Jumat, 22 November 2019

LAPORAN PELAKSANAAN DEMPLOT TANAMAN TOMAT DI LAHAN USAHA TANI KELOMPOK MAKAELING DESA FANAHA, KECAMATAN OBA TENGAH



LAPORAN 

PELAKSANAAN DEMPLOT TANAMAN TOMAT
DI LAHAN USAHA TANI KELOMPOK MAKAELING
DESA FANAHA, KECAMATAN OBA TENGAH




OLEH : DARWIN RAUF, S.ST
NIP: 19670821 198903 1 010



BALAI PENYULUHAN PERTANIAN
KECAMATAN OBA TENGAH ,
KOTA TIDORE KEPULAUAN,
TAHUN 2018



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Demplot Tanama Tomat ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Demplot tanaman tomat ini merupakan salah satu metode penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menunjukkan suatu cara atau membuktikan suatu hasil  usahatani yang lebih baik, dan juga demonstrasi dilihat sebagai suatu percontohan.
Kami menyadari Laporan ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan sumbang saran guna perbaikan di masa yang akan datang diterima dengan lapang dada.
Akhirnya, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Laporan Demplot tanaman tomat ini.




                                                                                      Oba Tengah, Desember 2018
                                                                                  Penyuluh Pertanian



                                                                                     DARWIN RAUF, S.ST
                                                                                    NIP: 19670821 198903 1 010
  




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.....................................................................
i

DAFTAR ISI....................................................................................
ii
I
PENDAHULUAN...........................................................................
1

  1. Latar Belakang......................................................................
1

  1. Tujuan....................................................................................
1

  1. Manfaat dan Hambatan.........................................................
2

  1. Sasaran.................................................................................
2
II
RUANG LINGKUP KEGIATAN.................................................
3

A.    Pengorganisasian...................................................................
3

B.     Alat dan Bahan......................................................................
3

  1. Metode Pelaksanaan..............................................................
3
III
PELAKSANAAN KEGIATAN....................................................
4

A.    Waktu dan Tempat................................................................
4

B.     Kegiatan Persiapan Lahan....................................................
4

  1. Pembentukan Bedengan.......................................................
4

  1. Pengapuran...........................................................................
5

  1. Pengapuran...........................................................................
5

  1. Penanaman............................................................................
5

  1. Pemeliharaan.........................................................................
6

1). Penyulaman......................................................................
6

            2). Penyiangan dan pembumbunan.......................................
6

            3). Pengairan..........................................................................
7

  1. Pengendalian Hama dan Penyakit.........................................
7

1). Hama Ulat Buah...............................................................
7

            2). Kutu Daun........................................................................
7

            3). Penyakit Rebah Semai.....................................................
7

            4). Penyakit Bercak Daun.....................................................
8

  1. Jurnal Kegiatan......................................................................
8

  1. Pengamatn...........................................................................
8
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................
9

A.    Hasil Pengamatan Demplot Perlakuan I...............................
9

B.     Hasil Pengamatan Demplot Perlakuan II.............................
10

  1. Hasil Perbandingan Perlakuan Demplot...............................
11

  1. Panen dan Pasca Panen..........................................................
11
V
PENUTUP.......................................................................................
12

  1. Kesimpulan............................................................................
12

  1. Saran......................................................................................
12

LAMPIRAN....................................................................................
13

  • Dokumentasi Kegiatan..........................................................
13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
 Teknologi lama yang selama ini dilaksanakan petani, dengan demikian teknologi baru itu harus menunjukan potensi hasil yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi lama. Potensi dari teknologi baru tersebut tersebut harus dapat memperlihatkan secara nyata kepada petani keunggulan dan keuntungan penggunaannya dibandingkan dengan cara atau kebiasaan lama yang selama ini diterapkan oleh petani.
 Demplot merupakan salah satu metode penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menunjukkan suatu cara atau membuktikan suatu hasil usahatani yang lebih baik, dapat juga demonstrasi dikatakan sebagai suatu percontohan.
 Rencananya pada pelaksanaan demplot tanaman tomat  ini akan menggunakan  teknologi Cara Bertanam tomat Secara Intensif. Demplot ini memberikan inovasi teknologi yang tepat dan efisien serta mensosialisasikan hasilnya. Selain itu juga sebagai pendukung salah satu Program Pengembangan Kawasan (Pangan/Hortik/dll). Demplot tanaman tomat ini diharapkan juga berdampak terhadap peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani, penyuluh dan pelaku bisnis dalam mengadopsi teknologi budidaya tanaman tomat, sehingga  kedepannya diharapkan produktivitas tanaman tomat di Kecamatan Oba Tengah /Desa Fanaha dapat meningkat.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan pembuatan Demplot  ini adalah :
  1. Menunjukan cara penerapan teknologi anjuran bertanam tomat secara intensif. 
  2. Membuat wahana kunjungan percontohan tanaman tomat kepada petani dan PPL disekitar lokasi demplot. 
  3. Sebagai wahana belajar bagi petani dan penyuluh dan mengintroduksikan  inovasi teknologi yang tepat dan efisien.
C. Manfaat dan hambatan
  1. Efektif untuk mengerjakan ketrampilan
  2. Menumbuhkan kepercayaan
  3. Merangsang kegiatan
  4. Dapat memberikan keterangan dengan fakta-fakta  yang nyata
  5. Menumbuhkan sikap kepemimpinan
  6. Tidak dapat dipakai untuk semua kegiatan dalam penyuluhan pertanian
  7. Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
  8. Hasil dapat rusak karena factor lain diluar kekuasaan manusia
  9. Bila gagal, merugikan kegiatan atau program penyuluhan selanjutnya.
D. Sasaran
            Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya demplot ini adalah :
  1. Terbentuknya wahana belajar bagi petani dan PPL. 
  2. Terjadinya alih teknologi yang lebih cepat kepada petani.
  3. Menunjukan perbedaan hasil yang nyata baik kualitas maupun kuantitas. 
  4. Meningkatnya pengetahuan petani dan PPL tentang budidaya tanaman  tomat .












BAB. II
RUANG LINGKUP KEGIATAN

A. Pengorganisasian Kegiatan
      1. Penanggung jawab                    : Darwin Rauf.S.ST (PPL)
      2. Demonstrator                            : Petani
      3. Anggota Klp                             : 3 orang
B. Alat dan Bahan antara lain.
      1. Alat yaitu :
            - Cangkul
            - Skop
            - Tiang
            - Ember
            - Tali Ajir
        2. Bahan yaitu :
            - Bibit Tomat
            - Pupuk
            - Obat-obatan
            - Dan lain-lain
D. Metode Pelaksanaan
        Metode yang digunakan dalam kegiatan demplot tanaman Tomat ini adalah  membagi dua petak perlakuan yaitu Petak I memakai teknologi sesuai anjuran sedangkan Petak II tidak memakai teknologi atau berdasarkan pengalaman petani atau cara lama. Selama berlangsungnya demplot tanaman tomat ini penyuluh mengamati , mengidentifikasi, menganalisis serta mengolah hasil dan data-data setiap tanaman tomat. Pengamatan dilakukan dengan mengamati pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang) serta hasil panen. Pengamatan dan pengukuran terhadap perkembangan tanaman dilakukan langsung dilapangan setiap minggunya dengan mengambil sampel secara acak sebanyak 3 tanaman dari populasi tanaman.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat
            Kegiatan Demonstrasi Plot ( Demplot) tanaman tomat dilaksankan  di mulai minggu I (pertama) bulan Oktober 2018 sampai dengan Minggu IV (keempat) bulan Desember 2018 bertempat di lahan  kelompoktani Makaeling Desa Fanaha yaitu wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara.
B. Kegiatan Persiapan Lahan
 Kegiatan persiapan lahan tanaman tomat meliputi pembersihan lahan, pengolahan lahan/pembuatan bedengan, meratakan tanah, pembuatan parit keliling, dan perbaikan pematang. Lahan yang telah diolah dengan menggunakan manual mencangkul,kemudian dibersihkan dari gulma atau rumput liar dan sampah–sampah plastik. Setelah itu bongkahan–bongkahan tanah hasil bajakan diratakan kembali dengan menggunakan cangkul sekaligus dilakukan penggemburan tanah dan dibuat petakan. Luas lahan yang digunakan untuk penanaman tomat varietas permata adalah 8 m2. Dalam satu luasan lahan tersebut di buat lima bagian atau petakan yang dipisahkan dengan parit (saluran air). Parit dibuat dengan ukuran lebar 20 – 30 cm dan kedalaman 20 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan cukup terkena angin, terkena cahaya matahari, dan supaya terjadi proses oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah seperti asam sulfida yang sangat membahayakan kehidupan tanaman.
C. Pembentukan Bedengan  
 Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, selanjutnya dibuat bedeng-bedeng membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan untuk irigasi. Bedengan dapat dibuat lebar dengan ukuran lebar 1-1,2 m, panjang disesuaikan dengan keadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. dan kedalamannya 20 cm. Dengan demikian jarak antar bedeng adalah 20-30 cm. Kemudian pada sekeliling petak-petak bedengan dibuat saluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50 cm.
D. Pengapuran
 Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan atau penyiapan lahan adalah pengapuran pada tanah-tanah yang terlalu asam dan tidak sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman. Pengapuran ini diberikan bersamaan dengan saat pengolahan tanah, sebab pada umumnya akar tanaman tidak kuat terhadap pengapuran secara langsung, tanaman dapat menderita gangguan pertumbuhan bahkan dapat mati. Kapur yang dapat digunakan adalah kapur tohor, kapur karbonat, atau kapur tembok. Pengapuran, selain menaikkan nilai pH tanah juga dapat memperbaiki struktur tanah, mendorong aktivitas mikroorganisme tanah dalam membantu proses penguraian bahan organik tanah dan menurunkan zat yang bersifat racun tanpa menghilangkan zat-zat penting yang lain. Dosis pengapuran harus memperhatikan nilai pH tanah setempat. 
E. Pemupukan
 Sebelum tanaman tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar. Pemupukan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1.      Kompos atau pupuk kandang yang telah jadi tanah dan pupuk Organik ditabur secara merata ke seluruh bedengan. Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen agar kompos atau pupuk kandang dan pupuk Organik tercampur merata dengan tanah.
2.      Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam + 15 cm dan bergaris tengah + 20 cm. Lubang-lubang tersebut kemudian diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar) dan diberi pupuk Organik sebanyak + 5 gram. Lubang ditimbun tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk kandang, pupuk Organik dan tanah tercampur rata.
F. Penanaman
 Penanaman dilakukan setelah pengolahan lahan dan lahan betul-betul siap untuk ditanami. Untuk waktu penanaman dilakukan 2 minggu setelah kegiatan pengolahan lahan. Jarak tanam yang digunakan 40 x 50 cm. Setelah bibit ditanam, kemudian ditutup dengan tanah . Jumlah  bibit untuk setiap lubang tanam sebanyak 1 bibit / lubang tanam. Selain itu, pada waktu penanaman dilakukan pemupukan dengan menggunakan TSP, NPK, Kcl dan Kapur. Pupuk diberikan dengan jarak 7 - 10 cm dari lubang tanam.
 Dosis pupuk yang diberikan pada saat penanaman yaitu seluruhnya dengan hasil perhitungan kebutuhan pupuk untuk luasan 8 m2 adalah sebagai berikut :
§ TSP =  8 m2    x   50 kg                         = 0,04 kg.
                                                    10.000 m2
§ NPK  =   8 m2    x  150 kg                      = 0,12 kg
                                        10.000 m2
§ Kcl     =   8 m2    x   100kg                     = 0,08 kg
                                        10.000 m2
§ Kapur =   8  m2    x   300kg                    =  0,24 kg
                                        10.000 m2
G. Pemeliharaan
Kegiatan  pemeliharaan tanaman tomat ini meliputi beberapa tahapan  diantaranya :
1)       Penyulaman
 Penyulaman dilakukan 2 minggu setelah tanam, penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati, rusak atau pertumbuhan tanaman terlambat (abnormal). Penyulaman dilakukan dengan cara menanam kembali bibit pada lubang tanam tempat tanaman terlebih dahulu yang tidak tumbuh. Kegiatan penyulaman dilakukan seawal mungkin dengan tujuan agar pertumbuhan tanaman seragam.   
2)      Penyiangan dan Pembumbunan
 Penyiangan atau pembersihan gulma dilakukan 2 minggu setelah tanam atau sesuai dengan keadaan gulma di lapangan, penyiangan dilakukan dengan menggunakan kored, cangkul, atau dapat langsung dicabut dengan tangan. Penyiangan bertujuan untuk mengurangi atau mencegah terjadinya persaingan unsur hara tanaman pokok dengan tanaman pengganggu. Pada saat penyiangan dilakukan juga penggemburan tanah atau pembumbunan di sekitar pertanaman tomat dengan menggunakan cangkul. Kegiatan pembumbunan sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 3 – 4 minggu setelah tanam karena akan mengganggu perakaran tomat. Dari jenis gulma yang ditemukan pada saat pengamatan terdapat beberapa gulma yang dapat teridentifikasi yaitu diantaranya :
Ø Berdaun lebar         : Alternanthera philloxeroides,
Ø Teki                          : Cyperus babakan, C. cephalotes.
3)      Pengairan
 Pada demplot ini, kegiatan pengairan dilakukan untuk pertumbuhan tanaman tomat agar terpenuhi dengan baik.
H. Pengendalian Hama dan Penyakit
 Selama kegiatan demplot budidaya tomat, hama dan penyakit yang ditemukan di lapangan yaitu antara lain.
1)       Hama ulat buah (Heliotis armigera),
Ø Ulat buah yang menyerang tanaman tomat adalah Heliotis armigera. Bagian tubuh hama ini diselimuti kutil. Ulat ini menyerang tanaman dengan cara mengebor buah sambil memakannya sehingga buah yang terserang berlubang. Pengendaliannya dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif profenofos, dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
2)        Kutu daun  (Spodoptera litura)
Ø Kutu daun yang menyerang tanaman tomat adalah Myzus persiceae. Kutu ini mengisap cairan tanaman terutama pada daun yang masih muda, kotorannya berasa manis sehingga menggundang semut. Serangan parah menyebabkan daun mengalami klorosis(kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman menjadi kerdil. Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif, imidakloprid, dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
3)             Penyakit Rebah semai
Ø  Rebah semai yang menyerang tanaman tomat adalah Pythium debarianum. Penyakit ini biasa menyerang tanaman tomat pada fase pembibitan dan tanaman muda setelah pindah tanam. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik berbahan aktif kasugamisin, dengan dosis ½ dari dosis terendah yang tertera pada kemasan.
4)             Penyakit Bercak daun
Ø  Penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawan Septoria lycopersici. Cendawan ini menyerang semua fase pertumbuhan. Gejala serangan berupa bercak-bercak berwarna coklat yang akhirnya berubah keabu-abuan pada permukaan daun bagian bawah, tepi daun berwarna hitam. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah karbendazim, dan fungisida kontak berbahan aktif mankozeb. Dosis sesuai pada kemasan.
I. Jurnal  Kegiatan
      Tabel : 1. Jurnal  kegiatan Demplot tanaman tomat sebagai berikut :
N
o
Uraian Kegiatan
Bulan /Tahun 2018
Keterangan
Okt
Nov
Des
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
1
Persiapan Lahan













2
Pengolahan tanah













3
Pengapuran













4
Pemupukan Dasar













5
Penanaman













6
Peyulaman













7
Penyiangan













8
Pemupukan II













9
Pemupukan III













10
Pengendalian H-P













11
Panen













12
Pasca panen














J. Pengamatan
            Pengamatan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan / pertumbuhan  tanaman tomat  yang dilaksanakan sesuai perencanaan




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

            Untuk meningkatakan produksi tanaman tomat dengan program BPP dengan lewat kegiatan Demplot Tanaman tomat yang dilaksanakan dengan melibatkan petani demonstrator harus mengadakan perubahan teknologi baik berupa penggunaan bibit unggul selain itu perubahan teknologi budidaya tanaman  yang dimotori oleh penyuluh pertanian lapangan yang ada ditiap wilayah binaan.
            Dengan adanya Demplot ini petani bisa melihat langsung penggunaan bibit unggul tanaman tomat yang memberikan hasil yang lebih baik. Hasil pengamatan langsung sesuai dengan kondisi di lokasi binaan di Desa Fanaha Kecamatan Oba Tengah dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
A.      Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tomat Pada Perlakuan I
( Teknologi Sesuai Anjuran )
Tabel 1. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Tomat
Sampel
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
1
12,1 cm
14,2 cm
16,3 cm
18,3 cm
2
13,1 cm
15,1 cm
17,2 cm
18,5 cm
3
12,1 cm
14,2cm
17,1  cm
18,5 cm
Rata-rata
37,3 cm
43,5 cm
50,6 cm
55,3 cm

Tabel. 2. Hasil Pengamatan jumlah Daun Tomat
Sampel
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu  IV
1
22
25
30
32
2
16
23
25
28
3
16
19
22
26
Rata-rata
54
67
77
86

Tabel. 3. Hasil Pengamatan Lebar Daun Tomat
Sampel
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
1
1,5 cm
2,5 cm
2,7 cm
2,9 cm
2
1,3 cm
2,5 cm
2,6 cm
2,8 cm
3
1,4 cm
2,5 cm
2,5 cm
2,5 cm
Rata-rata
4,2 cm
7,5 cm
7,8 cm
8,2 cm
 Pengamatan tinggi tanaman, jumlah  daun dan lebar daun dilakukan setiap seminggu sekali. Hasi pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun dan lebar daun tanaman Tomat dapat dilihat pada tabel di atas. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tinggi tanaman, jumlah daun dan lebar daun tanaman Tomat bertambah dari minggu ke minggu. Sehingga hasil Demplot tanaman Tomat yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi sesuai ajuran dapat mempercepat pertumbuhan dan menghasilkan produksi yang lebih baik.
B.       Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tomat Pada Perlakuan II
(Tanpa Teknologi/ Cara Lama )
Tabel 4. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Tomat
Sampel
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
1
9 cm
9 cm
10 cm
12 cm
2
7 cm
9 cm
10 cm
11 cm
3
6 cm
8 cm
9  cm
11 cm
Rata-rata
19 cm
26 cm
19 cm
34 cm

Tabel. 5. Hasil Pengamatan jumlah Daun Tomat
Sampel
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu  IV
1
12
17
21
22
2
12
13
16
18
3
11
12
18
19
Rata-rata
35
42
55
59

Tabel. 6. Hasil Pengamatan Lebar Daun Tomat
Sampel
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
1
1,2 cm
1,3 cm
1,5 cm
2 cm
2
1,3 cm
1,5 cm
1,6 cm
2 cm
3
1,4 cm
1,5 cm
1,5 cm
2 cm
Rata-rata
3,9 cm
4,3 cm
4,6 cm
6 cm

Pengamatan tinggi tanaman, jumlah  daun dan lebar daun dilakukan setiap seminggu sekali. Hasi pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun dan lebar daun tanaman Tomat dapat dilihat pada tabel di atas. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tinggi tanaman, jumlah daun dan lebar daun tanaman Tomat pertumbuhannya sangat lambat dari minggu ke minggu, sehingga pertumbuhan tanaman kerdil.
C.  Hasil Perbandingan Perlakuan demplot
Tabel 7.  Hasil Perbandingan Perlakuan Demplot Tanaman Tomat
No
Teknologi Sesuai Anjuran
Tanpa Teknologi / Cara Lama
1
2
3
1
Varitas Unggul Permata
Varitas Unggul Permata
2
Bibit semai
Bibit semai
3
Pindahkan ke Koker
Langsung tanam
4
Pembuatan Lubang tanaman langsung diberikan pupuk organic selama 5 hari kemudian menanam
Pembuatan lubang tanaman dan langsung ditanam tidak menggunakan pupuk organik
5
Pertumbuhan sangat cepat
Pertumbuhan sangat lambat
6
Penyulaman
Penyulaman
6
Penyiangan
Penyiangan
7
Pemupukan dilakukan selama tiga kali
Pemupukan hanya sekali
8
Pengendalian hama dan penyakit  sesuai anjuran ( Secara rutin )
Pengendalian hama dan penyakit apabila ada gejala penyerangan
9
Panen tepat waktu
Panen tidak tepat waktu
10
Produksi buah per pohon 20-30 buah
Produksi buah per pohon 5-8 buah
11
Pasca Panen dilakukan
Tidak melakukan Pasca Panen

D.      Panen dan Pasca Panen
 Tomat dipanen pada beberapa stadia buah, tergantung keperluan pasar dan pemasarannya. Untuk pengangkutan jauh, tomat  dipanen pada stadia breaker (tidak lebih dari 10% permukaan buah berwarna kekuningan, merah muda atau merah. Penanganan paska panen akan mempengaruhi kualitas buah. Hindarkan kerusakan buah, dan jangan mencampur buah yang rusak dengan buah yang mulus. Panen dilakukan pada cuaca sejuk di pagi hari. Kemudian buah ditempatkan pada tempat sejuk dan terlindung dengan ventilasi yang baik, serta kelembaban 85 – 90%..
 





BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
 Demplot yang dilaksanakan di Kelompok Tani Makaeling Desa Fanaha Kecamatan Oba Tengah diselenggarakan secara teratur, terarah dan berkelanjutan, Percontohan difasilitasi oleh Penyuluh pertanian yang menguasai teknologi. Dengan demikian Demplot diharapkan memperoleh hasil :
  1. Dapat diperoleh informasi teknologi dan inovasi baru yang berkaitan dengan pembangunan pertanian
  2. Meningkatkannya kemampuan petani dalam menganalisis dan memecahkan permasalahan yang dihadapi
  3. Meningkatnya pengetahuan ketrampilan petani dalam menerapkan teknologi sesuai anjuran  dan inovasi baru dibidang pertanian
  4. Meningkatnya produksi dan produktifitas usaha taninya.
B.     Saran
*      Petugas lapangan (PPL) agar dapat mensosialisasikan dan meninndaklanjuti  pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari kegiatan demplot tanaman tomat untuk tetap diterapkan di wilayah binaan desa masing-masing.


                                                                                    PENYULUH PERTANIAN
                                                                                        DARWIN RAUF, S.ST
                                                                                  NIP. 19670821 198903 1 010
                     



LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
DEMPLOT TOMAT
 









           Gambar.1. Persemaian                     Gambar.2. Persiapan Lahan Demplot
 








             Gambar.3. Penanaman                 Gambar.4. Penyulaman & Pemupukan
 







          Gambar.5. Pengamatan                                    Gambar.6. Pengamatan



Gambar.7. Pertumbuhan dan Perkembangan Demplot Tomat


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar