Jumat, 23 Oktober 2015

USAHA TINDAKAN PENANGGULANGAN PEMANASAN GLOBAL. Oleh, Darwin Rauf. S.ST




USAHA TINDAKAN PENANGGULANGAN PEMANASAN GLOBAL

A. Pendahuluan
            Pemanasan global telah menjadi isu utama bagi seluruh dunia. Isu ini selalu ditempatkan dalam daftar agenda terpenting pada kelompok manapun yang peduli terhadap lingkungan. Suhu rata-rata permukaan bumi semakin hari semakin meningkat selama beberapa tahun belakangan. Sebagian besar peningkatan suhu bumi disebabkan oleh meningkatnya aktivitas dan fasilitas hidup manusia. Fasilitas yang semakin mewah dan berteknologi modern, ternyata berdampak negatif terhadap bumi yang menyebabkan pemanasan global. Peningkatan suhu dapat menyebabkan tidak stabilnya cuaca di permukaan bumi. Akibatnya, terjadi kemarau panjang maupun kebakaran hutan. Temperatur yang panas akan menyebabkan gagal panen dan terjadi kelaparan. Kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia pun ikut terancam . Hal tersebut efek yang dapat dirasakan bagi aktivitas sosial masyarakat antara lain, terjadi gangguan terhadap sarana dan prasarana (contohnya: pada pelabuhan dan bandara), berkurangnya lahan pertanian, peningkatan resiko wabah penyakit, serta gangguan pada permukiman penduduk yang menjadi padat dikarenakan adanya pengungsian. Peningkatan suhu bumi terjadi karena adanya konsentrasi gas-gas tertentu yang disebabkan oleh tindakan dari manusia sendiri, seperti kegiatan industri, transportasi, dan penggunaan energi dalam rumah tangga yang berlebihan.
Para ilmuwan telah memperkirakan, bahwa selama pemanasan global, daerah bumi belahan utara akan memanas lebih dibanding belahan bumi lainnya. Hal ini akan mengakibatkan mencairnya gunung- gunung es. Tidak hanya itu, peningkatan suhu bumi akan menimbulkan terjadinya penyakit-penyakit alam seperti bencana banjir, badai dan kebakaran hutan, seperti yang banyak terjadi di Indonesia akhir-akhir ini .
Permasalahan mengenai pemanasan global ini merupakan permasalahan yang semakin hangat. Seluruh negara di dunia ini semakin gencar berjuang untuk menghadapi permasalahan pemanasan global ini, berusaha untuk menanggulanginya dan berusaha untuk mencegah berkembangnya pemanasan global tersebut. Demikian usaha pencegahan tidak sedikit juga usaha-usaha maupun tindakan-tindakan yang membuat permasalahan pemanasan global itu semakin melebar dan semakin parah sehingga keadaan dunia semakin mengenaskan dan perlu ditanggulangi lebih lanjut. Jika dilihat keadaan dari bumi saat ini, pemanasan global itu bukannya semakin menurun, tetapi semakin bertambah efek dan dampaknya. Banyak sekali dampak-dampak negatif yang terjadi akibat adanya pemanasan global, diantaranya peningkatan suhu dunia yang semakin tidak bersahabat, kehidupan beruang kutub dan penguin semakin terancam akibat semakin mencairnya permukaan es di kutub, karena lubang ozon semakin membesar. Akibatnya permukaan air laut semakin meninggi dan mengakibatkan banjir di kota-kota pelabuhan, contoh nyatanya adalah Jakarta.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Berdasarkan fenomena di atas maka penulis menyusun jurnal mengenai berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pemanasan global. Untuk itu penulis mengangkat judul “Upaya Penanggulangan Pemanasan Global Melalui Fourrecomgreen”. Sebenarnya rangkaian upaya penanggulangan tersebut sudah dicanangkan sejak lama. Namun, permasalahan yang muncul akibat pemanasan global tersebut hingga saat ini belum dapat teratasi secara maksimal.

B.  Pemanasan Global
Untuk memahami pengertian pemanasan global dan berbagai dampak pemanasan global tersebut selengkapnya dijelaskan dalam paparan berikut ini.
1.   Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia”. Pemanasan global merupakan salah satu buah dari kemajuan peradaban manusia, yakni masyarakat industrial yang dilandasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern .
Pemanasan global atau biasa dikenal dengan istilah global warming merupakan fenomena peningkatan suhu temperatur secara global meliputi suhu rata-rata atmosfer, laut, serta daratan di bumi. Hal ini terjadi karena peningkatan gas-gas emisi karbondioksida, metana, CFC, dan dinitroksida sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi .
Pemanasan global merupakan fenomena peningkatan temperatur rata-rata permukaan bumi. Berdasarkan analisis geologi, temperatur planet Bumi telah meningkat beberapa derajat dibanding 20.000 tahun yang lalu ketika zaman salju gletser. Mula-mula peningkatan  itu berlangsung sangat lambat, yakni rata-rata hanya 0,2 dari tahun 1000 hingga awal abad ke-19. Tetapi sejak tahun 1850, peningkatan temperatur ini melaju dengan cepat, yakni 0,35 pada tahun 1910-1940 dan 0,55 pada tahun 1990-2000. Telah terjadi 11 rekor tahun terpanas dalam kurun waktu 12 tahun terakhir .
Global warming disebut juga pemanasan global. Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan fenomena peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi. Peningkatan suhu bumi ini dianggap akan secara permanen mengubah iklim (climate change) bumi selamanya .
Global warming atau lebih dikenal dengan pemanasan global memberikan dampak terhadap perubahan iklim maupun cuaca di bumi. Suhu bumi yang semakin panas mengakibatkan penguapan air tanah yang semakin cepat bahkan di beberapa daerah akan menjadi lebih gersang dari keadaan sebelumnya .
2.   Berbagai Dampak Pemanasan Global
Dampak dari pemanasan global yang paling berbahaya adalah perubahan ilkim dengan adanya kenaikan suhu, pencairan es dan gletser, kenaikan muka air laut, serta kerusakan-kerusakan ekologi makhluk hidup .
Dengan keadaan bumi ini yang semakin memanas, di mana suhu di bumi ini secara global akan terus meningkat, maka dapat dipastikan pencairan terhadap gletser-gletser yang sedang terjadi ini, akan terus berlangsung, di mana pencairan gletser ini mengancam perkembangan irigasi, navigasi, dan hidroelektrik .
Dampak dari pemanasan global yang melanda bumi ini salah satunya dapat menyebabkan hilangnya daratan. Karena pemanasan global menyebabkan permukaan es mencair. Es yang mencair tersebut menyebabkan volume air laut meningkat, sehingga lambat laun dapat menenggelamkan daratan yang ada di bumi ini. Sebagai contoh pada abad ke-20, permukaan air laut naik sebesar 10-20 cm. Memuainya air laut disebabkan oleh panas atmosfer yang menembus ke dalam laut dengan kedalaman 3000 m. Sehingga kenaikan suhu paling terlihat terjadi di kedalaman 300 m, di mana suhunya naik sekitar  0,25. Keadaan seperti itu terjadi dalam 40 tahun terakhir ini. Daratan di bumi ini bisa lebih cepat lagi terendam air laut, jika tidak ada air yang tertimbun di dalam waduk atau perairan lain yang ada di daratan .

C. Fourrecomgreen
Salah satu cara efektif untuk menanggulangi pemanasan global adalah melalui fourrecomgreen. Fourrecomgreen merupakan sebuah singkatan yang menyatakan gabungan dari Four Re (Reduce, Reuse, Recycle, Replace), Composting dan Green Revolution. Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Composting merupakan salah satu bentuk penanggulangan terhadap sampah. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri, misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju produksinya. Hal ini yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap penjuru kota. Green revolution merupakan cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara.
              Untuk mengetahui masing-masing gabungan dari Four Re (Reduce, Reuse, Recycle, Replace), Composting dan Green Revolution tersebut selengkapnya dijelaskan dalam paparan berikut ini:
1. Reduce (mengurangi sampah)
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Reduce (mengurangi sampah) merupakan langkah pertama untuk mencegah penimbunan sampah. Sebisa mungkin lakukan minimalisi barang atau material yang kita gunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Menurut Chandra (2006:118) metode ini diterapkan dengan cara menghancurkan sampah (biasanya dari jenis garbage) sampai ke bentuk yang lebih kecil, kemudian diolah untuk menghasilkan lemak. Contoh kegiatan reduce sehari-hari dapat dilakukan sebagai berikut. Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi. Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
2. Reuse (menggunakan kembali)
Reuse (menggunakan kembali) berarti menghemat dan mengurangi sampah dengan cara menggunakan kembali barang-barang yang telah dipakai. Apa saja barang yang masih bisa digunakan, seperti kertas berwarna-warni dari majalah bekas dapat dimanfaatkan untuk bungkus kado yang menarik. Menggunakan kembali barang bekas adalah wujud cinta lingkungan. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya . Reuse adalah penggunaan kembali sampah-sampah yang masih dapat dimanfaatkan tanpa dilakukan pengolahan khusus. Hasil akhirnya masih tetap barang yang sama dan memiliki fungsi yang sama atau berbeda. Contoh, sampah botol (yang masih utuh) dapat kita manfaatkan kembali hanya dengan membersihkannya dan tetap memiliki fungsi yang sama seperti fungsi sebelumnya. Contoh kegiatan reuse sehari-hari dapat dilakukan sebagai berikut. Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis. Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan.
3. Recycle (mendaur ulang)
Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat dipakai atau daur ulang disebut dengan recycle. Contoh bagian sampah yang dapat di daur ulang, antara lain: plastik, gelas, kaleng, besi, dan sebagainya . Contoh kegiatan recycle sehari-hari dapat dilakukan sebagai berikut. Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali. Lakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos. Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.

4. Replace (mengganti)
Replace (mengganti), yakni mengganti barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Usahakan agar teliti terhadap barang dipakai sehari-hari, misalnya dengan hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan. Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.
5. Composting (pembuatan kompos)
Pengolahan sampah garbage dilakukan secara biologis dan berlangsung dalam keadaan aerobik dan anaerobik. Proses dekomposisi sampah dengan bantuan bakteri akan menghasilkan kompos atau humus. Proses dekomposisi yang sifatnya anaerobik berlangsung dengan sangat lambat dan menghasilkan bau, tetapi dekomposisi aerobik berlangsung relatif lebih cepat dari dekomposisi anaerobik dan kurang menimbulkan bau.
Composting merupakan proses pembusukan secara alami dari materi organik, misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan lain-lain. Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur hara, antara lain nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut kompos atau humus yang baik untuk pupuk tanaman. Di Jakarta, pembuatan kompos dilakukan dengan menggunakan sampah organik.
Tentunya cara ini akan lebih baik digunakan dari pada dengan cara pembakaran. Karena selain mengurangi efek pemanasan global dengan mengurangi volume gas karbondioksida () yang dihasilkan, cara ini tidak mempunyai efek samping baik bagi masyarakat ataupun lingkungan. Seperti kata pepatah pencegahan penyakit akan lebih baik dari pada mengobatinya. Kata bijak ini juga bisa digunakan dalam strategi penanganan sampah yakni mencegah terbentuknya sampah lebih baik dari pada mengolah atau memusnakan sampah. Karena bagaimanapun mengolah atau memusnahkan sampah pasti akan menghasilkan jenis sampah baru yang mungkin saja lebih berbahaya dari sampah yang dimusnahkan. Jadi mari mulai sekarang kita introspeksi diri untuk mengurangi hal-hal yang bisa membentuk sampah.
6.   Revolusi hijau (Green Revolution)
Green revolution merupakan cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara yakni dengan melakukan gerakan menanam pohon atau tanaman kembali dalam jumlah banyak dan memeliharanya. Tanaman akan menyerap karbondioksida untuk proses fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara sehingga mengurangi peningkatan suhu yang terjadi di atmosfer. Hal kecil tersebut namun berdampak besar bagi pemanasan global.
Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan sangat tinggi, sedangkan tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah yang tidak subur lagi. Upaya reboisasi hutan merupakan langkah yang tepat untuk menyeimbangkan semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Hubungan Pemanasan Global Dengan Fourrecomgreen
Berbagai dampak akibat pemanasan global dapat ditanggulangi melalui fourrecomgreen dalam jurnal ini diungkapkan mengenai tindakan fourrecomgreen (reduce, reuse, recycle, replace, composting and green revolution).
Reduce, reuse, recycle, replace, dan composting merupakan upaya penanggulangan pemanasan global melalui pemanfaatan sampah. Jika besarnya timbunan sampah yang tidak dapat ditangani dibiarkan begitu saja maka akan menyebabkan berbagai permasalahan. Salah satunya berpengaruh pada perubahan iklim akibat adanya kenaikan temperatur bumi atau disebut juga pemanasan global. Adapun Green revolution merupakan upaya yang tepat untuk menanggulangi pemanasan global yang mana fungsinya adalah untuk menghilangkan atau mengurangi karbondioksida di udara.
D. Penutup
Permasalahan mengenai pemanasan global ini merupakan permasalahan yang semakin hangat belakangan ini. Seluruh negara di dunia ini semakin gencar berjuang untuk menghadapi permasalahan pemanasan global ini, berusaha untuk menanggulanginya dan berusaha untuk mencegah berkembangnya pemanasan global tersebut. Demikian usaha pencegahan tidak sedikit juga usaha-usaha maupun tindakan-tindakan yang membuat permasalahan pemanasan global itu semakin melebar dan semakin parah sehingga keadaan dunia semakin mengenaskan dan perlu ditanggulangi lebih lanjut.
Dampak dari pemanasan global yang paling berbahaya adalah perubahan ilkim dengan adanya kenaikan suhu, pencairan es dan gletser, kenaikan muka air laut, kerusakan-kerusakan ekologi makhluk hidup, serta hilangnya daratan. Karena pemanasan global menyebabkan permukaan es mencair. Es yang mencair tersebut menyebabkan volume air laut meningkat, sehingga lambat laun dapat menenggelamkan daratan yang ada di bumi ini. Daratan di bumi ini bisa lebih cepat lagi terendam air laut, jika saja tidak ada air yang tertimbun di dalam waduk atau perairan lain yang ada di daratan.
              Dengan adanya berbagai dampak pemanasan global seperti yang diuraikan di atas, di zaman yang serba modern ini, penulis menemukan solusi baru yaitu yang lebih mudah dan murah untuk dilakukan bagi seluruh kalangan serta tidak memerlukan waktu lama untuk proses penanganan seperti penanaman pohon atau tanaman dan penanggulangan sampah. Salah satu cara yang efektif yaitu Fourrecomgreen merupakan sebuah singkatan yang menyatakan gabungan dari Four Re (Reduce, Reuse, Recycle, Replace), Composting dan Green Revolution.
             Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Composting merupakan salah satu bentuk penanggulangan terhadap sampah. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri, misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju produksinya. Hal ini yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap penjuru kota. Green revolution merupakan cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara yakni dengan melakukan gerakan menanam pohon atau tanaman kembali dalam jumlah banyak dan memeliharanya.
             Dengan adanya penanggulangan sampah melalui reduce, reuse, recycle, replace, and composting serta penanaman pohon (green revolution) masalah pemanasan global akan dapat ditanggulangi secara efektif.

SIKAP KITA TERHADAP PEMANASAN GLOBAL

Bagaimana upaya kita untuk mencegahnya ?

Dari apa yang telah penulis uraikan sebelumnya, berdasarkan Alkitab tindakan kita terhadap lingkungan seharusnya adalah memeliharanya sebagai bentuk tanggung jawab kita atas ciptaan TUHAN. Cara sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan memulai menunjukkan solidaritas kita kepada alam ciptaan Allah. Misalnya dengan memelihara pohon dengan tidak menebangnya secara liar yang dapat merusak lingkungan atau dengan tidak membuang sampai dengan sembarangan. Walaupun kelihatannya sepele, namun dampak yang mungkin timbul dari tindakan itu sangatlah besar. Membuang sampah sembarangan dapat berakibat terjadinya banjir yang pada akhirnya juga akan berdampak pada pencemaran lingkungan yang menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Ini semua sangat merugikan kita. Selain itu, kita juga bisa melakukan penghematan dalam pemakaian energi listrik dan air.
Marilah kita mulai dari sekarang mau bertanggung jawab untuk menjaga bumi ini seperti yang sudah Allah perintahkan kepada kita.  Janganlah kita mengeksploitasi alam ciptaan Tuhan ini untuk kepentingan kita sendiri, tetapi peliharalah dan olah lah itu sebaik mungkin. Ingatlah, setiap ciptaan Tuhan pada dasarnya terbentuk sebagai sebuah respon atas hukum-hukum Allah. Maka ketika kita memperlakukan setiap ciptaan tidak sesuai dengan hukum yang telah Allah tetapkan, maka pastinya  ciptaan itu juga  akan memberikan respon  negatif atas  tindakan yang kita lakukan kepadanya. Semakin besarnya kesadaran masyarakat akan pemanasan global, akan membuat mereka bergerak untuk melakukan pencegahan atau mengurangi aktivitas-aktivitas yang menyebabkan pemanasan global.
Hal kecil namun berdampak besar yang dapat dilakukan oleh setiap orang, ialah dengan melakukan gerakan menanam pohon kembali. Seperti kita ketahui, pohon dapat menyerap gas karbondioksida di udara, sehingga mengurangi peningkatan suhu yang terjadi di atmosfer.
Selain dengan menanam pohon kembali, hal mudah dan murah yang dapat dilakukan oleh setiap orang yaitu dengan cara bepergian yang ramah lingkungan. Artinya, berusaha untuk bepergian dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan yang bebas bahan bakar, seperti sepeda. Tidak menggunakan mobil pribadi, atau bahkan pesawat pribadi jika hanya berpenumpang 1-2 orang saja. Serta, mengusahakan diri untuk terbiasa menggunakan angkutan umum. Melakukan kegiatan positif yang biasa kita sebut dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Misalnya, menghindari penggunaan tas plastik saat berbelanja, dan memilih menggunakan tas kain yang ramah lingkungan serta dapat digunakan berulang-ulang. Selain itu, dapat pula dengan mendaur ulang kertas atau plastik yang sudah tidak terpakai menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan kembali, seperti untuk hiasan dan lainnya.
Hal lain yang dapat kita lakukan ialah mematikan alat elektronik saat tidak digunakan (contoh: TV dan lampu), dan tidak membiarkannya dalam keadaan stand by. Sebaiknya kita mencabut aliran listrik pada TV dan lampu saat malam hari sebelum kita tidur. Alat-alat elektronik yang kita biarkan dalam keadaan switch off atau mungkin stand by ternyata masih berpotensi menggunakan energi. Untuk mengatasi pemanasan global memang diperlukan usaha yang sangat keras dan butuh waktu yang sangat lama. Namun, kita bisa mengurangi efeknya dengan mulai melakukan hal-hal yang ramah lingkungan untuk menyelamatkan Bumi. Sayangnya, kurangnya sosialisasi dan kepekaan masyarakat terhadap Bumi ini lah yang turut menjadi penghambat upaya penyelamatan Bumi kita yang sedang marah ini.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari tulisan tentang usaha /tindakan penanggulangan pemanasan global ini yaitu kita dapat dengan jelas memahami tentang penyebab , dampak dan upaya mengatasi pemanasan global dengan cara penanaman pohon walaupun sebagian besar dari masyarakat belum begitu memahami tentang akibat dari pemanasan global itu sendiri . Namun pemanasan global ini bukan hanya dapat dikurangi dengan cara menanam pohon tapi juga dengan cara : hemat energi dan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Saran :  Kami harap masyarakat disekitar mengerti dan memahami apa yang telah kami jelaskan lewat  tulisan ini dan masyarakat juga harus sadar akan lingkungan hidup mereka jangan sampai masyarakat sendiri yang merusak lingkungan hidup mereka sendiri .


2 komentar:

  1. Artikelnya sangat bagus dan bermanfaat.
    Jangan lupa untuk membaca juga Cara mengatasi pemanasan global

    BalasHapus
  2. Artikel yang lengkap dan menarik, mari lakukan langkah nyata, mari tahan lajunya pemananasan global dengan menanam pohon ! Sekarang semakin menarik karena ada program revolusioner, "MENANAM POHON SEKALIGUS MENDAPATKAN KEUNTUNGAN EKONOMOMI DALAM PENANAMAN DAN KAMPANYENYA"
    Cari Tahu caranya di : http://www.greenwarriorindonesia.com
    http://goo.gl/J3xVtY

    BalasHapus