya ke dalam :
·Materi Pokok (Vital)
Materi pokok merupakan
materi yang benar-benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya.
Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
·Materi Penting (Important)
Materi penting berisi
dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang
dirasakan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari seluruh
materi yang disampaikan.
·Materi Penunjang (Helpful)
Materi penunjang masih
berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya diketahui oleh sasaran
untuk memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakannya
itu. Materi ini maksimal 20 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
·Materi Mubazir (Super
flous)
Materi ini sebenarnya
tidak perlu dan tidak ada kaitannya dengan kebutuhan yang dirasakan oleh
sasaran. Karena itu dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru dihindari
penyampaian materi seperti ini.
Selanjutnya, materi
penyuluhan pertanian juga dapat dikelompokkan berdasarkan jenis usaha
tani,kelompok sasaran, dan tujuan yang ingin dicapai
-Materi penyuluhan
berdasarkan jenis usaha tani: pertanian (pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, atau usaha tani) off farm dan on farm.
-Materi penyuluhan
berdasarkan kelompok sasaran: pelaku utama dan pelaku usaha
-Materi penyuluhan
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, yaitu materi dikelompokkan berdasarkan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam programa penyuluhan dan rencana
kegiatan penyuluhan (pelajari modul tentang menyusun programa penyuluhan
pertanian).
b.Pertimbangan Memilih
Materi
Agar materi yang akan
kita sampaikan benar-benar efektif (sesuai dengan kebutuhan sasaran),
maka dalam melakukan pemilihan materi penyuluhan pertanian hendaknya
mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
·Profitable,memberikan
keuntungan yang nyata kepada sasaran.
·Complementer, dapat
melengkapi kegiatan yang ada sekarang, atau mengisi waktu luang di antara
kegiatan saat ini.
·Compatibility, tidak
bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat.
·Simplicity, sederhana
mudah dilaksanakan, tidak memerlukan keterampilan yang terlalu tinggi.
·Availability, pengetahuan,
biaya dan sarana yang diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran.
·Immediate
Aplicability, dapat dimanfaatkan dan segera memberikan hasil yang
nyata.
·In
expensiveness, tidak memerlukan ongkos tambahan yang terlalu
mahal.
·Low risk, tidak
mempunyai resiko yang besar dalam penerapannya.
·Spectaculer
impact, impact dari penerapannya menarik dan menonjol.
·Expandible, dapat
dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi
yang berbeda-beda.
6.Penyusunan Materi
Penyuluhan Pertanian
a.Penyusunan Sinopsis
Ringkasan dari materi
penyuluhan pertanian perlu disiapkan dan dituangkan dalam bentuk
“sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya
ringkas. Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu
materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu
sendiri ditulis dalam bentuk narasi.
Tujuan penyusunan
sinopsis yaitu untuk meringkas bahan-bahan materi penyuluhan sehingga menjadi
lebih singkat, padat, mudah dipahami, dan terhindar dari bahan-bahan yang
kurang relevan dengan topik yang telah ditetapkan.
Sinopsis terdiri dari
dua versi, yaitu :
·Sinopsis yang ditulis
untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah ditulis secara lengkap.
·Sinopsis yang ditulis
untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk fiksi
maupun non-fiksi.
Langkah-langkah membuat
sinopsis karya yang sudah ada adalah:
·Membaca materi dengan
seksama dan penuh konsentrasi;
·Menyediakan waktu
khusus untuk membaca;
·Membaca dalam kondisi
rileks – tanpa tekanan;
·Pahami materi;
·Pikirkan sinopsis yang
akan ditulis siapa pembacanya?;
·Tulis sinopsis dengan
bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Sedangkan
langkah-langkah membuat sinopsis untuk menyampaikan ide atau gagasan,adalah:
·Pemetaan materi yang
akan disampaikan: siapa sasarannya?;
·Sinopsis yang telah
ditulis perlu disertai lembar-lembar presentasi detail gagasan sebagai
pendukungnya;
·Siap menerima kritikan
dan melakukan revisi (apabila dianggap perlu) bahkan mungkin merombak (re-writing);
·Mempertimbangkan segi
ekonomi;
·Siap mempresentasikan
sinopsis.
Contoh
format sinopsis:
SINOPSIS
Judul Materi: ---------------------------------
Bagian awal --------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
Bagian utama / Isi -------------------------------------
------------------------------------------------------------------
Bagian akhir -------------------------------------
------------------------------------------------------------------
Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis
Penyuluh,
( Nama dan Tanda tangan )
Penyusunan LPM
Materi yang telah
dipilih untuk disampaikan kepada sasaran selanjutnya disusun dalam Lembar
Persiapan Menyuluh (LPM). LPM yaitu lembar persiapan menyuluh setidaknya
berisi: Judul; Tujuan; Metode; Media; Waktu; Alat Bantu; Uraian Kegiatan; dan
Estimasi Waktu pelaksanaan penyuluhan.
Penyusunan LPM
dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh menyampaikan materi penyuluhannya, karena
di dalam LPM dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan kepada
sasaran terkait dengan materi penyuluhan. Berikut adalah
contoh format LPM:
Nama Penyuluh
:
............................NIP..............................
Judul Materi
: …………………………………….....................................................
TIK / TIU
: Setelah mengikuti penyuluhan
.........................................
Tujuan
: …………………………………........................................................
Metode : …………………………………….....................................................
Media : …………………………………….....................................................
Waktu/Hari/Tgl :
…………Menit / ………………………..../......................................
Tempat
: …………………………………........................................................
Sasaran
:
.............................................................................................
.
Pokok Kegiatan
|
Uraian Kegiatan
|
Waktu
|
Keterangan
|
Pendahuluan
|
|
..........menit
|
Salam Pembuka dan perkenalan
|
Isi Materi
|
|
..........menit
|
Menjelaskan Materi Penyuluhan
Diskusi dan Tanya Jawab
|
Penutup
|
|
..........menit
|
Mengakhiri dengan memberikan
salam penutup
dan doa penutup
|
Pelaksana,
Penyuluh
(Nama dan Tanda tangan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar