USAHA TINDAKAN PENANGGULANGAN PEMANASAN GLOBAL
A. Pendahuluan
Pemanasan global telah menjadi isu utama bagi
seluruh dunia. Isu ini selalu ditempatkan dalam daftar agenda terpenting pada
kelompok manapun yang peduli terhadap lingkungan. Suhu rata-rata permukaan bumi
semakin hari semakin meningkat selama beberapa
tahun belakangan. Sebagian besar peningkatan suhu bumi disebabkan oleh
meningkatnya aktivitas dan fasilitas hidup manusia. Fasilitas yang semakin mewah dan berteknologi
modern, ternyata berdampak negatif terhadap bumi yang menyebabkan pemanasan
global. Peningkatan suhu dapat menyebabkan tidak stabilnya cuaca di permukaan
bumi. Akibatnya, terjadi kemarau panjang maupun kebakaran hutan. Temperatur
yang panas akan menyebabkan gagal panen dan terjadi kelaparan. Kehidupan hewan
liar dan kesehatan manusia pun ikut terancam . Hal tersebut efek yang dapat
dirasakan bagi aktivitas sosial masyarakat antara lain, terjadi gangguan
terhadap sarana dan prasarana (contohnya: pada pelabuhan dan bandara),
berkurangnya lahan pertanian, peningkatan resiko wabah penyakit, serta gangguan
pada permukiman penduduk yang menjadi padat dikarenakan adanya pengungsian.
Peningkatan suhu bumi terjadi karena adanya konsentrasi gas-gas tertentu yang
disebabkan oleh tindakan dari manusia sendiri, seperti kegiatan industri,
transportasi, dan penggunaan energi dalam rumah tangga yang berlebihan.
Para ilmuwan telah memperkirakan, bahwa selama pemanasan global,
daerah bumi belahan utara akan memanas lebih dibanding belahan bumi lainnya.
Hal ini akan mengakibatkan mencairnya gunung- gunung es. Tidak hanya itu,
peningkatan suhu bumi akan menimbulkan terjadinya penyakit-penyakit alam
seperti bencana banjir, badai dan kebakaran hutan, seperti yang banyak terjadi
di Indonesia akhir-akhir ini .
Permasalahan mengenai pemanasan global ini merupakan permasalahan yang
semakin hangat. Seluruh negara di dunia ini semakin gencar berjuang untuk
menghadapi permasalahan pemanasan global ini, berusaha untuk menanggulanginya
dan berusaha untuk mencegah berkembangnya pemanasan global tersebut. Demikian
usaha pencegahan tidak sedikit juga usaha-usaha maupun tindakan-tindakan yang
membuat permasalahan pemanasan global itu semakin melebar dan semakin parah
sehingga keadaan dunia semakin mengenaskan dan perlu ditanggulangi lebih
lanjut. Jika dilihat keadaan dari bumi saat ini, pemanasan global itu bukannya
semakin menurun, tetapi semakin bertambah efek dan dampaknya. Banyak sekali
dampak-dampak negatif yang terjadi akibat adanya pemanasan global, diantaranya
peningkatan suhu dunia yang semakin tidak bersahabat, kehidupan beruang kutub
dan penguin semakin terancam akibat semakin mencairnya permukaan es di kutub,
karena lubang ozon semakin membesar. Akibatnya permukaan air laut semakin
meninggi dan mengakibatkan banjir di kota-kota pelabuhan, contoh nyatanya
adalah Jakarta.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola
presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya
hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Berdasarkan
fenomena di atas maka penulis menyusun jurnal mengenai berbagai upaya yang
dapat dilakukan untuk menanggulangi pemanasan global. Untuk itu penulis
mengangkat judul “Upaya Penanggulangan Pemanasan Global Melalui
Fourrecomgreen”. Sebenarnya rangkaian upaya penanggulangan tersebut sudah
dicanangkan sejak lama. Namun, permasalahan yang muncul akibat pemanasan global
tersebut hingga saat ini belum dapat teratasi secara maksimal.
B. Pemanasan Global
Untuk memahami pengertian pemanasan global dan berbagai dampak
pemanasan global tersebut selengkapnya dijelaskan dalam paparan berikut ini.
1. Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global atau Global Warming
adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on
Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu
rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia”. Pemanasan
global merupakan salah satu buah dari kemajuan peradaban manusia, yakni
masyarakat industrial yang dilandasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern .
Pemanasan global atau biasa dikenal dengan istilah global warming merupakan fenomena
peningkatan suhu temperatur secara global meliputi suhu rata-rata atmosfer,
laut, serta daratan di bumi. Hal ini terjadi karena peningkatan gas-gas emisi
karbondioksida, metana, CFC, dan dinitroksida sehingga energi matahari
terperangkap dalam atmosfer bumi .
Pemanasan global merupakan fenomena peningkatan temperatur rata-rata
permukaan bumi. Berdasarkan analisis geologi, temperatur planet Bumi telah
meningkat beberapa derajat dibanding 20.000 tahun yang lalu ketika zaman salju
gletser. Mula-mula peningkatan itu berlangsung sangat lambat, yakni rata-rata
hanya 0,2℃ dari tahun 1000 hingga awal abad ke-19. Tetapi sejak tahun 1850,
peningkatan temperatur ini melaju dengan cepat, yakni 0,35℃
pada tahun 1910-1940 dan 0,55℃ pada tahun 1990-2000. Telah terjadi 11 rekor tahun terpanas dalam
kurun waktu 12 tahun terakhir .
Global warming disebut
juga pemanasan global. Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan fenomena
peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi. Peningkatan suhu bumi ini dianggap
akan secara permanen mengubah iklim (climate change) bumi selamanya .
Global warming
atau lebih dikenal dengan pemanasan global memberikan dampak terhadap perubahan
iklim maupun cuaca di bumi. Suhu bumi yang semakin panas mengakibatkan
penguapan air tanah yang semakin cepat bahkan di beberapa daerah akan menjadi lebih
gersang dari keadaan sebelumnya .
2. Berbagai Dampak Pemanasan Global
Dampak dari pemanasan global yang paling berbahaya adalah perubahan
ilkim dengan adanya kenaikan suhu, pencairan es dan gletser, kenaikan muka air
laut, serta kerusakan-kerusakan ekologi makhluk hidup .
Dengan keadaan bumi ini yang semakin memanas, di mana suhu di bumi
ini secara global akan terus meningkat, maka dapat dipastikan pencairan
terhadap gletser-gletser yang sedang terjadi ini, akan terus berlangsung, di
mana pencairan gletser ini mengancam perkembangan irigasi, navigasi, dan
hidroelektrik .
Dampak dari pemanasan global yang melanda bumi ini salah satunya
dapat menyebabkan hilangnya daratan. Karena pemanasan global menyebabkan
permukaan es mencair. Es yang mencair tersebut menyebabkan volume air laut
meningkat, sehingga lambat laun dapat menenggelamkan daratan yang ada di bumi
ini. Sebagai contoh pada abad ke-20, permukaan air laut naik sebesar 10-20 cm.
Memuainya air laut disebabkan oleh panas atmosfer yang menembus ke dalam laut
dengan kedalaman 3000 m. Sehingga kenaikan suhu paling terlihat terjadi di
kedalaman 300 m, di mana suhunya naik sekitar 0,25℃.
Keadaan seperti itu terjadi dalam 40 tahun terakhir ini. Daratan di bumi ini
bisa lebih cepat lagi terendam air laut, jika tidak ada air yang tertimbun di
dalam waduk atau perairan lain yang ada di daratan .
C. Fourrecomgreen
Salah satu cara efektif untuk menanggulangi pemanasan global adalah
melalui fourrecomgreen. Fourrecomgreen
merupakan sebuah singkatan yang menyatakan gabungan dari Four Re
(Reduce, Reuse, Recycle, Replace), Composting dan Green Revolution. Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Composting merupakan salah satu
bentuk penanggulangan terhadap sampah. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam
jumlah besar datang dari aktivitas industri, misalnya pertambangan, manufaktur,
dan konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju produksinya.
Hal ini yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap penjuru kota. Green revolution merupakan cara
yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara.
Untuk mengetahui masing-masing gabungan dari Four Re
(Reduce, Reuse, Recycle, Replace), Composting dan Green Revolution tersebut
selengkapnya dijelaskan dalam paparan berikut ini:
1. Reduce (mengurangi sampah)
Reduce berarti
mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Reduce (mengurangi sampah)
merupakan langkah pertama untuk mencegah penimbunan sampah. Sebisa mungkin
lakukan minimalisi barang atau material yang kita gunakan. Semakin banyak kita
menggunakan material, maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Menurut
Chandra (2006:118) metode ini diterapkan dengan cara menghancurkan sampah
(biasanya dari jenis garbage) sampai ke
bentuk yang lebih kecil, kemudian diolah untuk menghasilkan lemak. Contoh
kegiatan reduce sehari-hari dapat dilakukan
sebagai berikut. Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang. Hindari
memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Gunakan
produk yang dapat diisi ulang (refill). Maksimumkan penggunaan alat-alat
penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. Kurangi penggunaan
bahan sekali pakai. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
2. Reuse (menggunakan kembali)
Reuse (menggunakan
kembali) berarti menghemat dan mengurangi sampah dengan cara menggunakan
kembali barang-barang yang telah dipakai. Apa saja barang yang masih bisa
digunakan, seperti kertas berwarna-warni dari majalah bekas dapat dimanfaatkan
untuk bungkus kado yang menarik. Menggunakan kembali barang bekas adalah wujud
cinta lingkungan. Reuse berarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya . Reuse adalah penggunaan
kembali sampah-sampah yang masih dapat dimanfaatkan tanpa dilakukan pengolahan
khusus. Hasil akhirnya masih tetap barang yang sama dan memiliki fungsi yang
sama atau berbeda. Contoh, sampah botol (yang masih utuh) dapat kita manfaatkan
kembali hanya dengan membersihkannya dan tetap memiliki fungsi yang sama
seperti fungsi sebelumnya. Contoh kegiatan reuse sehari-hari
dapat dilakukan sebagai berikut. Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat
digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Gunakan kembali wadah atau kemasan
yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Gunakan alat-alat
penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. Gunakan sisi
kertas yang masih kosong untuk menulis. Jual atau berikan sampah yang terpilah
kepada pihak yang memerlukan.
3. Recycle (mendaur ulang)
Recycle berarti
mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat. Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat
dipakai atau daur ulang disebut dengan recycle. Contoh
bagian sampah yang dapat di daur ulang, antara lain: plastik, gelas, kaleng,
besi, dan sebagainya . Contoh kegiatan recycle
sehari-hari dapat dilakukan sebagai berikut. Pilih produk dan kemasan yang
dapat didaur ulang dan mudah terurai. Olah sampah kertas menjadi kertas atau
karton kembali. Lakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos. Lakukan
pengolahan sampah non organic menjadi
barang yang bermanfaat.
4. Replace (mengganti)
Replace
(mengganti), yakni mengganti barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan
barang yang lebih tahan lama. Usahakan agar teliti terhadap barang dipakai
sehari-hari, misalnya dengan hanya memakai barang-barang yang lebih ramah
lingkungan. Replace (Mengganti); teliti barang
yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai
sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya
memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong
keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini
tidak bisa didegradasi secara alami.
5. Composting (pembuatan kompos)
Pengolahan sampah garbage dilakukan
secara biologis dan berlangsung dalam keadaan aerobik dan anaerobik. Proses
dekomposisi sampah dengan bantuan bakteri akan menghasilkan kompos atau humus.
Proses dekomposisi yang sifatnya anaerobik berlangsung dengan sangat lambat dan
menghasilkan bau, tetapi dekomposisi aerobik berlangsung relatif lebih cepat
dari dekomposisi anaerobik dan kurang menimbulkan bau.
Composting merupakan
proses pembusukan secara alami dari materi organik, misalnya daun, limbah
pertanian (sisa panen), sisa makanan dan lain-lain. Pembusukan itu menghasilkan
materi yang kaya unsur hara, antara lain nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut
kompos atau humus yang baik untuk pupuk tanaman. Di Jakarta, pembuatan kompos
dilakukan dengan menggunakan sampah organik.
Tentunya cara ini akan lebih baik digunakan dari pada dengan cara
pembakaran. Karena selain mengurangi efek pemanasan global dengan mengurangi
volume gas karbondioksida () yang dihasilkan, cara ini tidak mempunyai efek
samping baik bagi masyarakat ataupun lingkungan. Seperti kata pepatah
pencegahan penyakit akan lebih baik dari pada mengobatinya. Kata bijak ini juga
bisa digunakan dalam strategi penanganan sampah yakni mencegah terbentuknya
sampah lebih baik dari pada mengolah atau memusnakan sampah. Karena
bagaimanapun mengolah atau memusnahkan sampah pasti akan menghasilkan jenis
sampah baru yang mungkin saja lebih berbahaya dari sampah yang dimusnahkan.
Jadi mari mulai sekarang kita introspeksi diri untuk mengurangi hal-hal yang
bisa membentuk sampah.
6. Revolusi hijau (Green
Revolution)
Green revolution
merupakan cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara
yakni dengan melakukan gerakan menanam pohon atau tanaman kembali dalam jumlah
banyak dan memeliharanya. Tanaman akan menyerap karbondioksida untuk proses
fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara sehingga mengurangi
peningkatan suhu yang terjadi di atmosfer. Hal kecil tersebut namun berdampak
besar bagi pemanasan global.
Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan sangat tinggi, sedangkan
tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah yang tidak subur lagi.
Upaya reboisasi hutan merupakan langkah yang tepat untuk menyeimbangkan semakin
bertambahnya gas rumah kaca.
Hubungan Pemanasan Global Dengan Fourrecomgreen
Berbagai dampak akibat pemanasan global dapat ditanggulangi melalui fourrecomgreen dalam jurnal ini
diungkapkan mengenai tindakan fourrecomgreen
(reduce, reuse, recycle, replace, composting and green revolution).
Reduce, reuse, recycle, replace, dan composting merupakan upaya
penanggulangan pemanasan global melalui pemanfaatan sampah. Jika besarnya
timbunan sampah yang tidak dapat ditangani dibiarkan begitu saja maka akan
menyebabkan berbagai permasalahan. Salah satunya berpengaruh pada perubahan
iklim akibat adanya kenaikan temperatur bumi atau disebut juga pemanasan
global. Adapun Green revolution merupakan upaya
yang tepat untuk menanggulangi pemanasan global yang mana fungsinya adalah
untuk menghilangkan atau mengurangi karbondioksida di udara.
D. Penutup
Permasalahan mengenai pemanasan global ini merupakan permasalahan
yang semakin hangat belakangan ini. Seluruh negara di dunia ini semakin gencar
berjuang untuk menghadapi permasalahan pemanasan global ini, berusaha untuk
menanggulanginya dan berusaha untuk mencegah berkembangnya pemanasan global
tersebut. Demikian usaha pencegahan tidak sedikit juga usaha-usaha maupun
tindakan-tindakan yang membuat permasalahan pemanasan global itu semakin
melebar dan semakin parah sehingga keadaan dunia semakin mengenaskan dan perlu
ditanggulangi lebih lanjut.
Dampak dari pemanasan global yang paling berbahaya adalah perubahan
ilkim dengan adanya kenaikan suhu, pencairan es dan gletser, kenaikan muka air
laut, kerusakan-kerusakan ekologi makhluk hidup, serta hilangnya daratan.
Karena pemanasan global menyebabkan permukaan es mencair. Es yang mencair
tersebut menyebabkan volume air laut meningkat, sehingga lambat laun dapat
menenggelamkan daratan yang ada di bumi ini. Daratan di bumi ini bisa lebih
cepat lagi terendam air laut, jika saja tidak ada air yang tertimbun di dalam
waduk atau perairan lain yang ada di daratan.
Dengan adanya berbagai dampak pemanasan global
seperti yang diuraikan di atas, di zaman yang serba modern ini, penulis
menemukan solusi baru yaitu yang lebih mudah dan murah untuk dilakukan bagi
seluruh kalangan serta tidak memerlukan waktu lama untuk proses penanganan seperti
penanaman pohon atau tanaman dan penanggulangan sampah. Salah satu cara yang
efektif yaitu Fourrecomgreen merupakan sebuah
singkatan yang menyatakan gabungan dari Four Re (Reduce, Reuse, Recycle,
Replace), Composting dan Green Revolution.
Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Composting merupakan salah satu
bentuk penanggulangan terhadap sampah. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam
jumlah besar datang dari aktivitas industri, misalnya pertambangan, manufaktur,
dan konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju produksinya.
Hal ini yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap penjuru kota. Green revolution merupakan cara
yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara yakni dengan
melakukan gerakan menanam pohon atau tanaman kembali dalam jumlah banyak dan
memeliharanya.
Dengan adanya penanggulangan sampah melalui reduce, reuse, recycle, replace, and composting
serta penanaman pohon (green revolution)
masalah pemanasan global akan dapat ditanggulangi secara efektif.
SIKAP KITA TERHADAP
PEMANASAN GLOBAL
Bagaimana upaya kita untuk mencegahnya ?
Dari apa yang telah penulis uraikan sebelumnya,
berdasarkan Alkitab tindakan kita terhadap lingkungan seharusnya adalah
memeliharanya sebagai bentuk tanggung jawab kita atas ciptaan TUHAN. Cara
sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan memulai menunjukkan solidaritas
kita kepada alam ciptaan Allah. Misalnya dengan memelihara pohon dengan tidak
menebangnya secara liar yang dapat merusak lingkungan atau dengan tidak
membuang sampai dengan sembarangan. Walaupun kelihatannya sepele, namun dampak
yang mungkin timbul dari tindakan itu sangatlah besar. Membuang sampah
sembarangan dapat berakibat terjadinya banjir yang pada akhirnya juga akan
berdampak pada pencemaran lingkungan yang menyebabkan timbulnya berbagai macam
penyakit. Ini semua sangat merugikan kita. Selain itu, kita juga bisa melakukan
penghematan dalam pemakaian energi listrik dan air.
Marilah kita mulai dari sekarang mau bertanggung
jawab untuk menjaga bumi ini seperti yang sudah Allah perintahkan kepada
kita. Janganlah kita mengeksploitasi alam ciptaan Tuhan ini untuk
kepentingan kita sendiri, tetapi peliharalah dan olah lah itu sebaik mungkin.
Ingatlah, setiap ciptaan Tuhan pada dasarnya terbentuk sebagai sebuah respon
atas hukum-hukum Allah. Maka ketika kita memperlakukan setiap ciptaan tidak
sesuai dengan hukum yang telah Allah tetapkan, maka pastinya ciptaan itu
juga akan memberikan respon negatif atas tindakan yang kita
lakukan kepadanya. Semakin
besarnya kesadaran masyarakat akan pemanasan global, akan membuat mereka
bergerak untuk melakukan pencegahan atau mengurangi aktivitas-aktivitas yang
menyebabkan pemanasan global.
Hal kecil namun berdampak besar yang dapat dilakukan oleh setiap
orang, ialah dengan melakukan gerakan menanam pohon kembali.
Seperti kita ketahui, pohon dapat menyerap gas karbondioksida di udara,
sehingga mengurangi peningkatan suhu yang terjadi di atmosfer.
Selain dengan menanam pohon kembali, hal mudah dan murah yang dapat dilakukan oleh setiap orang yaitu dengan cara bepergian yang ramah lingkungan. Artinya, berusaha untuk bepergian dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan yang bebas bahan bakar, seperti sepeda. Tidak menggunakan mobil pribadi, atau bahkan pesawat pribadi jika hanya berpenumpang 1-2 orang saja. Serta, mengusahakan diri untuk terbiasa menggunakan angkutan umum. Melakukan kegiatan positif yang biasa kita sebut dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Misalnya, menghindari penggunaan tas plastik saat berbelanja, dan memilih menggunakan tas kain yang ramah lingkungan serta dapat digunakan berulang-ulang. Selain itu, dapat pula dengan mendaur ulang kertas atau plastik yang sudah tidak terpakai menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan kembali, seperti untuk hiasan dan lainnya.
Selain dengan menanam pohon kembali, hal mudah dan murah yang dapat dilakukan oleh setiap orang yaitu dengan cara bepergian yang ramah lingkungan. Artinya, berusaha untuk bepergian dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan yang bebas bahan bakar, seperti sepeda. Tidak menggunakan mobil pribadi, atau bahkan pesawat pribadi jika hanya berpenumpang 1-2 orang saja. Serta, mengusahakan diri untuk terbiasa menggunakan angkutan umum. Melakukan kegiatan positif yang biasa kita sebut dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Misalnya, menghindari penggunaan tas plastik saat berbelanja, dan memilih menggunakan tas kain yang ramah lingkungan serta dapat digunakan berulang-ulang. Selain itu, dapat pula dengan mendaur ulang kertas atau plastik yang sudah tidak terpakai menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan kembali, seperti untuk hiasan dan lainnya.
Hal lain yang dapat kita lakukan ialah mematikan alat elektronik saat tidak digunakan
(contoh: TV dan lampu), dan tidak membiarkannya dalam keadaan stand by.
Sebaiknya kita mencabut aliran listrik pada TV dan lampu saat malam hari
sebelum kita tidur. Alat-alat elektronik yang kita biarkan dalam keadaan switch
off atau mungkin stand by ternyata masih berpotensi menggunakan energi. Untuk
mengatasi pemanasan global memang diperlukan usaha yang sangat keras dan butuh
waktu yang sangat lama. Namun, kita bisa mengurangi efeknya dengan mulai
melakukan hal-hal yang ramah lingkungan untuk menyelamatkan Bumi. Sayangnya,
kurangnya sosialisasi dan kepekaan masyarakat terhadap Bumi ini lah yang turut
menjadi penghambat upaya penyelamatan Bumi kita yang sedang marah ini.
E. KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan dari tulisan tentang usaha /tindakan penanggulangan pemanasan global ini yaitu
kita dapat dengan jelas memahami tentang penyebab , dampak dan upaya mengatasi
pemanasan global dengan cara penanaman pohon walaupun sebagian besar dari
masyarakat belum begitu memahami tentang akibat dari pemanasan global itu
sendiri . Namun pemanasan global ini bukan hanya dapat dikurangi dengan cara
menanam pohon tapi juga dengan cara : hemat energi dan penggunaan bahan bakar
yang ramah lingkungan.
Saran : Kami harap masyarakat disekitar mengerti dan memahami
apa yang telah kami jelaskan lewat
tulisan ini dan masyarakat juga harus sadar akan lingkungan hidup mereka
jangan sampai masyarakat sendiri yang merusak lingkungan hidup mereka sendiri .
Artikelnya sangat bagus dan bermanfaat.
BalasHapusJangan lupa untuk membaca juga Cara mengatasi pemanasan global
Artikel yang lengkap dan menarik, mari lakukan langkah nyata, mari tahan lajunya pemananasan global dengan menanam pohon ! Sekarang semakin menarik karena ada program revolusioner, "MENANAM POHON SEKALIGUS MENDAPATKAN KEUNTUNGAN EKONOMOMI DALAM PENANAMAN DAN KAMPANYENYA"
BalasHapusCari Tahu caranya di : http://www.greenwarriorindonesia.com
http://goo.gl/J3xVtY