LEMBAR
PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Oleh, Darwin Rauf, S.ST
1. Nama Penyuluh |
: |
Darwin Rauf, S.ST |
2. Judul |
: |
Pembuatan Bokasih Jerami Padi |
3. Waktu |
: |
60 Menit |
4. Tempat |
: |
Rumah Ketua Kelompoktani Kebun Kita di Kelurahan Mareku |
5. Sasaran |
: |
Kelompoktani Kebun Kita |
6. TIK |
: |
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota
kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan bokasih jerami dan
mempraktekkan sendiri pembuatan bokasih jerami dengan tingkat kebenaran 90%. |
7. Metode |
: |
Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya
jawab. |
8. Alat dan Bahan |
: |
Alat : Timbangan , Ember plastik , Sendok
makan, Karung goni ,Kayu Bahan : Jerami yang dipotong 5-10 cm 10 sak,
Sekam/serbuk gergaji. : 6 sak, Bekatul 50 Kg.,
Gula/tetes 1 kg, EM 4 : 1 Kg, Air secukupnya |
9.Hari/Tanggal |
: |
Selasa (Sore), 7 Juli 2021 |
Proses Penyuluhan :
No |
Waktu |
Uraian
Kegiatan |
Keterangan |
I |
5’ |
Pendahuluan a. Pengantar b. Penjelasan tujuan |
§Salam pembuka
dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari. §Menjelaskan
kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang
akan dicapai. |
II |
45’ |
Pelaksanaan a. Penjelasan alat dan bahan b. Proses pembuatan bokashi
jerami c. Tanya jawab |
§Menampilkan
dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses
pembuatan bokasih jerami §Menjelaskan
tahap-tahap pembuatan bokasih jerami §Memberikan
kesempatan kepada petani untuk bertanya. |
III |
10’ |
Pengakhiran a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Penutup |
§Melemparkan
pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan bokashi
jerami. §Menyimpulkan
hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut. §Mengakhiri
dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir. |
Tidore
Utara , 7 Juli 2021
Penyuluh/ Fasilitator
`
Darwin
Rauf, S.ST
NIP.
19670821 198903 1 010
SINOPSIS
PEMBUATAN BOKASIH JERAMI PADI
Setelah musim
panen padi,biasanya akan menyisakan jerami hingga 10-15 ton/ha. Sebaiknya
jerami tersebut jangan dibakar.melainkan diolah menjadi pupuk bokashi dan
digunakan untuk menyuburkan tanah,untuk meningkatkan kwalitas dan produksi
tanaman padi.
Pupuk bokashi
merupakan salah satu pupuk organik hasil dari fermentasi dengan menggunakan
teknologi larutan EM4 yang memiliki manfaat menyuburkan tanah dan menekan
pertumbuhan patogen dalam tanah.
Manfaat Bokashi
1. Menjaga keseimbangan air dalam tanah
2. Memperbaiki sifat fisik/reklamasi lahan sehingga dapat
memperbaiki pertumbuhan akar
3. Memperbaiki aerasi tanah sehingga oksigen tersedia di
dalam tanah
4. Membuat tanah menjadi kuat, sehat dan tidak mudah
terserang hama dan penyakit
Kandungan unsur
hara pada jerami
a. Si (Silikat) 4 – 7 %
b. K (Kalium) 1,2 - 1,7 %
c. N (Nitrogen) 0,5 – 0,8 %
d. P (Phospor) 0,07 – 0,12 %
e. S (Sulphur) 0,05 – 0,10 %
Cara Pembuatan
- Bahan :
a. Jerami yang dipotong 5-10 cm 10 sak
b. Sekam/serbuk gergaji. : 6 sak
c. Bekatul
: 50 Kg.
d. Gula/tetes : 1 kg
e. EM
4 : 1 Kg
f. Air secukupnya
2. Alat :
a. Cangkul
b. Ember dan gembor
c. Karung goni/plastic/terpal
CARA KERJANYA :
- Larutkan EM dan gula kedalam air
(air sumur) komposisi 2 cc EM untuk 4 ltr air.
- Jerami dipotong 5 cm, sekam
dan dedak dicampur secara merata.
- Siramkan larutan EM secara perlahan-lahan
kedalam adonan no 2 dan diaduk –aduk hingga merata sampai kandungan
air di adonan mencapai 30 % ingat jangan keenceran (bila adonan dikepal
bila dilepas bisa megar.
- Adonan di gundukan/diler ditempat
yang kering dengan ketinggian 15-20 cm. kemudian ditutup dengan karung
plastic/terpal selama 3-5 hari ditempat yang tidak terkena sinar matahari.
- Ingat : Bila lantai alasnya tidak
kedap air harus diberi alas berambut. Tapi bila lantainya dari tanah (
kedap air ) tidak usah pakai alas berambut.
- Adonan yang diler , selanjutnya
diberikan bekatul dipermukaannya tipis-tipis. Diiringi dengan dipyur-pyuri
larutan EM yang telah diencerkan tadi.
- Pertahankan suhu gundukan antara
40-50 C ( hangat kuku ). Bila suhu lebih dari 50 C bukalah karung
penutup dengan karung goni. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam, karena
suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena
terjadi proses pembusukan.
- Setelah 5 hari bokashi telah
selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
organik.
“Selamat Mencoba dan Sukses”
LEMBAR
PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
1. Nama Penyuluh |
: |
Darwin Rauf, S.ST |
2. Judul |
: |
Pembuatan Bokasih Pupuk Kandang |
3. Waktu |
: |
60 Menit |
4. Tempat |
: |
Rumah Ketua Kelompoktani Leba Jaya, di Kelurahan Mareku |
5. Sasaran |
: |
Kelompoktani Leba Jaya |
6. TIK |
: |
Setelah mengikuti penyuluhan
diharapkan anggota kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan
bokasih pupuk kandang dan memperaktekan dengan tingkat kebenaran 90%. |
7. Metode |
: |
Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya
jawab. |
8. Alat dan Bahan |
: |
Alat : Timbangan , Gembor, Ember, Gayung, Terpal
/karung Bahan : § 15 kg pupuk kandang, 1000 kg ,
Sekam 1000 kg, 0,Bekatul/Dedak 5 kg, EM-4, 1 ltr § 1 ltr sendok makan gula (molase), 5-6
liter air |
9. Hari/Tanggal |
: |
Jumat (Sore) /8 Januari 2021 |
Proses Penyuluhan :
No |
Waktu |
Uraian
Kegiatan |
Keterangan |
|
I |
5’ |
Pendahuluan a. Pengantar b. Penjelasan tujuan |
§Salam pembuka
dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari. §Menjelaskan
kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang
akan dicapai. |
|
II |
45’ |
Pelaksanaan a.
Penjelasan
alat dan bahan b.
Proses
pembuatan bokashi
pupuk kandang c. Tanya jawab |
§Menampilkan
dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses
pembuatan bokasih pupuk kandang §Menjelaskan
tahap-tahap pembuatan bokasih pupuk kandang §Memberikan
kesempatan kepada petani untuk bertanya. |
|
III |
10’ |
Pengakhiran a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Penutup |
§Melemparkan
pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan bokasih pupuk
kandang. §Menyimpulkan
hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut. §Mengakhiri
dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir. |
|
Tidore Utara , 8 Juli 2021
Penyuluh/
Fasilitator
DARWIN RAUF, S.ST
NIP. 19670821 198903 1 010
SINOPSIS
Cara Membuat Pupuk Organik Padat ( BOKASHI PUPUK
KANDANG )
BAHAN -BAHAN :
NO |
NAMA BAHAN |
JUMLAH SATUAN |
1 |
Pupuk Kandang |
1.000 kg |
2 |
Sekam |
1.000 kg |
3 |
Bekatul |
5 kg |
4 |
Em4 |
1 liter |
5 |
Molase/Tetes Tebu |
1 Liter |
6 |
Air Sumur |
secukupnya |
ALAT-ALAT :
- Gembor
- Ember
- Gayung
- Terpal /karung
CARA PEMBUATAN
:
- Semua
bahan-bahan : pupuk kandang,sekam dan bekatul dicampur rata ditempat yang
teduh,tidak terkena sinar matahari langsung
- Setelah
bahan-bahan tercampur,di siram merata dengan larutan Em4 dan tetes tebu
dengan dosis : 2 ml/liter air menggunakan gembor.Kemudian ditutup dengan
terpal/karung untuk fermentasi selama 10-15 hari,setiap hari di kontrol
untuk mengetahui suhu fermentasi,bila melebihi suhu 60 derajat celcius
dibuka tutup terpal untuk dianginkan agar suhu tetap 50-60 derajat
celcius.
- Setelah
difermentasi selama 10-15 hari,bokashi sudah jadi,dapat diaplikasikan pada
sawah sebagai pupuk dasar tanaman padi dengan volume 1000 kg/ ha.Bisa juga
digunakan sebagai pupuk pada tanaman sayuran dan perkebunan.
“ Selamat
Mencoba dan Sukses “
LEMBAR
PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
1. Nama Penyuluh |
: |
DARWIN RAUF, S.ST |
2. Judul |
: |
Pembuatan Pestisida Nabati |
3. Waktu |
: |
60 Menit |
4. Tempat |
: |
Rumah Ketua Kelompoktani KWT Mari
Membangun |
5. Sasaran |
: |
Kelompoktani KWT Mari Membangun |
6. TIK |
: |
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota
kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan pembuatan
pestisida nabati dan memperaktekan sendiri dengan tingkat kebenaran 90%. |
7. Metode |
: |
Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya
jawab. |
8. Alat dan Bahan |
: |
Alat Ember, Saringan, Botol bekas
air minum, Kertas label (bila diperlukan) Bahan 1 kg lengkuas Halus, 1 kg daun
mimba halus 3. Air 10 liter |
9. Hari/Tanggal |
: |
Rabu ( Sore ) , 12 Agustus 2021 |
Proses Penyuluhan :
No |
Waktu |
Kegiatan
Belajar |
Keterangan |
I |
5’ |
Pendahuluan a. Pengantar b. Penjelasan tujuan |
§Salam pembuka
dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari. §Menjelaskan kepada
sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan
dicapai. |
II |
45’ |
Pelaksanaan a.
Penjelasan
alat dan bahan b.
Proses
pembuatan pestisida
nabati c. Tanya jawab |
§Menampilkan
dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses
pembuatan pestisida nabati. §Menjelaskan
tahap-tahap pembuatan pestisida nabati. §Memberikan
kesempatan kepada petani untuk bertanya. |
III |
10’ |
Pengakhiran a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Penutup |
§Melemparkan
pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan pestisida
nabati. §Menyimpulkan
hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut. §Mengakhiri
dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir. |
Tidore Utara, 12 Agustus 2021
Penyuluh/
Fasilitator
DARWIN RAUF, S.ST
NIP. 19670821 198903 1 010
SINOPSIS
CARA MEMBUAT PESTISIDA NABATI
Pestisida
nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman
atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan
hama pada tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada
tanaman maupun lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang
murah dan peralatan yang sederhana. Beberapa bahan yang digunakan dalam
pembuatan Pestisida Nabati adalah Lengkuas dan Daun Mimba.
Lengkuas:
termasuk kedalam jenis tanaman rimpang dimana kandungan bahan aktif atsirinya
dapat digunakan sebagai pestisida nabati, Ekstrak rimpang lengkuas bersifat
sebagai fungisida (anti jamur).
Mimba:
adalah jenis tanaman tahunan, yang mengandung bahan aktif azadirachtin,
meliantriol, salanin, nimbin. Mimba selain bersifat sebagai insektisida dapat
berfungsi sebagai fungsisida, bakterisida, antivirus, nemati sida serta
moluscisida. Bahan aktif mimba tersebut dapat mengendalikan hama dengan
cara; mempengaruhi daya makan, pertumbuhan dan daya reproduksi serangga;
mempengaruhi proses ganti kulit, menghambat pembentukan serangga dewasa,
menghambat perkawinan dan komunikasi seksual.
Bahan untuk membuat
1. 1 kg lengkuas Halus
2. 1 kg daun mimba halus
3. Air 10 liter
Tahapan :
Daun mimba dan lengkuas dihaluskan dengan diblender atau ditumbuk kemudian
direbus 15-30 menit sampai mendidih, kemudian didinginkan dan difermentasi
selama 24 jam/1 hari. Kemudian disaring dan dapat diaplikasikan pada tanaman.
Beberapa manfaat dan keunggulan pestisida nabati, antara
lain:
Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak
mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan).
Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.
Dapat membunuh hama/penyakit.
Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman
Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit
dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri.
Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga
obat-obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi.
Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan
beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Penggunaan dalam
dosis tinggi sekalipun, tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati.
Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga.
Pestisida
Nabati ini diharapkan mampu menjadi pemecah jangka pendek untuk mengatasi
masalah hama dengan cepat. Pestisida Nabati harus menjadi bagian dari sistem
pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan
jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman).
“Selamat
Mencoba dan Sukses “
LEMBAR
PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
1. Nama Penyuluh |
: |
Darwin Rauf, S.ST |
2. Judul |
: |
Pembuatan Pupuk Organik Cair |
3. Waktu |
: |
60 Menit |
4. Tempat |
: |
Rumah Ketua Kelompoktani Fomarimoi di Kelurahan Mareku |
5. Sasaran |
: |
Kelompok Tani Fomarimoi |
6. TIK |
: |
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompoktani
mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan pupuk organic cair dan
memperaktekan dengan tingkat kebenaran 90%. |
7. Metode |
: |
Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya
jawab. |
8. Alat dan Bahan |
: |
Alat : Ember,
Jerigen plastik, Kayu untuk mengaduk Bahan : Limbah
rumah tangga, Kotoran hewan ternak, Urin hewan Bekas
ar cucian beras, Gula merah Sabut
kelapa dan serbuk gergaji, Dekomposer atau starter SOT atau EM4 |
9. Hari/Tanggal |
: |
Jumat (Sore), 14 Agustus 2021 |
Proses Penyuluhan :
No |
Waktu |
Uraian
Kegiatan |
Keterangan |
I |
5’ |
Pendahuluan a. Pengantar b. Penjelasan tujuan |
§
Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang
dipelajari. §
Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan
hasil yang akan dicapai. |
II |
45’ |
Pelaksanaan a. Penjelasan alat dan bahan b. Proses pembuatan pupuk organik
cair c. Tanya jawab |
§
Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam
proses pembuatan pupuk organik cair §
Menjelaskan tahap-tahap pembuatan pupuk organik cair §
Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya. |
III |
10’ |
Pengakhiran a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Penutup |
§
Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan pupuk
organik cair §
Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut. §
Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir. |
Tidore Utara, 14 Agustus 2021
Penyuluh / Fasilitator
Darwin
Rauf, S.ST
NIP.
19670821 198903 1 010
SINOPSIS
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR ( POC )
Jika sebelumnya kita telah mengenal MOL dan ZPT dalam
memberikan kebaikan pada tumbuhan di Kebun, maka kali ini kita akan mengenal
Pupuk Organik Cair. Pupuk organik ini merupakan bentuk lain dari pupuk padat
yang sering kita lihat. Banyak dari komunitas yang masih bingung bagaimana cara
membuat pupuk cair. Nah, untuk ini yuk kita coba membuat pupuk cair sendiri
agar kebun kita semakin sehat tumbuhnya.
Sebelum dibahas lebih lanjut, berikut kegunaan dan
manfaat pupuk organik cair (Nur Fitri, Erlina Ambarwati, dan Nasih Widya, 2007)
:
a. Dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil
daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan
kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara
b. Dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi
kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman
cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit.
c. Merangsang pertumbuhan cabang produksi.
d. Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah
e. Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.
Setelah
mengetahui manfaatnya, kita langsung praktekkan cara membuat POC secara alami
Alat dan Bahan
a. Limbah rumah tangga
b. Kotoran hewan ternak
c. Urin hewan
d. Bekas ar cucian beras
e. Gula merah
f. Sabut kelapa dan serbuk gergaji
g. Dekomposer atau starter SOT atau EM4
h. Ember
i. Jerigen plastik
j. Kayu untuk mengaduk
Tahapan pembuatan POC
1. Larutkan EM4 kedalam air secukupnya lalu tambahkan gula
merah diamkan selama 20 menit
2. Campurkan bahan padat seperti dedaunan atau sayuran
limbah rumah tangga kedalam jerigen
3. Tuangkan larutan bioaktivator SOT atau EM4 kedalam
jerigen bila perlu tambahkan terasi untuk mempercepat proses
4. Masukkan air kencing dan cucian bekas kedalam jerigen
aduk hingga merata. Tambahkan air secukupnya
5. Aduk perlahan menggunakan tongkat kayu.
6. Tutup rapat selama beberapa hari, lakukan pengadukan
teratur hingga bau campuran tersebut seperti tape (ini menandakan fermentasi
berhasil).
“ Selamat Mencoba dan Sukses “
LEMBAR
PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
1. Nama Penyuluh |
: |
Darwin Rauf, S.ST |
2. Judul |
: |
Cara Membuat Mikro Organisme Lokal (MOL) Dengan
Bonggol Pisang |
3. Waktu |
: |
60 Menit |
4. Tempat |
: |
Rumah Ketua Kelompoktani Fomakati di Kelurahan Mareku |
5. Sasaran |
: |
Kelompok Tani Fomakati |
6. TIK |
: |
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota
kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL dan
mempraktekkan sendiri pembuatan MOL dengan tingkat kebenaran 90%. |
7. Metode |
: |
Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya
jawab. |
8. Alat dan Bahan |
: |
Alat : Toples atau ember
bertutup, Botol
plastik bekas air mineral, Selang plastik kecil,
Malam atau selotip Bahan : 5
kg
bonggol pisang, 5 L air cucian beras, 0,25 kg gula jawa |
9. Hari/Tanggal |
: |
Selasa (Sore) 18 Agustus 2021 |
Proses Penyuluhan :
No |
Waktu |
Uraian
Kegiatan |
Keterangan |
I |
5’ |
Pendahuluan a. Pengantar b. Penjelasan tujuan |
§
Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang
dipelajari. §
Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan
hasil yang akan dicapai. |
II |
45’ |
Pelaksanaan a. Penjelasan alat dan bahan b. Proses pembuatan MOL
Bonggol Pisang c. Tanya jawab |
§
Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam
proses pembuatan MOL §
Menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL Bonggol Pisang §
Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya. |
III |
10’ |
Pengakhiran a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Penutup |
§
Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan
MOL Bonggol Pisang §
Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut. §
Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir. |
Tidore Utara, 18
Agustus 2021
Penyuluh/ Fasilitator
Darwin Rauf, S.ST
NIP.
19670821 198903 1 010
SINOPSIS
CARA
MEMBUAT MIKRO ORGANISME LOKAL ( MOL )
DENGAN
BONGGOL PISANG
Salah
satu kelemahan proses pembuatan pupuk kompos yang dianggap memberatkan petani
adalah lamanya masa pengomposan. Hal ini dikarenakan proses dekomposisi atau
penghancuran material organik yang membutuhkan jangka waktu tiga sampai empat bulan.
Namun demikian tak perlu khawatir karena anda masih dapat membuat mikro
organisme lokal atau MOL sebagai jalan keluarnya. MOL dapat membantu
akselerasi pengomposan sebab MOL merupakan cairan yang terbuat dari bahan-bahan
alami, sebagai media hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk
mempercepat penghancuran bahan organik.
Kini
banyak jenis dekomposer yang disediakan di pasaran, seperti larutan EM4 yang
diperlukan khususnya untuk pembuatan pupuk bokhasi. Meski demikian, pembuatan
MOL secara mandiri bisa menjadi opsi untuk menghindari harga dekomposer yang
mahal. Sebab, MOL bisa dibuat cukup dengan menggunakan bahan yang ada di
lingkungan sekitar, termasuk menggunakan limbah rumah tangga misalnya
sayur-sayuran atau buah-buahan yang tidak terpakai. Selain itu pembuatan MOL
dapat memanfaatkan bagian tanaman yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar
misalnya rebung pisang atau rebung bambu.
Membuat
Mikro Organisme Lokal dengan Bonggol Pisang
Berikut
adalah metode pembuatan MOL dengan menggunakan bonggol pisang sebagai bahan
dasarnya. Bahan yang diperlukan antara lain:
- 5 kg
bonggol pisang
- 5 L air
cucian beras
- 0,25 kg
gula jawa
Sedangkan,
peralatan yang dibutuhkan adalah:
- Toples
atau ember bertutup
- Botol
plastik bekas air mineral
- Selang
plastik kecil
- Malam atau
selotip
Cara
pembuatan MOL
- Bonggol
pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang.
- Bonggol
pisang dimasukkan ke dalam toples atau ember.
- Air cucian
beras dan gula jawa ditambahkan ke dalam toples atau ember. Kemudian
ditutup rapat dengan malam atau selotip.
- Selang
dipasang antara toples atau ember dengan botol plastik berisi air. Selang
yang berada dalam toples dipasang tidak tercelup campuran, sementara
selang dalam botol plastik dalam keadaan tercelup.
- Peram
selama 7-10 hari
- Saring,
MOL telah jadi.
Cara
pengomposan
- Segera
setelah masa panen dilakukan awal pengolahan tanah (semakin cepat semakin
baik)
- Sebarkan
jerami atau sisa panen secara merata
- Basahi
jerami atau sisa panen secara merata (tidak terendam)
- Semprotkan
MOL dengan komposisi 5 liter MOL + 9 liter air (35-50 liter/ha)
- Sebarkan
pupuk organik/kompos dan biarkan lahan selama 10-15 hari
- Lakukan
pengolahan tanah secara sempurna
- Dengan
konsentrasi 1:5 (1 liter cairan MOL + 5 liter air), tambahkan 1ons gula
merah, aduk rata dan siramkan pada bahan organik yang akan dikompos.
Cara
pemupukan
1.
Pada
umur 10-14 hari setelah tanam, lakukan penyiangan
2. Setelah selesai penyiangan air petakan jangan
dibuang dan tidak dimasukkan atau tidak ada air yang masuk (3-4 hari)
3.
Disemprot
dengan MOL setiap tujuh hari sekali dalam tujuh minggu (konsentrasi satu gelas
plastik bekas per tangki 14 liter) (Dini Rohmawati, 2015)
“Selamat Mencoba dan
Sukses “
LEMBAR
PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
1. Nama Penyuluh |
: |
Darwin Rauf, S.ST |
2. Judul |
: |
Cara Membuat Mikro Organisme Lokal (MOL) Dengan
Sabuk Kelapa |
3. Waktu |
: |
60 Menit |
4. Tempat |
: |
Rumah Ketua Kelompoktani Bangkit
Bersama di Kelurahan
Mareku |
5. Sasaran |
: |
Kelompok Tani Bangkit Bersama |
6. TIK |
: |
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota
kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL dan
mempraktekkan sendiri pembuatan MOL dengan tingkat kebenaran 90%. |
7. Metode |
: |
Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya
jawab. |
8. Alat dan Bahan |
: |
Alat : Drum Plastik, Tong Bahan : Sabut kelapa
dan Air bersih |
9. Hari/Tanggal |
: |
Kamis (Sore) / 26 September 2021 |
Proses Penyuluhan :
No |
Waktu |
Uraian
Kegiatan |
Keterangan |
I |
5’ |
Pendahuluan a. Pengantar b. Penjelasan tujuan |
§
Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang
dipelajari. §
Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan
hasil yang akan dicapai. |
II |
45’ |
Pelaksanaan a. Penjelasan alat dan bahan b. Proses pembuatan MOL
Sabuk Kelapa c. Tanya jawab |
§
Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam
proses pembuatan MOL §
Menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL Sabuk Kelapa §
Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya. |
III |
10’ |
Pengakhiran a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Penutup |
§
Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan
MOL Sabuk Kelapa §
Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut. §
Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir. |
Tidore Utara, 26
September 2021
Penyuluh/ Fasilitator
Darwin Rauf, S.ST
NIP.
19670821 198903 1 010
SINOPSIS
MEMBUAT MIKRO ORGANISME LOKAL DENGAN SABUT KELAPA
Resep
MOL ini istimewa dibandingkan dengan resep-resep MOL yang lain, karena konon
MOL ini kaya akan unsur K. Bahan dan cara pembuatannya juga sangat mudah
sekali.
Bahan-bahan:
- Sabut
kelapa
- Air bersih
Cara
pembuatan:
- Masukkan
sabut kelapa ke dalam drum, jangan penuh-penuh.
- Masukkan
air sampai semua sabut kelapa terendam air.
- Drum
ditutup dan dibiarkan dua minggu.
- Air yang
sudah berwarna coklat kehitaman digunakan sebagai MOL.
Catatan: selain sabut kelapa bisa juga ditambahkan
dengan jerami kering. Penambahan jerami bisa bermanfaat sebagai pestisida
nabati.
Pemakaian: MOL bisa disiramkan atau disemprotkan ke
tanaman. Cara pemakaian sama seperti MOL-MOL yang lain.
“ Selamat Mencoba dan Sukses “
LEMBAR
PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
1. Nama Penyuluh |
: |
Darwin Rauf, S.ST |
2. Judul |
: |
Cara Membuat Mikro Organisme Lokal (MOL) Dengan
Nasi |
3. Waktu |
: |
60 Menit |
4. Tempat |
: |
Rumah Ketua Kelompoktani Milenial
Belimbing Sari di Kelurahan
Mareku |
5. Sasaran |
: |
Kelompok Tani Milenial Belimbing sari |
6. TIK |
: |
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota
kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL dan
mempraktekkan sendiri pembuatan MOL dengan tingkat kebenaran 90%. |
7. Metode |
: |
Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya jawab. |
8. Alat dan Bahan |
: |
Alat : Drum Plastik, Tong Bahan : Nasi dan Air bersih |
9. Hari/Tanggal |
: |
Jumat
(Sore) / 29 September 2021 |
Proses Penyuluhan :
No |
Waktu |
Uraian
Kegiatan |
Keterangan |
I |
5’ |
Pendahuluan a. Pengantar b. Penjelasan tujuan |
§
Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang
dipelajari. §
Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan
hasil yang akan dicapai. |
II |
45’ |
Pelaksanaan a. Penjelasan alat dan bahan b. Proses pembuatan MOL
Nasi c. Tanya jawab |
§
Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam
proses pembuatan MOL §
Menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL Nasi §
Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya. |
III |
10’ |
Pengakhiran a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Penutup |
§
Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan
MOL Nasi §
Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut. §
Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir. |
Tidore Utara, 29
September 2021
Penyuluh/ Fasilitator
Darwin Rauf, S.ST
NIP.
19670821 198903 1 010
SINOPSIS
MEMBUAT MIKRO ORGANISME LOKAL DENGAN NASI
Pembuatan
MOL ini diinspirasi oleh para petani di kawasan Brastagi, Medan. Di sana
merupakan daerah yang cukup subur. Para petaninya pun telah secara turun
temurun membuat MOL dengan cara mereka sendiri. Cara pembuatan MOL yang mereka
lakukan adalah sebagai berikut.
- Sisa nasi
dipendam dalam tanah
- Setelah
beberapa hari nasi diambil lagi
- Nasi
tersebut diencerkan dengan air dan digunakan untuk mengkomposkan
bahan-bahan organik.
Bahan-bahan
organik yang telah dicampur dengan nasi tadi kemudian dipendam selama beberapa
hari sampai hancur dan lumat seperti tanah. Kompos yang telah jadi ini dapat
langsung digunakan untuk memupuk tanaman.
“Selamat Mencoba dan Sukses “
LEMBAR
PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
1. Nama Penyuluh |
: |
Darwin Rauf, S.ST |
2. Judul |
: |
Cara Membuat Mikro Organisme Lokal (MOL) Dengan
Buah-buahan |
3. Waktu |
: |
60 Menit |
4. Tempat |
: |
Rumah Ketua Kelompoktani Bina Tani di Kelurahan Mareku |
5. Sasaran |
: |
Kelompok Tani Bina Tani |
6. TIK |
: |
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota
kelompoktani mampu menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL dan
mempraktekkan sendiri pembuatan MOL dengan tingkat kebenaran 90%. |
7. Metode |
: |
Ceramah, demonstrasi cara, dan tanya
jawab. |
8. Alat dan Bahan |
: |
Alat : Drum Plastik, Tong Bahan : Buah-buahan, Air Kelapa 10 butir, Gula jawa 1
kg |
9. Hari/Tanggal |
: |
Selasa
(Sore) / 5 Oktober 2021 |
Proses Penyuluhan :
No |
Waktu |
Uraian
Kegiatan |
Keterangan |
I |
5’ |
Pendahuluan a. Pengantar b. Penjelasan tujuan |
§
Salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang
dipelajari. §
Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan
hasil yang akan dicapai. |
II |
45’ |
Pelaksanaan a. Penjelasan alat dan bahan b. Proses pembuatan MOL
Buah-buahan c. Tanya jawab |
§
Menampilkan dan menjelaskan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam
proses pembuatan MOL §
Menjelaskan tahap-tahap pembuatan MOL Buah-buahan §
Memberikan kesempatan kepada petani untuk bertanya. |
III |
10’ |
Pengakhiran a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Penutup |
§
Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada petani mengenai tahapan pembuatan
MOL Buah-buahan §
Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut. §
Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir. |
Tidore Utara,
5 Oktober 2021
Penyuluh/ Fasilitator
Darwin Rauf, S.ST
NIP.
19670821 198903 1 010
SINOPSIS
MEMBUAT MIKRO ORGANISME LOKAL DENGAN BUAH-BUAHAN
Buah-buahan
busuk yang sudah tidak bisa dimakan lagi bisa dimanfaatkan sebagai MOL. MOL
yang dibuat dari buah-buahan busuk ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun
untuk disemprotkan ke tanaman. Cara pembuatannya sangat mudah dengan
menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.
Bahan-bahan:
- Buah-buahan
yang sudah busuk. Bisa buah apa saja seperti: pepaya, pisang, mangga,
apel, salak, dll
- Air kelapa
10 butir
- Gula jawa
1 kg
Cara
pembuatan:
- Limbah
buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut.
- Masukkan
ke dalam tempat (drum).
- Tambahkan
air kelapa
- Tambahkan
gula
- Semua
bahan diaduk sampai tercampur merata.
- Tutup drum
dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa
menggunakan selang agar tidak dimasuki oleh lalat atau serangga lain.
- Semua
bahan kemudian difermentasi selama dua minggu sebelum digunakan.
Penggunaan:
MOL
ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman.
Untuk pengomposan, encerkan larutan fermentasi dengan perbandingan 1:5 air,
kemudian disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan. Sedangkan untuk
penyemprotan tanaman, larutkan larutan fermentasi sebanyak 30 kali.
Penyemprotan dilakukan pada pagi hari atau sore hari ke permukaan daun.
Penyemprotan dilakukan selang dua minggu.
“ Selamat Mencoba dan
Suklses “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar