JUKNIS PENERAPAN
METODE PENYULUHAN
Oleh Darwin Rauf, S.ST
A.
Penerapan
Dalam penerapan metode penyuluhan pertanian dapat dilakukan langkah-langkah
:
a) Identifikasi dan analisis data yang dari sasaran,
penyuluh dan perlengkapannya, keadaan
daerah/wilayah dan kebijakan pembangunan, dilanjutkandengan
b) Menetapkan alternatif metode penyuluhan pertanian.
Alternatif metode inidapat didekati dengan penggolongan berdasarkan jumlah
sasaran yaitu secara pendekatan massal, kelompok maupun perorangan. Untuk
faktor ini juga tidak lepas dari pengalaman dan masa kerja /tugas
penyuluh
c) menetapkan metode penyuluhan pertanian. Penyuluh
baru dapat memikirkan metode yang cocok dengan kondisi keadaan lapangan dan
sasaran. Penetapan metode dapat satu jenis ataulebih / beberapa metode. Bila
metode yang akan diterapkan lebih dari satu makaperlu dilakukan pengulangan,
urutan atau kombinasi.
Beberapa
jenis metode yang dapat diterapkan antara lain :
1.
Metode
Penyuluhan Pertanian Kunjungan”Anjangsono”
Anjangsono atau kunjungan merupakan kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan secara langsung kepada sasaran.
Kunjungan dapat dilakukan ke tempat sasaran yaitu lahan usaha
tani atau ke rumah berupa pendekatan perorangan.
Selain itu, apabila penyuluh melakukan kunjungan pada kelompoktani disebut
pendekatan kelompok, dan jika penyuluh memberikan ceramah kepada sasaran yang jumlahnya banyak dan heterogen,
disebut pendekatan kelompok.
Kegiatan kunjungan secara umum mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:
1) mempengaruhi sikap sasaran,
2) mengajarkan pengetahuan, dan
3) mengajarkan keterampilan.
Teknik penyuluhan yang perlu diperhatikan pada saat melakukan kunjungan berupa:
1) persiapan (penentuan isi pesan yang akan disampaikan,
2) pemilihan topik disesuaikan dengan kondisi usaha tani,
3) penguasaan materi, dan
4) menentukan jadwal kunjungan
Selain itu, dalam mendayagunakan teknik penyuluhan pertanian pada saat melakukan kunjungan kepada sasaran perlu
diciptakan suasana yang akrab dengan menjadikan sasaran
sebagai mitra, dan bukan sebagai objek.Pesan disampaikan secara sistematis dan
disertai dengan alat bantu yang memadai.
2.
Metode
Penyuluhan Pertanian Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode penyuluhan pertanian yang dilakukandengan cara
peragaan. Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan maksud agar memperlihatkan suatu inovasi baru kepada sasaran
secara nyata atau konkret. Melalui kegiatan demonstrasi sasaran
(audience) diajarkan mengenai keterampilan, memperagakan cara
kerja teknik-teknik baru termasuk keunggulannya untuk menyempurnakan
cara lama. Dalam penyuluhan pertanian dikenal
ada tiga macam demonstrasi, yaitu
1) Demonstrasi
cara, dan
2) Demonstrasi
hasil
a.
Demonstrasi
cara
Demonstrasi ini mempertunjukkan suatu cara kerja baru atau suatu cara lama tetapi dilakukan dengan lebih baik, misalnya
bagaimana cara menanam padi menurut sistem jajar Legowo,
cara melakukan vaksinasi, cara pembuatanpupuk organik (bokasi), dan
sebagainya.Metode demonstrasi cara tidak mempersoalkan mengenai hasilnya,tetapi
bagaimana melakukan suatu cara kerja. Yang perlu diingat bahwa demonstrasi bukanlah suatu percobaan atau pengujian,
tetapi suatu usaha pendidikan atau percontohan.Manfaat
demonstrasi cara, yaitu
1) Efektif untuk mengajarkan keterampilan,
2) Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri,
3) Merangsang kegiatan,
dan
4) Mempunyai efek publisitas.
Sedangkan
hambatannya, yaitu
1) Tidak semua dapat didemonstrasikan,
2) Memerlukan banyak persiapan, dan
3) Akan merugikan program penyuluhan apabila demonstrasi
berjalan buruk.
b.
Demonstrasi
hasil
Demonstrasi untuk memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penerapan teknik baru, misalnya demonstrasi pemupukan dengan
dosis pupuk tertentu,adaptasi varitas tanaman padi, dan sebagainya.
Metode demonstrasi hasil memperlihatkan atau membuktikan pemanfaatan satu atau beberapa seri teknologi yang
dianjurkan. Selain itu,agak memerlukan banyak waktu dan biasanya diperlukan
perbandingan dan pencatatan.Manfaat demonstrasi
hasil, yaitu
1)
Mempecepat
proses adopsi,
2) Memperoleh keterangan dan data yang nyata, dan
3) Memberi pengalaman kepada petugas sehingga memperbesar keyakinan atas
tugasnya.
Sedangkan hambatannya, yaitu :
1) Memerlukan banyak persiapan, pelaksanaan dan pengawasan yang teliti,
2) Biaya besar,
3) Sering gagal karena faktor agroklimat, dan
4) Dapat menimbulkan persaingan tidak sehat.
Teknik demonstrasi yang perlu diperhatikan antara lain:
1.
Untuk
demonstrasi cara, meliputi:
a) materi yang akan didemonstrasi,
b) tempat demonstrasi sebaiknya mudah dikunjugi oleh
sasaran,
c) kelengkapan alat dan bahan,
d) lakukan dialog/diskusi, dan
e) siapkan materi dalam bentuk
leaflet, brosur, dan lain-lain.
2.
Untuk
demonstrasi hasil, meliputi:
a) siapkan bahan dan peralatan yang akandigunakan
b) awal kegiatan disaksikan oleh masyarakat,
c) beri tanda yang jelas di lapangan mengenai
kegiatan,
d) bantu petani-petani demonstrator untuk mencatat,
e) kunjungan pada demonstrator yang berhasil,
f) umumkan hasilnya kepada masyarakat, dan
g)
usahakan
agar diadopsi oleh petani lainnya.
Sedangkan menurut bentuknya dikenal ada empat tingkatan demonstrasi, yaitu:
a. Demonstrasi plot (demplot); demonstrasi usaha tani perorangan dengan penerapan teknologi pertanian pada usaha tani
kecil dengan komoditi tertentu (tanaman pangan,
perkebunan, ternak, ikan, dan penghijauan). Luas lahan yg
digunakan 0,1 ha. Pembiayaannya berasal dar ipemerintah atau pihak swasta yang bertujuan
mempromosikan produk atau teknologinya
b. Demonstrasi farming (demfarm); demonstrasi usaha tani dengan penerapan teknologi pertanian pada usaha tani yang
dilakukan secara kelompok. Luas lahan yang digunakan
1 - 5 ha.c.
c. Demonstrasi area(dem-area); demonstrasi usaha tani gabungan kelompok dgn penerapan teknologi pertanian pd usaha tani yg
dilakukan secara kerjasama antara kelompok dalam satu gabungan kelompok. Luas
lahan yang digunakan 25 – 100 ha. Dem-area ini
merupakan pola dasar dari model intensifikasi khusus (INSUS)
d. Demonstrasi unit(dem-unit); demonstrasi yg dilaksanakan antar gabungan kelompok tani dalam suatu hamparan Wilayah Kerja
Penyuluhan. Kegiatan utamanya meliputi, produksi,
pengolahan, penguasaan, dan pemasaran hasil pertanian, menuju kepada pembangunan masyarakat
perdesaan.
Demonstrasi pada dasarnya merupakan tindak lanjut dari hasil pengujian suatu produk atau teknologi, yang dianggap tepat
diterapkan atau dikembangkan di suatu daerah
tertentu.Pembukaan awal dari penerapan teknologi di suatu tempat yaitu demonstrasi plot (demplot). Contoh kegiatan demplot
yang sering dilakukan adalah demplot penggunaan agroinput
(benih, pupuk, dan pestisida) pada budidaya tanaman padi.
3.
Metode dan
Teknik Penyuluhan Pertanian Pameran
Pameran merupakan metode penyuluhan pertanian dengan pendekatan massal. Sifat pengunjungnya heterogen, tidak terbatas
hanya pada petani tetapi juga orang yang bukan petani.
Dalam pameran akan dijumpai berbagai macam visual yang digunakan secara tunggal
atau digabungkan.Tujuan pameran pertanian, yaitu:
a. memperlihatkan fakta, dan memberi informasi kepada pengunjung,
b. memperlihatkan suatu cara, misalnya cara mengetahui benih yang baik, cara memproses bibit
dengan kultur jaringan,
c. memajukan usaha, artinya mengajak para pengunjung
untuk ikut melaksanakan atau mencontoh apa yang dilihatnya,
dan
d. memperkenalkan hasil-hasil usaha,memperlihatkan hasil
yang dicapai dengan kuantitas dan kualitas yang baik.Agar pameran lebih menarik
dan lebih besar pengaruhnya terhadap perubahan
kegiatan sasaran, artinya dapat mengakibatkan perubahan yang baik dan terarah
terhadap pengunjung, maka pameran harus:
a) menggugah hati,
b)
membangkitkan minat, dan
c) mendorong
untuk mengadopsi.
Teknik
Pelaksanaan Pameran
Pra Pameran
1. Isi pesan hendaknya disesuaikan dengan daya nalar
audiens (yangmudah dimengerti masyarakat umum) menggunakan bahasa yangmudah
dimengerti dan ukuran huruf mudah dibaca.
2. memilih bentuk kemasan yang merupakan sajian yang
dipandang matatidak membosankan seperti foto, gambar, barang asli, sketsa,
bahancetakan.
3. menentukan jumlah matari atau objek yang dipamerkan
tidak terlalubanyak sehingga memperindah pemandangan.
4. mempersiapkan penyajian :
a. memilih penjaga pameran yang mnguasai isi pesan dan
menarikperhatian
b. pemilihan waktu yang tepat, diselenggarakan bersamaan
dengan kegiatan lain yang memang mampu mengundang banyak
orang (bersamaan dengan hari-hari besar)
c. penyampaian informasi, menyebarkan informasi akan ada
pameran melalui media yang tersedia.
Pelaksanaan Pameran Saat pameran berlangsung menitik
beratkan bagaimana pameran disajikanantara lain :
1. gunakan daya tarik pada papan nama pengenal dengan
gerakan lampuberwarna.
2. mengatur ruangan untuk pengunjung sedemikian rupa agar
menarik perhatian.
3. menata objek dengan dekorasi yang sedap dipandang.
4. mengadakan perlombaan berhadiah untuk menarik
pengunjung
5. penjaga pameran hendaknya tidak sering meninggalkan
tempat agardapat / mampu memberi penjelasan setiap saat dibantu dengan membagikan selebaran.
6. mencatat saran-saran pengunjung untuk dijadikan bahan penyempurnaan pameran.
Pasca Pameran Untuk pasca pameran perlu ada metode
lain yang digunakan karena pameran berfungsi untuk menarik
perhatian. Yang perlu dilakukan yaitu menganalisis
efektifitas pameran, hal ini bisa didekati dari analisis saran-saran
pengunjung, pertanyaan dan permintaan serta hasil transaksi yang diperoleh.
4. Sekolah Lapang (SL)
Untuk menjelaskan pengetian dan tujuan Sekolah Lapngan, digunakandari ruang
lingkup SLUBA sebagai contoh :
a. SL.UBA adalah suatu proses diklat untuk petani yang
terhimpun dalam kelompok tani di lapangan bersama Pemandu lapangan (PL) untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan
penghayatan tentang pengelolaan usaha tani yang
berorientasi agribisnis melalui diklat PL.I dan diklat
petani dengan azas latihan Partnership, yang mendapatkan dukungan dari aparat terkait semua tingkatan.
b. PL (Pemandu Lapangan) adalah mitra akrab para petani
maupun petugasan pemimpin formal dalam masyaraakat, yang memiliki kemampuan memandu proses petani dalam kelompok tani.
c. Laboratorium Agribisnis (LARIS) Laris adalah wahana belajar petani bersama petugas
untuk mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan,
memanfaatkan peluang ekonomi, dan mengelolah
usaha tani yang berorientasi agribisnis dalam situasi
usahatani yang nyata, selam satu siklus usaha, yang menggambarkan adanya kelengkapan seluruh sub system
agribisnis.Pelaku utama adalah petani yang terhimpun dalam kelompok tani, unsur penunjuang agribisnis serta proses agribisnis
d. Kelompok Petani = adalah kumpulan petani yang
didirikan oleh petani berdasarkan keserasian, memiliki
tata tertib hasil kesepakatan anggota,menyelenggarakan kegiatan berdasarkan
musyawarah anggota dandipimpin seorang ketua hasil pilihan anggota
Tujuan
SL.UBA
Tujuan utama
SL.UBA adalah mendidik petani menjadi ahli dan mampu mengelolah usaha taninya dengan menggunakn prinsip
agribisnis dan mampu memandu petani lainnya dalam kegiatan SL.UBA Swadaya.
Tujuan
Khusus SL.UBA adalah :
1.
Petani dapat
menerapkan 5 prinsip usaha tani berorientasi agribisnis sehingga produktivitas dan pendapatannya naik. Lima
Prinsip UBA ituadalah:
a) Pola usaha tani sesuai dengan agro-ekosistem
b) Usahatani yang insentif
c) Usahatani yang lestari (sustainable )
d) Usaha ani sebagai usaha bisnis
e) Usahatani yang menjamin peningkatan pendapatan
2.
Kelas
kemampuan petani meningkat, yang ditunjukkan oleh dinamika internalnya melalui fungsi kelompok sebagai:
a) Kelas
Belajar
b) Wahana
kerja sama
c) Juru dan
produksi
d)
Organisasi kegiatan bersama
e) Persatuan
swadaya dan swadana petani
f. Ciri-ciri dan Azas Proses
Berlatih Melatih SL.UBA
Sekolah lapangan Usahatani berorientasi Agribisnis mempunyai 12 ciri-ciri sebagai berikut :
1)
Pola diklat
kemitraan antara petani dengan penyuluh pertanian sebagai pemandu proses belajarnya.
2)
Perencanaan
bersama di kelompok
3)
Keputusan
bersama dari anggota kelompok
4)
Cara belajar
lewat pengalaman
5)
Melakukan
sendiri
6)
Mengalami
sendiri
7)
Menemukan
sendiri
8)
Teori dan
praktek di lapangan pada usaha tani
9)
Sarana
belajar ada dalam usaha tani
10) Latihan selama satu siklus usaha
11) Kurikulum diklatnya rinci dan terpadu
12) Petani menjadi ahli wirausahaAzas-azas dalam proses
diklat berlatih-melatih yang dapat dijelaskan dibawah ini sebagai berikut:
1) Kemitraan antara petani dan petugas pemandu lapangan
2) Pengalaman nyata dalam situasi nyata usahatani
3) Kebersamaan dalam kelompok tani
4) Partisipasi yaitu petani terlibat dalam mengambil
keputusan danbertanggung jawab dalam melaksanakannya.
5) Keswadayaan = mengutamakan kemandirian petani
6) Keseimbangan = adanya jaminan arus penyampaian
teknologi secarautuh, langsung dan segera kepada petani
7) Manfaat = sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan oleh
petani
8) Kesesuaian dengan level (tingkat) petani
9) Lakolitas yaitu bersifat spesifik lokalitas
10) Keterpaduan yaitu adanya kekompakan tim penyelenggara dan integritasmateri
g. Tahapan Pelaksanaan SL.UBA
Untuk menguraikan tahapan-tahapan pelaksanaan SL.UBA berikut iniakan
disajikan secara singkat tahapan pelaksanaan dalam bentuk siklus mulaidari
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai pada tahap penyebarluasan yang meliputi sebelas tahapan sebagai
berikut:
1) Analisa Agroekosistem dan kebutuhan petani
2) Penetapan pket teknologi
3) Penyusunan rancana SL.UBA
4) Diklat Pemandu Lapangan
5) Diklat Pemandu Lapangan II
6) Diklat Orientasi Petugas Teknik
7) Lokakarya pengembangan
8) Diklat petani pemandu
9) Field Day
10) Evaluasi
11) Penyebar luasan hasil SL.UBA, antara lain melalui :
a) Pola magang kontak tani
b) Sekolah Lapangan Swadaya
c) Kursus tani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar