Rabu, 29 Desember 2021

 

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Oleh, Darwin Rauf, S.ST

 

1. Nama Penyuluh

:

Darwin Rauf, S.ST

2. Judul

:

Pembuatan Bokasih Jerami Padi

3. Waktu

:

60 Menit

4. Tempat

:

Rumah Ketua Kelompoktani Kebun Kita di Kelurahan Mareku

5. Sasaran

:

Kelompoktani Kebun Kita

6. TIK

:

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan bokasih jerami dan mempraktekkan sendiri pembuatan bokasih jerami dengan tingkat kebenaran 90%.

7. Metode

:

Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya jawab.

8. Alat dan Bahan

:

Alat :

Timbangan , Ember  plastik , Sendok makan, Karung goni ,Kayu

Bahan :

Jerami yang dipotong 5-10 cm 10 sak, Sekam/serbuk gergaji. :  6 sak, Bekatul  50 Kg., Gula/tetes  1 kg, EM 4  : 1 Kg, Air secukupnya 

 

     9.Hari/Tanggal

:

Selasa (Sore), 7 Juli 2021

Proses Penyuluhan :

No

Waktu

Uraian Kegiatan

Keterangan

I

5’

Pendahuluan

a.  Pengantar

 

 

 

 

b.  Penjelasan tujuan

 

§Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari.

§Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai.

II

45’

Pelaksanaan

a. Penjelasan alat dan bahan

 

 

b. Proses pembuatan bokashi

    jerami

c. Tanya jawab

 

§Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan bokasih jerami

§Menjelaskan tahap-tahap pembuatan bokasih  jerami

§Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya.

III

10’

Pengakhiran

a.  Evaluasi

 

 

b.  Kesimpulan

 

c.  Penutup

 

§Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan bokashi jerami.

§Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut.

§Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.

                                                                                       

                                                                                                                                                       Tidore Utara , 7 Juli   2021

                                                                                                           

                                                                                               Penyuluh/ Fasilitator

 

`                                                                                    Darwin Rauf, S.ST

                                                                           NIP. 19670821 198903 1 010

SINOPSIS

 

PEMBUATAN BOKASIH JERAMI PADI

 

 

Setelah musim panen padi,biasanya akan menyisakan jerami hingga 10-15 ton/ha. Sebaiknya jerami tersebut jangan dibakar.melainkan diolah menjadi pupuk bokashi dan digunakan untuk menyuburkan tanah,untuk meningkatkan kwalitas dan produksi tanaman padi.

Pupuk bokashi merupakan salah satu pupuk organik hasil dari fermentasi dengan menggunakan teknologi larutan EM4 yang memiliki manfaat menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen dalam tanah.

Manfaat Bokashi

1.    Menjaga keseimbangan air dalam tanah

2.    Memperbaiki sifat fisik/reklamasi lahan sehingga dapat memperbaiki pertumbuhan akar

3.    Memperbaiki aerasi tanah sehingga oksigen tersedia di dalam tanah

4.    Membuat tanah menjadi kuat, sehat dan tidak mudah terserang hama dan penyakit

Kandungan unsur hara pada jerami

a.    Si (Silikat) 4 – 7 %

b.    K (Kalium) 1,2 - 1,7 %

c.    N (Nitrogen) 0,5 – 0,8 %

d.    P (Phospor) 0,07 – 0,12 %

e.    S (Sulphur) 0,05 – 0,10 %

Cara Pembuatan

  1. Bahan :

a.    Jerami yang dipotong 5-10 cm 10 sak

b.    Sekam/serbuk gergaji. :  6 sak

c.    Bekatul              : 50 Kg.

d.    Gula/tetes    : 1 kg

e.    EM 4           : 1 Kg

f.     Air secukupnya 

 

2.    Alat :

a.    Cangkul

b.    Ember dan gembor

c.    Karung goni/plastic/terpal

 CARA KERJANYA :

  1. Larutkan EM dan gula kedalam air (air sumur) komposisi 2 cc EM untuk 4 ltr air.
  2. Jerami dipotong 5 cm, sekam dan  dedak dicampur secara merata.
  3. Siramkan larutan  EM secara perlahan-lahan kedalam adonan  no 2 dan diaduk –aduk hingga merata sampai kandungan air di adonan mencapai 30 % ingat jangan keenceran (bila adonan dikepal bila dilepas bisa megar.
  4. Adonan di gundukan/diler ditempat yang kering dengan ketinggian 15-20 cm. kemudian ditutup dengan karung plastic/terpal selama 3-5 hari ditempat yang tidak terkena sinar matahari.
  5. Ingat : Bila lantai alasnya tidak kedap air harus diberi alas berambut. Tapi bila lantainya dari tanah ( kedap air ) tidak usah pakai alas berambut.
  6. Adonan yang diler , selanjutnya diberikan bekatul dipermukaannya tipis-tipis. Diiringi dengan dipyur-pyuri larutan EM yang telah diencerkan tadi.
  7. Pertahankan suhu gundukan antara 40-50  C ( hangat kuku ). Bila suhu lebih dari 50 C bukalah karung penutup dengan karung goni. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam, karena suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi  rusak karena terjadi proses pembusukan.
  8. Setelah 5 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.  

“Selamat Mencoba dan Sukses”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

 

1. Nama Penyuluh

:

Darwin Rauf, S.ST

2. Judul

:

Pembuatan Bokasih Pupuk Kandang

3. Waktu

:

60 Menit

4. Tempat

:

Rumah Ketua Kelompoktani Leba Jaya, di Kelurahan Mareku

5. Sasaran

:

Kelompoktani Leba Jaya

6. TIK

:

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan bokasih pupuk kandang dan memperaktekan dengan tingkat kebenaran 90%.

7. Metode

:

Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya jawab.

8. Alat dan Bahan

:

Alat :

Timbangan , Gembor, Ember, Gayung, Terpal /karung

Bahan :

§ 15 kg pupuk kandang, 1000 kg , Sekam 1000 kg,

0,Bekatul/Dedak 5 kg, EM-4, 1 ltr

§ 1 ltr sendok makan gula (molase), 5-6  liter air

9. Hari/Tanggal

:

Jumat (Sore) /8 Januari 2021

  Proses Penyuluhan :

No

Waktu

Uraian Kegiatan

Keterangan

I

5’

Pendahuluan

a.  Pengantar

 

 

b.  Penjelasan tujuan

 

§Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari.

§Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai.

 

II

45’

Pelaksanaan

a.      Penjelasan alat dan

bahan

 

b.     Proses pembuatan

      bokashi pupuk

      kandang

c. Tanya jawab

 

§Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan bokasih pupuk kandang

§Menjelaskan tahap-tahap pembuatan bokasih pupuk kandang

 

§Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya.

 

III

10’

Pengakhiran

a.  Evaluasi

 

 

b.  Kesimpulan

 

c.  Penutup

 

§Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan bokasih pupuk kandang.

§Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut.

§Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.

 

                                                                                        

                                                                                                                                                        Tidore Utara , 8 Juli 2021

                                                                                               Penyuluh/ Fasilitator

                                                 

 

                                                                                                                                                DARWIN RAUF, S.ST

                                                                                                                                        NIP. 19670821 198903 1 010

 

SINOPSIS

 

Cara Membuat Pupuk Organik  Padat ( BOKASHI PUPUK KANDANG )

BAHAN -BAHAN :

NO

NAMA BAHAN

JUMLAH SATUAN

1

Pupuk Kandang

1.000 kg

2

Sekam

1.000 kg

3

Bekatul

       5 kg

4

Em4

       1 liter

5

Molase/Tetes Tebu

       1 Liter

6

Air Sumur

 secukupnya

ALAT-ALAT :

  1. Gembor
  2. Ember
  3. Gayung
  4. Terpal /karung

CARA PEMBUATAN :

  1. Semua bahan-bahan : pupuk kandang,sekam dan bekatul dicampur rata ditempat yang teduh,tidak terkena sinar matahari langsung
  2. Setelah bahan-bahan tercampur,di siram merata dengan larutan Em4 dan tetes tebu dengan dosis : 2 ml/liter air menggunakan gembor.Kemudian ditutup dengan terpal/karung untuk fermentasi selama 10-15 hari,setiap hari di kontrol untuk mengetahui suhu fermentasi,bila melebihi suhu 60 derajat celcius dibuka tutup terpal untuk dianginkan agar suhu tetap 50-60 derajat celcius.
  3. Setelah difermentasi selama 10-15 hari,bokashi sudah jadi,dapat diaplikasikan pada sawah sebagai pupuk dasar tanaman padi dengan volume 1000 kg/ ha.Bisa juga digunakan sebagai pupuk pada tanaman sayuran dan perkebunan.

 

“ Selamat Mencoba dan Sukses “

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

 

1. Nama Penyuluh

:

DARWIN RAUF, S.ST

2. Judul

:

Pembuatan Pestisida Nabati

3. Waktu

:

60 Menit

4. Tempat

:

Rumah Ketua Kelompoktani KWT Mari Membangun

5. Sasaran

:

Kelompoktani KWT Mari Membangun

6. TIK

:

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan  pembuatan pestisida nabati dan memperaktekan sendiri dengan tingkat kebenaran 90%.

7. Metode

:

Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya jawab.

8. Alat dan Bahan

:

 Alat

    Ember, Saringan, Botol bekas air minum, Kertas label (bila

       diperlukan)

Bahan

1 kg lengkuas Halus, 1 kg daun mimba halus

3. Air 10 liter

9. Hari/Tanggal

:

Rabu ( Sore ) , 12 Agustus  2021

Proses Penyuluhan :

No

Waktu

Kegiatan Belajar

Keterangan

I

5’

Pendahuluan

a.  Pengantar

 

 

 

 

b.  Penjelasan tujuan

 

§Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari.

§Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai.

II

45’

Pelaksanaan

a.   Penjelasan alat dan

     bahan

 

b.   Proses pembuatan

pestisida nabati

c. Tanya jawab

 

§Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan pestisida nabati.

§Menjelaskan tahap-tahap pembuatan pestisida nabati.

§Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya.

III

10’

Pengakhiran

a.  Evaluasi

 

 

b.  Kesimpulan

 

c.  Penutup

 

§Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan pestisida nabati.

§Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut.

§Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.

                                                                                    

                                                                                                                                             Tidore Utara, 12 Agustus 2021

 

                                                                                     Penyuluh/ Fasilitator

 

 

 

                                                                                                                                              DARWIN RAUF, S.ST

                                                                                                                                     NIP. 19670821 198903 1 010

SINOPSIS

 

CARA MEMBUAT PESTISIDA NABATI

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana. Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan Pestisida Nabati adalah Lengkuas dan Daun Mimba.

Lengkuas: termasuk kedalam jenis tanaman rimpang dimana kandungan bahan aktif atsirinya dapat digunakan sebagai pestisida nabati, Ekstrak rimpang lengkuas bersifat sebagai fungisida (anti jamur).

Mimba:  adalah jenis tanaman tahunan, yang mengandung bahan aktif azadirachtin, meliantriol, salanin, nimbin. Mimba selain bersifat sebagai insektisida dapat berfungsi sebagai fungsisida, bakterisida, antivirus, nemati sida serta moluscisida. Bahan aktif mimba tersebut dapat mengendalikan hama dengan cara;  mempengaruhi daya makan, pertumbuhan dan daya reproduksi serangga; mempengaruhi proses ganti kulit, menghambat pembentukan serangga dewasa, menghambat perkawinan dan komunikasi seksual.
Bahan untuk membuat

1. 1 kg lengkuas Halus

2. 1 kg daun mimba halus

3. Air 10 liter

Tahapan :
Daun mimba dan lengkuas dihaluskan dengan diblender atau ditumbuk kemudian direbus 15-30 menit sampai mendidih, kemudian didinginkan dan difermentasi selama 24 jam/1 hari. Kemudian disaring dan dapat diaplikasikan pada tanaman.

Beberapa manfaat dan keunggulan pestisida nabati, antara lain:

Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan).
Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.

Dapat membunuh hama/penyakit.

Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman

Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri.

Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi.

Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Penggunaan dalam dosis tinggi sekalipun, tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati.

Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga.

Pestisida Nabati ini diharapkan mampu menjadi pemecah jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida Nabati harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman).

 

“Selamat Mencoba dan Sukses “

 

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

 

1. Nama Penyuluh

:

Darwin Rauf, S.ST

2. Judul

:

Pembuatan Pupuk Organik Cair

3. Waktu

:

60 Menit

4. Tempat

:

Rumah Ketua Kelompoktani Fomarimoi di Kelurahan Mareku

5. Sasaran

:

Kelompok Tani Fomarimoi

6. TIK

:

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan  pupuk organic cair dan memperaktekan dengan tingkat kebenaran 90%.

7. Metode

:

Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya jawab.

8. Alat dan Bahan

:

Alat :

Ember, Jerigen plastik, Kayu untuk mengaduk

 Bahan :

Limbah rumah tangga, Kotoran hewan ternak, Urin hewan

Bekas ar cucian beras, Gula merah

Sabut kelapa dan serbuk gergaji, Dekomposer atau starter SOT atau EM4

9. Hari/Tanggal

:

Jumat  (Sore), 14 Agustus  2021


  Proses Penyuluhan :

No

Waktu

Uraian Kegiatan

Keterangan

I

5’

Pendahuluan

a.  Pengantar

 

 

b.  Penjelasan tujuan

 

§    Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari.

§    Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai.

II

45’

Pelaksanaan

a. Penjelasan alat dan bahan

 

b. Proses pembuatan pupuk organik cair

c. Tanya jawab

 

§    Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan pupuk organik cair

§    Menjelaskan tahap-tahap pembuatan pupuk organik cair

§    Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya.

III

10’

Pengakhiran

a.  Evaluasi

 

 

b.  Kesimpulan

 

c.  Penutup

 

§    Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan pupuk organik cair

§    Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut.

§    Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.

                                                                                     

                                                                                                                                          Tidore Utara, 14 Agustus  2021

 

                                                                                                Penyuluh / Fasilitator

 

 

                                                                                                                                                     Darwin Rauf, S.ST

                                                                                                                                        NIP. 19670821 198903 1 010

SINOPSIS

 

 

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR ( POC )

 

Jika sebelumnya kita telah mengenal MOL dan ZPT dalam memberikan kebaikan pada tumbuhan di Kebun, maka kali ini kita akan mengenal Pupuk Organik Cair. Pupuk organik ini merupakan bentuk lain dari pupuk padat yang sering kita lihat. Banyak dari komunitas yang masih bingung bagaimana cara membuat pupuk cair. Nah, untuk ini yuk kita coba membuat pupuk cair sendiri agar kebun kita semakin sehat tumbuhnya.

Sebelum dibahas lebih lanjut, berikut kegunaan dan manfaat pupuk organik cair (Nur Fitri, Erlina Ambarwati, dan Nasih Widya, 2007) :

a.      Dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara

b.      Dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit.

c.      Merangsang pertumbuhan cabang produksi.

d.      Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah

e.      Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah. 

https://www.superindo.co.id/korporasi-keberlanjutan/upload/images/pembuatan-pupuk-cair.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Setelah mengetahui manfaatnya, kita langsung praktekkan cara membuat POC secara alami

Alat dan Bahan

a.      Limbah rumah tangga

b.      Kotoran hewan ternak

c.      Urin hewan

d.      Bekas ar cucian beras

e.      Gula merah

f.       Sabut kelapa dan serbuk gergaji

g.      Dekomposer atau starter SOT atau EM4

h.      Ember

i.       Jerigen plastik

j.       Kayu untuk mengaduk

 

 

Tahapan pembuatan POC

 

1.    Larutkan EM4 kedalam air secukupnya lalu tambahkan gula merah diamkan selama 20 menit

2.    Campurkan bahan padat seperti dedaunan atau sayuran limbah rumah tangga kedalam jerigen

3.    Tuangkan larutan bioaktivator SOT atau EM4 kedalam jerigen bila perlu tambahkan terasi untuk mempercepat proses

4.    Masukkan air kencing dan cucian bekas kedalam jerigen aduk hingga merata. Tambahkan air secukupnya

5.    Aduk perlahan menggunakan tongkat kayu.

6.    Tutup rapat selama beberapa hari, lakukan pengadukan teratur hingga bau campuran tersebut seperti tape (ini menandakan fermentasi berhasil).

 

 

 

“ Selamat Mencoba dan Sukses “

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

 

1. Nama Penyuluh

:

Darwin Rauf, S.ST

2. Judul

:

Cara Membuat Mikro Organisme Lokal (MOL)

Dengan Bonggol Pisang

3. Waktu

:

60 Menit

4. Tempat

:

Rumah Ketua Kelompoktani Fomakati di Kelurahan Mareku

5. Sasaran

:

Kelompok Tani Fomakati

6. TIK

:

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL  dan mempraktekkan sendiri pembuatan MOL dengan tingkat kebenaran 90%.

7. Metode

:

Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya jawab.

8. Alat dan Bahan

:

Alat :

Toples atau ember bertutup, Botol plastik bekas air mineral, Selang plastik kecil, Malam atau selotip

Bahan :

5   kg bonggol pisang, 5 L air cucian beras,

0,25 kg gula jawa

     9.  Hari/Tanggal

:

Selasa (Sore) 18 Agustus  2021

  Proses Penyuluhan :

No

Waktu

Uraian Kegiatan

Keterangan

I

5’

Pendahuluan

a.  Pengantar

 

 

b.  Penjelasan tujuan

 

§    Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari.

§    Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai.

II

45’

Pelaksanaan

a. Penjelasan alat dan bahan

 

b. Proses pembuatan MOL Bonggol Pisang

c. Tanya jawab

 

§    Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan MOL

§    Menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL Bonggol Pisang

§    Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya.

III

10’

Pengakhiran

a.  Evaluasi

 

 

b.  Kesimpulan

 

c.  Penutup

 

§    Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan MOL Bonggol Pisang

§    Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut.

§    Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.

                                                                              

                                                                                                                                        Tidore Utara, 18 Agustus 2021

                                                                                                                                                 Penyuluh/ Fasilitator

 

 

                                                                                                                                                   Darwin Rauf, S.ST

                                                                                         NIP. 19670821 198903 1 010

SINOPSIS

 

 

CARA MEMBUAT MIKRO ORGANISME LOKAL ( MOL )

DENGAN BONGGOL PISANG

 

Salah satu kelemahan proses pembuatan pupuk kompos yang dianggap memberatkan petani adalah lamanya masa pengomposan. Hal ini dikarenakan proses dekomposisi atau penghancuran material organik yang membutuhkan jangka waktu tiga sampai empat bulan. Namun demikian tak perlu khawatir karena anda masih dapat membuat mikro organisme lokal atau MOL sebagai jalan keluarnya. MOL dapat membantu akselerasi pengomposan sebab MOL merupakan cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami, sebagai media hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan organik.

Kini banyak jenis dekomposer yang disediakan di pasaran, seperti larutan EM4 yang diperlukan khususnya untuk pembuatan pupuk bokhasi. Meski demikian, pembuatan MOL secara mandiri bisa menjadi opsi untuk menghindari harga dekomposer yang mahal. Sebab, MOL bisa dibuat cukup dengan menggunakan bahan yang ada di lingkungan sekitar, termasuk menggunakan limbah rumah tangga misalnya sayur-sayuran atau buah-buahan yang tidak terpakai. Selain itu pembuatan MOL dapat memanfaatkan bagian tanaman yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar misalnya rebung pisang atau rebung bambu.

Membuat Mikro Organisme Lokal dengan Bonggol Pisang

Berikut adalah metode pembuatan MOL dengan menggunakan bonggol pisang sebagai bahan dasarnya. Bahan yang diperlukan antara lain:

  • 5 kg bonggol pisang
  • 5 L air cucian beras
  • 0,25 kg gula jawa

Sedangkan, peralatan yang dibutuhkan adalah:

  • Toples atau ember bertutup
  • Botol plastik bekas air mineral
  • Selang plastik kecil
  • Malam atau selotip

Cara pembuatan MOL

  1. Bonggol pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang.
  2. Bonggol pisang dimasukkan ke dalam toples atau ember.
  3. Air cucian beras dan gula jawa ditambahkan ke dalam toples atau ember. Kemudian ditutup rapat dengan malam atau selotip.
  4. Selang dipasang antara toples atau ember dengan botol plastik berisi air. Selang yang berada dalam toples dipasang tidak tercelup campuran, sementara selang dalam botol plastik dalam keadaan tercelup.
  5. Peram selama 7-10 hari
  6. Saring, MOL telah jadi.

 

Cara pengomposan

  1. Segera setelah masa panen dilakukan awal pengolahan tanah (semakin cepat semakin baik)
  2. Sebarkan jerami atau sisa panen secara merata
  3. Basahi jerami atau sisa panen secara merata (tidak terendam)
  4. Semprotkan MOL dengan komposisi 5 liter MOL + 9 liter air (35-50 liter/ha)
  5. Sebarkan pupuk organik/kompos dan biarkan lahan selama 10-15 hari
  6. Lakukan pengolahan tanah secara sempurna
  7. Dengan konsentrasi 1:5 (1 liter cairan MOL + 5 liter air), tambahkan 1ons gula merah, aduk rata dan siramkan pada bahan organik yang akan dikompos.

Cara pemupukan

1.      Pada umur 10-14 hari setelah tanam, lakukan penyiangan

2.      Setelah selesai penyiangan air petakan jangan dibuang dan tidak dimasukkan atau tidak ada air yang masuk (3-4 hari)

3.      Disemprot dengan MOL setiap tujuh hari sekali dalam tujuh minggu (konsentrasi satu gelas plastik bekas per tangki 14 liter) (Dini Rohmawati, 2015)

 

“Selamat Mencoba dan Sukses “

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

 

1. Nama Penyuluh

:

Darwin Rauf, S.ST

2. Judul

:

Cara Membuat Mikro Organisme Lokal (MOL)

Dengan Sabuk Kelapa

3. Waktu

:

60 Menit

4. Tempat

:

Rumah Ketua Kelompoktani Bangkit Bersama di Kelurahan Mareku

5. Sasaran

:

Kelompok Tani Bangkit Bersama

6. TIK

:

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL  dan mempraktekkan sendiri pembuatan MOL dengan tingkat kebenaran 90%.

7. Metode

:

Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya jawab.

8. Alat dan Bahan

:

Alat :

Drum Plastik, Tong

Bahan :

Sabut kelapa dan Air bersih

     9.  Hari/Tanggal

:

Kamis (Sore) / 26 September 2021

  Proses Penyuluhan :

No

Waktu

Uraian Kegiatan

Keterangan

I

5’

Pendahuluan

a.  Pengantar

 

 

b.  Penjelasan tujuan

 

§    Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari.

§    Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai.

II

45’

Pelaksanaan

a. Penjelasan alat dan bahan

 

b. Proses pembuatan MOL Sabuk Kelapa

c. Tanya jawab

 

§    Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan MOL

§    Menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL Sabuk Kelapa

§    Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya.

III

10’

Pengakhiran

a.  Evaluasi

 

 

b.  Kesimpulan

 

c.  Penutup

 

§    Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan MOL Sabuk Kelapa

§    Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut.

§    Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.

                                                                              

                                                                                                                                        Tidore Utara, 26 September 2021

                                                                                                                                                 Penyuluh/ Fasilitator

 

 

                                                                                                                                                   Darwin Rauf, S.ST

                                                                                         NIP. 19670821 198903 1 010

 

SINOPSIS

MEMBUAT MIKRO ORGANISME LOKAL DENGAN SABUT KELAPA

Resep MOL ini istimewa dibandingkan dengan resep-resep MOL yang lain, karena konon MOL ini kaya akan unsur K. Bahan dan cara pembuatannya juga sangat mudah sekali.

Bahan-bahan:

  • Sabut kelapa
  • Air bersih

Cara pembuatan:

  1. Masukkan sabut kelapa ke dalam drum, jangan penuh-penuh.
  2. Masukkan air sampai semua sabut kelapa terendam air.
  3. Drum ditutup dan dibiarkan dua minggu.
  4. Air yang sudah berwarna coklat kehitaman digunakan sebagai MOL.

Catatan: selain sabut kelapa bisa juga ditambahkan dengan jerami kering. Penambahan jerami bisa bermanfaat sebagai pestisida nabati.

Pemakaian: MOL bisa disiramkan atau disemprotkan ke tanaman. Cara pemakaian sama seperti MOL-MOL yang lain.

“ Selamat Mencoba dan Sukses “

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

 

1. Nama Penyuluh

:

Darwin Rauf, S.ST

2. Judul

:

Cara Membuat Mikro Organisme Lokal (MOL)

Dengan Nasi

3. Waktu

:

60 Menit

4. Tempat

:

Rumah Ketua Kelompoktani Milenial Belimbing Sari di Kelurahan Mareku

5. Sasaran

:

Kelompok Tani Milenial Belimbing sari

6. TIK

:

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL  dan mempraktekkan sendiri pembuatan MOL dengan tingkat kebenaran 90%.

7. Metode

:

Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya jawab.

8. Alat dan Bahan

:

Alat :

Drum Plastik, Tong

Bahan :

Nasi dan Air bersih

     9.  Hari/Tanggal

:

Jumat  (Sore) / 29 September 2021

  Proses Penyuluhan :

No

Waktu

Uraian Kegiatan

Keterangan

I

5’

Pendahuluan

a.  Pengantar

 

 

b.  Penjelasan tujuan

 

§    Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari.

§    Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai.

II

45’

Pelaksanaan

a. Penjelasan alat dan bahan

 

b. Proses pembuatan MOL Nasi

c. Tanya jawab

 

§    Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan MOL

§    Menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL Nasi

§    Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya.

III

10’

Pengakhiran

a.  Evaluasi

 

 

b.  Kesimpulan

 

c.  Penutup

 

§    Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan MOL Nasi

§    Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut.

§    Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.

                                                                              

                                                                                                                                        Tidore Utara, 29 September 2021

                                                                                                                                                 Penyuluh/ Fasilitator

 

 

                                                                                                                                                   Darwin Rauf, S.ST

                                                                                         NIP. 19670821 198903 1 010

SINOPSIS

MEMBUAT MIKRO ORGANISME LOKAL DENGAN NASI

 

Pembuatan MOL ini diinspirasi oleh para petani di kawasan Brastagi, Medan. Di sana merupakan daerah yang cukup subur. Para petaninya pun telah secara turun temurun membuat MOL dengan cara mereka sendiri. Cara pembuatan MOL yang mereka lakukan adalah sebagai berikut.

  1. Sisa nasi dipendam dalam tanah
  2. Setelah beberapa hari nasi diambil lagi
  3. Nasi tersebut diencerkan dengan air dan digunakan untuk mengkomposkan bahan-bahan organik.

Bahan-bahan organik yang telah dicampur dengan nasi tadi kemudian dipendam selama beberapa hari sampai hancur dan lumat seperti tanah. Kompos yang telah jadi ini dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman.

 

“Selamat Mencoba dan Sukses “

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

 

1. Nama Penyuluh

:

Darwin Rauf, S.ST

2. Judul

:

Cara Membuat Mikro Organisme Lokal (MOL)

Dengan Buah-buahan

3. Waktu

:

60 Menit

4. Tempat

:

Rumah Ketua Kelompoktani Bina Tani di Kelurahan Mareku

5. Sasaran

:

Kelompok Tani Bina Tani

6. TIK

:

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL  dan mempraktekkan sendiri pembuatan MOL dengan tingkat kebenaran 90%.

7. Metode

:

Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya jawab.

8. Alat dan Bahan

:

Alat :

Drum Plastik, Tong

Bahan :

Buah-buahan, Air Kelapa 10 butir, Gula jawa 1 kg

     9.  Hari/Tanggal

:

Selasa  (Sore) / 5 Oktober 2021

   Proses Penyuluhan :

No

Waktu

Uraian Kegiatan

Keterangan

I

5’

Pendahuluan

a.  Pengantar

 

 

b.  Penjelasan tujuan

 

§    Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari.

§    Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai.

II

45’

Pelaksanaan

a. Penjelasan alat dan bahan

 

b. Proses pembuatan MOL Buah-buahan

c. Tanya jawab

 

§    Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan MOL

§    Menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL Buah-buahan

§    Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya.

III

10’

Pengakhiran

a.  Evaluasi

 

 

b.  Kesimpulan

 

c.  Penutup

 

§    Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan MOL Buah-buahan

§    Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut.

§    Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.

                                                                              

                                                                                                                                        Tidore Utara, 5 Oktober 2021

                                                                                                                                                 Penyuluh/ Fasilitator

 

 

                                                                                                                                                   Darwin Rauf, S.ST

                                                                                         NIP. 19670821 198903 1 010

 

SINOPSIS

MEMBUAT MIKRO ORGANISME LOKAL DENGAN BUAH-BUAHAN

Buah-buahan busuk yang sudah tidak bisa dimakan lagi bisa dimanfaatkan sebagai MOL. MOL yang dibuat dari buah-buahan busuk ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk disemprotkan ke tanaman. Cara pembuatannya sangat mudah dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.

Bahan-bahan:

  • Buah-buahan yang sudah busuk. Bisa buah apa saja seperti: pepaya, pisang, mangga, apel, salak, dll
  • Air kelapa 10 butir
  • Gula jawa 1 kg

Cara pembuatan:

  1. Limbah buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut.
  2. Masukkan ke dalam tempat (drum).
  3. Tambahkan air kelapa
  4. Tambahkan gula
  5. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata.
  6. Tutup drum dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa menggunakan selang agar tidak dimasuki oleh lalat atau serangga lain.
  7. Semua bahan kemudian difermentasi selama dua minggu sebelum digunakan.

Penggunaan:

MOL ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman. Untuk pengomposan, encerkan larutan fermentasi dengan perbandingan 1:5 air, kemudian disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan. Sedangkan untuk penyemprotan tanaman, larutkan larutan fermentasi sebanyak 30 kali. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari atau sore hari ke permukaan daun. Penyemprotan dilakukan selang dua minggu.

 

“ Selamat Mencoba dan Suklses “

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar