Contoh :
SINOPSIS
JUDUL MATERI: PENGGUNAAN PERANGKAT
UJI TANAH SAWAH (PUTS)
Oleh Darwin Rauf, S.ST
(Bagian
awal) :Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) merupakan
alat untuk mengukur status hara P dan K
serta pH tanah yang dapat dikerjakan oleh penyuluh lapangan atau petani secara langsung di lapangan. Hasil
analisis P dan K tanah dengan PUTS ini
selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pupuk P dan
K spesifik lokasi untuk tanaman padi
sawah, terutama varietas unggul dengan
produktivitas setara dengan IR-64 atau Ciherang. Prinsip kerja PUTS ini adalah mengukur hara P
dan K tanah yang terdapat dalam bentuk
tersedia, secara semi kuantitatif dengan metode kolorimetri (pewarnaan). Pengukuran status P dan K tanah
dikelompokkan menjadi tiga kategori
yaitu rendah (R), sedang (S), dan tinggi (T).
(Bagian
utama) : Satu unit perangkat uji tanah sawah terdiri atas :
(1) satu paket bahan kimia dan alat
untuk ekstraksi kadar P, K, dan pH, (2) bagan warna untuk penetapan kadar pH, P, dan K, (3)
BukuPetunjuk Penggunaan dan Rekomendasi
Pemupukan Padi Sawah, dan(4) Bagan Warna Daun (BWD) untuk
menetapkan takaran pupuk urea (Lihat
Petunjuk Teknis Penggunaan Bagan Warna Daun).
Alat yang digunakan
- Bor tanah (auger, tabung), cangkul, atau sekop.
- Ember plastik untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu
- Alat suntik (syringe).
Cara
pengambilan contoh tanah komposit
- Tentukan titik pengambilan contoh tanah individu dengan salah satu dari empat cara, yaitu secara diagonal, zig-zag, sistematik, atau acak.
- Contoh tanah sebaiknya diambil dalam keadaan lembab, tidak terlalu basah atau kering.
- Contoh tanah individu diambil dengan bor tanah, cangkul, atau sekop pada kedalaman 0-20 cm.
- Contoh tanah diaduk merata dalam ember plastik.
- Pada contoh tanah komposit yangrelatif kering, gunakan sendok stainless (spatula) untuk mengambil sekitar 0,5 g atausekitar setengah sendok contoh yang kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
- Apabila contoh tanah komposit lembab, gunakan syringedengan cara sebagai berikut :
a. Tusukkan syringeke permukaan contoh tanah
sedalam 5 cm kemudian diangkat,
b. Bersihkan dan ratakan permukaan syringe,
kemudian tanah didorong keluar dari syringe,dan
c. Potong contoh tanah setebal sekitar 0,5 cm
dengan sendok stainless, lalu masukkan ke dalam tabung reaksi.
Contoh tanah tidak boleh diambil pada bagian sawah dekat pematang, selokan,
tanah di sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah atau sisa
tanaman/jerami, bekas timbunan
Pengukuran kadar hara
Secara garis besar urutan pengukuran kadar hara adalah sebagai berikut :
- Contoh tanah sebanyak 0,5 g atau 0,5 ml dengan syringedimasukkan ke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan pengekstrak kemudian diaduk dengan pengaduk kaca hingga tanah dan larutan menyatu. Kemudian pupuk, dan bekas penggembalaan ternak. tambahkan pengekstrak selanjutnya sesuai dengan urutannya.
- Diamkan larutan sekitar +10 menit hingga timbul warna. Warna yang muncul pada larutan jernih dibaca atau dipadankan dengan bagan warna yang disediakan.
- Status hara P dan K tanah terbagi menjadi tiga kelas yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk hara P diindikasikan oleh warna biru muda hingga biru tua, sedangkan untuk hara K diindikasikan oleh warna coklat tua, coklat muda, dan kuning.
- Penentuan pH tanah dan rekomendasi teknologi didasarkan kepada kelas pH yang disetarakan dengan bagan warna.
(Bagian
akhir) : Disimpulkan bahwa Satu unit PUTS dapat
digunakan untuk analisis contoh tanah sebanyak ±50 sampel. Jika PUTS dirawat
dan ditutup rapat setelah digunakan maka bahan kimia yang ada di dalamnya dapat
digunakan dengan batas waktu kedaluarsa 1,0-1,5 tahun kemudian.
Sekian dan Terima Kasih “ Wassalam “
.Oba, 27 Oktober
2017
Penyuluh,
Darwin Rauf,
S.ST
NIP. 19670821 198903 1 010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar