RENCANA DESAIN
MEDIA PENYULUHAN UNTUK PENYULUH PERTANIAN
BERBASIS
WEBSITE DI KOTA TIDORE KEPULAUAN
Oleh,
Darwin Rauf, S.ST
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemajuan teknologi dewasa ini
menjadikan informasi sebagai modal dasar bagi perkembangan sektor pertanian
dimasa yang akan datang. Menurut Saleh (2000) informasi menjadi salah satu
faktor produksi pertanian selain lahan, tenaga kerja dan modal. Informasi
menjadi kebutuhan utamabagi penyuluh pertanian sebagai bahan diskusi dengan
petani pada saat kegiatan penyuluhan. Dengan demikian seorang penyuluh yang
handal sebelum melakukan kegiatan penyuluhan harus mampu mempersiapkan materi
penyuluhan yang akan disampaikan kepada petani tentang inovasi baru yang
disesuaikan dengan potensi daerah. Salah satu alat bantu yang dapat membantu
penyuluh pertanian dalam mendapatkan informasi pertanian adalah media informasi
berbasis website.
Media informasi berbasis
websitedapat digunakan untuk menjembatani informasi dan pengetahuan yang
tersebar di antara yang menguasai informasi dan yang tidak. Akses terhadap komunikasi melalui media
website dapat membantu penyuluh pertanian dalam mendapatkan informasi dengan
jangkauan yang sangat luas sehingga akses data dan informasi tidak terbatas
oleh waktu, tempat dan negara. Media website yang diakses melalui internet
lebih cepat hanya dengan memasukkan kata kunci yang dicari maka akan ditemukan
informasi yang dicari, sehingga dapat meningkatkan kemampuanpenyuluh dalam
mendapatkan informasi dan kegiatan penyuluhan
Menurut hasil Desain yang dilakukan
Sharples (2003), penggunaan media website dapat menunjang proses penyuluhan
jarak jauh yaitu penyuluhan kapan pun mereka inginkan, dengan cara apa pun, dan
di mana pun mereka berada/berpergian. Studi yang dilakukan Motowalla (2007)
menemukan bahwa aplikasi media informasi untuk penyuluh berbasis website dapat
digunakan di dalam kelas atau dalam penyuluhan menggantikan penyuluhan di
ruangan, tetapi jika keduanya digabungkan, penyuluhan mungkin menjadi lebih
efektif dan fleksibel. Hal tersebut mengarah ke sebuah argumen bahwa proses
penyuluhan penyuluh pertanian dengan menggunakan website bisa menjadi
alternatif untuk mengatasi keterbatasan sarana informasi dan media penyuluhan
untuk penyuluh pertanian.
Penyuluh pertanian dalam melaksanakan
tugasnya dibatasi oleh suatu wilayah kerja penyuluh (WKP). Jumlah penyuluh
pertanian yang ada di Kota Tidore Kepulauan ada 62 orang yang masing-masing penyuluh pertanian memiliki
handphone yang
dapat terkoneksi dengan internet. Sebagian besar penyuluh pertanian, petani dan
gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) dibawah bimbingan penyuluh pertanian sudah
mulai menggunakan media website untuk mencari informasi bahkan beberapa
GAPOKTAN melakukannya dengan memanfaatkan jaringan internet. Kondisi ini
tentunya sangat berpengaruh terhadap kinerja penyuluh pertanian, yang sebagian
besar masih menggunakan cara tradisional dalam melakukan kegiatan penyuluhan di
lapangan. Hasil survey pendahuluan (2016) menunjukkan bahwa selama ini di Kota
Tidore Kepulauan belum ada website yang khusus dirancang untuk penyuluh
pertanian dalam mencari informasi inovasi pertanian, kalaupun ada masih
terbatas penggunaannya pada administrasi kelembagaan penyuluhan.
Kota Tidore Kepulauan merupakan Kota
yang sering mendapatkan bantuan ataupun program. Tujuan kegiatan perluasan areal Padi adalah melakukan
kegiatan perluasan areal tanaman pangan dengan menambah luas baku lahan tanaman pangan.
Berdasarkan data yang diambil penyuluh di BPP Kota Tidore Kepulauan
terdapat program yang sudah dijalankan pada tahun 2019 ini yaitu
program perluasan areal Padi yang terdapat di Desa Trans Koli Sp1 Kecamatan Oba Kota
Tidore Kepulauan. Program Perluasan areal Padi diadakan oleh pemerintah pada
tahun 2019, namun
Program Perluasan areal Padi ini mulai dilaksanakan oleh pemerintah Kota Tidore Kepulauan
dimulai pada tahun 2020 .
Penggunaan media penyuluhan berbasis
website bertujuan untuk mempermudah pekerjaan penyuluh pertanian dalam kegiatan
penyuluhan kepada petani. Media yang digunakan adalah media yang mudah
digunakan oleh penyuluh pertanian dengan latar belakang pendidikan, umur dan
kondisi sosial budaya yang berbeda. Media website menjadi salah satu alternatif
untuk mengatasi keterbatasan jumlah penyuluh pertanian dan luasnya wilayah
penyuluhan.
Saat ini belum ada media website
yang dirancang khusus untuk penyuluh pertanian di Kota Tidore Kepulauan padahal
media ini sangat membantu mempercepat program pemerintah yaitu program
perluasan areal Padi. Media informasi berbasis websitesaat ini sedang mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan karena kemampuan media website dalam proses
penyebaran informasi yang cepat,mudah dibawa dan dapat dibuka untuk dibaca dan
dipelajari sehingga penyuluh pertanian siap menyampaikan informasi kepada
petani kapan dan dimanapun berada.
Peran penyuluh pertanian sangat
diperlukan dalam pembangunan pertanian saat ini yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani sehingga dengan adanya
masalah yang dihadapi oleh petani dan upaya pemecahannya dapat diselesaikan.
Selain itu penyuluh pertanian berfungsi sebagai perantara dalam proses
penyebaran informasi, proses penerangan, proses perubahan perilaku dan proses
pendidikan. Peran ini perlu ditopang dengan kemudahan penyuluh pertanian dalam
mendapatkan informasi dan memperluas komunikasi dengan pihak lainnya yaitu
peneliti, swasta maupun pihak lainnya yang ikut membantu tugas
penyuluh.Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang akan
diangkat dalam Desain ini adalah :
1.
Bagaimana cara mengembangkan media penyuluhan berbasis
website sebagai media penyuluhan bagi penyuluh pertanian di Kota Tidore
Kepulauan Kota Tidore Kepulauan,
2.
Apa desain media penyuluhan berbasis website tentang
program perluasan areal Padi untuk penyuluhan pertanian di Kota Tidore
Kepulauan. Desain ini bertujuan untuk mendapatkan desain media penyuluhan bagi
penyuluh pertanian berbasis website tentang program perluasan areal Padi di Kota
Tidore Kepulauan. Hasil Desain
berbasis website ini dapat direkomendasikan
kepada dinas pertanian Kota Tidore Kepulauan.
RENCANA
METODE DESAIN
Ruang Lingkup
Rencana
Desain yang akan dilakukan
di Kota Tidore Kepulauan khususnya di
Desa Trans Koli Sp1,
Kecamatan Oba, yang merupakan salah satu Desa yang menerapkan program
perluasan areal Padi di Kota Tidore Kepulauan. Penentuan lokasi Desain
dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa bahwa Desa Trans
Koli Sp1, Kecamatan Oba, Kota
Tidore Kepulauan merupakan sentra penerapan program perluasan areal Padi di Kota
Tidore Kepulauan.
Ruang lingkup Desain ini adalah
untuk mendesain dan menentukan media yang paling efektif dalam penyampaian
informasi tentang program perluasan areal Padi sehingga penyuluh termotivasi
untuk mensosialisasikan program ini kepada petani. Jenis data yang digunakan
dalam Desain ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh
dari studi literatur, laporan Desain, jurnal ilmiah yang relevan dengan judul Desain
sedangkan data primer berasal dari hasil wawancara.
Metode Penarikan
sampel
Sampel yang dijadikan dalam Desain
ini bertugas untuk melakukan uji coba yang telah dirancang oleh peneliti. Uji
coba media bertujuan untuk melakukan pertimbangan, perbandingan untuk menilai
media penyuluhan berbasis website
yang telah dibuat. Subjek uji coba (responden) yang dipilih dalam Desain
ini adalah penyuluh pertanian
khususnya yang ada di Desa Trans Koli Sp1 Kota Tidore Kepulauan dan
penyuluh pertanian yang ada Kota Tidore Kepulauan yang pernah mengikuti
sosialisasi program perluasan areal Padi. Pemilihan sampel Desain ini dilakukan
secara pruporsive karena penyuluh pertanian daerah Desain ini merupakan
penyuluh pertanian yang pernah
mengikuti sosialisasi program perluasan areal Padi, umur diatas 30 tahun,
tidak buta warna dan minimal tamat SLTA sehingga
terpilih 32 orang PPL sebagai responden Desain.
Metode Desain ini menggunakan metode
Research and Development (Desain dan pengembangan) dapat diartikan sebagai
suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru. Brog
dan Gall dalam Sugiyono (2020) menyatakan “Bahwa Desain pengembangan merupakan
metode Desain yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk
yang akan digunakan dalam pendidikan dan penyuluhan”. Hal ini sejalan dengan
yang diungkapkan oleh Sugiyono (2020), “Desain dan pengembangan atau Research
and Development adalah metode Desain yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu dan menguji keefektifan produk.
Desain pengembangan menghasilkan
produk yang memiliki keefektifan sesuai dengan kegunaan produk tersebut pada
suatu bidang tertentu, salah satunya pada bidang pertanian. Cara yang digunakan
dalam Desain ini untuk yaitu dengan mengembangkan produk media penyuluhan
berbasis website khusus untuk penyuluh pertanian dalam membantu sosialisasi
program perluasan areal Padi di Kota Tidore Kepulauan. Kemudian produk yang
sudah dikembangkan divalidasi, sehingga layak untuk digunakan sebagai media
penyuluhan dan pembelajaran.
Gambar
1. Tahap pembuatan desain media
penyuluhan berbasis website
Tahap desain
media penyuluhan untuk penyuluh
pertanian meliputi:
1. Tahap Awal (Analisis dan Perancangan)
Pada tahapan awal dilakukan
pembuatan desain tampilan media yang meliputi Tahapan analisis yaitu :
(1)menganalisa isi materi, materi untuk media penyuluhan berbasis website harus
sinkron dengan tujuan pembuatan media penyuluhan dalam rangka mempermudah
pekerjaan penyuluh dan mempercepat sosialisasi program perluasan areal
Padisampai ke pelosok desa disekitar Kota Tidore Kepulauan, (2) Studi pustaka,
yaitu mencari informasi baik melalui buku-buku ataupun dari sumber internet
(website, blog dan lainnya), (3) Perancangan desain media penyuluhan dibuat
berdasarkan tahapan yang dilakukan oleh peneliti.
2.Tahap Pembuatan
(Pengembangan)
Pada tahapan pembuatan dilakukan
tahapan sebagai berikut : 1. Pengumpulan bahan-bahan yang akan dimasukkan ke
dalam media yang akan dibuat meliputi materi, gambar dan evaluasi 2. Membuat
kerangka tampilan yang merupakan gambaran awal sebelum pembuatan media. 3.
Pengembangan yaitu membuat media penyuluhan berbasis website sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan kerangka tampilan yang telah dibuat 4. Memisahkan
topik-topik yang berkenaan dengan program perluasan areal Padi pada setiap
pertemuan dalam folder dan membuat teks, animasi, simulasi dan gambar
3.Tahap Evaluasi
Tahap terakhir dalam Desain yaitu
evaluasi media yaitu proses untuk memperoleh variasi reaksi dari berbagai pihak
terhadap desain media penyuluhan berbasis website yang telah dirancang.
Evaluasi Menurut Belawati (2007) sangat diperlukan untuk melihat efektivitas
penggunaan media penyuluhan berbasis website dalam membantu Penyuluh pertanian
menyebarluaskan informasi kepada petani.
Desain Uji coba
media
Desain media penyuluhan memiliki
beberapa tahap yaitu sebagai berikut : Menyiapkan area kerja menggunakan Adobe
Flash CS4 Professional : (1) Pada halaman utama, dibuat tombol pilihan yaitu
: program perluasan areal Padi, Materi
penyuluhan, Latihan, Bantuan, profil dan close, (2) Pada menu program perluasan
areal Padi dapat dilihat apa, mengapa, siapa, kenapa dan bagaimana program
perluasan areal Padi, (3) Pada menu materi penyuluhan berisikan materi-materi
penyuluhan tentang program perluasan areal Padi yang akan disosialisasikan kepada
petani, (3) Pada menu latihan berisikan pertanyaan pilihan sebagai bahan
evaluasi, (4) Bantuan merupakan menu yang dibuat sebagai petunjuk penggunaan
media yang dibuat yaitu menu profil menampilkan profil penulis yang membuat
media dan menu close digunakan untuk keluar dari media.
Teknik
Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam Desain ini
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
1.
Tahap Persiapan terdiri dari : Mempersiapkan media
penyuluhan
berbasis website yang sesuai dengan hasil analisis
audiens, menentukan tim ahli.
2.
Tahap Pelaksanaan
Dalam Desain ini peneliti menunjukkan hasil rancangan
website yang telah selesai dibuat kepada para tim ahli. Kemudian tim ahli
memvalidasi media yang telah dibuat melalui angket berstruktur dengan
menyertakan saran dan masukan dalam perbaikan media.
3.
Tahap Akhir
a.
Membagikan angket tertutup kepada penyuluh pertanian yang
berisi pernyataan-pernyataan sesuai dengan aspek kriteria pendidikan, tampilan
program, dan kualitas teknis.
b.
Menganalisis data kualitatif dan
kuantitatif dari hasil yang diperoleh sesuai dengan teknik analisis data.
Gambar 2.
bagan alir (fishbone) Desain
Teknik Analisis
Data
Teknik analisis data yang digunakan
dalam Desain ini adalah teknik triangulasi. Menurut Sugiyono
(2011), “Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu”.
Data yang telah dikumpulkan
disesuaikan dengan kebutuhan analisis, selanjutnya dilakukan analisis dengan
menggunakan triangulasi sumber yaitu mengumpulkan saran dan pendapat dari 2
orang tim penilai tentang media penyuluhan yang telah dirancang. Data ini akan
digunakan untuk memperbaiki media yang digunakan oleh penyuluh dalam kegiatan
penyuluhan.
Desain ini dilakukan dengan menguji
media tentang program perluasan areal Padi kepada penyuluh pertanian khususnya
Desa Trans Koli Sp1 Kecamatan
Oba, Kota Tidore Kepulauan. Selanjutnya dilakukan pengambilan data uji coba
media kepada penyuluh pertanian dengan menyebarkan angket uji coba media
penyuluhan berbasis website. Angket Desain sebelum dilakukan Desain diuji
dengan menggunakan uji validitas dan realibilitas angket menggunakan responden
penyuluh dari desa lain dalam Kota Tidore Kepulauan.
Thanks, Wassalam”
Lampiran
KOESIONER
Nomor Responden : |
|
|
|
|
TglWawancara : |
|
|
_ |
|
|
_ |
|
|
|
|
Kecamatan :
Kabupaten :
Nama
Responden :
Status Penyuluh : |
1. PNS; 2.
Swadaya; 3. THL
(Tenaga Harian Lepas) 4. TBPP
(Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian);
|
1. Permasalahan
Spesifik apa saja yang sering terjadi dilokasi pendampingan saudara ?
a.
Aspek Tanaman Pangan
No |
Kategori |
Permasalahan Spesifik Lokasi |
a. |
Varietas |
|
b. |
Budidaya |
|
c. |
Pemupukan |
|
d. |
Hama dan
Penyakit |
|
e. |
Penen dan
Pasca Panen |
|
f. |
Pengolahan
Hasil |
|
g. |
Pembiayaan
dan Permodalan |
|
h. |
Pemasaran
& Kemitraan |
|
Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
b.
Aspek Hortikultura
No |
Kategori |
Permasalahan Spesifik Lokasi |
a |
Varietas |
|
b |
Budidaya |
|
c |
Pemupukan |
|
d |
Hama dan Penyakit |
|
e |
Penen dan Pasca Panen |
|
f |
Pengolahan Hasil |
|
g |
Pembiayaan dan Permodalan |
|
h |
Pemasaran & Kemitraan |
|
Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
c.
Aspek Perkebunan
No |
Kategori |
Permasalahan Spesifik Lokasi |
a |
Varietas |
|
b |
Budidaya |
|
c |
Pemupukan |
|
d |
Hama dan Penyakit |
|
e |
Penen dan Pasca Panen |
|
f |
Pengolahan Hasil |
|
g |
Pembiayaan dan Permodalan |
|
h |
Pemasaran & Kemitraan |
|
Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
d.
Aspek Peternakan
No |
Kategori |
Permasalahan Spesifik Lokasi |
a |
Jenis dan Bibit |
|
b |
Sarana dan Prasarana |
|
c |
Pakan |
|
d |
Kesehatan |
|
e |
Penen dan Pasca Panen |
|
f |
Pengolahan Hasil |
|
g |
Pembiayaan dan Permodalan |
|
h |
Pemasaran & Kemitraan |
|
Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :
…………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
e.
Aspek Perikanan
No |
Kategori |
Permasalahan Spesifik Lokasi |
a |
Bibit / Benih |
|
b |
Budidaya |
|
c |
Penangkapan |
|
d |
Kesehatan |
|
e. |
Penen dan Pasca Panen |
|
f |
Pengolahan |
|
g |
Pembiayaan dan Permodalan |
|
h |
Pemasaran & Kemitraan |
|
Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
f.
Aspek Pengelolaan Lahan dan Air
No |
Kategori |
Permasalahan Spesifik Lokasi |
a |
Lahan |
|
b |
Air |
|
c |
Perluasan Areal |
|
d |
Iklim |
|
Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
g.
Aspek Kehutanan
No |
Kategori |
Permasalahan Spesifik Lokasi |
a |
Konservasi |
|
b |
Kawasan Hutan |
|
Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
h.
Aspek SDM
No |
Kategori |
Permasalahan Spesifik Lokasi |
a |
Penyuluh |
|
b |
Petani |
|
Kategori permasalahan lainnya (jika ada) :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2.Berdasarkan pendekatan “perorangan”, metode apa saja yang sering
saudara terapkan ?
No |
Metode Perorangan |
Ya |
Tidak |
a |
Kunjungan perorangan ke rumah petani |
|
|
b |
Kunjungan perorangan ke saung tani (sawah, kebun,
dll) |
|
|
c |
Surat menyurat secara perorangan |
|
|
d |
Hubungan telepon / sms |
|
|
e |
Demplot perorangan |
|
|
f |
Belajar/praktek perorangan |
|
|
g |
Lainnya : ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… |
|
|
3.Berdasarkan pendekatan “kelompok”, metode apa saja yang sering saudara
terapkan ?
No |
Metode
Kelompok |
Ya |
Tidak |
a |
Pertemuan kelompok (di rumah, saung tani, balai
desa, dll) |
|
|
b |
Demonstrasi cara/hasil |
|
|
c |
Kursus tani |
|
|
d |
Temu Karya |
|
|
e |
Perlombaan |
|
|
f. |
Karyawisata |
|
|
g |
Hari lapangan petani (farm field day) |
|
|
h |
Lainnya : ………………………………………………………………… ………………………………………………………………... ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… |
|
|
4.Berdasarkan pendekatan “massal”, metode apa saja yang sering saudara
terapkan ?
No |
Metode
Massal |
Ya |
Tidak |
a |
Pertemuan umum (rapat, pidato, ceramah, dll) |
|
|
b |
Siaran pedesaan (radio, televisi) |
|
|
c |
Pemutaran film/video/slide |
|
|
d |
Penyebaran bahan tulisan (majalah, brosur, leaflet,
booklet, dll) |
|
|
e |
Pemasangan poster, spanduk, dll |
|
|
f |
Pertunjukan kesenian |
|
|
h |
Lainnya : ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… |
|
|
5.Menurut pengalaman saudara, metode apa saja yang paling efektif /tidak
efektif bagi petani
dan
berikan alasannya.
No |
Pendekatan dan Metode |
E / T |
Alasan |
a |
Perorangan : |
|
|
- |
Kunjungan perorangan ke rumah petani |
|
|
- |
Kunjungan perorangan ke saung tani |
|
|
- |
Surat menyurat secara perorangan |
|
|
- |
Hubungan telepon / sms |
|
|
- |
Demplot perorangan |
|
|
- |
Belajar/praktek perorangan |
|
|
b |
Kelompok : |
|
|
- |
Pertemuan kelompok (di rumah, saung tani,
balai desa, dll) |
|
|
- |
Demonstrasi cara/hasil |
|
|
- |
Kursus tani |
|
|
- |
Temu Karya |
|
|
- |
Perlombaan |
|
|
- |
Karyawisata |
|
|
- |
Hari lapangan petani (farm field day) |
|
|
c |
Massal : |
|
|
- |
Pertemuan umum |
|
|
- |
Siaran pedesaan (radio, televisi) |
|
|
- |
Pemutaran film/video/slide |
|
|
- |
Penyebaran bahan Tulisan (majalah, brosur,
leaflet, booklet, dll) |
|
|
- |
Pemasangan poster, spanduk, dll |
|
|
- |
Pertunjukan kesenian |
|
|
d |
Lainnya : |
|
|
|
………………………………... ………………………………... ………………………………... ………………………………... |
|
|
Keterangan :
E = Efektif; T = Tidak Efektif
6.Untuk mendapatkan umpan balik dari petani,
kendala apa yang paling sering dihadapi ?
* Jawaban
bisa lebih dari satu
7.Apakah saudara mengetahui dan pernah mengakses website ePetani dan
cyber
extension
?
1. Ya; 2. Tidak
Jika Ya, maka “Informasi dan layanan”
apa saja yang saudara butuhkan untuk kegiatan penyuluhan tapi tidak diperoleh
melalui website tersebut :
I N F O R
M A S I |
L A Y A N A N |
|
|
8.Dalam hal ketersediaan fasilitas dan
infrastruktur, kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
penyuluhan di lokasi pendampingan saudara ?
* Jawaban bisa lebih dari satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar