Rabu, 29 Desember 2021

 

RANCANG BANGUN

METODE PENYULUHAN PERTANIAN

Oleh, Darwin Rauf, S.ST

 

A. PENGERTIAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN

Metode Penyuluhan Pertanian Cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta keluarganya agar mereka bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru, baik secara langsung ataupun tidak langsung

B. TUJUAN

Membantu dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.

C. PENGGOLONGAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN

  1. Berdasarkan Teknik Komunikasi
  • Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communications), Metode langsung digunakan waktu berhadapan muka ke muka dengan sasarannya dan berdialog dengan petani dan keluarganya. contohnya demonstrasi, ceramah, kursus tani, obrolan sore. Metode yang langsung ini dianggap lebih efektif, meyakinkan dan mengakrabkan hubungan antara penyuluh dan sasaran. Dalam kondisi terbatasnya personalia, kurangnya transport, terbatasnya biaya, maka metode ini dianggap mahal.
  • Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication). Metode ini megunakan penyampaian pesan melalui perantara (medium atau media) contohnya; media cetak (brosur, majalah, surat kabar, dsb), media elektronik (radio, televisi, dsb), media pertunjukan atau sandiwara, pameran dll. Metode tidak langsung dapat menolong banyak sekali apabila metode langsung tidak memungkinkan digunakan terutama dalam upaya menarik perhatian dan menggugah hati sasaran. Siaran lewat radio dan televisi dapat menarik perhatian bila ditangani secara tepat. Pameran yang baik diselenggarakan akan memberikan kesan yang lama dan meyakinkan. demikian pula halnya dengan pertunjukan film dan slide, yang sekaligus dapat memberikan hiburan dan pengetahuan umum kepada masyarakat di pedesaan.
  1. Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai
  • Pendekatan perorangan digunakan untuk berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan masing-masing orangnya. Hasil survey membuktikan bahwa metode perorangan ini memberi pengaruh 17%-18% terhadap semua metode. Contohnya kunjungan ke rumah, ke sawah, ke kantor, pengiriman surat atau melalui telepon. Dalam banyak hal hubungan perseorangan diperlukan agar petani menerapkan rekomendasi yang dianjurkan.
  • Pendekatan Kelompok digunakan untuk menyampaikan pesan kepada kelompok. Metode ini sesuai dengan keadaan dan norma sosial dari masyarakat pedesaan Indonesia seperti hidup berkelompok, bergotong-royong dan berjiwa musyawarah. Metode ini dapat meningkatkan tahapan minat dan perhatian ke tahapan evaluasi dan mencoba menerapkan rekomendasi yang dianjurkan. Hasil survey membuktikan bahwa metode kelompok ini memberikan pengaruh 25% terhadap semua metode. Contoh metode ini adalah pertemuan, demonstrasi, karyawisata, pameran, perlombaan, diskusi kelompok, kursus dll
  • Pendekatan Massal digunakan untuk menyampaikan pesan langsung atau tidak langsung kepada banyak orang sekaligus pada waktu hampir bersamaan. Metode ini digunakan untuk menarik minat dan perhatian masyarakat akan suatu rekomendasi usaha tani. Hasil survey membuktikan bahwa metode massal ini memberikan pengaruh 37% terhadap semua metode. contohnya pidato dalam pertemuan besar, siaran pedesaan, lewat radio atau tv, pertunjukan wayang, sandiwara atau dagelan, penyebaran bahan cetakan, penempelan poster, pembentangan spanduk, dll. Adapun sebanyak 19% disebabkan pengaruh tidak langsung seperti informasi antar tetangga, percakapan/obrolan, kunjungan dan memperhatikan sesuatu di pinggir jalan. Sebagai kesimpulan dapat dikemukan bahwa untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian yang baik perlu digunakan berbagai macam metode.
  1. Berdasarkan Indera Penerima
  • Penglihatan/visual (pesan diterima melalui penglihatan) contoh ;
  • Publikasi barang cetakan, gambar, poster
  • Pertunjukanfilm bisu dan slide tanpa penjelasan lisan
  • Pameran tanpa penjelasan lisan, surat menyurat,
  • Pendengaran/Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran) contoh; Siaran radio, tape recorder, Hubungan telephone Pidato, ceramah.
  • Kombinasi/Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan & pendengaran sekaligus). Pertunjukan film bersuara Siaran televisi, wayang, sandiwara Demonstrasi, kursus (di kelas & praktek) Pameran, Karyawisata.

Anita Gamadi dlm bukunya “Penyuluhan kepada Rakyat Tani” menyatakan bahwa penangkapan pesan dari mendengarkan saja(10%)hasil penangkapan dari melihat (50%) sedangkan hasil penangkapan dari mengerjakan sendiri (90%). Mardikanto (1993) menggolongkan metode penyuluhan pertanian berdasarkan pendekatan proses komunikasi sebagai berikut ;

  1. Berdasarkan media yang digunakan
  • Media lisan, melalui komunikasi langsung seperti tatap muka dan ceramah
  • Media cetak seperti folder, brosur dan majalah
  • Media terproyeksi seperti melalui siaran tv dan pertunjukan film
  1. Berdasarkan sifat hubungan penyuluh pertanian dan sasaran
  • Komunikasi langsung seperti tatap muka dan anjangsana
  • Komunikasi tidak langsung seperti melalui surat dan penggunaan media
  1. Berdasarkan psiko sosial sasaran
  • Pendekatan perorangan seperti kunjungan/anjangsana
  • Pendekatan kelompok seperti kursus tani dan pertemuan kelompok
  • Pendekatan massal seperti pemutaran film dan pameran

DDASAR-DASAR PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN

  • Sasaran (tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap, sosial budaya, jumlah sasaran)
  • Sumberdaya penyuluh (kemampuan penyuluh, materi penyuluhan, sarana dan biaya penyuluhan)
  • Keadaan wilayah sasaran (musim, keadaan usahatani, keadaan lapangan, kebijakan pemerintah)

E. METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF

Penyuluhan Pertanian Partisipatif : Pendidikan luar sekolah (non formal) bagi petani, nelayan beserta keluarganya serta anggota masyarakat pertanian lainnya melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan kemampuan untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayahnya.

Prinsip-prinsip:

  1. Menolong diri sendiri Prinsip menolong diri sendiri memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipasif membangun kapasitas dan kemampuan petani beserta keluarganya dalam memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki untuk menolong diri sendiri tanpa harus menunggu bantuan orang lain atau tergantung kepada pihak luar.
  2. Partisipasi Memberikan penyuluhan partisipasif melibatkan petani beserta keluarganya mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi. Wujud keterlibatan tersebut adalah kesadaran dan kemauan mereka untuk datang, mendengar, berkomunikasi searah, berkomunikasi dua arah, membangun kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama, membuat keputusan, berbagi resiko, bermitra, sampai mampu mengelola sendiri
  3. Kemitrasejajaran Memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan berdasarkan atas kesamaan kedudukan antara penyuluh dengan petani dan keluarganya. Dengan demikian penyuluhan pertanian mempunyai kedudukan sebagai mitra sejajar petani dan keluarganya.
  4. Demokrasi Memberi landasan bahwa dalam penyuluhan pertanian partisipatif seluruh kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, sampai evaluasi diselenggarakan dari petani oleh petani dan untuk petani.
  5. Keterbukaan. Memberikan landasan bahwa dalam penyuluhan partisipatif seluruh kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi diselenggarakan secara terbuka. Setiap petani mempunyai akses yang sama untuk mendapatkan informasi sehingga timbul rasa saling percaya dan kepedulian besar.
  6. Desentralisasi. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dititikberatkan pada daerah kabupaten / kota dengan melaksanakan otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.
  7. Keswadayaan. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi diselenggarakan atas dasar swadaya petani & keluarganya yang diwujudkan dengan cara menyumbangkan tenaga & material yang mereka miliki untuk melaksanakan semua kegiatan.
  8. Akuntabilitas. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dipantau dan diawasi oleh petani beserta keluarganya serta masyarakat tani lainnya.
  9. Menemukan sendiri. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif bukan hanya sekedar transfer paket teknologi untuk diadopsi oleh petani beserta keluarganya sebaliknya penyuluhan partisipatif ditujukan untuk memperkuat kapasitas masyarakat tani setempat dalam proses penciptaan dan pengembangan inovasi melalui kegiatan studi / kajian yang dilakukan oleh mereka sendiri dan penggalian informasi mengenaik aspek biofisik (agroklimat), sosial dan ekonomi sampai dengan penyebarluasan pengetahuan, pengalaman dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan potensi wilayah masing masing. Termasuk juga disini kemampuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan kearifan lokal. Kegiatan ini selanjutnya dimaksudkan untuk membuat rencana kegiatan kelompok, rencana kegiatan desa, kecamatan serta kabupaten.
  10. Membangun pengetahuan. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan untuk memperkuat kegiatan wadah / keras belajar petani secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, wawasan, ketrampilan, sikap, dan perilaku positif, membangun etos kerja keras, produktif, efisien, disiplin dan jiwa serta semangat kewirausahaan yang pandai melihat dan memanfaatkan peluang serta pantang menyerah atau putus asa.
  11. Kerja sama dan Koordinasi. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan atas dasar kerja sama dan koordinasi yang intensif baik diantara peneliti, penyuluh, dan petani beserta keluarganya serta masyarakat tani lainnya maupun dengan pihak-pihak terkait. Kerja sama dan koordinasi ini dilakukan secara perorangan maupun melalui kelembagaan baik perusahaan swata, LSM, Perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian. Dinas-dinas lingkup dan luar sektor pertanian maupun lainnya. Kerja sama dan koordinasi ini dilaksanakan secara terpadu dan berorientasi kepada kebutuhan petani beserta keluarganya sehingga memberi efek saling memperkuat bagi upaya pemberdayaan petani dan keluarganya. Dalam kenyataannya peran penyuluh mengalami gelombang pasang surut sesuai dengan kebutuhan dan tuntutannya. Pada saat dimana suatu program pembangunan didominasi oleh peran pemerintah dan peran masyarakat sipil lemah, maka penyuluhan lebih ditetapkan sebagai usaha mengendalikan atau memanipulasi lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi orang-orang tertentu untuk mau merubah pola perilakunya untuk memperbaiki mutu kehidupan mereka. Sebaliknya jika peran masyarakat sipil kuat dan ditempatkan sebagai subyek sasaran penyuluhan, maka penyuluhan tidak lain adalah pemberdayaan sasaran penyuluhan tersebut.

F. PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN PERTANIAN

  • Pengembangan untuk berfikir kreatif
  • Lokasi kegiatan petani
  • Keterikatan dengan lingkungan social
  • Keakraban hubungan dengan petani
  • Terciptanya perubahan

G. JENIS-JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN

  1. KUNJUNGAN (RUMAH DAN USAHA TANI)

PENGERTIAN

Suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan petani dan keluarganya secara terencana di rumah atau di lahan usaha taninya untuk tujuan tertentu. Bisa juga disebut anjangsana atau anjangkarya

TUJUAN

  • Berkenalan dan untuk mendapatkan kepercayaan petani dan keluarganya
  • Bertukar pikiran
  • Mengajar ketrampilan
  • Mencari atau memberi informasi secara langsung
  • Menemukan masalah-masalah yang tidak disadari oleh sasaran

MANFAAT

  • Memperat hubungan antara penyuluh dengan sasaran
  • Dapat memecahkan masalah yang dihadapi sasaran secara individual
  • Dapat menjelaskan secara langsung dan terinci suatu rekomendasi
  • Dapat memantau sampai sejauh mana suatu rekomendasi telah diterapkan oleh sasaran
  • Dapat merencanakan kegiatan penyuluhan dari hati ke hati
  • Menumbuhkan kepercayaan kepada penyuluh bila anjurannya diterima
  • Mendorong petani untuk berusaha tani lebih baik karena adanya pelayanan untuk kepentingan mereka sendiri
  • Mempercepat proses adopsi
  • Penyebaran informasi ke petani lain akan lebih cepat

HAMBATAN

  • Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak jika dibandingkan dengan metode lain
  • Jumlah petani yang dapat dikunjungi terbatas
  • Kunjungan yang sering dilakukan kepada seorang petani akan menimbulkan prasangka pada petani-petani lainnya

 

 

 

 

 

HAL-HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN

Persiapan yang matang merupakan kunci keberhasilan suatu kunjungan

  • sebelum berkunjung :
  • Tentukan tujuan yang ingin dicapai san kegiatan apa yang akan dilakukan selama kunjungan
  • Perlu mengetahui keadaan petani, keluarga tani dan usahanya
  • Perlu mengetahui spesifik informasi tentang masalah yang dihadapi petani yang akan dikunjungi
  • Rencanakan lamanya waktu kunjungan
  • Selama berkunjung
  • Ikuti adat istiadat atau kebiasaan setempat dalam hubungan dengan tata cara bertamu
  • Bicaralah hal-hal yang menarik perhatian
  • Biarkan petani berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong pembicaraan
  • Bicara bila petani itu bertanya
  • Harus sungguh-sungguh dalam membuat pernyataan sehingga tidak menimbulkan keraguan pada petani
  • Hindarkanlah terjadinya perdebatan yang berkepanjangan
  • Biarkan petani merasa sebagai pemrakarsa gagasan-gagasan yang baik
  • Catat hal-hal yang tidak dapat terpecahkan selama berdikusi dengan petani
  • Bersikaplan jujur dalam mengajar maupun dalam belajar.
  • Bila memungkinkan bawalah bahan-bahan bacaan untuk diberikan kepada petani,
  • Ada baiknya merencanakan kunjungan ke beberapa petani untuk menghemat waktu dan pada akhir kunjungan, undanglah petani untuk datang ke Balai Penyuluhan Pertanian
  1. DEMONSTRASI

PENGERTIAN

Demonstrasi merupakan suatu metode untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti mnguntungkan bagi petani dan keluarganya

Teknologi yang didemonstrasikan sudah teruji baik dari mudahnya diterapkan secara ekonomi menguntungkan dan sosial budaya dapat diterima

TUJUAN

  • Menyakinkan sasaran akan suatu cara yang lebih baik dan menguntungkan
  • Menunjukan hasil sesuatu cara baru
  • Memperlihatkan keuntungan dari suatu anjuran
  • Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk berperan aktif dalam kegiatan pembangunan pertanian
  • Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan secara lebih nyata.

MANFAAT

  • Efektif untuk mengajarkan keterampilan
  • Menumbuhkan kepercayaan
  • Merangsang kegiatan
  • Dapat memberikan keterangan dengan fakta-fakta yang nyata
  • Menumbuhkan sikap kepemimpinan

HAMBATAN

  • Tidak dapat dipakai untuk semua kegiatan
  • Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
  • Hasilnya dapat rusak karena faktor lain.
  • Bila gagal merugikan kegiatan atau program selanjutnya

 

  1. KAJI TERAP

PENGERTIAN

Metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologi usaha tani yang telah rekomendasi sebelum di demonstrasikan dan atau dianjurkan, yang pelaksanaannya dilakukan oleh petani maju di lahan usahataninya dengan bimbingan penyuluh pertanian.

TUJUAN

  • Meyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta kondisi usaha tani dan sosial ekonomi petani di wilayah tertentu
  • Mempercepat penyebaran informasi teknologi pertanian yang telah direkomendasikan secara umum.

MANFAAT

  • Merangsang petani maju dan petani lain untuk menerapkan paket teknologi,
  • Keberhasilan anjuran cukup besar

KELEMAHAN

  • Kurang dapat menyerap peserta
  • Membutuhkan biaya yang cukup besar

PELAKSANAAN

  • Persyaratan ; Materi kaji terap, metode pengkajian dan penerapan, lokasi, pelaksanaan kaji terap
  • Tatalaksana ; Persiapan (perencanaan), Pelaksanaan (musyawarah, penetapan jadwal, penyediaan sarana, teknik budidaya, pencatatan/pelaporan, pengolahan hasil).
  • Pembinaan ; Tingkat pusat (penyusunan pedoman, pembinaan & pengendalian, supervisi), Tingkat pronvinsi (juklak, juknis, pembinaan opersional penyelenggara, supervisi), Tingkat kabupaten (bimbingan penyelenggara kaji terap, bimbingan teknis, bimbingan organisasi & adminitrasi)
  • Pemantauan & Evaluasi
  1. KURSUS TANI

PENGERTIAN

Proses belajar mengajar yang diperuntukan bagi petani dan keluarganya termasuk juga wanita tani dan taruna tani yang diselenggarakan secara sistimatis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu.

TUJUAN

  • Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam berusaha tani
  • Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan ibu tani dalam membantu memecahkan masalah-masalah usaha tani yang dihadapi keluarganya dan bidang kerumahtanggaan yang berkaitan erat dengan pertanian
  • Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan dalam menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan
  • Mempersiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani yang dinamis
  • Menumbuhkan calon-calon kontak tani dan kontak wanita tani yang bersedia dan mampu menyebarkan teknologi yang lebih menguntungkan.
  • Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani

MANFAAT

Kursus tani yang diselenggarakan dengan baik, akan memberikan manfaat antara lain

  • Menghasilkan petani yang cukup berpengetahuan, cakap dan terampil dalam mengelola usahataninya
  • Menghasilkan ibu-ibu tani yang dapat membantu mengelola usaha tani dan menciptakan keluarga sejahtera
  • Menghasilkan pemuda-pemudi tani yang siap menggantikan orang tua mereka sebagai petani yang lebih maju.
  • Mempercepat proses adopsi teknologi baru
  • Menciptakan keakraban penyuluh, petugas pertanian lainnya dengan petani
  • Mendorong terbentuknya kelompok tani
  • Menghasilkan kontak tani dan kelompok wanita tani

PENYELENGGARAAN KURSUS TANI

Penyelenggaraan kursus tani meliputi 3 tahapan yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi serta bimbingan lanjutan.

  • Perencanaan
  • Menetapkan kebutuhan belajar ; dilakukan dengan cara
  • Wawancara dengan calon peserta kursus
  • Pengamatan di lapangan
  • Pengumpulan informasi dari pejabat dan tokoh masyarakat setempat
  • Pertemuan atau musyawarah khusus dengan calon peserta kursus
  • Merumuskan tujuan belajar
  • Sasaran didik
  • Perilaku yang diubah
  • Materi yang diajarkan
  • Lingkungan
  • Menetapkan materi pelajaran
  • Berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi sesuai dengan kebutuhan belajar yang telah ditetapkan
  • Praktis dan langsung dapat memecahkan masalah sehingga akan menimbulkan motivasi yang kuat
  • Sederhana sehingga mudah dipahami
  • Spesifik dan ruang lingkupnya terbatas
  • Sesuai dengan keadaan teknis usaha tani dan sosial ekonomi peserta kursus
  • Jumlah materi yang diajarkan terbatas sesuai dengan kemampuan peserta, tenaga pengajar, biaya dan waktu yang tersedia
  • Menyusun rencana pengajaran
  • Kursus belajar lebih terarah sesuai dengan tujuan pengajaran
  • Pengajar mengetahui pokok-pokok materi yang akan diajarkan
  • Peserta dapat mengetahui materi yang akan diajarkan. Dalam menyusun rencana pengajaran sebaiknya perimbangan antara jam pelajaran teori dan praktek adalah 75% dan 25% atau 60% dan 40%
  • Pemilihan metode pengajaran

Metode pengajaran yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan antara lain ; ceramah, tanya jawah, kuliah, pemberian tugas, dan widyawisata. Metode pengajaran yang digunakan untuk melatih ketrampilan dapat menggunakan metode demonstrasi, praktek, dan kerja kelompok.

  • Penetapan pengajar

Pengajar dapat berasal dari petugas lingkup pertanian atau petugas lainnya sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Pengajar hendaknya menguasai materi yang diajarkan memahami masalah pertanian dan dapat mengajar.

  • Penetapan peserta

Syarat utama peserta kursus tani adalah benar-benar petani, bersedia mengikuti kursus sampai selesai dan belum pernah mengikuti yang sama. Dalam penetapan peserta, prioritas dapat diberikan kepada petani yang berpotensi menyebarluaskan pngetahuan dan ketrampilannya kepada petani lain dari yang tingkat kebutuhan belajar tinggi.

Jumlah peserta yang ideal paling banyak 30 orang untuk setiap kursus. Untuk kelancaran. proses belajar hendaknya peserta homogen dalam hal ini tingkat pendidikan, jenis dan tingkat kebutuhan belajar serta usaha pokok yang dikelolanya, jika ada perbedaan hendaknya tidak mencolok.

  • Pemilihan tempat, dan jadwal kursus

Tempat penyelenggaran kursus harus memenuhi beberapa syarat antara lain ;

  • Tersedia ruang belajar yang memadai
  • Mudah didatangi
  • Berdekatan dengan tempat praktek
  • Jadwal kursus hendaknya tidak banyak mengganggu kegiatan pokok pengajar/petugas. Karena itu sebaiknya kursus dilaksanakan pada sore atau malam hari. Lamanya kursus tergantung dari jam pelajaran dan frekuensi pengajaran.
  • Perumusan rencana evaluasi

Evaluasi belajar dilaksanakan untuk mengukur tingkat keberhasilan tujuan pengajaran. Rencana evaluasi disusun sebelum kursus dilaksanakan. Berdasarkan pelaksanaannya evaluasi terdiri dari evaluasi awal, antara dan evaluasi akhir. Evaluasi ini hanya dilakukan untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan peserta sebelum dan sesudah kursus.Bila rencana telah tersusun, ada baiknya dikonsultasikan dengan pejabat pemerintah setempat yang terlibat dalam kegiatan kursus untuk mendapatkan saran, perbaikan, dukungan dan izin penyelenggaraan.

  • Pelaksanaan kursus
  • Persiapan

Undanglah calon peserta dan pengajar dengan undangan khusus untuk memberitahukan tempat dan waktu kursus, rencana pelajaran dan hal-hal yang harus dipersiapkan peserta dan pengajar.Undangan disampaikan paling lambat seminggu sebelum waktu pelaksanaan berlangsung. siapkan pula tempat penyelenggaraan dan sarana pengajaran yang diperlukan.

  • Pemberian pelajaran

Ada 5 prinsip belajar yang harus mewarnai kegiatan mengajar dari setiap pengajar kursus tani yaitu ;

  • Belajar dengan mengerjakan
  • Belajar dengan memecahkan masalah
  • Partisipasi aktif dari peserta
  • Belajar dari pengalaman
  • Penggunaan pendekatan multi media

Karena itu dalam memberikan pelajaran, beberapa hal yang harus diingat oleh para pengajar adalah :

  • Menumbuhkan gairah belajar
  • Memberikan kesempatan para peserta mengungkapkan pengalaman yang berkaitan dengan materi pelajaran
  • Memberikan kesempatan bertanya
  • Memberikan kesempatan mencoba, bila mengajar ketrampilan
  • Memberitahukan kesalahan yang dilakukan peserta dan menunjukan cara yang benar
  • Berusaha membangkitkan minat, perhatian dan keinginan untuk mengetahui lebih lanjut materi yang diajarkan
  • Mengaktifkan para peserta
  • Evaluasi dan bimbingan lanjutan

Evaluasi dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diputuskan bersama. Untuk menilai efektifitas penerapan praktis dari kursus yang telah dilaksanakan dapat dilakukan evaluasi lapangan setelah peserta kembali ke tempat asalnya. Sebagai bukti telah mengikuti kursus dan untuk merangsang peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti kursus, berilah tanda surat tamat kursus tani bagi peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik. Surat tersebut juga merupakan kebanggaan peserta.

Bimbingan lanjutan dilakukan untuk membantu lulusan menerapkan hasil belajar, mengembangkan kepemimpinan agar dapat menyebarkan pengetahuan dan ketrampilan yang mereka miliki serta mendapatkan data tentang manfaat kursus yang telah diselenggarakan. Bimbingan lanjutan juga akan lebih mengakrabkan dan pengajar dengan para lulusan kursus. Bimbingan lanjutan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan bahan bacaan, mengadakan kunjungan, mengadakan pertemuan atau menyelenggarakan perlombaan atau lulusan.

5.      KARYA WISATA

PENGERTIAN

Kegiatan perjalanan secara bersama dilakukan oleh sejumlah petani untuk mempraktekan hasil suatu pengajaran atau melakukan suatu pengajaran atau melakukan suatu karya yang bermanfaat di tempat yang dituju.

TUJUAN

Meyakinkan dan memberikan kesempatan kepada petani untuk melihat sendiri hasil penerapan teknologi baru, demonstrasi, suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya serta mempraktekannya dan juga untuk memperoleh pandangan dari hasil pembangunan daerah.

 

MANFAAT

  • Memberikan motivasi kepada petani untuk melakukan sesuatu kegiatan.
  • Memberikan keakraban di antara sesama petani
  • Memperluas wawasan
  • Menumbuhkan sikap kepemimpinan

KELEMAHAN

  • Biaya relatif mahal
  • Sulit untuk memenuhi keinginan semua peserta
  • Salah obyek akan menimbulkan kekecewaan
  • Seringkali menghadapi hambatan sarana dan prasaran

TEKNIS PELAKSANAAN

  • Buatlah perencanaan partisipasif karya wisata yang meliputi penentuan tempat yang akan dikunjungi, demonstrator, perjalanan, biaya pelaksanaan, susunan peserta, pimpinan serta pejabat, yang dikunjungi.
  • Selalu mengupayakan kepentingan kelompok
  • Kesempatan seluasnya kepada peserta
  • Bantu membuat catatan
  • Atur jadwal agar tidak terlalu padat.
  • Kesempatan kepada peserta untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri

6.      TEMU USAHA

PENGERTIAN

Pertemuan antar petani dengan pengusaha di bidang pertanian dengan tujuan untuk tukar menukar informasi, baik mengenai teknologi produksi maupun pemasaran untuk dapat menumbuhkan, meningkatkan, dan memperluas terjadinya transaksi usaha.

TUJUAN

  • Menumbuhkan rangsangan ke arah usaha tani komesil, kerjasama usaha dan kewiraswastaan
  • Terbukanya kesempatan menambah pengetahuan di bidang pemasaran teknologi dan di bidang pengolahan hasil.
  • Mempromosikan dan mempercepat penggunaan barang-barang produksi dalam negeri

MANFAAT

Menumbuhkan kegiatan usaha tani yang berorientasi kepada pasar sehingga keuntungan yang diperoleh meningkat

7.      WIDYAWISATA

PENGERTIAN

Merupakan perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan sesungguhnya atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi yang dianjurkan di suatu tempat.

TUJUAN

  • Meyakinkan sasaran dengan menyaksikan sendiri hasil penerapan suatu teknologi, demonstrasi ketrampilan dan alat bantu
  • Membantu sasaran mengenal masalah, menumbuhkan minat dan memperhatikan serta motivasi untuk melakukan suatu hal.

MANFAAT

  • Membina keakraban,
  • Menimbulkan pengertian yang lebih jelas dan memperluas wawasan,
  • Memotivasi peserta untuk melakukan suatu kegiatan,
  • Menumbuhkan sikap kepemimpinan

Hal-hal yang Harus Diperhatikan

  • Tujuan kegiatan, materi & lokasi widyawisata & kesiapan pihak yang dikunjungi,
  • Lama kunjungan dan jadwal acara
  • Jumlah peserta dan pendamping
  • Organisasi, lengkap dengan pembagian tugas
  • Sarana dan biaya yang diperlukan

8.      PERLOMBAAN

PENGERTIAN

Merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan persaingan sehat antara petani dalam mengejar suatu prestasi yang diinginkan. Kegiatan ini diperlukan untuk mendorong petani agar mau dan mampu meningkatkan usaha taninya dan kesejahteraannya

TUJUAN

  • Menarik perhatian terhadap sesuatu hal dalam usaha tani
  • Meningkatkan prestasi dalam berusaha tani
  • Menumbuhkan dan meningkatkan peran serta dalam program pembangunan
  • Menumbuhkan kegiatan kerja sama diantara petani

MANFAAT

Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun ketrampilan tentang sesuatu kegiatan yang dilombakan

KELEMAHAN

Apabila perencanaan kurang baik akan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan

9.      MAGANG

PENGERTIAN

Untuk lebih meningkatkan partisipasi petani dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan, maka dikembangkan suatu metode belajar mengajar antara sesama petani/nelayan secara magang.

TUJUAN

  • Meningkatkan ketrampilan dan kecakapan serta kecintaan petani terhadap pekerjaannya
  • Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan jiwa kewiraswataan
  • Menumbuhkan minat dan keyakinan pemagang terhadap usaha tani sebagai sumber pencaharian
  • Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaktif positif antara sesama petani
  • Meningkatkan ketrampilan kecakapan dan rasa percaya diri petani pengajar dalam mengajar petani lain

MANFAAT

  1. Lebih berhasil guna karena
  • Lapangan pekerjaan sama
  • Hubungan lebih akrab
  • Komunikasi lebih lancer
  • Pengaruh hasil belajar lebih meresap
  • Kesempatan belajar mengajar lebih banyak
  1. Lebih berdaya guna dibandingkan dengan metode lain karena;
  • Memberi manfaat timbal balik bagi pengajar dan yang belajar
  • Meminta sedikit tenaga dan waktu penyuluh
  • Dapat melayani berbagai macam jenis usaha taninya
  • Dapat mengikut sertakan petani dalam jumlah yang banyak
  1. Praktis karena
  • Belajar secara langsung melalui kegiatan nyata di lapangan
  • Belajar secara langsung memecahkan masalah nyata yang dihadapi
  • Sarana belajar telah tersedia

Persyaratan-persyaratan

  1. Persyaratan magang
  • Bersedia untuk belajar
  • Bersedia tinggal bersama keluarga petani, pengajar, bila berasal dari daerah lain dan bekerja di lingkungan usaha tani pengajar.
  • Bersedia mematuhi kesepakatan magang yang disetujui bersama
  • Bersedia menyebarluaskan hasil belajar kepada petani disekitarnya
  1. Persyaratan petani pengajar
  • Berhasil dalam usaha taninya
  • Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan lebih dari rata-rata petani pemagang
  • Bersedia dan mampu mendidik para pemagang
  • Pernah mengikuti kursus tani
  • Bersedia dan mampu menyediakan akomodasi bila pemagang datang dari daerah lain.
  1. Persyaratan pembimbing
  • Menghubungkan dan mempertemukan calon pemagang dan calon pengajar
  • Membimbing pengajar dalam teknik mengajar dan membantu pemagang dalam kegiatan belajar
  • Melaksanakan evaluasi dn memantau kegiatan untuk penyempurnaan pelaksanaannya
  • Mendorong para petani terutama kontak tani agar secara swadaya melaksanakan pendidikan magang untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam memajukan masyarakat tani dan pembangunan di pedesaan

Prinsip Penyelenggaraan Magang

  • Mempunyai minat terhadap bidang yang akan dipelajari
  • Menghayati tujuan belajar dan merasakan kegunaannya
  • Mendapatkan kesempatan yang cukup untuk berlatih diri selama magang terutama dalam memecahkan masalah yang dihadapi
  • Merasa senang dan puas terhadap lingkungan belajar, pengajar, dan hasil belajar
  • Mendapat bimbingan dari pembimbing dan pengajar dalam memilih cabang usaha tani yang sesuai dengan minat, pengetahuan dan ketrampilan serta latar belakang teknis, sosial dan ekonomi daerah asalnya
  • Dipertemukan dengan pengajar untuk secara bersama untuk menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan kesempatan magang dalam hal pemondokan, konsumsi dan tata tertib.

Tata Cara Pelaksanaan

  1. Persiapan

Para pembimbing harus aktif menyebarkan informasi pada setiap kesempatan tentang adanya peluang bagi petani untuk mengikuti pendidikan magang pada setiap pertemuan. Selanjutnya adakan inventarisasi jumlah pemagang berikut materi usaha tani yang diminati dan jumlah petani pengajar

  1. Pelaksanaan
  • Pendidikan magang sebaiknya dilaksanakan sewaktu kegiatan usaha tani yang akan dipelajari sedang berlangsung
  • Lama belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi yang diajarkan
  • Jumlah pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar disesuaikan dengan kemampuan petani pengajar dalam mengajar dan fasilitas yang tersedia
  1. Materi yang diajarkan
  • Materi yang diajarkan sebaiknya berkaitan dengan fungsi seorang petani sebagai :
  • Pemimpin perusahaan yang mengelola usaha taninya sendiri
  • Tenaga pembukuan yang melaksanakan pencatatan, perhitungan dan analisis usaha tani
  • Tenaga mekanik yang menggunakan, merawat, memperbaiki alat dan mesin yang digunakan dalam berusaha tani
  • Kepala rumah tangga dan anggota masyarakat yang mempunyai interaksi sosial dengan anggota keluarga dan masyarakat dilingkungan keluarga dan usaha taninya

Evaluasi

  • Pokok-pokok evaluasi antara lain
  • Kerjasama petani pengajar dan pembimbing
  • Kesempatan yang diberikan oleh petani pengajar kepada pemagang untuk berlatih selama magang
  • Hubungan sosial petani pengajar dan pemagang
  • Keadaan akomodasi dan konsumsi selama magang
  • Tambahan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha tani
  • Kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa wiraswata yang tumbuh dan berkembang
  • Apresiasi dan keyakinan terhadap usaha tani sebagai sumber mata pencaharian
  • Hubungan sosial dan interaksi positif yang tumbuh atau berkembang antara sesama petani
  • Tambahan ketrampilan, kecapan dan rasa percaya diri para petani pengajar

Bimbingan Lanjutan

  • Memantau perkembangan pemagang setelah kembali ketempat asal
  • Membina keakraban lebih lanjut antar pemagang dan petani pengajar
  • Membimbing usaha tani eks pemagang
  • Memotivasi eks pemagang untuk menjadi pengajar di daerahnya

10.  TEMU KARYA

PENGERTIAN

Pertemuan antara petani untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan ketrampilan maupun pengetahuan untuk diterapkan.

TUJUAN

  • Terbukanya kesempatan tukar-menukar pengalaman & ketrampilan
  • Tersalurannya teknologi dikalangan petani secara langsung & lebih cepat
  • Memperluas cakrawala berfikir terhadap sesuatu hal yang dibicarakan
  • Mendidik berfikir secara skematis
  • Belajar untuk dapat mengendalikan diri
  • Meningkatkan keakraban

MANFAAT

  • Menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri & swadaya petani dalam penerapan teknologi pertanian
  • Mudah meyakinkan petani lainnya dalam penerapan teknologi yang dianjurkan

Pemilihan dan Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian

  1. Beberapa pertimbangan dalam PemilihanPertanian
  • Sasaran (tingkat PSK sasaran, tingkat pendidikan, tujuan yang akan dicapai, sosial budaya dan lain lain.
  • Sumber daya dan kelengkapannya (kemampuan penyuluh pertanian, materi, sarana dan biaya penyuluhan pertanian)
  • Potensi wilayah /keadaan daerah (musim, jenis usaha tani, dan kondisi lapangan
  • Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah
  1. Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
  • Identifikasi Kebutuhan
  • Analisa sasaran
  • Merumuskan tujuan
  • Menetapkan alternatif metode penyuluhan pertanian

H. STRATEGI PEMILIHAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN

Agar pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dapat berjalan secara optimal, diperlukan strategi yang dapat mendukung ke arah pemilihan metode penyuluhan yang tepat. Topik ini akan membahas mengenai:

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih metode penyuluhan pertanian.

Keberhasilan penggunaan metode penyuluhan pertanian salah satunya ditentukan oleh tepatnya penyuluh dalam mempertimbangkan berbagai faktor yang berhubungan dengan pemilihan metode penyuluhan itu sendiri. Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan tersebut antara lain adalah:

1.    Karakteristik sasaran

Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penyuluhan pertanian adalah hal-hal yang menyangkut:

2.    Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran.

Faktor ini sangat erat kaitannya dengan tingkat adopsi sasaran. Untuk melihat tingkat adopsi, penyuluh dapat mengacu pada tahapan adopsi inovasi yang umum dipakai, yaitu tahapan-tahapan di mana seorang petani sampai pada pertimbangan dan sikap tertentu sebelum mengadopsi inovasi. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:

  • Tahap Sadar (Awareness ) atau tahap mengetahui, di mana seorang petani baru pertama kali mendengar suatu ide atau inovasi baru.
  • Tahap Minat (Interest ), yaitu tahap mencari informasi lebih lanjut dari ide yang telah diketahuinya.
  • Tahap Evaluasi (Evaluation ), yaitu tahap penilaian, mempertimbangkan manfaat dan kekurangan penggunaan inovasi.
  • Tahap Mencoba (Try ), yaitu tahap di mana petani mulai mau menerapkan inovasi dalam skala kecil.
  • Tahap Mengadopsi (Adoption ), petani benar-benar menerapkan inovasi dalam skala besar pada usahataninya

3.    Keadaan sosial dan budaya sasaran.

Hal-hal yang menyangkut keadaan sosial budaya sasaran antara lain:

  • Nilai-nilai/prinsip hidup yang dianut oleh individu sasaran
  • Nilai sosial yang berlaku pada masyarakat sasaran
  • Norma-norma sosial atau pola tingkah laku yang dianut sasaran, yang berupa: tata cara, kebiasaan, tata kelakuan, adat, atau hukum.
  • Pola pelapisan sosial, seperti: lapisan atas, lapisan menengah, lapisan bawah, juragan, pandega, kuli kenceng, kuli kendo, dan lain-lain.
  • Status sosial atau kedudukan sosial yang berlaku di masyarakat
  • Struktur kekuasaan dan pengaruh, seperti: kepemimpinan sosial, alokasi solidaritas, struktur keluarga dan lain-lain.

4.        Karakteristik Penyuluh

Dalam kondisi pertanian dewasa ini, agen penyuluhan pertanian harus memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kompetensi petani. Sebaiknya penyuluh memiliki kemampuan untuk:

  • Memperkenalkan pertanian yang menuntut keterampilan-keterampilan baru bagi petani.
  • Mempengaruhi perilaku petani agar mau mencoba meningkatkan kemampuan dirinya.
  • Menggunakan metode penyuluhan yang mendukung ke arah peningkatan motivasi petani.
  • Mengidentifikasi kendala yang akan timbul dari penerapan suatu metode penyuluhan pertanian.
  • Merencanakan, mengatur, melaksanakan, mengevaluasi dan mengembangkan proses belajar petani dan anggota keluarganya.

5.        Karakteristik Keadaan Daerah

Karakteristik keadaan daerah yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode penyuluhan adalah:

  1. Keadaan musim

Faktor musim yang sedang berjalan di daerah tertentu dapat berpengaruh terhadap pemilihan metode penyuluhan pertanian. Contohnya, pada musim hujan yang biasanya turun deras menjelang sore hari, kunjungan ke lapangan usahatani sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum hujan turun. Atau apabila ingin melakukan demonstrasi cara tentang penanaman jagung maka sebaiknya tidak dilakukan pada saat musim hujan.

  1. Keadaan usahatani

Yang dimaksud keadaan usahatani adalah tahap-tahap perkembangan usahatani mulai dari penanaman sampai waktu panen. Sebagai contoh, metode diskusi kelompok dalam satu hamparan usahatani cocok diterapkan pada saat memilih jenis pupuk yang baik untuk tanaman tertentu.

  1. Keadaan lapangan

Keadaan lapangan antara lain dapat dilihat dari topografi tanah, letak lahan usahatani atau rumah petani (apakah berjauhan, tersebar atau berkumpul), keadaan jalan dan waktu yang ditempuh untuk mencapai lokasi rumah/usahatani, dan lain-lain.

6.    Materi Penyuluhan Pertanian

Materi penyuluhan termasuk faktor yang menentukan dalam keberhasilan penyuluhan. Dalam pemilihan metode penyuluhan, materi penyuluhan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan.   Jika materi penyuluhan ditekankan pada dinamika dan partisipasi kelompok, maka metode yang digunakan sebaiknya metode partisipatif, artinya metode yang dapat membangkitkan partisipasi anggota. Akan tetapi jika materi ditekankan pada hal-hal yang menyangkut pengetahuan atau inovasi baru, maka metode pengenalan seperti ceramah, penyebaran informasi melalui media atau obrolan santai bisa dipergunakan.

Secara umum, materi penyuluhan harus memilik sifat-sifat berikut:

  • Berhubungan dnegan kebutuhan belajar sasaran
  • Dapat digunakan sesuai keadaan nyata
  • Menguntungkan sasaran
  • Mudah dipahami dan praktis untuk diterapkan
  • Sederhana, tidak berbelit-belit
  • Cocok dengan inovasi terdahulu

7.    Sarana dan Biaya

Faktor ini biasanya termasuk salah satu faktor yang dipertimbangkan di awal perencanaan penyuluhan. Dalam memilih metode, diupayakan agar sarana/biaya yang minim bisa dimanfaatkan untuk melangsungkan suatu metode penyuluhan yang efektif.

Sebagai contoh, di daerah yang sulit dijangkau masyarakat luar daerah, sebaiknya tidak perlu diadakan pameran pertanian, karena kemungkinan pengunjungnya kurang banyak. Contoh lain adalah memilih metode kursus tani yang relatif lebih mudah dan murah dibandingkan metode demonstrasi, serta lebih banyak melibatkan peserta/sasaran dalam waktu yang relatif singkat daripada metode kunjungan.

  1. Kebijakan Pemerintah

Biasanya kebijakan pemerintah tentang materi penyuluhan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat petani secara umum. Berbagai hasil penelitian atau penemuan baru sering dijadikan pemerintah sebagai ”program unggulan” dalam penyuluhan pertanian. Untuk itu proses penyebarannya harus didukung dengan penggunaan metode yang tepat, yang dapat menyebarkan program pemerintah dengan cepat dan menjangkau sasaran di hampir setiap daerah.

 

 

 

 

 

I. KIAT-KIAT DALAM MEMBERIKAN PENYULUHAN PERTANIAN

Penyuluhan dapat diartikan sebagai keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar (Ban & Hawkins, 1999). Dengan tujuan tersebut maka proses penyuluhan memerlukan trik atau siasat tersendiri sehingga bentuk penyuluhan tidak terkesan seperti menggurui petani. Beberapa trik atau siasat yang dapat dipakai untuk merencanakan program pendidikan bagi petani antara lain:

  1. Melihat Karakteristik Sasaran Penyuluhan

Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan penyuluhan yaitu:

  • tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
  • keadaan sosial budaya sasaran

Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran berkaitan erat dengan tingkat pengalamannya. Memberikan penyuluhan kepada petani yang berpengalaman tentu akan berbeda dengan kepada petani yang minim pengalaman. Untuk menyiasatinya, petani yang memiliki pengalaman lebih bisa diminta bantuannya untuk memaparkan pengalamannya itu kepada petani lain.

Contoh: Dalam forum tidak formal misalnya suatu obrolan di warung kopi yang dikunjungi oleh sekelompok petani, penyuluh bisa memancing beberapa pertanyaan kepada mereka seputar penggunaan urea tablet di lahan sawah mereka. Petani yang menggunakan urea tablet akan saling menceritakan pengalaman serta keberhasilannya, dan mungkin terdengar bahkan direspon oleh mereka yang belum menggunakan urea tablet. Dalam forum ini terlihat penyuluh tidak secara langsung menyarankan petani agar mereka mau menggunakan urea tablet, tetapi biasanya mengarahkan obrolan mereka, sehingga mereka tidak merasa digurui oleh penyuluh.

Keadaan sosial budaya antara lain bisa dilihat dari tatacara, kebiasaan dan adat istiadat sasaran. Misalnya di daerah yang nilai-nilai agama Islamnya masih cukup kuat, sebaiknya penyuluh tidak menjadwalkan waktu pemutaran film penyuluhan pada hari Jumat karena hal itu masih dianggap tabu oleh masyarakat.

  1. Membantu Sasaran Mengidentifikasi Permasalahannya

Sebagian besar petani kurang mempunyai pengetahuan serta wawasan yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka, memikirkan pemecahannya, apalagi memilih pemecahan masalah yang tepat. Penyuluh dapat membantu petani dengan menghilangkan hambatan kurangnya pengalaman dan pendidikan, yaitu dengan cara menyediakan informasi dan memberikan pandangan kepada mereka mengenai masalah yang dihadapi. Contohnya, pada musim tanam yang lalu, dalam satu hamparan sawah terjadi kegagalan panen padi. Petani frustasi karena tidak mengerti mengapa panen bisa gagal, padahal cara penanaman dilakukan sesuai saran/anjuran penyuluh. Penyuluh membantu petani menelusuri sebab kegagalan panen, ternyata terdeteksi hama baru yang belum pernah dikenali petani. Di sini, penyuluh tidak langsung bertindak untuk mengintruksikan pemberantasan hama, akan tetapi terlebih dahulu menjelaskan atau memberi informasi yang bersifat teknis mengenai hama tersebut dan menunjukkan cara penanggulangannya.

  1. Membangkitkan Motivasi Sasaran untuk Mengubah Perilakunya

Kadang-kadang petani kurang memiliki motivasi untuk mengubah perilakunya karena ada faktor lain yang menjadi hambatan. Misalnya, petani enggan menggunakan saluran irigasi untuk mengairi sawahnya dan hanya mengandalkan hujan yang diharapkan akan selalu turun setiap hari. Alasannya adalah bahwa lokasi sawah yang agak jauh dengan saluran irigasi, serta menyalahkan petani lain yang tidak mau menyalurkan air ke sawahnya. Penyuluh bisa memotivasi petani dengan mengemukakan bahwa dengan menggunakan air irigasi maka sistem pengairan akan mudah diatur sehingga tanaman padi dapat tercukupi kebutuhan airnya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas padi yang ditanam. Sementara itu dikatakan pula bahwa tenaga yang dibutuhkan untuk menggali saluran air akan lebih ringan apabila hal tersebut dilakukan bersama-sama dengan petani lain yang berada dalam satu hamparan. Ada baiknya penyuluh ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembuatan saluran air dari irigasi.

  1. Mempertimbangkan Materi Penyuluhan Berdasarkan ”Localy specific”

Kebutuhan materi penyuluhan biasanya berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Berdasarkan hal ini penyuluh tidak hanya bisa memperkenalkan inovasi pertanian yang dikembangkan oleh pemerintah, tetapi juga harus memperhatikan potensi yang terdapat di daerah setempat. Sebagai contoh, di wilayah Papua akan lebih efektif jika dilakukan penyuluhan mengenai pengembangan produktivitas sagu dan ubi mengingat komoditas tersebut adalah bahan pangan utama di daerah itu. Contoh lain misalnya di daerah Garut, pemberdayaan pupuk buatan dari kotoran kambing bisa dijadikan materi unggulan dalam program penyuluhan karena di daerah tersebut hampir sebagian besar penduduknya memelihara kambing.

  1. Memilih Bahasa yang Baik

Adakalanya pesan yang ingin disampaikan terasa sensitif dan mungkin akan menimbulkan keresahan petani. Penyuluh harus mampu mengurangi kekhawatiran petani tersebut dengan cara mengungkapkan pesan dengan bahasa yang baik. Contohnya penyuluh akan memberitahu petani tentang bahaya erosi akibat dibiarkannya lahan lama yang tidak ditanami lagi dengan sekaligus memberitahukan cara-cara penanggulangan bahaya tersebut sebelum timbul kerusakan yang parah. Contoh lain misalnya petani harus tahu mengenai bahan kimia tertentu yang akan sangat berbahaya bagi kesehatan, akan tetapi supaya petani tidak merasa khawatir untuk mempergunakannya, penyuluh juga menyampaikan komposisi yang benar dalam pemakaian bahan kimia.

 

“ Semoga Bermanfaat “

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar