Jumat, 31 Desember 2021

 

RENCANA DESAIN

 MEDIA PENYULUHAN UNTUK PENYULUH PERTANIAN 

BERBASIS WEBSITE DI KOTA TIDORE KEPULAUAN 

Oleh, Darwin Rauf, S.ST

 

 

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

Kemajuan teknologi dewasa ini menjadikan informasi sebagai modal dasar bagi perkembangan sektor pertanian dimasa yang akan datang. Menurut Saleh (2000) informasi menjadi salah satu faktor produksi pertanian selain lahan, tenaga kerja dan modal. Informasi menjadi kebutuhan utamabagi penyuluh pertanian sebagai bahan diskusi dengan petani pada saat kegiatan penyuluhan. Dengan demikian seorang penyuluh yang handal sebelum melakukan kegiatan penyuluhan harus mampu mempersiapkan materi penyuluhan yang akan disampaikan kepada petani tentang inovasi baru yang disesuaikan dengan potensi daerah. Salah satu alat bantu yang dapat membantu penyuluh pertanian dalam mendapatkan informasi pertanian adalah media informasi berbasis website.

Media informasi berbasis websitedapat digunakan untuk menjembatani informasi dan pengetahuan yang tersebar di antara yang menguasai informasi dan yang tidak.  Akses terhadap komunikasi melalui media website dapat membantu penyuluh pertanian dalam mendapatkan informasi dengan jangkauan yang sangat luas sehingga akses data dan informasi tidak terbatas oleh waktu, tempat dan negara. Media website yang diakses melalui internet lebih cepat hanya dengan memasukkan kata kunci yang dicari maka akan ditemukan informasi yang dicari, sehingga dapat meningkatkan kemampuanpenyuluh dalam mendapatkan informasi dan kegiatan penyuluhan

Menurut hasil Desain yang dilakukan Sharples (2003), penggunaan media website dapat menunjang proses penyuluhan jarak jauh yaitu penyuluhan kapan pun mereka inginkan, dengan cara apa pun, dan di mana pun mereka berada/berpergian. Studi yang dilakukan Motowalla (2007) menemukan bahwa aplikasi media informasi untuk penyuluh berbasis website dapat digunakan di dalam kelas atau dalam penyuluhan menggantikan penyuluhan di ruangan, tetapi jika keduanya digabungkan, penyuluhan mungkin menjadi lebih efektif dan fleksibel. Hal tersebut mengarah ke sebuah argumen bahwa proses penyuluhan penyuluh pertanian dengan menggunakan website bisa menjadi alternatif untuk mengatasi keterbatasan sarana informasi dan media penyuluhan untuk penyuluh pertanian.

Penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya dibatasi oleh suatu wilayah kerja penyuluh (WKP). Jumlah penyuluh pertanian yang ada di Kota Tidore Kepulauan ada 62 orang yang masing-masing penyuluh pertanian memiliki handphone yang dapat terkoneksi dengan internet. Sebagian besar penyuluh pertanian, petani dan gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) dibawah bimbingan penyuluh pertanian sudah mulai menggunakan media website untuk mencari informasi bahkan beberapa GAPOKTAN melakukannya dengan memanfaatkan jaringan internet. Kondisi ini tentunya sangat berpengaruh terhadap kinerja penyuluh pertanian, yang sebagian besar masih menggunakan cara tradisional dalam melakukan kegiatan penyuluhan di lapangan. Hasil survey pendahuluan (2016) menunjukkan bahwa selama ini di Kota Tidore Kepulauan belum ada website yang khusus dirancang untuk penyuluh pertanian dalam mencari informasi inovasi pertanian, kalaupun ada masih terbatas penggunaannya pada administrasi kelembagaan penyuluhan.

Kota Tidore Kepulauan merupakan Kota yang sering mendapatkan bantuan ataupun program. Tujuan kegiatan perluasan areal Padi adalah melakukan kegiatan perluasan areal tanaman pangan dengan menambah  luas baku lahan tanaman pangan.  Berdasarkan data yang diambil penyuluh di BPP Kota Tidore Kepulauan terdapat program yang sudah dijalankan pada tahun 2019 ini yaitu program perluasan areal Padi yang terdapat di Desa Trans Koli Sp1 Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan. Program Perluasan areal Padi diadakan oleh pemerintah pada tahun 2019, namun Program Perluasan areal Padi ini mulai dilaksanakan oleh pemerintah Kota Tidore Kepulauan dimulai pada tahun 2020 .

Penggunaan media penyuluhan berbasis website bertujuan untuk mempermudah pekerjaan penyuluh pertanian dalam kegiatan penyuluhan kepada petani. Media yang digunakan adalah media yang mudah digunakan oleh penyuluh pertanian dengan latar belakang pendidikan, umur dan kondisi sosial budaya yang berbeda. Media website menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan jumlah penyuluh pertanian dan luasnya wilayah penyuluhan. 

Saat ini belum ada media website yang dirancang khusus untuk penyuluh pertanian di Kota Tidore Kepulauan padahal media ini sangat membantu mempercepat program pemerintah yaitu program perluasan areal Padi. Media informasi berbasis websitesaat ini sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan karena kemampuan media website dalam proses penyebaran informasi yang cepat,mudah dibawa dan dapat dibuka untuk dibaca dan dipelajari sehingga penyuluh pertanian siap menyampaikan informasi kepada petani kapan dan dimanapun berada.

Peran penyuluh pertanian sangat diperlukan dalam pembangunan pertanian saat ini yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani sehingga dengan adanya masalah yang dihadapi oleh petani dan upaya pemecahannya dapat diselesaikan. Selain itu penyuluh pertanian berfungsi sebagai perantara dalam proses penyebaran informasi, proses penerangan, proses perubahan perilaku dan proses pendidikan. Peran ini perlu ditopang dengan kemudahan penyuluh pertanian dalam mendapatkan informasi dan memperluas komunikasi dengan pihak lainnya yaitu peneliti, swasta maupun pihak lainnya yang ikut membantu tugas penyuluh.Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang akan diangkat dalam Desain ini adalah :

1.    Bagaimana cara mengembangkan media penyuluhan berbasis website sebagai media penyuluhan bagi penyuluh pertanian di Kota Tidore Kepulauan Kota Tidore Kepulauan,

2.    Apa desain media penyuluhan berbasis website tentang program perluasan areal Padi untuk penyuluhan pertanian di Kota Tidore Kepulauan. Desain ini bertujuan untuk mendapatkan desain media penyuluhan bagi penyuluh pertanian berbasis website tentang program perluasan areal Padi di Kota Tidore Kepulauan. Hasil Desain berbasis website ini dapat direkomendasikan kepada dinas pertanian Kota Tidore Kepulauan.

 

 

 

RENCANA METODE DESAIN

 

Ruang Lingkup

Rencana Desain yang akan dilakukan di Kota Tidore Kepulauan khususnya di Desa Trans Koli Sp1, Kecamatan Oba, yang merupakan salah satu Desa yang menerapkan program perluasan areal Padi di Kota Tidore Kepulauan. Penentuan lokasi Desain dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa bahwa Desa Trans Koli Sp1, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan merupakan sentra penerapan program perluasan areal Padi di Kota Tidore Kepulauan.

Ruang lingkup Desain ini adalah untuk mendesain dan menentukan media yang paling efektif dalam penyampaian informasi tentang program perluasan areal Padi sehingga penyuluh termotivasi untuk mensosialisasikan program ini kepada petani. Jenis data yang digunakan dalam Desain ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari studi literatur, laporan Desain, jurnal ilmiah yang relevan dengan judul Desain sedangkan data primer berasal dari hasil wawancara.

Metode Penarikan sampel

Sampel yang dijadikan dalam Desain ini bertugas untuk melakukan uji coba yang telah dirancang oleh peneliti. Uji coba media bertujuan untuk melakukan pertimbangan, perbandingan untuk menilai media penyuluhan berbasis website yang telah dibuat. Subjek uji coba (responden) yang dipilih dalam Desain ini adalah penyuluh pertanian khususnya yang ada di Desa Trans Koli Sp1 Kota Tidore Kepulauan dan penyuluh pertanian yang ada Kota Tidore Kepulauan yang pernah mengikuti sosialisasi program perluasan areal Padi. Pemilihan sampel Desain ini dilakukan secara pruporsive karena penyuluh pertanian daerah Desain ini merupakan penyuluh pertanian yang pernah mengikuti sosialisasi program perluasan areal Padi, umur diatas 30 tahun, tidak buta warna dan minimal tamat SLTA sehingga terpilih 32 orang PPL sebagai responden Desain.

Metode Desain ini menggunakan metode Research and Development (Desain dan pengembangan) dapat diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru. Brog dan Gall dalam Sugiyono (2020) menyatakan “Bahwa Desain pengembangan merupakan metode Desain yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang akan digunakan dalam pendidikan dan penyuluhan”. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2020), “Desain dan pengembangan atau Research and Development adalah metode Desain yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk.

Desain pengembangan menghasilkan produk yang memiliki keefektifan sesuai dengan kegunaan produk tersebut pada suatu bidang tertentu, salah satunya pada bidang pertanian. Cara yang digunakan dalam Desain ini untuk yaitu dengan mengembangkan produk media penyuluhan berbasis website khusus untuk penyuluh pertanian dalam membantu sosialisasi program perluasan areal Padi di Kota Tidore Kepulauan. Kemudian produk yang sudah dikembangkan divalidasi, sehingga layak untuk digunakan sebagai media penyuluhan dan pembelajaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 1.  Tahap pembuatan desain media penyuluhan berbasis website

Tahap desain media penyuluhan untuk  penyuluh pertanian meliputi:

1.   Tahap Awal (Analisis dan Perancangan)

Pada tahapan awal dilakukan pembuatan desain tampilan media yang meliputi Tahapan analisis yaitu : (1)menganalisa isi materi, materi untuk media penyuluhan berbasis website harus sinkron dengan tujuan pembuatan media penyuluhan dalam rangka mempermudah pekerjaan penyuluh dan mempercepat sosialisasi program perluasan areal Padisampai ke pelosok desa disekitar Kota Tidore Kepulauan, (2) Studi pustaka, yaitu mencari informasi baik melalui buku-buku ataupun dari sumber internet (website, blog dan lainnya), (3) Perancangan desain media penyuluhan dibuat berdasarkan tahapan yang dilakukan oleh peneliti.

2.Tahap Pembuatan (Pengembangan)

Pada tahapan pembuatan dilakukan tahapan sebagai berikut : 1. Pengumpulan bahan-bahan yang akan dimasukkan ke dalam media yang akan dibuat meliputi materi, gambar dan evaluasi 2. Membuat kerangka tampilan yang merupakan gambaran awal sebelum pembuatan media. 3. Pengembangan yaitu membuat media penyuluhan berbasis website sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kerangka tampilan yang telah dibuat 4. Memisahkan topik-topik yang berkenaan dengan program perluasan areal Padi pada setiap pertemuan dalam folder dan membuat teks, animasi, simulasi dan gambar 

3.Tahap Evaluasi

Tahap terakhir dalam Desain yaitu evaluasi media yaitu proses untuk memperoleh variasi reaksi dari berbagai pihak terhadap desain media penyuluhan berbasis website yang telah dirancang. Evaluasi Menurut Belawati (2007) sangat diperlukan untuk melihat efektivitas penggunaan media penyuluhan berbasis website dalam membantu Penyuluh pertanian menyebarluaskan informasi kepada petani.

Desain Uji coba media

Desain media penyuluhan memiliki beberapa tahap yaitu sebagai berikut : Menyiapkan area kerja menggunakan Adobe Flash CS4 Professional : (1) Pada halaman utama, dibuat tombol pilihan yaitu :  program perluasan areal Padi, Materi penyuluhan, Latihan, Bantuan, profil dan close, (2) Pada menu program perluasan areal Padi dapat dilihat apa, mengapa, siapa, kenapa dan bagaimana program perluasan areal Padi, (3) Pada menu materi penyuluhan berisikan materi-materi penyuluhan tentang program perluasan areal Padi yang akan disosialisasikan kepada petani, (3) Pada menu latihan berisikan pertanyaan pilihan sebagai bahan evaluasi, (4) Bantuan merupakan menu yang dibuat sebagai petunjuk penggunaan media yang dibuat yaitu menu profil menampilkan profil penulis yang membuat media dan menu close digunakan untuk keluar dari media.

Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam Desain ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

1.      Tahap Persiapan terdiri dari : Mempersiapkan media penyuluhan

berbasis website yang sesuai dengan hasil analisis audiens, menentukan tim ahli. 

2.      Tahap Pelaksanaan 

Dalam Desain ini peneliti menunjukkan hasil rancangan website yang telah selesai dibuat kepada para tim ahli. Kemudian tim ahli memvalidasi media yang telah dibuat melalui angket berstruktur dengan menyertakan saran dan masukan dalam perbaikan media.

3.      Tahap Akhir 

a.    Membagikan angket tertutup kepada penyuluh pertanian yang berisi pernyataan-pernyataan sesuai dengan aspek kriteria pendidikan, tampilan program, dan kualitas teknis. 

b.    Text Box: Tahap III Pengembangan Pembuatan sketsa, coding, test media, publishing,Menganalisis data kualitatif dan kuantitatif dari hasil yang diperoleh sesuai dengan teknik analisis data.

Text Box: Tahapan yang sudah dilaksanakan
Text Box: Tahapan yang akan dilaksanakan
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 2. bagan alir (fishbone) Desain

 

 

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam  Desain  ini adalah teknik triangulasi. Menurut Sugiyono (2011), “Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu”.

Data yang telah dikumpulkan disesuaikan dengan kebutuhan analisis, selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan triangulasi sumber yaitu mengumpulkan saran dan pendapat dari 2 orang tim penilai tentang media penyuluhan yang telah dirancang. Data ini akan digunakan untuk memperbaiki media yang digunakan oleh penyuluh dalam kegiatan penyuluhan.

Desain ini dilakukan dengan menguji media tentang program perluasan areal Padi kepada penyuluh pertanian khususnya Desa Trans Koli Sp1 Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan. Selanjutnya dilakukan pengambilan data uji coba media kepada penyuluh pertanian dengan menyebarkan angket uji coba media penyuluhan berbasis website. Angket Desain sebelum dilakukan Desain diuji dengan menggunakan uji validitas dan realibilitas angket menggunakan responden penyuluh dari desa lain dalam Kota Tidore Kepulauan.

 

Thanks, Wassalam”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran

 

 

KOESIONER

 

 

 

Nomor Responden :

 

 

 

 

   TglWawancara :

 

 

_

 

 

_

 

 

 

 

Kecamatan             :

 

Kabupaten              :

 

Nama Responden   :

 

Status Penyuluh :

1.  PNS;  

2.  Swadaya;   

3.  THL (Tenaga Harian Lepas)

4.  TBPP (Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian);          

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


1.   Permasalahan Spesifik apa saja yang sering terjadi dilokasi pendampingan saudara ?

 

a.     Aspek Tanaman Pangan

No

Kategori

Permasalahan Spesifik Lokasi

a.

Varietas

 

b.

Budidaya

 

c.

Pemupukan

 

d.

Hama dan Penyakit

 

e.

Penen dan Pasca Panen

 

f.

Pengolahan Hasil

 

g.

Pembiayaan dan Permodalan

 

h.

Pemasaran & Kemitraan

 

 

Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :

 

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………


b.     Aspek Hortikultura

 

No

Kategori

Permasalahan Spesifik Lokasi

a

Varietas

 

b

Budidaya

 

c

Pemupukan

 

d

Hama dan Penyakit

 

e

Penen dan Pasca Panen

 

f

Pengolahan Hasil

 

g

Pembiayaan dan Permodalan

 

h

Pemasaran & Kemitraan

 

 

Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………


c.     Aspek Perkebunan

 

No

Kategori

Permasalahan Spesifik Lokasi

a

Varietas

 

b

Budidaya

 

c

Pemupukan

 

d

Hama dan Penyakit

 

e

Penen dan Pasca Panen

 

f

Pengolahan Hasil

 

g

Pembiayaan dan Permodalan

 

h

Pemasaran & Kemitraan

 

 

Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :

 

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

 

……………………………………………………………………………………………………...

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………


d.     Aspek Peternakan

 

No

Kategori

Permasalahan Spesifik Lokasi

a

Jenis dan Bibit

 

b

Sarana dan Prasarana

 

c

Pakan

 

d

Kesehatan

 

e

Penen dan Pasca Panen

 

f

Pengolahan Hasil

 

g

Pembiayaan dan Permodalan

 

h

Pemasaran & Kemitraan

 

 

Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :

 

…………………………………………………………………………………………………...

 

………………………………………………………………………………………………......

 

………………………………………………………………………………………………......

 

…………………………………………………………………………………………………...

 

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………


e.     Aspek Perikanan

 

No

Kategori

Permasalahan Spesifik Lokasi

a

Bibit / Benih

 

b

Budidaya

 

c

Penangkapan

 

d

Kesehatan

 

e.

Penen dan Pasca Panen

 

f

Pengolahan

 

g

Pembiayaan dan Permodalan

 

h

Pemasaran & Kemitraan

 

 

Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………


f.       Aspek Pengelolaan Lahan dan Air

 

No

Kategori

Permasalahan Spesifik Lokasi

a

Lahan

 

b

Air

 

c

Perluasan Areal

 

d

Iklim

 

 

Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

 

g.          Aspek Kehutanan

 

No

Kategori

Permasalahan Spesifik Lokasi

a

 

Konservasi

 

b

 

 

Kawasan Hutan

 

 

 

Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………


h.          Aspek SDM

 

No

Kategori

Permasalahan Spesifik Lokasi

a

Penyuluh

 

b

Petani

 

 

 

Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

………………………………………………………………………………………………………

 

     2.Berdasarkan pendekatan “perorangan”, metode apa saja yang sering saudara terapkan ?

 

No

Metode Perorangan

Ya

Tidak

a

Kunjungan perorangan ke rumah petani

 

 

b

Kunjungan perorangan ke saung tani (sawah, kebun, dll)

 

 

c

Surat menyurat secara perorangan

 

 

d

Hubungan telepon / sms

 

 

e

Demplot perorangan

 

 

f

Belajar/praktek perorangan

 

 

g

Lainnya :

 

………………………………………………………………

 

………………………………………………………………

 

………………………………………………………………

 

………………………………………………………………

 

 


      3.Berdasarkan pendekatan “kelompok”, metode apa saja yang sering saudara terapkan ?

 

No

Metode Kelompok

Ya

Tidak

a

Pertemuan kelompok (di rumah, saung tani, balai desa, dll)

 

 

b

Demonstrasi cara/hasil

 

 

c

Kursus tani

 

 

d

Temu Karya

 

 

e

Perlombaan

 

 

f.

Karyawisata

 

 

g

Hari lapangan petani (farm field day)

 

 

h

Lainnya :

 

…………………………………………………………………

 

………………………………………………………………...

 

…………………………………………………………………

 

…………………………………………………………………

 

 

 

           4.Berdasarkan pendekatan “massal”, metode apa saja yang sering saudara terapkan ?

 

No

Metode Massal

Ya

Tidak

a

Pertemuan umum (rapat, pidato, ceramah, dll)

 

 

b

Siaran pedesaan (radio, televisi)

 

 

c

Pemutaran film/video/slide

 

 

d

Penyebaran bahan tulisan (majalah, brosur, leaflet, booklet, dll)

 

 

e

Pemasangan poster, spanduk, dll

 

 

f

Pertunjukan kesenian

 

 

h

Lainnya :

 

…………………………………………………………………

 

…………………………………………………………………

 

…………………………………………………………………

 

…………………………………………………………………

 

 


        5.Menurut pengalaman saudara, metode apa saja yang paling efektif /tidak efektif bagi petani

           dan berikan alasannya.

No

Pendekatan dan Metode

E / T

Alasan

a

Perorangan :

 

 

-

Kunjungan perorangan ke rumah petani

 

 

-

Kunjungan perorangan ke saung tani

 

 

-

Surat menyurat secara perorangan

 

 

-

Hubungan telepon / sms

 

 

-

Demplot perorangan

 

 

-

Belajar/praktek perorangan

 

 

b

Kelompok :

 

 

-

Pertemuan kelompok (di rumah, saung

tani, balai desa, dll)

 

 

-

Demonstrasi cara/hasil

 

 

-

Kursus tani

 

 

-

Temu Karya

 

 

-

Perlombaan

 

 

-

Karyawisata

 

 

-

Hari lapangan petani (farm field day)

 

 

c

Massal :

 

 

-

Pertemuan umum

 

 

-

Siaran pedesaan (radio, televisi)

 

 

-

Pemutaran film/video/slide

 

 

-

Penyebaran           bahan

Tulisan (majalah,

brosur, leaflet, booklet, dll)

 

 

-

Pemasangan poster, spanduk, dll

 

 

-

Pertunjukan kesenian

 

 

d

Lainnya :

 

 

 

………………………………...

………………………………...

………………………………...

………………………………...

 

 

Keterangan : E = Efektif; T = Tidak Efektif


  6.Untuk mendapatkan umpan balik dari petani, kendala apa yang paling sering dihadapi ?

 

     * Jawaban bisa lebih dari satu

 

         7.Apakah saudara mengetahui dan pernah mengakses website ePetani dan cyber

            extension ?

1. Ya; 2. Tidak

Jika Ya, maka “Informasi dan layanan” apa saja yang saudara butuhkan untuk kegiatan penyuluhan tapi tidak diperoleh melalui website tersebut :

 

I N F O R M A S I

L A Y A N A N

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


8.Dalam hal ketersediaan fasilitas dan infrastruktur, kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan di lokasi pendampingan saudara ?

 

* Jawaban bisa lebih dari satu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar